"Aku merasa tidak enak hati Valdes, ingatanku akan Istriku juga Putriku semakin kuat saja apalagi setelah kini Putriku menginjak dewasa rasa sayangku semakin bertambah saja walaupun akhir-akhir ini Dia terlihat banyak membangkang pada kebijaksanaan yang Aku terapkan juga pada aturan dan keinginanku." Victor duduk santai di vila keluarga di negara yang di kunjunginya setelah pertemuan penting dengan relasi dan cabang usaha yang membawa bendera Harper's Group di wilayah Asia terdengar Victor seperti mengeluh tentang keluarganya di hadapan Valdes.
"Masa beranjak dewasa biasa Tuan, apa karena Nona Kez mewarisi wajah cantik Nyonya Cathy? sehingga Tuan semakin sayang?" Ada senyum di wajah Valdes saat bicara menjawab keluhan majikannya itu.
Valdes bukan saja orang kepercayaan bagi Victor tetapi lebih dari itu sudah menjadi saudaranya karena tidak rahasia di antara mereka sejak mereka masih muda dan kini menjalankan bisnis yang semakin berkembang ke setiap negara.
Tak heran hanya Valdes yang berani berkomentar dan mengkritik segala kebijakan juga memberikan paham dan masukan pada vektor juga keluarganya dan itu semua sangat dipertimbangkan dan didengar sama Victor.
"Begitulah Valdes, kalau masa menginjak dewasa akan banyak tuntutan dan pertanyaan yang sebenarnya ingin Aku sembunyikan, tapi kenapa Putriku semakin membuat Aku marah saja dengan mengulang pertanyaan yang tidak cukup sekali Aku jawab."
"Tak baik juga terus-terusan menyembunyikan permasalahan dan juga Putrimu terus-terusan mempertanyakan kebenaran itu perlahan bukalah kenyataan kalau Catherine Ibunya masih hidup cuma terikat perjanjian dengan Tuan."
Valdes mulai bicara serius, sebenarnya ingin ada bahasan soal ini sejak dulu tapi Victor seakan menutup semuanya.
"Aku merasa belum siap Valdes, Aku takut kehilangan Putriku satu satunya sengaja Aku membatasi geraknya sengaja Aku memperketat penjagaan dan memenuhi segala keinginannya pendidikan dan segalanya agar Dia merasa tercukupi dan siap dengan masa depannya. Satu lagi kalau Aku membuka kenyataan yang sebenarnya menjawab semua pertanyaan tentang Ibunya dan menerangkan bahwa Ibunya masih ada takut Dia malah membenciku." Victor akhirnya jujur dengan ketakutannya sendiri.
"Sama seperti Tuan tak siap kehilangan Nyonya Cathy waktu itu tapi akan ada saatnya Nona Kez punya kehidupan sendiri. Bila baiknya seperti itu bukalah semoga jadi ketenangan bagi semuanya."
"Ya, tapi kehidupan Putriku tidak akan jauh dari kehidupanku"
"Aku melihat sorot mata Tuan masih saja menyimpan rasa yang begitu dalam pada Nyonya Cathy walaupun semua telah berlalu cukup lama mungkin belasan tahun kenapa begitu sama-sama egois? Bukankah kini Putri kalian sudah beranjak dewasa?"
"Apa maksudmu Valdes? Apa Aku harus berubah pikiran mencabut semua janji dalam perjanjian itu? Apa Aku harus jadi pecundang? meminta maaf pada Istriku Catherine menjilat kembali ludah yang telah aku semburkan hanya karena hatiku kini tersiksa merindukannya setiap waktu?" Victor seakan marah pada Dirinya atau juga pada kenyataan yang telah membelitkan masalah pada kehidupannya.
"Perjanjian Itu buatan Kita tak ada siapapun yang akan mengadilinya kecuali hati dan pengakuan Kita, faktanya semua itu begitu menyiksa kenapa tak berbaikan saja untuk melonggarkan semua rasa dan melapangkan dada yang sekian lama mengganjal sakit tak terobati!" Valdes juga semakin berani saja mengemukakan pendapat betapa ingin Dirinya melihat Victor mengakhiri polemik dalam rumah tangganya.
Deg! hati Victor begitu bergetar kenapa Dirinya ngobrol dengan orang kepercayaannya begitu jauh ke masa lampunya?
Membuka kenangan masa lalunya bersama Catherine yang Dirinya cintai tapi mendapat penghinaan dan tonjokan tajam saat pertikaian dengan Istrinya itu mendapat pengakuan kalau Catherine tidak mencintainya dan mencintai orang lain yang Victor benci jelas Victor marah saat itu.
Kini di sadari mungkin itu perkataan saat marah saja sampai memisahkan Putri mereka dan Victor mengirim Catherine ke suatu negara yang begitu asing bagi Catherine memisahkan Catherine dari keluarganya seperti di buang ke negara baru walau sampai sekarang hidup Catherine masih dalam pantauan Victor.
Victor tak main-main dengan hukuman ucapan, ancaman dan janjinya kalau ketahuan Catherine pulang ke negaranya lenyap satu persatu keluarganya, kalau menikah dengan seseorang Putrinya Kezia yang akan jadi taruhannya.
"Cari temui dan ubahlah semuanya obati hatimu Tuan, Nyonya Catherine masih ada dan jadi pengusaha sukses juga tetap pada janjinya hidup dengan menanggung kerinduan pada Putrinya Nona Kez di negara itu."
"Jangan mencoba mempengaruhiku Valdes semua akan membuka luka lama, dan masalah bagi ketenangan keluargaku."
"Mengganggu ketenangan keluarga? bukankah semua Tuan yang mengendalikan?
Itu hanya saran kalau ada baiknya silahkan pikirkan tapi kalau akan mendatangkan banyak masalah dalam hidup Tuan jangan pernah berpikir untuk sekali kali bertemu dan menemuinya hanya saja kenapa Tuan selalu ingi tahu kabar dan keberadaan Nyonya Cathy?"
"Aku mencintainya Valdes tapi hatiku sakit saat Dia mengatakan tak mencintaiku malah Dia mengatakan mencintai saingan bisnisku! itu yang tidak bisa Aku terima sampai saat ini!"
"Cinta! Kenapa begitu menyiksa bukankah harusnya cinta memberi kenyamanan pada hati Kita? Lakukan karena hanya seumur hidup Kita menjalaninya jangan sampai cinta tak terlaksana sampai ajal menjemput penuhi keinginan hatimu Tuan bebaskan cinta itu pada tujuannya Aku tahu hatimu selalu mendamba dan merindukannya."
"Stop Valdes! kepalaku sakit dadaku terasa nyeri!"
"Maaf Tuan bila Aku bicara terlalu jauh tetapi Aku selalu melihat kegelisahan di hati dan matamu. Aku merasakan semuanya begitu tersiksa Tuan menjalani hidup ini walaupun kini di sisi Tuan Ada seorang cantik yang menunggu dan mendampingi Tuan dan itu juga kebahagiaan tapi ada kebahagiaan lain yang bisa Tuan puaskan sebagai kebahagiaan bisa memenuhi hati Tuan dengan cinta yang sesungguhnya."
"Jujur Aku tersiksa berbohong terus dan menyembunyikan semuanya dari Putriku yang kini sudah dewasa melihat raut muka Putriku yang begitu percis dengan Catherine di masa muda menambah tersiksanya hidupku," jawab Victor akhirnya keluar juga perasaan hati terdalamnya.
"Kita berada di benua Asia Tuan waktu Kita begitu banyak sekali, pikirkan lagi semua ucapanku!" Valdes menepuk bahu Tuannya lalu membungkuk menyimpan sebelah tangannya di dada dan berlalu mau istirahat ke kamarnya.
Tinggal terbang ke negara itu di situ Catherine berada hidup dan menjalani buangan Victor kalau pulang ke negerinya Victor mengancam akan melenyapkan keluarga dan Putri mereka walau itu hanya gertakan tapi Catherine setia pada janjinya sampai saat ini.
Hanya ingin bertemu sekian belas tahun, menatap wajahnya apa masih secantik dulu? Mungkin akan mencairkan hati dan kemarahan mereka.
'Cathy! Kebahagiaan bagiku kalau Kita bisa bertemu, Aku tahu hatiku masih mencintai betapapun mungkin Kamu membenciku.'
Mungkin itulah pengakuan hati Victor.
Deg! Victor begitu terkejut mendapatkan dirinya terbang terlalu jauh kepada memori masa lalunya memang itu adalah pengakuan hatinya beribu perempuan ngantri bisa Dirinya kencani dengan uang yang sangat berlimpah bisa Dirinya memiliki Istri di tiap negara, bisa memiliki Istri berpuluh-puluh tetapi kehadiran Chaterine dalam hidupnya tak akan tergantikan.
Akan seperti apa perasan Ayako? Bisakah menerima?
Ayako yang dengan kesetiaannya dan rela melepaskan masa mudanya untuk hidup bersama Dirinya diboyong dari keluarga besarnya haruskah di kecewakan?
Ayako yang selalu dengan cintanya memeluk dan memberikan jiwa raganya sebagai pengabdian kesetiaan seorang Istri walau Victor mengakui hatinya tak sepenuhnya untuk Ayako.
Ada Catherine di belahan hati Victor lainnya yang tak bisa terhapuskan terlebih raga Catherine kini terlihat di Putrinya yang beranjak dewasa.
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments