Semua menikmati hidangan malam sambil ngobrol dengan santainya. Kezia sudah tidak enak hatinya merasa kalau Papanya mulai dengan rencana lain yang sama sekali belum Kezia pikirkan.
Hadirnya Tuan Benjamin juga Tuan muda Zackly malam itu membuat Kezia tidak betah dan segera ingin menyudahi makan malamnya dan masuk ke kamar tapi kalau Papanya masih saja senang berada di situ satu kesalahan kalau anggota lainya mulai beranjak.
Kezia memberi kode kepada Ayako dan Ayako mengerti. Satu pengakuan pertama kalinya kalau Ibu sambungnya begitu mengerti pada Dirinya. Ayako tersenyum penuh arti dan Kezia mengerjapkan mata indahnya.
"Terimakasih Tuan Ben juga Tuan muda Zack telah menikmati makan malamnya dengan senang hati Kami mengundang kembali di lain waktu, bagaimana kalau ngobrol lebih jauhnya diteruskan di aula atau di taman depan sabil mencicipi kue lainnya juga menikmati angin di musim semi bagaimana Tuan Victor Suamiku?" tutur Ayako dengan sopannya dengan senyum menawannya Ayako berusaha mengarahkan suaminya untuk mengikuti keinginannya.
"Boleh juga, Nona Kezia ajak Tuan Muda Zack mengobrol di taman sekedar berkenalan jadilah teman baik dan cocok perlihatkan kolam ikan koi dan arwana juga piranha atau taman anggrek atau juga kalau belum ngantuk bisa jalan jalan di taman bunga sakura." Perintah Victor sambil senyum pada Putrinya.
Sesaat Kezia tertegun kenapa menyuruh Dirinya hanya berdua dengan laki-laki yang notabene masih baru bagi Dirinya?
Kezia mengangguk tidak sedikitpun memberikan komentar terhadap apa yang disampaikan Papanya tidak mengiyakan atau tidak menolak setelah Kezia berdiri Zack juga berdiri mengikuti ke mana Kezia melangkah.
"Hai, Kita berasal dari dunia yang sama di perkenalkan karena bisnis orangtua Kita bisa kan Kita berteman baik? Bolehkah Aku menjabat tanganmu Nona?" Untuk pertama kalinya Zackly bicara di samping Kezia saat berjalan bersisian di taman bunga sakura yang memanjang seperti lorong, bunganya sebagian berguguran ke jalan yang di tata dari batu alam dengan indahnya seperti menginjak di karpet tebal yang begitu indahnya.
"Tergantung Kamu membuat Aku suka atau tidak? Satu yang tidak bisa aku tolak di sini yaitu perintah Papaku karena merupakan satu titah yang mutlak dalam hal apapun mungkin termasuk berteman denganmu. Apa masih perlu Kita berjabat tangan bukankah Kita sudah kenal?" jawab Kezia berusaha tak memberikan tangannya.
"Hahahaha... sebegitu nya aturan di istana ini? Mungkin suatu saat Kita akan di jodohkan Aku senang saja walau Aku tidak tahu hatimu akan senang atau tidak, tapi Aku senang karena Kamu gadis paling cantik yang pernah Aku kenal." Zack menghadang di depan Kezia.
Kezia membuang mukanya. Kejujuran yang Dirinya tidak merasa tersanjung.
Bulshit! semua penuh ke gombalan. Bagi Kezia bukan pujian yang di inginkannya tapi bicara yang lebih berbobot menggali cara pandang dari laki laki yang ada di depannya. Pada akhirnya semua laki-laki tak tahan kalau tidak memuji kecantikan seorang perempuan terlepas jujur ataupun bohong.
Zack duduk di hadapan Kezia duduk, berusaha menatap wajah cantik di hadapannya. Kezia merasa jengah lalu berdiri membelakangi Zack.Tom sama Bibi Emily dari kejauhan mengawasinya.
"Aku belum berpikir ke arah sana Tuan Zack usiaku masih begitu muda masih banyak yang harus Aku pelajari dan Aku selesaikan sebelum berpikir tentang perjodohan," jawab Kezia dengan tenangnya.
"Tapi Aku suka dengan perjodohan ini seandainya semua itu terjadi mungkin akan mempersatukan bisnis orang tuaku dan orang tuamu akan menjadi suatu usaha yang lebih besar bahkan menguasai dunia." tutur Zackly dengan tersenyum.
"Begitukah? Aku merasa tidak tertarik dengan semua itu Aku ingin menikmati kebebasanku Aku ingin mengenal dunia luar, untuk apa semua hasil dari bisnis itu menjadikan Kita begitu cemas menjaganya dan dengan berbagai cara menjaganya begitu banyak dan bertumpuk sedang hati merasa tidak bahagia?" ungkap Kezia mewakili gelisah hatinya.
"Kenapa bicaramu seolah bukan Anak Tuan Victor? tak ada sedikitpun semangat dan antusias dari ucapanmu untuk meneruskan estafet kepemimpinan perusahaan orang tuamu? Padahal seseorang belum sukses kalau belum bisa menjaga dan meneruskan bahkan lebih memajukan perusahaan keluarga yang mereka miliki."
"Aku sudah ngantuk boleh Aku masuk kamarku?" Kezia merasa bosan dengan pembicaraan di luar keinginannya.
Satu kata laki-laki di sampingnya itu bukan tipe nya jauh dari kata romantis dan menyenangkan seperti buaian kata kata Leonard yang menenangkan dan begitu di rindukannya.
"Kenapa begitu cepat? Aku masih ingin bersamamu."
"Banyak hal yang harus aku pelajari. Termasuk Dirimu Zack!"
"Waw, jadi pertemuan Kita ini semacam PR kah untuk Kamu pelajari? bukankah kamu belajar 'homeschooling' kenapa harus ada PR?" sindir Zack.
"Aku seorang perempuan PR ku mempercantik Diri, menata Diri dengan baik dan menilai calon suamiku, membekali diri dengan segala macam keterampilan menuju masa depan yang belum pasti. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan Zack!" Kezia tak memperdulikannya lagi Zack yang masih tertegun beranjak berjalan sendirian.
Zackly termangu begitu tinggi kata-kata Nona Kezia, dan semua hampir tak bisa Dirinya cerna dan pahami.
"Tentu Nona Cantik, jadikan Aku PR yang begitu mudah bagimu dan kesempatan itu akan Aku usahakan selalu ada." Zack membungkuk saat badannya tegak Kezia sudah berlalu jalan dengan anggunnya di lorong taman bunga sakura.
Zack terpana melihatnya bagai bidadari yang berjalan diatas hamparan bunga yang berguguran.
Sepertinya tampak liar tapi begitu menantang untuk di taklukan.
"Tuan Zack tahu arah kembali ke aula?" sapa Tom dari balik tembok yang begitu kokoh saat tahu Zack tanpa sadar mengikuti langkah Kezia padahal itu menuju arah kamar keputren nya bukan ke aula di mana Papanya Tuan Benjamin masih saja ngobrol serius di sana..
Zack begitu kaget mendapatkan dirinya seperti salah jalan.
"Oh Paman, Aku mungkin bingung karena hari sudah malam."
"Paman lihat tadi jalan Tuan Zack bukan menuju ke aula, mari Paman antar," ucap Tom sambil menahan tawa.
Gerak gerik siapapun yang masuk di Puri kebesaran Victor Harper pasti dalam pengawasan ketat apalagi yang berusaha mendekati Nona Kezia pasti akan menempuh berbagai lapisan keamanan. Zack bisa bebas masuk karena ada hubungan bisnis orangtuanya dan Zack di sukai Tuan Victor.
Zack hanya ingin melihat Nona Kez masuk kamarnya yang mungkin sebanding dengan kemegahan Puri hunian keluarga Victor ini.
Akhirnya Zack masuk juga ke aula yang tembus salah satu dindingnya ke taman dan danau dengan riak tertebak angin di musim gugur.
"Sampai sini saja Paman terimakasih telah mengantarku ke sini." ucap Zack merasa malam ini punya pengalaman sangat menarik.
"Baik Tuan."
******
Sambil nunggu up PUTRI PEWARIS SANG MAFIA Baca juga ya, Pesona Aryanti, Biarkan Aku Memilih, Meniti Pelangi, Masa Lalu Sang Presdir, Cinta Di Atas Perjanjian, Noda Kelam Masa Lalu. By Enis Sudrajat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments