"Berhasil! Seperti tali yang tersambung ternyata, Aku menemukan satu jalan kalau dalam waktu seminggu pasti Aku bisa menemukan orang yang selama ini Aku cari." Leon berdiri sambil mengepalkan tinjunya ke atas kepalanya sambil berseru.
"Maksudnya apa? sebegitu mudahnya hanya dengan petunjuk satu negara yang begitu luas saja bisa dengan mudah menemukan teman gadis dunia maya mu? memang semudah itu orang percaya padamu hanya bermodal kata-kata puitis mu itu?" ejek Toddy teman Leon sejak kecil yang sampai kini menginjak dewasa masih tetap akrab.
"Seorang Leon jauh dari perkiraanmu Toddy. Gue sejak kenal dengan Kezia telah mengumpulkan banyak petunjuk dan cara bisa bertemu minimal dari chatting yang Kami lakukan Gue selalu memancingnya untuk keluar ucapan yang akan menuntunku ke mana harus mencarinya sebagai petunjuk menuju ke arah di mana Dia tinggal," tutur Leon dengan pasti.
"Lo emang serius Bro dengan gadis itu yang belum tentu nama aslinya Kezia mungkin itu nama samaran atau namanya di dunia maya saja atau nama apalah tapi Gue merasa pesimis jangan-jangan setelah bertemu Dia seorang janda, atau Dia seorang tua atau apalah yang jauh dari perkiraan Kita." Toddy seolah mengingatkan kembali kalau dunia maya memang terkadang membingungkan penuh dengan kejutan kadang meninggalkan kekecewaan kala semua tak sesuai harapan apapun yang di tawarkan di dunianya, walau semua tak seperti itu.
"Tidak Toddy, kata hati Gue bukan seperti itu nggak mungkin Kezia seperti yang Lo sebutkan tadi, kata-katanya begitu intelek dan terpelajar juga puisinya adalah ungkapan hatinya yang sungguh benar benar-benar isi hatinya bukan hanya kepalsuan saat Gue baca kembali semua itu mewakili perasaan akan dambaan pada seseorang dan semoga itu Gue." Leon memberikan pernyataan seolah keyakinan hatinya adalah kebenaran.
"Gue yakin pada awalnya semua orang pasti menyembunyikan identitas yang sebenarnya termasuk Lo juga Kezia dalam hal ini Leon. Banyak hal yang kalian tidak bisa terbuka satu sama lain mungkin juga Kezia menganggap Lo adalah seorang laki-laki yang hanya mencari mangsa lewat dunia maya mungkin perkiraan Kezia juga tidak jauh dengan yang Gue ucapkan tadi, Oke Dia menganggap Lo seorang laki-laki perayu atau seorang mata keranjang, atau juga seorang suami yang tidak bahagia dengan cukup satu istri atau hal semacam itu lainnya mungkin saja kan? terus Dia melayani Lo dengan puisi-puisinya hanya sekedar mengisi waktu saja dan Dia tidak tahu Lo yang sebenarnya kalaupun Lo berbohong. Sama saja pada akhirnya hanya berteman di dunia maya yang tidak mungkin bisa bertemu." Tegas Toddy kembali. Merasa kalau harapan besar yang sahabatnya perlihatkan takut membuat hatinya malah kecewa karena Toddy menganggap pertemanan di dunia maya di belahan bumi mana berada itu mungkin saja terjadi tetapi untuk kopi darat bertemu sesuatu yang jarang 1001 orang yang sukses menjalani hubungan seperti itu.
"Mungkin saja Kami sama-sama menebak, sama-sama berprasangka karena belum pernah bertemu jadi yang Gue usahakan adalah bertemu itu saja dulu apakah orangnya seindah puisinya apakah orangnya seindah kata-katanya?" Mata Leon berbinar cerah membayangkan Kezia adalah seorang gadis cantik impiannya yang memenuhi semua khayalannya selama ini meninabobokan dengan puisi-puisi indah yang menyentuh hati sebagai ungkapan dari dambaan akan hadirnya cinta sejati di hidupnya.
"Lo begitu kasmaran Bro! pokoknya Gue ingatkan hati-hati kalau berkhayal terlalu tinggi nanti jatuhnya akan sakit sekali!" timpal Toddy lagi.
"Gue akui memang lagi kasmaran. Akan Gue buktikan dan cari sampai ke manapun sampai dapat kepastian dan bisa mengungkapkan di depan Dia kalau Gue telah jatuh cinta sejak awak berkenalan." Lanjut Leonard dengan sungguh sungguh
"Hahahaha... jatuh cinta sama kucing dalam karung!" ledek Toddy tetap menganggap hubungan Leon dan Kezia adalah hanya hubungan pertemanan biasa yang banyak kebohongan untuk menyembunyikan identitas yang sebenarnya.
"Gue abai semua omongan dan nasehat juga yang mengingatkan, tapi Gue punya insting kalau Kezia juga mencintai Gue, menunggu Gue dan berharap suatu saat Kami akan bertemu membuktikan kalau cinta diantara Kami itu sebenarnya ada." Leon menerawang membayangkan sosok Kezia bagai keajaiban dalam hidupnya yang ingin segera di buktikan.
"Ah, bulshit! Dunia maya hanya menipu mata dan omong kosong belaka. Tapi Gue akan jadi saksi ke mana Lo pergi Gue temani Lo sebagai tanggungjawab dan balas budi kebaikan keluarga Lo sama Gue," timpal Toddy lagi.
"Gue tetap akan pergi berapapun lamanya. Sama Lo atau tanpa Lo tak ada pemaksaan hanya penawaran saja. Tapi pasti banyak hal menyenangkan kalau Lo bisa Ikut Gue."
"Pastikan Gue ikut Bro, terlebih Mama Lo sudah wanti-wanti mungkin setengah menitipkan atau mengawasi atau juga jadi pengawal mungkin atas dasar kekhawatiran seorang Ibu pada Putra kesayangannya."
Leon tersenyum melirik sahabatnya yang sudah seperti saudaranya karena Dirinya hanya Anak tunggal yang di peruntukkan meneruskan usaha keluarganya yang sempat mengalami kemunduran diawal awal saat Papanya meninggal.
Dari situ jadi catatan dan banyak pertanyaan yang tak terjawab sampai sekarang dalam benak Leon karena penyebab Bapaknya meninggal ada gosip dan hembusan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kalau Bapaknya meninggal dengan tidak wajar walaupun sepengetahuan Leon sendiri Bapaknya meninggal karena kecelakaan tetapi sebagian orang memberitahukan ada sabotase persaingan dibalik bisnis yang di jalaninya. Mungkin juga itu di kait-kaitkan dengan posisi puncak Papanya dan pantasnya ada persaingan bisnis.
"Baik Toddy deal ikut berkelana mencari cinta sama Gue pasti akan menyenangkan. Karena akan jadi perjalanan paling panjang anggap saja tour istimewa bagi Lo," Leon tertawa walau tawa penuh dengan kekosongan karena pikiran yang bercabang.
"Kapan berangkatnya Bro?"
"Selangkah lagi, Gue sudah izin Mama walau berat tetap mengizinkan karena Gue maksa."
"Apa yang Lo tunggu?"
"Gue nanti malam akan chatting sekali lagi sebelum pergi mencari dan mendatanginya berusaha memastikan di kota mana pujaan hati Gue berada."
"Ck ck ck ... luar biasa perjuangan Lo Leon walau akhirnya ada doa tulus dari dalam hati Gue semoga apa yang Lo harapkan dan cita-citakan yang Lo impikan dan Lo dambakan menjadi satu kenyataan dan satu kata tidak mengecewakan Lo!" ucap Toddy meneliti wajah tampan sahabatnya yang di rasa aneh baginya.
"Semoga kawan! Tak ada kata kecewa untuk satu perjuangan, kalau harus dikatakan ini hanya bullshit dan omong kosong belaka, Kenapa Kami berteman sekian lama kenapa Kami selalu berkirim puisi seolah saling mendamba dan saling mengungkapkan isi hati? sehingga menjadi kumpulan puisi yang sudah Gue bukukan menjadi beberapa buku sebagai kumpulan puisi yang sangat indah. Untuk apa semua itu kalau bukan untuk di buktikan?" tutur Leon menepuk pundak sahabatnya seolah menguatkan Dirinya juga.
Toddy hanya mengangguk mengiyakan tak berani mematahkan semangat sahabatnya.
"Ya mungkin saatnya sekarang membuktikan kalau diantara Gue dan Kezia ada cinta yang sesungguhnya," jawab Leon dengan mantap.
"Ya, diantara Lo ada cinta mungkin itu pengakuan sepihak menurut pandangan Gue tetapi satu pertanyaan pada Lo pernahkah sekian lama berteman Lo meminta foto dan Lo berdua saling berkirim foto sebagai perkenalan?" tanya Toddy tetap menilai pertemanan sahabatnya itu hanya fiktif dan pertemanan biasa saja.
"Tidak, Kami tidak saling menuntut itu karena bagi Gue juga mungkin Kezia akan menjadi satu kejutan saat suatu hari bisa bertemu walaupun menurut pandangan Kezia pertemuan ini sesuatu yang mustahil tetapi bagi Gue sesuatu yang harus terjadi dan bisa terlaksana."
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments