BAB - 6

  Waktu telah menunjukkan pukul 14.15 wib, terlihat mobil Indra yang mengendarai Sedan marcedez berwarna hitam telah memasuki pagar halaman rumah.

Tepat di depan pintu rumah itu, Indra turun dri mobilnya dan dia segera berjalan masuk kedalam rumahnya.

"Assalammu'alaikum" ucap salam dari Indra yang membuka pintu dan kemudian segera masuk kedalam rumahnya.

Dia duduk di sebuah Sofa besar untuk membuka sepatu dan kaos kaki yang berwarna hitam.

Indra melangkahkan kakinya masuk kedalam kamarnya, sebuah tas kopernya dia campakkan diatas tempat tidur, begitu juga dengan jas yang dia pakai hari itu.

Langkahnya tertuju kearah kamar mandi yang ada didalam rumahnya, dia akan membersihkan tubuhnya agar terlihat segar.

Pintu kamar terbuka, Widiya masuk ke kamar tersebut, dilihatnya tas dan jas suaminya telah berserakan di tempat tidur.

Widiya segera merapikan segala barang-barang suaminya itu, sebagai istri yang baik memang dia harus tau tugas dan kewajibannya.

Tidak berapa lama Indra telah keluar dari kamar mandi, dengan menggunakan celana sebatas lutut dan baju kaos terlihatlah tubuh bidang dan atletis.

"Sudah makan pa?" tanya Widiya sambil terus merapikan pakaian suaminya yang terserak.

"Belum, papa mau makan di rumah aja" jawab Indra.

"Mama sendiri sudah makan belum?" tanya Indra kembali sembari menatap istrinya dengan senyum.

"Mama belum makan, yuk kita makan bareng" kata Widiya dengan tersenyum manja dan merangkul lengan suaminya itu.

Indra memegang kepala Widiya sambil tersenyum dan mereka berjalan bersama keluar kamar.

"Nggak ke kampus hari ini kamu?" tanya Indra kepada Putri saat melihat putrinya sedang asyik menonton tv di ruang keluarga saat Indra dan Widiya melalui ruangan tersebut hendak ke ruang makan.

Widiya masih merangkul tangan suaminya, "Nggak pa, nggak ada jadwal kuliah" jawab Putri dengan entengnya.

"Apa kamu sudah makan? Kalau belum yuk makan bareng" kata Indra sambil berlalu dari hadapan putrinya dengan terus tangannya dirangkul oleh Widiya.

"Belum pa, ya udah kita makan bareng aja" jawab Widiya sambil mematikan tv di ruang tamu dan dia segera melangkah mengikuti papa dan mamanya yang sudah duduk di meja makan.

Putri lantas mengambil kursi dan duduk disamping papanya tersebut, satu persatu mereka mengambil nasi dan lauknya.

"Pa, gimana kalau kita ambil seorang pembantu lagi buat bantu bu Tina, yang tugasnya untuk nyuci, nyeterika, nyapu dan ngepel rumah" kata Widiya sambil menikmati makan siang mereka.

Indra tampak asyik menyantap makan siang dengan lauk sop kepiting.

"Soalnya kasihan juga dengan bu Tina, dia udah tua capek kerja semuanya" sambung Widiya yang juga sedang menikmati sop kepiting.

"Terserah mama-lah, mama yang atur aja" kata Indra sambil terus menikmati makan siangnya tanpa melihat ke arah Widiya.

"Ya sudah kalau begitu, besik mama coba tanyakan ke teman, siapa tau ada yang butuh kerjaan buat menjadi ART kita ya pa" lanjut Widiya.

Widiya dan Indra serta Putri sangat menikmati makan siang itu, suasana kekeluargaan terasa hangat sekali.

"Oh ya pa, kita juga harus punya security dong? Kan sekarang lagi rawan maling? CCTV saja ngk cukup pa" lanjut Widiya.

"Iya, rencana papa juga begitu, untuk menjaga keamanan rumah kita, itu udah papa siapkan ada dua orang yang mungkin senin mereka akan mulai kerja" kata Indra sambil melihat wajah istrinya, dengan tetap menikmati sop kepitingnya.

......................

Keesokan harinya seperti biasa Widiya dan bu Tina bersiap mengerjakan Sholat Subuh, namun pagi ini tampak Indra juga telah bersiap untuk menjalankan Sholat Subuh bersama.

Sebagai Kepala Keluarga dan juga sebagai seorang majikan, Indra memimpin Sholat Subuh di pagi hari itu.

Selepas mengerjakan Sholat Indra dan Widiya naik ke lantai tuga rumah mereka untuk melakukan kegiatan fitnes, Indra baru bisa mengerjakan fitnes hanya saat dia libur dari kantornya.

Keringat telah membasahi sekujur tubuh Indra dan begitu juga dengan Widiya, tidak memerlukan waktu lama, hanya sekitar tiga puluh menit saja Indra sudah dibasahi keringat yang menetes di tubuhnya.

Sejurus kemudian Indra keluar dari ruangan Fitnes dan hanya meninggalkan Widiya saja diruangan tersebut.

"Bi, kalau besok Widiya sudah mendapatkan pembantu untuk nyuci, bi Tina nggak usah nyuci lagi ya" kata Indra kepada bu Tina yabg tengah menyiapkan masakan untuk sarapan para majikannya seperti mana biasanya.

"Emang jadi pak, ibu mau nyari tambahan pembantu?" tanya bu Tina yang sambil terus bekerja didapur.

"Jadi dong, kan biar meringankan kerja bi Tina juga" jawab Indra sambil menuang air kedalam gelas, lalu dia segera meneguk air putih itu untuk menghilangkan dahaga di tubuhnya usai melakukan olahraga.

"Apa bapak mau minum teh manis?" tawar bu Tina.

"Iya boleh bi, buatkanlah" ucap Indra sambil berlalu dari dapur untuk melihat ikan-ikannya yang ada di kulam depan rumahnya.

Pak Marwan sedang mencuci mobil yang biasa dibawa untuk mengantar Indra ke kantornya.

Dengan membawa makanan ikan-ikannya, Indra melemparkan makanan tersebut kedalam kolam, dengan tersenyum dia melihat ikan-ikan kesayangannya itu tengah merebuti makanan yang dia berikan.

Tampak begitu senang Indra melihat ikan-ikannya itu, hobby memelihara ikan telah membuat hatinya terhibur dari rasa letih selama menjalankan pekerjaannya.

Dia juga membersihkan sampah-sampah yang ada di dalam kolam itu.

Puas bermain dan membersihkan kolamnya, Indra segera berjalan mendekati Pak Marwan yang sedang mengurusi kebersihan mobilnya.

"Pak, mungkin hari senin nanti, rumah ini sudah dijaga oleh Security" ujar Indra kepada pak Marwan.

"Oh, tambah keamanan ya pak?" jawab pak Marwan dengan sambil membersihkan mobilnya.

"Iya pak, karena akhir-akhir ini di daerah kita ini sedang rawan kejahatan" ujar Indra sambil mengambil kursi pelastik dan duduk didekat pak Marwan yang sedang membersihkan mobil sedan Marcedez warna hitam miliknya.

"Jangan lupa juga pak, itu Pajero dan Honda CVR nya di cuci juga ya" kata Indra.

"Kan hari ini kita libur dan tidak kemana-mana" kata Indra kembali.

Matanya memandangi seluruh halaman rumah itu, dipojok pintu gerbang rumahnya terdapat pos penjagaan Security.

"Kan sayang juga pos Security itu tidak dimanfaatkan" kata Indra sambil melihat ke arah pos tersebut.

"Ialah pak, biar jangan hancur gitu-gitu aja" kata pak Marwan.

"Ya sudah, diterusin ya pak, saya mau kedalam dulu" ucap Indra sambil beranjak melangkah masuk kedalam rumahnya.

Indra terus berjalan hingga ke dapur dan dilihatnya istrinya sudah ada disana sedang membantu bu Tina.

Segelas teh manis sudah tersedia dimeja makan, "Itu tehnya pak" kata bu Tina sambil menunjuk segelas teh manis diatas meja.

"Iya bi, terimakasih" ujar Indra sambil menyerutup teh tersebut.

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Wah mobil mewah 😁

2023-11-04

1

Ray

Ray

baru sempet baca lagi😫 langsung kirim 🌹

2023-11-02

1

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

hadir membawa 🌹
semangat ya

2023-10-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!