BAB - 20

   Hari telah menjelang malam, Putri baru saja sampai dirumah dengan memarkirkan motornya di garasi samping rumahnya.

Lewat pintu samping Putri maauk kedalam rumah, terlihat mamanya sedang duduk dimeja makan, sepertinya dia baru saja menyelesaikan makan malamnya.

"Hei...! Kok malam kamu pulang Put?" tanya mama Widiya yang merasa heran karena anak gadianya baru pulang setelah hari telah gelap, selama ini Putri tidak pernah pulang semalam ini.

Putri duduk disamping mamanya sembari meletakan buku dan tasnya di meja makan, dengan wajah yang bahagia dia mengambil piring untuk langsung makan malam, "iya ma, tadi Dosen Putri bu Rini ngajak Putri ke kantor tokoh politik" jawab Putri dengan terus mengambil hidangan yang ada.

"Kok begitu?" tanya Widiya keheranan.

"Begini lo ma" Putri menjelaskan pertemuannya dengan sang Dosen, "bu Rini itu Dosen pembimbing Putri, dia ternyata sebagai Sekretaris tim sukses calon anggota Legeslatif" kata Putri kembali sambil mulai menikmati makan malamnya, "karena Putri kan anak FISIP dan bu Rini sangat suka dengan Putri sebagai Mahasiswa berprestasi di kampus, jadi bu Rini mengajak Putri untuk membantunya sebagai Staf Administrasi dikantornya" sambung Putri dan Widiya mendengarkan secara seksama.

"Terus Putri dibawanya ke kantor bu Rini dan diperkenalkan kepada calon anggota legeslatif itu, bapak itu saat ini adalah anggota Legeslatif Provinsi, nah saat ini dia mau naik sebagai anggota legeslatif untul tingkat Pusat ma" terang Putri.

"Nah! Mama tau nggak? Setelah Putri berkenalan dengan bapak itu, ternyata pak Deni namanya dan dia temannya papa dulu waktu kuliah, papa adalah juniornya" kata Putri sambil tersenyum dan menikmati makan malamnya.

"Oh ya? Masak sih Put?" tanya Widiya kembali sambil memgupas buah jeruk yang ada di meja makan.

"Iya lo ma, bapak itu tadi cerita banyak tentang papa" kata Putri kembali, "dia senang sekali melihat Putri mau bergabung dengan tim dia" lanjut Putri kembali, "kan lumayan ma, ada honornya buat tambah-tambah uang jajan" ungkap Putri kembali.

"Iya sih, nggak apa-apa, asal jangan terganggu kuliahmu" pesan Widiya dengan memakan buah jeruk yang telah dikupasnya.

"Kapan kamu mulai kerja?" tanya Widiya lagi.

"Besok ma, Putri kerja sehabis jam kuliah si ma, kan bu Rini udah tau" jawab Putri.

"Ya bagus-baguslah kamu kalau kerja, kalau ada apa-apa atau pulang malam kabari mama" kata Widiya mengingatkan Putrinya.

"Beres ma!" jawab Putri sembari menyelesaikan makan malamnya dan dia segera meninggalkan Widiya untuk menuju ke kamarnya.

......................

    Indra yang saat ini telah menyelesaikan pekerjaannya di Kota Manado akan segera kembali menuju Kota Medan.

"Baik, terimakasih buat semua teman-teman yang ada di perusahaan ini yang menyambut saya dan menager saya dengan sangat baik selama seminggu disini" Indra menyampaikan ucaoan terimakasihnya kepada pihak tuan rumah yang telah menyambut kedatangannya di Manado.

"Setelah saya melihat dan memastikan semua hasil olahan kayu yang ada, maka saya bersedia untuk membuka kerjasama dengan pihak perusahaan ini, yang dipimpin langsung oleh saudara Bun Liong" Indra memberikan keputusannya kepada Bun Liong.

"Setelah ini, perjanjian kerjasama telah saya tanda tangani, begitu pula dengan saudara Bun Liong yang telah menandatangani kerjasama ini secara bersama-sama" sambung Indra.

"Dan selanjutnya, semoga hubungan kita tentang kerjasama ini bisa terus meningkat" lanjut Indra, "Mungkin, mulai pekan depan, Pihak saudara Bun Liong sudah bisa mengirimkan barangnya ke Medan untuk kami Ekspor keluar negri."

Para pejabat di kedua perusahaan itu memberikan tepuktangan kepada Indra usai memberikan penjelasan dan menandatangani surat kerjasama itu.

Selanjutnya mereka melakukan foto bersama sebagai tanda kengan.

Usai rapat akhir itu, Indra dan Manager nya segera bersiap kembali ke Medan dengan penerbangan pukul 14.00 WIT.

"Terimakasih pak Indra, atas kerjasamanya" kata Bun Liong yang sedang menjabat tangan Indra di Bandara, saat mengantarkan Indra kembali ke Medan.

"Oh ya, saya juga berterimakasih kepada anda, semoga kita selalu sukses bersama" jawab Indra kemudian.

"Ini ada beberapa buah tangan untuk anak dan istri pak Indra, sebagai kengan dari kami buat keluarga anda" kata Bun Liong dengan memberikan beberapa bungkusan yang telah dikemas kepada Indra.

"Aduh, terimaksih kembali saya ucapkan atas hadiah-hadiahnya" kata Indra wiguna senyum yang lebar.

"Ini juga ada beberapa titipan buat pak Manager, semoga anda juga sukses selalu" kata Bun Liong kepada si Manager Indra iru.

"Terimakasih juga pak, salam buat keluarga" kata si Manager itu kelada Bun Liong sembari menerima barang pemberian dari Bun Liong kepadanya dengan senyum yang penuh kebahagiaan.

Sambil menunggu waktu penerbangan, Indra dan Bun Liong beserta Manager perusahaan Indra, mereka saling ngobrol dan bercengkarama memupuk keakraban diantara mereka, hubungan pekerjaan yang baik harus sama-sama mereka tingkatkan guna menciptakan keuntungan bersama.

Sebagai seorang CEO Indra sangat piawai menentukan arah kebijakan perusahaannya, dan dia adalah termasuk sang diplomat handal.

Dari semua pembicaraannya, banyak perusahaan yang terpikat untuk bekerjasama dengannya, apalagi dia memberikan kepuasan dwngan jaminan barang yang baik, itulah sebabnya dia banyak di hormati oleh rekan bisnisnya dan juga sangat dipercaya.

Pengalaman demi pengalaman telah diadapat, begitu juga dengan ilmu bisnis mancanegara telah dia terima.

"Baik pak Bun Liong, jika nanti ada waktu, anda bisa bermain ke rumah pribadi saya" ajak Indra kepada Bun Liong.

"Oh iya, itu pasti, harusnya saya juga menjamu pak Indra di rumah saya, namun karena kesibukan kita sehari-hari jadi itu belum bisa kita lakukan" sebut Bun Liong lagi.

"Tapi nanti, jika ada waktu, pasti...., pasti saya akan kerumah pak Indra, begitu juga dengan saya yang akan mengajak pak Indra dan keluarga untuk menyambangi rumah saya" lanjut Bun Liong kembali dengan senyum yang sumringah.

"Baik pak, sekali lagi saya ucapkan terimakasih ya" jawab Rudi, "ini pesawat telah siap, saya akan Bordingpass dulu ya" sebut Indra penuh kebahagiaan, lalu dia dan managernya menuju ke lokasi Bordingpss pesawat.

Setelah semua selesai, Indra dan Managernya segera menghampiri Bun Liong dan kemudian mereka saling berpelukan.

Indra mulai melangkahkan kaki menuju tangga pesawat yang diiringi oleh sang Managernya untuk kembali ke Medan.

sesaat kemudian pesawat Boing 737-800 itu akan segera menuju runway untuk segera lelas landas menunu Kota Medan.

Perlahan namun pasti, pesawat itu mulai memacu dilandasan dan kemudian terbang meninggalkan langit Manado Sulawesi.

Perlahan namun pasti, pesawat sudah berada di udara dan menghilang dari pandangan mata karena tertutup oleh awan-awan siang itu yang sangat cerah cuacanya dan angin yang bertiup normal.

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Bunga 🌹 untuk mu

2023-11-10

1

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

tetap semangat ya

2023-11-06

1

Syava Navalena

Syava Navalena

lanjut....

2023-10-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!