Alex Darling dan Scott Peterson bergegas menuju balik gedung dan melihat Andre Raines terkapar terkena tembak Daniel Dunne. Kedua law enforcement itu langsung menodongkan pistol mereka ke pria yang mereka Uber di berbagai negara Eropa.
"Lex, periksa Raines !" pinta Scott tanpa mengalihkan pandangannya dari Daniel Dunne yang juga menodongkan pistol nya dan pria itu tidak bisa kemana-mana karena di belakangnya ada pagar besi kawat yang cukup tinggi untuk dia naiki. "Menyerahlah Dunne ! Kamu tidak bisa kemana mana !" teriak Scott Peterson.
Scott Peterson
Alex Darling berjongkok dan memegang leher Andre Raines yang tidak sadarkan diri. "Dia masih hidup, Scott." Alex pun memeriksa di balik jaket Andre Raines dan melihat dua butir peluru bersarang di kevlarnya.
"Menyerahlah !" perintah Scott lagi.
"Disni superintendent Alex Darling. Kirim EMT ke sudut Red dan Margate! Officer down ! Agen FBI Andre Raines !" ucap Alex Darling melalui earpiece nya.
Scott tetap menatap Daniel Dunne. "Menyerahlah !"
"I won't !" ucap Daniel Dunne yang langsung mengarahkan senjatanya ke pelipisnya.
"NO ! NO ! NO !" teriak Scott dan Alex bersamaan.
DOR ! Daniel Dunne akhirnya ambruk dengan pelipis bolong.
"DAMN IT !" umpat Scott Peterson sambil menendang tong sampah disana.
"Disini superintendent Alex Darling. Bawa kantong mayat sekalian ... " ucap Alex lemah.
"ARRRGGGHHH !" teriak Scott kesal.
***
Royal Hospital London
Andre Raines mendapatkan perawatan dari Rania Bianchi setelah hasil Rontgen menunjukkan empat tulang rusuk nya memar akibat tembakan Daniel Dunne.
"Kenapa bukan Alex sih yang kena tembak..." sungut Rania sambil mengencangkan perban di dada Andre Raines.
Alex Darling yang bersandar di pintu, langsung mendelik mendengar ucapan sahabatnya. "Jadi kamu berharap aku yang kena tembak? Apa kamu tidak memikirkan perasaan Galena, adikmu!"
"Nggak. Lumayan ginjal mu bisa buat senang-senang..." seringai Rania usil membuat Andre Raines tertawa tapi sejurus kemudian dadanya terasa sakit.
"Dokter Bianchi, tolong jangan buat saya tertawa..." pinta agen FBI itu.
***
"Jadi Daniel Dunne memilih jalan pintas dengan bunuh diri?" tanya Commander Walter ke Scott Peterson saat mereka berada di depan kamar mayat.
"Yes. Setidaknya kami tidak repot buat ekstradisi dari Inggris ke Amerika" jawab Scott. "Bagaimana dengan dua assassin tersisa?"
"Satu tewas oleh agen Raines. Satu ditembak mati oleh salah satu anggota Scotland Yard."
Dalam hati Scott bersyukur semuanya sudah selesai dan semua orang yang berhubungan dengan Patrick Rogers, aman kembali.
"Bagaimana dengan Mr McCloud? Apakah Scotland Yard dan kejakasaan Inggris akan menuntut beliau?" tanya Scott.
"Tidak karena murni pembelaan diri dan kami hanya menahan lisensi menembak Mr McCloud selama setahun, baik nasional maupun internasional. Percobaan enam bulan..." jawab Commander Walter.
"Syukurlah jika Scotland Yard ada kebijakan yang pas. Saya sudah menemui Mr McCloud dan dia memang menyesal menghilangkan nyawa orang tapi demi menyelamatkan nyawa istri dan Akuntan perusahaan nya."
"Mr McCloud tidak pernah melakukan tindakan kriminal dalam waktu tiga apuluh tahun terakhir ini. Terakhir beliau ikut kegiatan kriminal itu sudah lama, di Turin saat membawa pulang sepupunya yang diculik disana. ( Baca Love and Revenge of Mr Mafia )."
Scott mengangguk karena sudah membaca berkas Rama dan Rajendra McCloud hingga ke anak-anak mereka dan cucu nya.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada anda dan seluruh jajaran Scotland Yard dan kepolisian Inggris Raya termasuk yang di Skotlandia dan Wales." Scott mengulurkan tangannya dan Commander Walter menyambut tangan agen FBI itu dengan hangat.
"Aku harap, kami tidak akan berurusan dengan FBI lagi" kekeh Commander Walter.
"Why?" tanya Scott.
"Kantung mayat penuh !"
Scott Peterson terbahak.
***
Scott Peterson mendatangi ruang rawat Andre Raines dan melihat Alex Darling ribut dengan seorang gadis cantik yang mengenakan sneli serta stetoskop di sakunya. Scott meyakini pasti gadis itu adalah Rania Bianchi, sepupu Biana Pascal.
"Tega banget jual ginjal ku buat amal !" omel Alex Darling.
"Sama kamu, aku tuh tega !" balas Rania.
"Aku akan bilang ke Galena kalau kakaknya dokter jagal !" ucap Alex dengan menatap Rania tajam.
"Ehem. Am I interrupted or something ( apakah aku mengganggu )?" sela Scott Peterson sambil tersenyum. "Are you okay Raines?"
"Not okay, Scott kalau di depan aku ada dua orang pelawak heboh sendiri ..." kekeh Andre Raines sambil mengrenyitkan dahinya karena tertawa melihat Alex dan Rania. Goncangan tubuh karena tertawa memang membuat rusuknya nyeri.
"Alex, kami akan kembali ke Budapest lusa setelah Raines sudah bisa perjalanan jauh. Bagaimana kondisi rekan saya, dokter Bianchi?" tanya Scott Peterson.
"Bisa ke Budapest lusa. Hanya saja Agen Raines jangan beraktivitas lapangan dulu seminggu sampai dua Minggu. Resiko tulang rusuknya bisa lebih parah dari ini, lumayan tinggi" jawab Rania.
Suara ponsel Alex Darling berbunyi dan wajahnya tampak bingung saat tahu siapa yang menelpon.
"Yes Opa Rama?" sapa Alex membuat Rania melongo karena Opanya menelpon sahabatnya. "Baik Opa ... Anda juga mengundang agen Peterson dan agen Raines ? Baik ... Dimana...?" Alex menatap Scott dan Andre Raines bergantian. "Baik, besok malam kita kesana. Terima kasih." Alex memasukkan ponselnya ke dalam saku jaketnya usai Rama memutuskan panggilannya.
"Opa kenapa?" tanya Rania.
"Opamu mengajak aku, Scott dan Andre ke kastilnya untuk makan malam besok. Kalian fine kan datang besok?" Alex Darling menatap Scott dan Andre Raines bergantian.
"Fine. Lagipula, aku belum pernah masuk kastil..." senyum Andrea Raines.
"Hati-hati kamu disana agen Raines. Karena penghuninya hantu bangsawan dengan membawa kepala di tangannya..." ucap Rania dengan wajah dibuat menakutkan.
"Itu sih Sir Nicholas de Mimsy-Porpington... Nick si kepala nyaris putus" celetuk Scott Peterson membuat Alex Darling dan Rania melongo. "Hey, aku suka Harry Potter. Masalah?"
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
Apakah Author suka Harry Potter juga? makanya bagus tulisannya.. 🙏😂🙏
2023-12-11
1
Retno Anggiri Milagros Excellent
apa Author juga suka Harry Potter? ceritanya asyik.. ,🙏😂😍
2023-12-11
1
wonder mom
dih...g elegant bgt. ujg.nya suicide🤪🤪🤪g brani tgg jwb. alex kpn sunat tu? bkl.an dinistain Rania pasti
2023-10-14
1