BAB - 19

  Rendy dengan meringis menyaksikan Putri dan Rini berangkat dengan menggunakan mobil milik dosennya itu.

Rini Amalia yang saat ini menjabat sebagai seorang Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan tercatat Pegawai Negri Sipil di Universitas Negri ternama di Kota Medan, saat ini berusia empat puluh tiga tahun dan memiliki dua orang anak, Rini memiliki tubuh dengan tinggi yang sedang dan berkulit kuning langsat, dia sering menggunakan hijab setiap kali akan keluar rumah dan selalu berkaca mata.

Selama dalam perjalanan Rini menerangkan tentang sahabatnya itu yang merupakan seniornya waktu mengcap pendidikannya dulu.

"Teman ibu orangnya sangat baik, dia meminta tolong pada saya untuk membantunya dalam urusan administrasi" kata Rini sambil menyetir mobilnya.

"Karena dia senior saya mangkanya saya mau membantunya, lagian dia orangnya baik" sebut Rini kembali, "Ibu saat ini sebagai Sekretaris Administrasi di tim Suksesnya, jadi saya mau ajak kamu membantu ibu mengurusi administrasinya, kan lumayan ada hasil uang jajan kamu, dan juga sebagai latihan mengenal langsung dunia politik sesuai dengan jurusan yang saat ini kamu tuju" kata Rini kembali.

"Tapi saya kan belum pernah ikut seperti ini bu?" kata Putri.

"Mangkanya, anggaplah ini sebagai praktik lapangan kamu" ujar Rini kembali.

Setelah beberapa saat di jalan, mereka telah tiba ditempat tujuan, dimana kantor itu terletak tidak jauh dari jalan raya, terpampang diseluruh kantor itu dengan foto seorang pria dengan bendera-bendera partai sebagai kendaraan politiknya.

Rini segera memarkirkan kendaraannya disisi kiri halaman kantor itu, mereka turun bersama-sama dari mobil dan berjalan masuk kedalam ruangan.

Beberapa staf administrasi yang ada memberikan salam kepada Rini yang memiliki posisi strategis dalam tim tersebut.

Putri berjalan mengikutinya dari belakang dan segera masuk kedalam salah satu ruangan yang ada.

Rini duduk di kursi Sekretaris yang terdapat sebuah meja di depannya, dan Putri duduk di depannya yang saling berhadapan diantara mereka.

"Sebentar ya, saya telpon teman saya dulu, ucapa Rini kepada Putri sambil mengambil ponsel yang ada di tasnya.

Semantara Putri matanya melihat keseluruh ruangan yang ada, terpampang beberapa foto mulai dari Presiden dan Wakil Presiden hingga burung Garuda yang melambangkan simbol dari Negara.

Usai menelpon Rini segera mengajak Putri berbicara mengenai hal tujuan, "begini Put, saya mengajak kamu karena kamu adalah seorang Mahasiswi yang aktif, cerdas dan pintar serta bertanggung jawab" sebut Rini.

"Siapa tau, ilmu yang kamu dapat nantinya dari pengalaman kamu sebagai seorang staf Administrasi yang bernaung dalam wadah sebuah Politik bisa menjadikan pengalaman berharga buat kamu" lanjut Rini kembali.

"Dalam waktu dekat ini juga, Kampus kita akan mengadakan pemilihan Dewan Mahasisa dan juga Presiden Mahasiswa, sebenarnya itu juga adalah bagian dari semi Politik, sebagai Mahasiswa yang memiliki kecerdasan seperti kamu sayang sekali bila kamu tidak mengambil bagian nantinya disana" lanjut Rini, "Apalagi kamu anak FISIP."

Putri hanya menganggukkan kepalanya mendengarkan penjelasan dari Dosen pembimbingnya itu dengan penuh seksama.

Tidak berapa lama datang seorang Pria berusia sekitar lima puluhan tahun, prua itu langsung menyalami Rini dan juga Putri kemudian dia duduk bersama mereka.

Putri yang menatap wajah pria tersebut mirip sekali dengan foto-foto yang ada pada kantor itu yang terpajang hampir disetiap sudut ruangan.

"Kenalkan Put, ini Pak Deni, beliau merupakan tokoh politik kita saat ini" kata Rini memperkenalkan pria yang disapa Deni itu.

Putri memanggutkan kepalanya sambil tersenyum manis kepada pria itu, "benar dugaan ku, memang benar pria ini yang ada di foto-foto yang terpampang itu dengan nama Deni Irawan" Putri berbicara dalam hatinya.

"Ini pak Deni, yang saya katakan kemarin, dia mahasiswi saya yang namanya Putri, dialah yang saya percayakan akan membantu saya disini" sebut Rini kepada Deni.

Deni hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum, Deni merupakan salah satu petinggi partai yang saat ini mencalonkan diri sebagai anggota Legeslatif untuk tingkat Pusat, jabatan dia saat ini adalah Anggota Legeslatif Tingkat Provinsi.

"Oh bagus, semoga kamu bisa bekerja sama yang baik disini" kata Deni sambil matanya menatap Putri dari rambut hingga kakinya.

"Semester berapa kamu?" tanya Deni

"Semester empat pak" jawab Putri dengan senyuman yang sedik canggung saat itu.

"Kalau saya boleh tau, kamu tinggal dimana?" tanya Deni kembali seperti hendak mewawancarai Putri.

"Di daerah Deli Serdang pak, di wilayah Tanjung Morawa" kata Putri menjawab pertanyaan Deni.

"Oh, apa pekerjaan orang tua?" tanya Deni yang mulai mendetail.

"Papa saya pengusaha kayu pak" jawab Putri ringan sambil sedikit menaikkan kedua bahunya.

"Pengusaha kayu? Saya juga punya teman disana yang juga seorang pengusaha kayu, kalau saya boleh tau, siapa nama Papa kamu?" tanya Deni kembali sambil sedikit mengerutkan dahinya.

"Indra pak" jawab Putri dengan senyum tipis.

"Indra?" Deni sedikit berfikir sambil mengalihkan kedua matanya kesamping berusaha mengingat-ingat sesuatu.

"Indra Wiguna bukan?" tanya Deni kembali.

Mendengar nama itu Putri sesikit terkejut tapi dia tersenyum sumringah "Benar pak, Indra Wiguna, bapak mengenalnya?" tanya Putri kembali.

"Apa dia seorang Insyinyur yang lulusan dari kampus Negri yang ada di Semarang?" kata Deni kembali.

"Bener pak!" jawab Putri tegas.

"Jika begitu, papamu adalah teman kuliah saya dulu, dia junior saya" sebut Deni kembali.

"Berarti kamu anak dari si Indra Wiguna? Kami sering ketemu kok, papamu kan main Ekspor kayu ke luar negri, perizinan-perizinannya kan sering om membantu nya" kata Deni.

Ternyata papanya Putri adalah teman dari Deni Irawan, mereka pernah sekampus dahulu waktu masih menimba ilmu di Kota Semarang.

"Ya kalau begitu, baguslah kalau kamu berada disini, biar bisa menambah ilmu politik bagi kamu" kata Deni kepada Putri, kemudian ponsel Deni berbunyi dia berpindah tempat duduknya sambil menerima telpon.

"Ternyata papamu teman sama pak Deni ya?" kata Rini.

"Memang pak Deni pernah mengambil fakultas pertanian ssbelum dia mengambil ilmu Politiknya di kampus kami" sebut Rini kembali.

"Dia seorang pendidikan tinggi yang telah dua kali wisuda untuk gelas S1 nya yang berbeda jurusan dan terakhir dia mengambil S2 nya untuk Magister Ilmu Politiknya yang baru saja lulus dua tahun lalu" kata Rini menjabarkan tentang latar belakang Deni kepada Putri.

Setelah menerima telpon, Deni kembali mendekati mereka "Oh, ya nanti kirim salam sama papa mu ya? Dari Om Deni bilang" ujar Deni dengan tersenyum.

"Ok, saya tinggal dulu ya, kebetulan saya ada pekerjaan lagi" kata Deni sambil melangkah keluar ruangan itu.

Putri dan Rini hanya menganggukkan kepalanya sambil melihat Deni keluar meninggalkan ruangan tersebut.

Terpopuler

Comments

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

keren, lanjut👍👍

2023-11-06

1

@Kristin

@Kristin

Dua bunga 🌹🌹 buat mu semangat 💪🤗

2023-11-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!