"Kenapa Putriku belum di panggil untuk latihan malam ini?" Suara Victor sambil berdiri mengarahkan bicaranya pada seorang pelayan yang dari tadi berdiri tak jauh dari kursinya untuk bisa memberi penjelasan pada Dirinya.
"Tuan Tom sedang memanggil Nona Kez sepertinya Nona Kez habis berenang jadi perlu waktu untuk hadir di dojo Tuan," jawab seorang pelayan sambil menunduk.
"Selalu saja tidak disiplin dan tidak tahu jadwal!" Victor merasa Putrinya kini selalu membangkang pada semua aturan dan keinginannya.
"Sabar Tuanku, Putri Kita saat ini mungkin sedang mengalami masa peralihan dari kanak-kanak ke puber dan kini dewasa. Ada banyak hal yang harus Kita maklumi dan fahami juga banyak hal penyesuaian bagi Dirinya pematangan pada pemikiran dan pilihan akan menjadi satu dilema apalagi yang bertentangan dengan hati nuraninya cobalah untuk menyelaminya dan memahami sejauh itu pemikiran di masa usia seperti itu." Suara lembut Ayako membungkam kemarahan Victor.
Selalu saja ucapan Istrinya Ayako Yoshimura memberi ketenangan di hati Victor, dan sedikitnya bisa meredam emosinya walau Ayako lebih muda jauh dari usianya.
"Panggil Sir Joss ke sini jangan biarkan Dia menunggu lebih lama ada hal-hal yang perlu Aku sampaikan kepadanya," titah Victor pada pelayan yang setia tidak jauh dari tempatnya duduknya.
"Baik Tuan."
Pelayan undur diri memanggil Sir Joss di ruang tamu yang entah melewati berapa ruangan dari ruangan aula kebesaran Victor Harper.
"Sekali lagi jangan terlalu keras pada Putrimu Tuan itu malah akan menjauhkan Tuan sama Nona Kez sendiri cobalah dengan lembut perlakukan Dia ambil hatinya semua akan baik-baik saja percaya padaku Tuan." Ayako mengusap bahu suaminya dengan lembut.
Sangat masuk akal semua apa yang diucapkan Ayako Istrinya tetapi Victor bukan memposisikan Dirinya sebagai orang yang lembut apalagi sebagai pimpinan di kerajaan bisnisnya mengharuskan Dirinya sebagai orang yang tegas dengan segala ucapan adalah sebagai titah kepada semua orang di lingkungannya termasuk kepada Putrinya sendiri Victor merasa semua harus tunduk kepada aturan dan keinginannya.
Saat itu Sir Joss masuk dengan hormat memberi salam seorang samurai dan Victor menyambutnya dengan senyum lebar sambil berdiri berbarengan dengan Istrinya.
Ayako tersenyum sambil menunduk lalu duduk kembali di samping Victor suaminya.
"Joss, akhir-akhir ini Putriku semakin banyak protes dan tidak disiplin dalam hal apapun, sudah sejauh mana kemampuan keterampilan samurainya karena beberapa pertemuan ke belakang Aku tidak menyaksikan bagaimana Ia berlatih denganmu dan juga bagaimana untuk keterampilan yang lain seperti menggunakan senjata api dan juga berlatih berkuda dan kendaraan?" tanya Victor semua pertanyaan mewakili perasaannya.
"Percayalah Nona Kez gadis yang sangat pintar, Aku melihat keengganan di semua pelajaran yang Aku sodorkan tetapi daya tangkapnya begitu tinggi dan kuat sekali terlihat tidak menyimak apa yang Aku Sampaikan walaupun begitu saat Aku mengujinya Dia telah menguasainya itu kelebihan Nona Kez," jawab Sir Joss dengan sangat yakin.
"Sepertinya jawabanmu hanya menghibur ku saja Joss," jawab Victor sambil tersenyum.
"Tuan bisa melihatnya nanti saat berlatih, tiga kali atau tiga pertemuan Tuan ke luar kota Tuan absen melihat Nona Kez latihan pasti mengakui kelebihannya nanti." Dengan senyum pasti Sir Joss bicara meyakinkan Anak didiknya Kezia memang luar biasa.
"Baiklah walau Aku kadang masih saja kesal dengan tingkahnya yang indisipliner seperti saat ini sepertinya Dia tidak menyadari mana kewajibannya kapan jadwal latihan dan belajarnya jadi Aku sulit untuk menanamkan kepercayaan kepadanya Joss." Victor seperti curhat tentang masalahnya.
"Mengurus Anak mulai dewasa sama seperti saat Kita sedang jatuh cinta Tuan ada saatnya hati Kita harus mengalah untuk menjadi seorang pemenang dan Ada saatnya Kita tegas atau memperhatikan kapan saatnya ingin bermanja kalau diharuskan seperti itu, bahkan kadang Kita harus masuk pada dunianya." Perkataan Sir Joss sepertinya masuk di hati Victor.
Ayako tersenyum pemikiran Sir Joss sama seperti pandangannya dalam melihat permasalahan suaminya saat ini.
"Baiklah Joss memang benar Kita harus banyak sabar untuk jadi seorang pemenang, Kali ini Istriku yang akan berlatih dengan Putriku Aku merasa senang tapi lambatnya kehadiran Putriku membuat Aku tidak sabar." Victor memang tidak sabar dalam hal apapun apalagi lambat dan terkesan kutang disiplin.
"Boleh Aku menjemput di kamarnya Tuan?" ucap Ayako pada Suaminya.
Victor mempersilahkan Ayako dengan tangannya dan Victor sendiri melanjutkan ngobrol dengan Sir Joss.
Ayako dengan anggunnya berjalan perlu satu putaran jarum jam untuk sampai ke keputren Putri sambungnya. Terlihat Paman Tom di pintu masih memanggil dan bicara walau pintu terlihat tertutup rapat.
"Oh, Nyonya mau berlatih juga? Nona Kez belum membuka pintu entahlah lagi ngapain berdua sama Bibi Emily di dalam.
"Ya Tom, kenapa Nona Kez begitu lama nggak keluar untuk jadwal latihan?" tanya Ayako lagi.
"Entahlah tadi cuma jawab 'malas!' saat Aku ingatkan."
"Boleh Aku yang ingatkan kembali?"
"Silahkan Nyonya," kawab Tom dengan sopan sambil mundur beberapa langkah.
"Sayang, Sir Joss sudah lama menunggu kenapa belum keluar untuk latihan? Lihat Mamamu nih sudah siap latihan juga boleh kita berpartner hari ini? Sayang ...."
Suasana tetap hening Ayako yakin Putri sambungnya mendengar suaranya walau berada di sudut manapun di dalam kamar keputren nya karena ada penghantar suara dari corong samping pintu.
"Sayang, katanya mau belajar masak sama Mama setelah latihan kali ini bagaimana? Jangan biarkan Papamu marah lagi lakukanlah semua kewajibanmu dulu mau nuntut apapun boleh sampaikan sama Mama."
Pintu sedikit bergerak lalu terbuka perlahan Kezia keluar dengan muka muram diikuti Bibi Emily di belakangnya ambil menjinjing sepatu latihan Kezia yang belum di pakai.
Sesaat Kezia terlihat tak percaya melihat pakaian yang di kenakan Ayako biasanya Mama sabungnya itu latihan sama Papanya setelah menonton dirinya latihan walau itu jarang di lakukan.
"Mama latihan juga?"
"Iya, apa salahnya Kita berlatih bersama?"
"Sampai kapan semua bisa selesai?"
"Tak ada kata selesai, berusaha menyukainya walau belum butuh kalau sudah menyukainya suatu saat pasti membutuhkannya. Saat Mama seusia Kamu tak merasa butuh sama tapi kini walau jarang di pakai untuk kepentingan anggap saja itu olahraga yang menyehatkan tubuh Kita berarti saat ini Mama membutuhkan latihan untuk oleh tubuh biar selalu sehat."
"Baiklah Aku rasa cukup bijaksana pandangannya."
Kezia berjalan duluan diikuti Ayako dan Bibi Emily jug Tom. Semua ucapan Ibu sambungnya ada benarnya juga.
Kezia merasa ucapan semua orang dewasa sama aja isinya nasehat dan keharusan. Dalam pikiran yang mulai dewasa bisa menyikapi kalau itu benar adanya.
Seperti ucapan Tom berulangkali "Jalani dengan kesungguhan dan senang hati kalau sudah menguasai semuanya ada manfaatnya atau tidak dalam hidupmu itu gimana nanti saja kedepannya, minimal satu satu masalahmu terselesaikan!"
Setidaknya itu yang jadi semangat Kezia mungkin kalau Papanya puas nanti dengan hasil latihan dan segala telah dirinya kuasai dan dianggap sudah bisa akan ada pertimbangan untuk semua keinginannya yang lain.
Kezia memberi hormat pada Papanya juga Sir Joss yang tersenyum menyambutnya.
"Sungguh Putri Tuan yang sangat luar biasa selain paling cantik akan di tunjang dengan kemampuan bela diri, dan penguasaan segala senjata dan teknologi juga taktik ilmu bisnis patut berbanggalah Tuan Victor punya putri Nona Kez."
"Aku telah persiapkan masa depannya dengan baik jadi latih sampai mahir dalam segala hal Joss."
"Dengan senang hati Tuan, mari "kita menuju dojo arena latihan."
*******
Sambil nunggu up PUTRI PEWARIS SANG MAFIA Baca juga ya, Pesona Aryanti, Biarkan Aku Memilih, Meniti Pelangi, Masa Lalu Sang Presdir, Cinta Di Atas Perjanjian, Noda Kelam Masa Lalu. By Enis Sudrajat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments