Putri langsung bangun dari tidurnya setelah ibunya berteriak memamnggilnya.
Dia bergegas kekamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya agar ibunya yang sedikit cerewet tidak meributinnya kembali.
Setelah berpakaian Putri segera turun untuk makan karena dia belum sarapan.
Waktu telah menunjukkan pukul 09.12 wib dimana semua orang tengah melakukan aktivitasnya masing-masing.
"Ya ampun..., anak gadis jam segini baru bangun" kata Widiyabyang sedang menegur putrinya itu.
Putri hanya tersenyum mendengarkan ucapan sang ibu.
"Apa hari ini kamu tidak kuliah nak?" tanya Widiya.
"Kuliah ma, tapi jam sebelasan nanti" jawab Putri sambil menyantap makanannya.
"Mau jam berapapun usahakan untuk bangun pagi" kata Widiya.
"Sholat subuh jangan lupa" sambungnya.
"Ia non, anak perwan tidak boleh tidur sampai siang...!" ucap bu Tina pembantunya
"Iya bi, saya tau, tapi Putri bener-bener ngantuk banget" jawab Putri dengan suara manja.
Widiya hanya menggelengkan kepalanya.
"Kamu tidur jam berapa rupanya tadi malam?" tanya Widiya.
"Jam setengah sebelasan gitu ma" jawab Putri.
"Ngapain kamu tidur jam segitu?" tanya Widiya kembali kepada putrinya.
"Biasa ma, sayakan baca novel" jawab Putri pelan.
"Jangan kamu biasakan tidur sampai larut malam" kata Widiya menasehati putrinya.
Putri hanya diam tidak menjawab apapun, dia tetap menikmati makanan yang dia santap di pagi itu.
"Nanti habis makan, siapin segala keperluannya" kata Widiya.
"Ini baru jam berapa sih ma? Kok udah disiap-siapin?" tanya Putri.
"Aduh...., waktu itu berjalan terus sayang" sambung Widiya dengan sedikit kesal mendengar jawaban dari anak perempuannya itu.
"Kalau kamu sudah menyiapkan semuanya, nantikan kamu nggak repot, dan segera berangkat ke kampus" ujar Widiya sambil menatap anaknya tersebut.
Widiya menarik nafas melihat tinggak putrinya itu.
Sedangkan Putri sendiri tetap santai seolah-olah tidak acuh dan tidak mendengar ucapan mamanya itu.
Selesai menyantap sarapan Putri segera beranjak dari ruang makan dan kembali menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua.
"Anak zaman sekarang ya begitulah kelakuannya" kata Bu Tina yang sambil bekerja meracik makan siang.
"Iya pusing juga terkadang memikirkannya Bu" jawab Widiya.
"Punya anak dua saja seperti ini, bagaimana lagi jika punya anak lebih?" kata Widiya kembali.
"Kalau sifat itu ya pasti beda-bedalah nya, tapi anak itukan rezeki Tuhan kepada kita" ujar bu Tina.
"Iya juga sih bu, setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangannya" kata Widiya yang juga tengah membantu bu Tina meracik makanan.
"Ibu bagus nyapu lantai aja deh, biar sayuran ini saya yang motongin" kata Widiya kembali.
"Itu lantai juga sudah kotor banyak debu" lanjut Widiya.
Bu Tina segera mengambil sapu untuk membersihkan lantai atas perintah majikannya tersebut.
...****************...
...****************...
Sementara itu Indra yang saat ini tengah menerima tamu dari mitra bisnisnya sangat serius membahas masalah kerja sama.
"Bagaimana pak dengan tawaran kami?" ujar rekan bisnisnya yang sedang menawarkan kerjasama.
Indra masih terus memperhatikan satu demi satu proposal kerjasama yang diajukan itu kepadanya.
"Kayu yang bapak tawarkan kepada kami memang sangat baik, tapi saya belum melihat langsung kwalitas bahannya tersebut" ujar Indra.
"Karena tidak semua jenis kayu jepara mempunyai kwalitas yang baik" sambung Indra kembali.
"Saya juga harus menjaga konsumen saya terutama yang berada di luar negri" lanjut Indra kembali.
"Tetapi bapak bisa melihatnya langsung ke lahan perkebunan kayu kami" ucap Pria yang menjadi mitra bisnis Indra itu.
"Seta bapal juga bisa melihat pengolahan kayu gelondongan hingga menjadi beberapa jenis kayu" sambung pria berdasi itu
Hmmm, Indra hanya tersenyum tipis sambil menarik nafas panjang.
Sesaat suasana hening.
"Baik, saya akan menjadwalkan untuk turun langsung kesana" kata Indra kemudian.
"Karena lokasinya cukup jauh di Sulawesi, jadi saya berharap anda bersabarlah dulu, tetapi saya janji pasti akan datang" jawab indra.
"Baik pak, semoga kerja sama kita bisa berjalan dengan baik" kata pria tersebut.
"Iya, sukses selalu untuk kita semua" jawab Indra.
"Baik, jika semua sudah selesai, kami mohon undur diri dulu" sebut pria si mitra kerja Indra itu.
"Ok, terimakasih sebelumnya, dan proposal ini saya pegang dulu untuk saya pelajari lebih lanjut" jawab Indra.
"Setelahnya kami akan segera menghubungi anda secepatnya" sambung Indra kembali.
Mitra kerja tersebut yang terdiri dari para manager pemasaran itu yang berjumlah tiga orang segera menyalami Indra untuk mengakhiri pertemuan tersebut.
Dengan senang hati, Indra pun menerima jabatan tangan mereka.
Satu persatu ketiga orang itu keluar dari ruangan Indra dengan wajah senyum mengembang menandakan rasa senang atas tawaran dan sambutan Indra dari kerjasama tersebut.
Setelah ketiga orang itu keluar, Indra memanggil sekretaris dan manager oprasional.
Tidak berapa lama, para stafnya itupun datang dan segera duduk dihadapannya.
"Barusan saya kedatangan tamu dari PT. JEPARA ASRI TAMA yang bergerak dalam bidang pengolahan kayu" kata Indra.
"Mereka mengajak saya bekerjasama dengan mereka" sambung Indra.
"Dan setelah saya membaca proposal ini, isinya lumayan bagus, jadi saya memerintahkan kepada anda sebagai Manager Oprasional untuk membantu saya memproses kerjasama ini" kata Indra.
"Baik pak, saya akan membantu bapak dalam hal ini" jawab sang Manager Oprasional tersebut.
"Minggu depan kita akan berangkat ke Manado untuk melihat hasil olahan kayu mereka" sebut Indra.
"Siap pak" jawab sang Manager itu.
"Dan kamu, siapkan segala transportasi dan segala sesuatu keperluan kami nantinya" kata Indra kepada Herliani sang Sekretarisnya.
"Siap pak" jawab Herliani Lim.
"Ini tolong kamu copy kan agar ada berkas yang dipelajari oleh pak Manager" kata Indra kembali.
"Iya pak" jawab Sekretaris itu.
"Baik, sekarang kalian boleh pergi untuk melanjutkan pekerjaan kalian" peeintah Indra kepada stafnya tersebut.
"Terimakasih pak" ucap mereka.
Si Manager dan Sekretaris tersebut segera keluar dari ruangan Indra.
Suasana kantor hari itu sangat disibukkan dengan pekerjaan yang begitu banyak dan mitra keeja yang silih berganti keluar masuk dari kantor pengespor kayu tersebut.
...----------------...
...----------------...
Sedangkan dirumah Indra terlihat istrinya Widiya bersama bu Tina sedang mempersiapkan makanan untuk makan siang mereka.
"Ma....., Putri berangkat dulu ya" kata Putri sambil menyalami ibunya.
"Jam berapa nanti kamu pulang?" tanya Widiya ibunya.
"Sekitar jam lima ma" jawab Putri.
"Iya hati-hati kamu, jangan telat pulang" ucap Widiya.
"Itu bekal makannya dibawa untuk kamu" sebut Widiya kembali dengan menunjukkan sebuah tempat nasi sebagai bekal makan putrinya di kampus.
Putri segera mengambil bekal itu dan membawanya.
Widiya mengikuti putrinya dari belakang dengan perlahan.
Putri membuka bagasi motornya lalu meletakkan bekal makanannya disitu.
Tidak perlu lama, dia segera menstater motor metiknya dan kemudian berlalu meninggalkan rumah untuk pergi ke kampusnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
ℭ𝔲𝔱 🍁𝔎𝔲𝔱𝔦𝔡𝔥𝔦𝔫𝔤 🍁
Aku mampir kk💃Semangat 😁
2023-11-08
2
Ucy (ig. ucynovel)
like 👍
2023-11-07
1
Ray
authornya asli medan yaa? liat dari novel2nya 😋
2023-10-24
1