My Darling...
Namanya Alex Darling, seorang superintendent Scotland Yard atau bisa dibilang detektif satu kalau di NYPD atau Letnan jabatannya. Menjadi polisi itu adalah passionnya dan bukan karena tanpa alasan. Dia tidak mau kejadian saat kedua orang tuanya diserang perampok meskipun sudah menelpon 999, tetap saja tidak ada yang datang hingga mereka tewas. Alex waktu itu masih SMA dan tinggal di asrama khusus anak laki-laki di Cambridge.
Sejak saat itu, Alex bertekad menjadi polisi karena selain mencari pelaku perampokan dan pembunuhan kedua orangtuanya, juga dia tidak mau ada orang lain yang mengalami kejadian seperti dirinya. Dia tidak mau ada anak menjadi yatim piatu macam dirinya. Dan sekarang dia sudah hampir lima tahun menjadi polisi dengan karier yang cemerlang. Meskipun demikian, hasratnya untuk mencari pelaku masih terus dia lakukan meskipun rumit dan seperti mencari jarum dalam jerami.
Hari ini Alex harus menemani seorang putri Emir dari Dubai berkeliling kota London dan boleh dibilang gadis cantik ini termasuk princess yang bar-bar, berbebda jauh dengan gambaran para princess yang lemah lembut. Dia berbeda. Punya prinsip dan keras kepala.
Perintah dari atasannya untuk mengawal gadis itu membuat Alex senang karena sebenarnya, dia sudah tertarik dari awal saat pertama kalinya mereka bertemu. Apakah gadis itu memiliki perasaan yang sama... Alex tidak tahu. Tidak ada salahnya untuk mencoba mendekati gadis bermata biru terang itu kan?
***
Alex Darling mengajak Galena makan di sebuah restauran Jepang bernama Chisou Sushi dan Izakaya daerah jalan Woodstock. Galena langsung memesan beberapa sushi dan sashimi sedangkan Alex hanya ikut saja makanan yang dipesan gadis itu dengan bahasa Jepang.
"Berapa bahasa yang kamu bisa?" tanya Alex Darling.
"Tunggu... Inggris, Indonesia, Jepang, Arab dan Jerman... Sedikit paham Perancis soalnya aku harus pilek untuk bisa mendapatkan aksen Perancis yang benar" jawab Galena sambil menghitung dengan jarinya.
"Whoah..."
"Masih kalah dengan Oom Shinchan dan saudara - saudaraku yang bisa lebih dari tujuh bahasa asing. Mereka disebut..."
"Poliglot" potong Alex Darling. "Pantas Rania pernah memaki seorang pasien dengan berbagai bahasa yang aku harus memikirkan artinya tapi aku yakin pasti kasar semua."
Galena tertawa. "Mbak Rania memang sangat fasih untuk memaki berbagai bahasa.."
"Kakakmu memang deh..."
Galena menatap Alex Darling intens. "Benar kamu tidak tertarik dengan kakakku?"
"Nope."
"Kenapa?"
"Butuh orang yang sama gilanya dengan kakakmu itu !"
Galena terbahak. "Tampaknya bang Chris memang pantas untuk mbak Rania. Secara dia paling sabar dalam menghadapi kakak aku itu."
"Kakakmu tidak biru matanya sedangkan aku suka gadis bermata biru..." ucap Alex serius. "Dan mata biru mu cantik sekali..."
Galena melongo. "Dengar Darling..."
Alex meletakkan wajahnya di tumpuan tangannya sambil menatap Galena.
"Jangan-jangan setiap gadis bermata biru, kamu langsung naksir..." kekeh Galena.
"Nope." Alex memandang Galena serius. "Aku suka kamu."
"Suka aku atau mataku?" balas Galena sambil tertawa.
"Pemilik nya dong..."
Galena melongo. "What? Are you serious?"
"Well, do you believe love at first sight? Aku rasa aku mengalaminya sekarang..." jawab Alex serius.
"Oh my God... You've got be kidding me ( kamu bercanda kan )..."
"No, i don't. Aku nggak bercanda, Lena."
Galena masih meragukan ucapan Alex Darling meskipun Rania sudah bilang kalau Sahabat debatnya naksir dirinya.
"Kita lihat saja nanti. Apakah kamu benar-benar memang jatuh cinta padaku secara pribadi atau hanya warna mataku" ucap Galena pada akhirnya.
Alex pun tertegun dengan jawaban gadis cantik yang merupakan cicit Emir Al Jordan.
***
Beberapa saat kemudian
Alex mengurus cutinya demi bisa terbang ke Dubai dan menemui Galena. Sejak keberangkatan gadis itu pulang ke Dubai bersama dengan keluarganya, Alex tidak bisa mengalihkan pikirannya dari gadis bermata biru itu.
Dirinya yakin seyakin-yakinnya bahwa dia jatuh cinta dengan adik Rania. Alex belum pernah merasakan sampai terus terbayang dengan gadis cantik itu bahkan saat berteman dengan Rania, dia tidak ada perasaan apapun hanya murni teman.
Galena berbeda. Galena sangat spesial. Alex pun selesai mengurus cutinya, membeli tiket pesawat ke Dubai dan sekarang dirinya perjalanan ke rumah sakit tempat Rania bekerja untuk berpamitan dengan sahabatnya sebelum ke bandara.
***
Royale Hospital London
"Kamu mau kemana?" tanya Rania dengan wajah tidak percaya ke Alex Darling.
"Dubai. Aku mengambil cutiku yang belum sempat aku pakai dan akan terbang ke Dubai empat jam lagi" jawab Alex Darling kalem.
"Ngapain kamu ke Dubai? Ngejar Lena?" Rania menghampiri Alex dan menatap penuh selidik. "Serius kamu mau mengejar adikku?! Kalian selisih delapan tahun usianya !"
"So? Banyak yang beda 30-40 tahun santai saja..."
"Itu kalau ceweknya bukan gold digger, mana mau sama kakek-kakek yang sudah harus pakai viagra kalau main ! Lagian, apa yang enak dipandang sih dengan badan keriput begitu?" sungut Rania membuat Alex terbahak.
"Rania, Chris pun semakin tua juga akan keriput kulitnya..."
"Tapi setidaknya aku sudah mendapatkan dari sejak kulit kencang dan menikmati transformasi nya ... Lha kalau dapat langsung mengkerut, apa ya bisa bikin h*rny?" balas Rania cuek.
"Oh astagaaaa... Susah ngomong sama kamu !" kekeh Alex Darling.
"Sekarang aku tanya, apa punyamu bisa berdiri kalau di depan kamu nenek - nenek tanpa busana?" tantang Rania sambil berjalan menuju kursi nya.
Wajah Alex Darling tampak tidak nyaman. "Pasti punyanya sudah sudah agak kendor ..."
Giliran Rania yang tertawa terbahak-bahak. "See !! Sama saja kan baik pria dan wanita kalau bisa sama-sama masih muda nya."
"Rania, kita itu membahas apa sih?" Alex Darling menatap sahabatnya.
"Bahas usia kamu dan Lena. Dengar Darling, semua tergantung dengan Lena. Apakah dia juga tertarik sama kamu atau tidak. Lena itu 11-12 dengan aku dan Biana jadi tidaklah mudah untuk menaklukkan anak itu."
Alex Darling tersenyum. "We'll see about that ( kita lihat saja nanti )."
"Good luck for that ( semoga beruntung )" balas Rania. "Hati-hati berangkatnya dan salam buat Lena kalau kalian bertemu."
Alex menghampiri Rania dan mencium pipi sahabatnya. "Wish me luck!" Pria itu pun berjalan menuju pintu ruang praktek Rania. "Kamu jangan bikin perkara selama aku tidak ada disini !"
Rania tersenyum manis. "Aku tidak bisa menjanjikan, Alex Darling..."
Alex menyipitkan matanya. "Rania, jangan bikin keributan !"
***
Yuhuuuu Up Sore Menjelang Malam Yaaaa
Kali ini giliran Galena, Raul dan Alano yang punya cerita.
Semoga kalian nggak pada bosan dengan keluarga unfaedah dan Membagongkan.
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
aku mampir
2024-01-22
2
Asngadah Baruharjo
seruuuuuu polllll
2023-12-19
1
Retno Anggiri Milagros Excellent
yah.. asyik ceritanya..lanjut ..🙏👍
2023-12-10
1