Kastil McCloud acara makan malam
Alex Darling melirik judes ke Rania dan Alisha yang main nebeng ikutan makan malam di kediaman Opanya meskipun yang diundang dirinya, Agen Scott Peterson dan Agen Andre Raines.
"Kalian berdua ngapain ikut sih?" omel Alex Darling yang melihat mobil Mini Cooper milik Rania parkir bersebelahan dengan mobilnya.
"Makan sama Opa dan Oma. Toh kita cucu mereka, sedangkan kamu... Bukan !" balas Rania cuek sedangkan Alisha hanya tertawa kecil.
Alex Darling hanya bisa menghitung sampai seratus demi menenangkan hatinya yang gemas dengan sahabatnya itu.
"Your Highness..." sapa Scott Peterson dan Andre Raines ke Alisha Léopold.
"Agen Peterson, agen Raines. Terima kasih sudah melindungi Opa dan membuat semua orang lega karena sudah selesai" senyum Alisha lembut.
"Sudah menjadi tugas kami, your highness..." Scott dan Andre membungkuk hormat ke Alisha.
"Yuk Sha, kita temui opa dan Oma" tarik Rania ke Alisha.
"Kami masuk dulu" pamit Alisha sambil tersenyum manis.
Andre Raines melongo melihat putri Belgia itu. "Scott, kalau aku tidak ingat Princess Alisha sudah berpacaran dengan pangeran Richard, aku berani mau ngejar dia... Damn ! Dia cantik sekali..."
Alex Darling menoleh ke arah Andre Raines. "Aku sarankan, jangan sekali-kali mengejar gadis keluarga Pratomo kalau kamu tidak tabah iman dan imun. Kamu lihat sendiri kan Rania seperti apa? Itu baru satu biji ! Belum yang pria... Jauh lebih parah !"
"Apa kamu sudah tabah Lex ?" kekeh Scott.
"Way tabah ! Serius ! Aku sudah mengenal Rania delapan tahun ini jadi aku juga mengenal keluarga nya. Kalau princess Alisha atau Galena, much better. Tapi Rania dengan sepupunya Biana, putri mantan bossmu... Bisa-bisa kamu kena stroke !" omel Alex.
"Bang Alex kok ikutan mbak Rania jadi tukang ngomel sih!"
Ketiga pria itu menoleh dan Scott yang melongo kali ini.
Elfesya McCloud.
***
"Kamu tidak tahu rasanya, Sya... Ubanku tampaknya bakalan tumbuh lebih cepat gara-gara kakakmu itu !" sungut Alex Darling saat berjalan masuk ke dalam kastil bersama dengan Elfesya.
"Dih, bang Alex tuh ya..." Elfesya tertawa geli melihat sahabat Rania ngomel-ngomel.
"Kamu kok baru datang. Kirain sudah disini..."
"Tadi masih ada urusan di RR's Meal jadi aku selesaikan dulu." Elfesya berbalik mendadak membuat dua agen FBI itu terkejut. "Agen Peterson, agen Raines. Terimakasih..."
"Sudah menjadi..."
"Tugas saya" potong Elfesya ke Scott Peterson sambil tersenyum usil. "Jawaban klise Oom Pedro dan Oom Omar. Sudah hapal !"
Scott dan Andre tertawa. "Kami senang pelakunya sudah tewas."
Remaja cantik berusia 17 tahun itu tersenyum manis. "Aku sangat bersyukur dia memilih jalan pintas. Hanya merepotkan dikubur saja."
"Benar."
***
Acara makan malam di keluarga McCloud tampak ramai apalagi Eagle dan Elane pun ikut bergabung. Semua anggota keluarga klan Pratomo mengucapkan terima kasih kepada Alex, Scott dan Andre Raines.
"Jangan bilang sudah menjadi tugas saya !" pelotot Rania membuat Alex mendelik tajam.
"Lho Eagle, Risyan nggak ikut?" tanya Rama ke Eagle soal putra bungsunya yang berusia sepuluh tahun.
"Tadinya mau ikut tapi dia ada tugas sekolah jadi memilih menyelesaikan daripada besok kebingungan" jawab Eagle.
"Siapa Risyan?" tanya Scott Peterson.
"Adikku" jawab Elfesya.
"Oh."
"Jadi agen Peterson dan agen Raines akan kembali ke markas FBI internasional?" tanya Elane McCloud ke arah dua pria itu.
"Benar Mrs McCloud. Setelah menyelesaikan semua berkas laporan dengan Scotland Yard, kami kembali ke Budapest..." jawab Scott.
"Kenapa markasnya di Budapest?" tanya Elfesya.
"Karena tempat yang paling pas diantara Eropa Barat dan Eropa Timur" jawab Scott sambil menatap Elfesya.
"Oh I see..." gumam Elfesya.
Scott melanjutkan makannya tapi dalam hatinya dia baru tahu kalau selisih usianya dengan Elfesya cukup jauh, delapan tahun, sama dengan Alex Darling dan kekasihnya Galena. Scott menghela nafas panjang. Naksir cewek kok ya kebetulan keluarga Sultan, masih di bawah umur, dan sudah pasti akan sulit mendapatkan restu dari keluarga McCloud mengingat pekerjaan aku sangatlah berbahaya.
"Are you okay Scott?" tanya Alisha yang duduk di hadapan Scott Peterson.
"Hah? Oh... I'm fine your highness. Hanya memikirkan kasus yang sudah pasti menumpuk di meja aku saat pulang nanti" jawab Scott.
"Dan kami pun sudah harus berjibaku lagi dengan unsub" sambung Andre Raines.
"Resiko menjadi law enforcement ya..." sahut Elfesya.
"Yes Miss McCloud..." jawab Scott Peterson sambil menatap lembut ke gadis cantik itu.
***
Usai acara makan malam, semua anggota law enforcement pun pulang ke hotel dengan diantar Alex Darling. Andre Raines mendapatkan obat tambahan dari Rania yang tadi diberikan sebelum pulang.
"Aku tahu semua law enforcement on field keras kepala jadi aku berikan obat yang bisa menghilangkan rasa sakit lebih kuat. Tapi ini bukan zat adiktif lho ! Aku tahu batasannya dan sudah ada surat tertulis dari aku yang bisa kamu laporkan ke pusat" jelas Rania.
"Aku tidak heran jika anda paham prosedur karena Oom anda adalah agen FBI dan agen NCIS" senyum Andre Raines yang membaca email dari Rania untuk ditujukan ke kantor FBI pusat. "Terimakasih Dokter Bianchi."
"Aku tahu semua agen harus melaporkan semua obat yang dikonsumsi agar tidak ada penyalahgunaan narkoba" senyum Rania.
***
Sebulan setelah kejadian itu, Alex Darling pun bekerja seperti biasa hingga sebuah panggilan telepon membuatnya terkejut.
***
"Kamu melakukan apa?" seru Alex Darling di mejanya membuat semua rekannya menoleh. "Kamu tunggu disana !" Pria itu mematikan panggilannya dan memakai jaketnya.
"Ada apa Darling?" tanya Rekan-rekannya.
"Dasar adiknya Rania ! Sama saja dengan kakaknya !" omel Alex Darling.
"Galena..." ucap semua orang di ruangan itu.
***
Hyde Park London.
Galena duduk manis di kursi taman dengan dikawal dua anggota kepolisian London sementara anggota polisi lainnya mengurus pria yang tampak tergeletak pingsan.
"Superintendent Alex Darling. Ada apa ini?" tanya pria yang baru datang itu.
"Tunangan anda menghajar seorang pencopet hingga pingsan" lapor salah seroang anggota polisi itu.
"Tunangan?" beo Alex bingung lalu menoleh ke arah Galena yang sedang melambaikan tangannya. "Bisa ceritakan apa yang terjadi?"
"Miss Luna sedang berjalan-jalan di Hyde Park dan tiba-tiba pria itu menarik tas Hermès nya. Miss Luna mengejarnya dan langsung menghajar tanpa ampun hingga pingsan ... Setelahnya kami datang."
"Memang Miss Luna tidak berteriak copet?" tanya Alex Darling.
"Berteriak sih tapi kami kalah cepat berlarinya..." jawab Polisi itu dan Alex memandang badannya yang sedikit gempal.
"Kamu harus lebih keras berolahraga lagi, Officer ..." senyum Alex Darling sambil menepuk bahu polisi itu.
"I guess you're right, sir..."
"Biar aku yang urus tunangan aku.." Alex Darling mendatangi Galena yang duduk manis sambil memegang tas Hermès nya.
"Hai, sayangku..." sapa Galena.
"Kapan kamu ke London?" tanya Alex judes.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaa gaaaeeessss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
yah.. Galena emang cocok sama Alex Darling.. jodohin saja Thor
2023-12-11
1
wonder mom
kluar kn bar2 bin badassnya. salah sasaran tu copet. untg nyawanya g pindah
2023-10-16
1
ꍏꋪꀤ_💜❄
lena g ngejawab tapi senyum2 aja gitu😁😁😁
2023-10-16
1