PDKT

BAB 9

Setelah toko mulai lenggang dan para karyawan bersantai, Edo datang membawa plastik besar berisi nasi bungkus untuk makan siang para karyawan. Risa selalu membelikan makan siang para karyawan agar mereka bisa sedikit berhemat selama di tempat kerja.

"Ini buat Mbak Risa". Edo menyodorkan satu bungkus nasi rames yang dibelinya dipinggir jalan.

Risa sengaja membeli makanan dari pinggir jalan bukan karena pelit. Melainkan ingin membantu mereka yang berjualan. Meski harga murah, namun rasa makanannya sangat pas dilidah dan aman di perut. Para karyawan pun tidak ada yang keberatan dengan apa yang diberi Risa. Bagi mereka sikap Risa adalah yang tepat. Karena berbagi memang harus pada mereka yang membutuhkan.

"Untuk karyawan di tempat Tia sudah diberi juga kan ?".

"Sudah, bu". Jawab Edo lalu menyuap makanannya.

Toko roti Risa telah membuka cabang di daerah perumahan elite dekat kota. Karena disana selain letaknya yang strategis juga belum ada yang membuka toko roti. Selain itu, setahun lalu Risa juga sudah membeli satu unit dari perumahan itu, yang saat ini sedang disewakannya. Orang tua Risa melarang Risa untuk pindah kesana karena khawatir jika terjadi sesuatu dengan Risa dan Safira.

Risa sedikit memberi nuansa baru pada toko roti keduanya yang di beri nama Fia's Cake and Cafe. Disana mengusung tema vintage modern. Tidak hanya bisa membeli roti atau kue. Di toko cabang, pembeli bisa langsung menikmati pesanan di tempat sambil menghabiskan waktu.

Dibawah pengawasan Tia, karyawan terlama dan terloyal. Toko tersebut sudah berjalan selama tiga hari dengan empat pramusaji, satu kasir dan dua bagian dapur atau sebut saja koki yang diawasi langsung oleh Tia. Dan tentu saja dengan pengawasan seorang security. Rencana di hari minggu nanti, Risa akan launching toko tersebut dengan memberi diskon lima puluh persen dari harga normal bagi para pengunjung.

Setelah selesai makan, mereka melanjutkan aktifitas masing - masing sambil menunggu pembeli dan waktu pulang. Di toko utama, jam operasional berlangsung mulai pukul 09.00 sampai 17.00 dan tutup di hari minggu dan hari libur besar. Sementara di toko cabang, jam operasional di mulai pukul 15.00 sampai 22.00 setiap harinya. Toko utama sudah menjadi milik Risa seutuhnya sejak dua tahun ini. Sementara toko cabang masih milik orang lain. Alias menyewa.

Waktu sudah mendekati jam tutup toko. Risa dan yang lain bersiap untuk membereskan toko. Setelah semua pintu dan jendela terkunci dengan baik, Edo menyerahkan kunci pada Pak Joko yang telah dipercaya sebagai penjaga toko. Rumahnya tepat di sebalah toko milik Risa.

*****

PoV Rendy

Hari ini aku berjanji mengajak Safira jalan - jalan sebagai hadiah atas kemenangannya kemarin. Dia mendapat juara satu lomba lari dan juara dua lomba menari. Gadis kecil itu sangat energik. Dia telah mencuri hatiku sejak pertama jumpa empat tahun lalu. Entah mengapa, saat itu Safira yang masih bayi mampu membuatku jatuh hati. Bukan hanya padanya, juga pada ibunya. Dimulai dari panggilan Om, hingga sekarang menjadi Papa. Yaah, walaupun belum benar resmi menjadi Papanya. Hanya sekedar panggilan saja. Aku berharap bisa segera menjadi Pap yang sesungguhnya untuk Safira.

Sejak lama aku telah menaruh hati pada Risa. Kalau diingat, sepertinya sejak awal SMA. Aku melihatnya sangat berbeda dari gadis - gadis lain disekolahku. Bukan aku ingin sombong. Tapi kenyataannya aku memang menjadi idola kaum hawa. Aku mempunyai pesona yang menawan dimata kaum hawa. Kecuali Risa. Sekuat apapun aku mencoba menggapai hatinya, namun tetap tak dapat kujangkau. Hingga aku melampiaskannya pada banyak gadis di sekolah maupun diluar sekolah.

Cap playboy pun tersemat dalam diriku. Karena dalam waktu setahun aku sudah lebih dari sepuluh kali mengganti pacar. Hal itu pula yang membuatku dan Risa semakin dekat. Bukan untuk menjalin hubungan serius. Dia bahkan menganggap keseriusanku sebagai lelucon. Tapi tak apa. Asal bisa dekat dengannya sudah membuat hatiku tenang dan nyaman.

Ternyata bukan aku saja yang menjadi korban penolakan perasaan Risa. Masih banyak kaum adam di sekolahku, yang ku tahu mendapatkan penolakan darinya. Tak dapat dipungkiri Risa menjadi idola kaum adam di sekolah. Wajahnya yang ala babyface dan sangat natural itu sungguh mempesona. Apalagi jika dia tersenyum. Pipinya akan merekah dan matanya akan ikut melengkung tertarik garis bibirnya yang mungil.

Risa merupakan murid berprestasi semasa sekolah. Dia selalu mendapat peringkat pertama dan umum disekolah. Banyak dari kami yang meyayangkan pilihannya untuk menikah muda. Mengingat banyak prestasi yang didapat. Pihak sekolah juga sudah mengurus bea siswanya ke universitas ternama dikota kami. Tapi dia tetap menolaknya dan memilih menikah.

Hari pernikahannya adalah hari patah hati sedunia bagi kami penggemarnya. Terutama aku yang menyimpan perasaan begitu dalam padanya. Tak terbayang bagaimana hancurnya perasaanku saat itu. Padahal aku sudah menyusun rencan untuk memulai pendakatan yang lebih serius padanya. Namun takdir berkata lain. Dia telah bersanding dengan pria pilihannya di pelaminan.

Beberapa tahun kemudian, aku mendengar bahwa Risa telah resmi bercerai dengan suaminya. Sebelumnya, yang ku tahu pernikahan mereka baik - baik saja dan tampak harmonis. Itu terlihat karena beberapa kali kami mengadakan temu kangen alumni kelas, Risa selalu mengikut sertakan suaminya di acara kami.

Ada rasa bersyukur saat aku mendengar status barunya. Tapi bukan berarti aku tak sedih karena dia ditinggal oleh suaminya. Aku hanya menyayangkan sikap suaminya yang terkesan terburu mengambil sikap. Dari situ aku tertekad untuk belajar lebih giat untuk bisa segera menyelesaikan studiku dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Karena sejujurnya, rasa itu masih ada untuk Risa. Tak peduli dengan statusnya. Rasa yang ada di hati ini hanya perlu balasan yang tulus dari orang yang tepat.

Hari ini aku mengajak Safira ke taman kota. Dia bilang ingin melihat yang hijau - hijau. Jika ku ajak mendaki gunung, sudah pasti aku akan mendapat omelan dari ibunya. Ke sawah, aku tak tahu sawah siapa yang harus aku pinjam untuk dijejaki. Jadi untuk amannya, aku membawanya ke taman kota. Disana banyak permainan yang bisa dimainkannya. Juga banyak penjual makanan yang menjajakan aneka makanan khas ataupun yang sedang viral.

"Papa... Makasih, ya udah ajak Fia jalan - jalan. Fia seneeeng banget bisa jalan - jalan sama Papa". Celotehnya riang saat kami sudah di taman.

Aku menggenggam jemarinya, mengajak berjalan mencari tempat untuk duduk santai. "Papa lebih seneng liat Fira bahagia kayak gini. Bunda jarang, ya ajak Fira jalan - jalan ?".

Raut wajah tak berubah sama sekali lalu menggelengkan kepalanya. "Bunda sering kok ajak Fia jalan - jalan. Tapi hari ini Bunda lagi padat. Jadi gak bisa temeni Fia". Pengertian sekali anak ini. Diusianya yang masih sangat muda dia tak banyak menuntut ibunya untuk menyenangkannya. Dia cukup memahami kondisi ibunya yang sedang berjuang untuk masa depannya

"Papa... Fia boleh naik mobil - mobil itu ?" Pintanya lembut. Wajahnya yang bak pinang dibelah dua dengan Risa sungguh menggemaskan. Aku jadi rindu dengan Risa. Hari ini aku tak sempat berpamitan langsung dengannya karena dia harus ke tempat kerjanya.

"Boleh dong, sayang. Hari ini, apapun yang Fira minta pasti Papa turutin". Aku mengacak rambut hitam lebatnya itu. Hari ini rambut di cocang dua kebawah. Dengan poni selamat datang yang menutupi dahinya.

Episodes
1 Sekali Saja
2 Emang bisa punya Ayah lagi ?
3 Papa
4 Penyemangat Safira
5 Pahit dan Sulit
6 Ingin Keluarga yang Lengkap
7 Niat Awal
8 Si Mulut Pedas
9 PDKT
10 Keluarga Bahagia
11 Salah Set
12 Tertunda
13 Bujukan Calon Anak
14 Rencana Melamar
15 Bantuan
16 Si Paling Cemas
17 Ayah dan Anak
18 Drama Keluarga
19 Pelajaran Untuk Manda
20 Salah Sasaran
21 Hari yang Melelahkan
22 Launching Kafe
23 Lamaran
24 Dilamar
25 Kondangan
26 Ngambek
27 Bertemu Mantan
28 Si Tukang Kepo
29 Perasaan Baru
30 LDR
31 Kemalangan
32 Penolakan
33 Mengurangi Rasa Rindu
34 Kronologi dan Penyesalan
35 Mantan Mertua
36 Penangkapan
37 Tragedi Lagi
38 Persiapan
39 SAH
40 Resepsi dan Grup Chat
41 Tamu Bulanan
42 Bu Owner
43 Fakta Baru Tentang Risa
44 Bertemu Aqilah
45 Kabar Duka
46 Berebut
47 Mencari Solusi
48 Keputusan
49 Debat
50 Tertunda Lagi
51 Keputusan Ibu
52 Ide Konyol
53 Negosiasi
54 Malam Syahdu
55 Tanda Cinta
56 Minta Izin Kakak Ipar
57 Tak Terduga
58 Salah Tingkah
59 Semakin Dekat
60 Curiga
61 Peluk Aku
62 Bertemu Kembali
63 Kartu As Arya
64 Hari Bahagia
65 Pernikahan Zein Lita
66 Bertemu Keluarga Baru Ayah
67 Khawatir
68 Ngidam
69 Terharu
70 Honey Moon atau Baby Moon
71 Keinginan Mira
72 Minta Pendapat Risa
73 Pertemuan yang Disengaja
74 Istri lu Cantik
75 Tentang Risa
76 Makan Malam
77 Morning Sick
78 Pengen Makan Masakan Risa
79 Ngidam Samaan
80 Fantasi Mira
81 Risa Hilang
82 Pencarian Risa
83 Risa
84 Si Penculik
85 Kabur
86 Ruang Bersalin
87 Baby Sean
88 Zein Lita (Pillow Talk)
89 Kedatangan Tamu
90 Sikap Aqilah
91 Drama Aqilah
92 Hanya Judul
93 Kembali Dekat
94 Sensasi yang Berbeda
95 Sugesti untuk Risa
96 Mencurigakan
97 Rumah Aqilah
98 Lompat Kelas Lagi
99 Penguntit
100 Kembali Muncul
101 Long Time No See
102 Kondisi Risa
103 Skye Xavier Adijaya
104 Ending
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Sekali Saja
2
Emang bisa punya Ayah lagi ?
3
Papa
4
Penyemangat Safira
5
Pahit dan Sulit
6
Ingin Keluarga yang Lengkap
7
Niat Awal
8
Si Mulut Pedas
9
PDKT
10
Keluarga Bahagia
11
Salah Set
12
Tertunda
13
Bujukan Calon Anak
14
Rencana Melamar
15
Bantuan
16
Si Paling Cemas
17
Ayah dan Anak
18
Drama Keluarga
19
Pelajaran Untuk Manda
20
Salah Sasaran
21
Hari yang Melelahkan
22
Launching Kafe
23
Lamaran
24
Dilamar
25
Kondangan
26
Ngambek
27
Bertemu Mantan
28
Si Tukang Kepo
29
Perasaan Baru
30
LDR
31
Kemalangan
32
Penolakan
33
Mengurangi Rasa Rindu
34
Kronologi dan Penyesalan
35
Mantan Mertua
36
Penangkapan
37
Tragedi Lagi
38
Persiapan
39
SAH
40
Resepsi dan Grup Chat
41
Tamu Bulanan
42
Bu Owner
43
Fakta Baru Tentang Risa
44
Bertemu Aqilah
45
Kabar Duka
46
Berebut
47
Mencari Solusi
48
Keputusan
49
Debat
50
Tertunda Lagi
51
Keputusan Ibu
52
Ide Konyol
53
Negosiasi
54
Malam Syahdu
55
Tanda Cinta
56
Minta Izin Kakak Ipar
57
Tak Terduga
58
Salah Tingkah
59
Semakin Dekat
60
Curiga
61
Peluk Aku
62
Bertemu Kembali
63
Kartu As Arya
64
Hari Bahagia
65
Pernikahan Zein Lita
66
Bertemu Keluarga Baru Ayah
67
Khawatir
68
Ngidam
69
Terharu
70
Honey Moon atau Baby Moon
71
Keinginan Mira
72
Minta Pendapat Risa
73
Pertemuan yang Disengaja
74
Istri lu Cantik
75
Tentang Risa
76
Makan Malam
77
Morning Sick
78
Pengen Makan Masakan Risa
79
Ngidam Samaan
80
Fantasi Mira
81
Risa Hilang
82
Pencarian Risa
83
Risa
84
Si Penculik
85
Kabur
86
Ruang Bersalin
87
Baby Sean
88
Zein Lita (Pillow Talk)
89
Kedatangan Tamu
90
Sikap Aqilah
91
Drama Aqilah
92
Hanya Judul
93
Kembali Dekat
94
Sensasi yang Berbeda
95
Sugesti untuk Risa
96
Mencurigakan
97
Rumah Aqilah
98
Lompat Kelas Lagi
99
Penguntit
100
Kembali Muncul
101
Long Time No See
102
Kondisi Risa
103
Skye Xavier Adijaya
104
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!