BAB DUA PULUH : MENCARI ROYALTY

Istana Andora terasa begitu damai dan tentram. Matahari perlahan muncul di ufuk timur dan menerangi taman-taman yang dipenuhi bunga-bunga indah. Udara segar memberikan sentuhan sejuk, sementara gemericik air dari air mancur istana menambah keharmonisan pagi itu. Pelayan istana mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk memulai hari yang penuh keagungan.

Pangeran Henry datang ke kamar Roni. Ia akan mengajak Roni untuk sarapan sebelum memulai latihannya kembali. Pangeran Henry dan Roni memang sudah saling mengenal dekat, sehingga tidak heran jika Pangeran Henry sering datang ke kamar Roni untuk sekedar berbincang.

"Apa kau sudah bersiap? Sebentar lagi waktunya sarapan pagi," ucap Pangeran Henry begitu ia melihat Roni yang sedang menyisir rambut di depan cermin besar.

"Tunggulah sebentar, aku masih menyisir rambut." Roni membalas sambil tersenyum ramah. Pangeran Henry mengamati dengan tersenyum ketika Roni menyelesaikan sentuhan-sentuhan terakhir pada rambutnya.

Roni sudah mengetahui aturan dan tata krama keluarga kerajaan dari Pangeran Henry. Salah satunya adalah mandi pagi setelah bangun tidur dan harus rapi sebelum sarapan pagi dimulai. Mengingat kehidupan keluarga kerajaan yang dipenuhi kemewahan dan keagungan, mereka tak dapat menghindar dari prinsip hidup sehat, disiplin, serta menjaga kebersihan dengan seksama.

"Sebelum ke ruang makan istana, sebaiknya kita meluangkan waktu untuk bersantai di taman. Kau tahu, aku sangat menyukai udara pagi yang segar," jelas Pangeran Henry.

"Aku juga menyukai udara pagi. Saat aku masih di Eldoria, aku sering pergi ke sungai untuk menikmati kesegaran udaranya," jawab Roni yang kemudian mengambil sabuk jubah dari dalam lemari. Hari ini Roni memakai jubah berwarna kuning muda.

"Baiklah, kau sepertinya sudah siap. Ayo keluar," ajak Pangeran Henry saat melihat Roni yang sudah rapi.

Roni mengangguk. Kemudian ia mengikuti langkah Pangeran Henry keluar kamar. Keduanya kembali melanjutkan langkahnya, menyusuri lorong istana yang dipenuhi gemerlap lampu. Meski sudah pagi tetapi lampu di dalam istana tetap menyala selama dua puluh empat jam, non-stop.

****

Sementara itu keadaan di Kota Eldoria....

Elan dan Evelyn sekarang tengah berjualan di pasar. Mereka menjual buah hasil ladang seperti biasanya, hanya saja sekarang mereka berdagang tanpa Roni. Berangsur-angsur mereka mulai mengikhlaskan kepergian Roni, meskipun awalnya sangat sulit dan berat.

Kabar ibu Roni semakin buruk. Rosmala menjadi wanita setengah gila semenjak Roni dinyatakan meninggal karena tidak diketahui keberadaannya. Evelyn dan Elan merasa begitu kasihan dan prihatin mengetahui kondisi wanita paruh baya itu. Keduanya hanya bisa berdoa untuk kebaikan Rosmala.

"Elan, apa kamu yakin kalau Roni sudah tiada?" tanya Evelyn sambil menoleh ke arah Elan yang sekarang sedang duduk di sebelahnya.

Elan mengedikkan bahunya. Ia juga bingung tentang bagaimana keadaan Roni. "Aku tidak yakin pasti, tapi aku berharap dia masih hidup." Elan kemudian menyeka keringat dari dahinya, terlihat ragu dalam tatapannya. "Tapi, kita tidak punya bukti bahwa Roni masih hidup. Mungkin lebih baik kita fokus menjalani hidup ini tanpanya." Lanjutnya.

Evelyn mengangguk setuju, namun ekspresinya masih dipenuhi kekhawatiran. "Aku rindu Roni, Elan. Bagaimana mungkin kita melupakan seseorang yang dulu selalu bersama kita?"

Elan memandang langit dengan tatapan penuh pemikiran. "Mungkin dengan memberikan yang terbaik dalam hidup kita, kita bisa mempertahankan kenangan Roni dengan cara yang terbaik."

Evelyn kemudian menyentuh bahu Elan dengan lembut. "Kita hanya bisa berharap yang terbaik, Elan. Sementara itu, bagaimana kita bisa membantu Ibu Rosmala? Dia sangat membutuhkan dukungan kita. Aku sangat prihatin melihat kondisinya yang semakin buruk."

Elan mengangguk setuju. "Kita bisa mencoba membawa makanan atau memberikan pertolongan dengan menjualkan buah hasil ladangnya di pasar. Barangkali bisa meringankan beban pikirannya."

Evelyn dan Elan melanjutkan percakapan mereka. Hingga tiba-tiba sebagian orang di pasar, berteriak dan berlari menjauh dari area pasar. Membuat Evelyn dan Elan panik, kemudian mereka memastikan penyebab kericuhan tersebut.

"Apa yang terjadi Elan? Kenapa orang-orang berlari meninggalkan pasar!?" tanya Evelyn dengan wajah panik.

"Selamatkan diri! Prajurit kerajaan sedang menuju ke pasar. Kabarnya, mereka mencari seseorang!" teriak salah seorang pedagang yang berlari melewati Elan dan Evelyn.

Evelyn dan Elan saling pandang, kekhawatiran tergambar di wajah mereka. Tanpa ragu, mereka berdua berusaha menyelamatkan diri dari kekacauan yang terjadi di pasar, namun saat Evelyn dan Elan akan menyelamatkan diri, mendadak salah seorang prajurit berteriak memanggil mereka dengan keras.

"Hei kalian berdua, berhenti! Jangan kabur!!" teriak pemimpin prajurit yang tampak berusaha menghentikan Evelyn dan Elan yang berlari menjauh sambil membawa keranjang buah mereka.

Sementara itu, tiga prajurit lainnya tengah mengobrak-abrik isi pasar dan menyebabkan dagangan para pedagang berhamburan ke tanah. Para pedagang tidak berani memprotes, mengingat mereka tidak mempunyai kuasa dibandingkan prajurit kerajaan yang tangguh dan kejam.

"Evelyn jangan dengarkan mereka!" teriak Elan seraya berusaha menggandeng tangan Evelyn dan berlari tidak tentu arah. Mereka secepatnya harus menyelamatkan diri.

"Elan, kita harus bersembunyi!" teriak Evelyn di tengah-tengah kepanikannya.

Saat keduanya menoleh ke belakang. Kepanikan semakin menguasai mereka, melihat kini dua orang prajurit berkuda tengah mengejar mereka.

"Cepat, tangkap salah satu anak itu! Mereka yang mengetahui di mana keberadaan Royalty!" Salah satu prajurit berteriak seraya terus mengejar Evelyn dan Elan dengan kudanya yang semakin cepat berlari.

Sialnya, saat Elan dan Evelyn akan berlari ke tempat aman, salah seorang prajurit menghadang mereka di depannya. Kuda prajurit itu meringkik seraya mengangkat kedua kaki depannya, menunjukkan keperkasaan dan ketangguhannya.

"Hahahaha... kalian berdua sudah terkepung sekarang! Menyerah atau mati di tempat ini! Hahahah..." Prajurit itu tertawa kencang di hadapan Evelyn serta Elan.

Elan dan Evelyn berbalik badan, seketika mereka terkejut saat mengetahui keempat prajurit sudah mengepung mereka dari berbagai arah dan jarak dekat.

"Elan, bagaimana ini?" Evelyn menunjukkan ekspresi wajah panik dan ketakutan yang kentara. Sementara Elan berusaha tidak terpengaruh oleh situasi yang genting ini.

"Evelyn. Ingat kita harus bersatu, tenang, jangan panik," ucap Elan berbisik di samping Evelyn. Keduanya semakin merapatkan tubuh dan berusaha melindungi satu sama lain.

Salah satu prajurit turun dari kudanya, kemudian berjalan ke arah kedua anak remaja tersebut.

"Kalian berdua akan pergi ke mana? Hah!? Kalian sudah tidak bisa kemana-mana sekarang!" ucap prajurit itu dengan tampang bengis.

Evelyn dan Elan berdiri tegak di hadapan prajurit yang mengepung mereka. Walaupun ketakutan terpancar dari mata Evelyn, Elan tetap tenang.

"Kita tidak tahu apa yang sedang terjadi. Kita hanya pedagang biasa," ujar Elan dengan suara tegas, mencoba meyakinkan prajurit tersebut.

Prajurit pemimpin tersenyum sinis. "Cukup berlagak, kalian tidak bisa mengelabui kami. Kami mendapat laporan bahwa ada yang tahu di mana keberadaan Royalty, dan kalian berdua mencurigakan!"

Evelyn mencoba menjelaskan. "Kami sama sekali tidak tahu siapa Royalty. Kami selalu hanya berdua dan tidak mempunyai teman lain."

Elan dan Evelyn belum mengetahui nama Roni yang sebenarnya. Meskipun sejak kecil mereka sering bermain bersama Roni, tetapi sayangnya Roni belum pernah mengenalkan nama aslinya kepada mereka. Oleh sebab itu, Evelyn dan Elan tidak mengetahui nama Royalty.

Namun, prajurit yang lain menertawakan mereka dengan meremehkan. "Kalian pikir kami akan percaya pada dua anak muda sepertimu? Kami tidak main-main, tunjukkan di mana Royalty berada atau siap-siap menghadapi konsekuensinya!"

Elan merasakan tekanan semakin meningkat. Dengan cepat, ia merenung dan berbicara dengan bijak, "Kalau begitu, izinkan kami membuktikan bahwa kami tidak tahu apa-apa. Beri kami kesempatan untuk membuktikan kebenaran."

Prajurit-prajurit tersebut saling pandang, memberikan kesempatan pada Evelyn dan Elan untuk membuktikan ketidakbersalahan mereka. Tanpa disadari, situasi semakin rumit, dan keduanya harus menemukan cara untuk keluar dari perangkap yang semakin mengencang.

****

Raja Aric Shadowcaster berdiri tegak dengan tangan di belakang punggungnya, dan sejak tadi berjalan mondar-mandir di depan kursi singgasananya, seolah sedang merenungkan sesuatu.

"Di mana anak bernama Royalty itu," gumamnya.

Kemudian Raja Aric mengambil sebuah peta di atas meja lalu memandang peta kerajaannya tersebut, mencoba memahami keberadaan Royalty. Di tengah kebingungan, seorang penasehat kerajaan mendekatinya.

"Yang Mulia, ada laporan bahwa dua anak muda yang dikejar prajurit di pasar mengaku tidak tahu apa-apa tentang Royalty. Mereka mungkin bukan ancaman," ucap penasehat dengan hati-hati.

Raja Aric menarik napas dalam-dalam. "Bawa mereka ke istana. Aku ingin berbicara langsung dengan mereka. Ada sesuatu yang aneh dalam semua ini."

Sementara itu, Evelyn dan Elan, yang masih dikelilingi oleh prajurit, diarahkan ke istana. Awalnya Evelyn dan Elan menolak keras dan berusaha kabur, tetapi karena desakan keempat prajurit yang semakin kuat, membuat Elan dan Evelyn terpaksa mengikuti kemauan keempat prajurit untuk membawa mereka ke istana.

Singkat cerita, Elan dan Evelyn sekarang sudah berdiri di hadapan Raja Aric Shadowcaster yang duduk di singgasananya.

"Kalian berdua, katakan kepadaku di mana keberadaan Royalty. Kehidupan kalian bisa bergantung pada jawaban kalian!" ujar Raja Aric dengan nada serius.

Evelyn dan Elan saling pandang, kemudian Elan menjelaskan dengan penuh kejujuran, "Ampun Yang Mulia, kami tidak tahu apa-apa tentang Royalty. Dan kami tidak mengetahui keberadaannya. Kami hanya pedagang biasa."

Raja Aric menatap mereka tajam, mencari tanda-tanda kebohongan. "Apakah kalian tidak berbohong?" tanya Raja Aric seraya sedikit memicingkan mata.

"Ampun Yang Mulia, kami benar-benar tidak berbohong," ucap Elan seraya menyatukan kedua tangannya di depan wajah, seolah meminta maaf.

Kemudian Raja Aric berkata, "Jika kalian benar-benar tidak berbohong dan tidak tahu di mana Royalty, maka sebagai gantinya, kalian harus membantu saya menemukannya. Kerajaan ini sangat membutuhkan Royalty, dan anak itu sangat penting bagi saya dan Kerajaan Eldoria."

Evelyn dan Elan saling pandang, menyadari bahwa nasib mereka kini terkait erat dengan pencarian Royalty. Tanpa ragu walaupun sedikit terpaksa, mereka bersedia membantu Raja Aric dalam mencari anak tersebut, berharap ini menjadi jalan keluar dari situasi yang semakin rumit dan berbahaya.

"Kami bersedia membantu menemukan Royalty, Yang Mulia," ucap Evelyn dan Elan bersamaan.

Hening beberapa saat...

"Tunggu!" Tiba-tiba Raja Aric mengingat seorang wanita yang memiliki hubungan dengan Royalty. "Aku mengingat Rosmala. Sepertinya wanita itu yang merawat Royalty selama ini. Cepat, kalian berempat datang ke rumah Rosmala dan temukan anak itu!"

"Kami siap Yang Mulia!" Keempat prajurit yang sejak tadi berdiri di belakang Evelyn serta Elan segera bergerak cepat keluar istana.

"Dan untuk kalian berdua, sementara tunggu di istana sampai keempat prajurit itu kembali membawa laporan," ucap Raja Aric bernada rendah tapi penuh tekanan.

****

Kini keempat prajurit sudah sampai di rumah Rosmala yang sederhana dan terkesan seperti gubuk. Semua penduduk pinggiran Eldoria segera bersembunyi di dalam rumah mereka masing-masing saat mengetahui keempat prajurit berkuda melewati jalan di perkampungan.

"Di mana Royalty! Hei, kau wanita rendahan, tunjukkan di mana Royalty. Anak itu yang selama ini kau rawat, bukan," ucap salah prajurit saat melihat Rosmala yang tengah duduk di kursi lapuk dengan keadaan tubuhnya yang tidak terawat. Rambutnya yang panjang terlihat sangat kusut dan kotor.

Saat Rosmala mendongak, keempat prajurit itu sempat terkejut karena mengetahui wajah Rosmala yang buruk rupa dan penuh noda hitam. Sepertinya Rosmala mengalami gangguan mental.

Tiba-tiba Rosmala berkata dengan tidak jelas, "Ahahah, di mana Roni. Di mana anakku. Ahahah, di mana anakku. Kalian menyembunyikan anakku ya? Ahaha, di mana Roni. Roni, di mana kamu, Nak?"

"Wanita gila!" bentak salah satu prajurit.

Keempat prajurit melihat satu sama lain dengan rasa tidak nyaman saat Rosmala terus tertawa gila. Mereka saling bertukar pandang, tidak yakin bagaimana menghadapi situasi ini. Kemudian mereka memutuskan untuk sedikit berdiskusi.

"Bagaimana wanita itu bisa kehilangan akal sehat?" tanya salah satu prajurit yang tampak kebingungan.

"Sepertinya dia kehilangan anaknya yang bernama Roni. Apakah anak itu yang dimaksud Raja Aric?" ujar prajurit 2 yang membawa pedang di belakang punggungnya.

"Bisa saja, tapi mengapa namanya Roni, bukankah Raja Aric menginginkan anak yang bernama Royalty," sahut prajurit 3 yang berdiri di sebelah prajurit 4.

Prajurit 4 yang tampaknya lebih berpengalaman, memberi saran, "Mungkin ada keterkaitan antara Roni dan Royalty. Kita perlu mencari tahu lebih lanjut. Tetap waspada, jangan biarkan gangguan mental Rosmala menghalangi kita."

Keempat prajurit itu kemudian mendekati Rosmala dengan hati-hati, mencoba mencari petunjuk atau informasi yang dapat membantu mereka memahami hubungan antara Roni dan Royalty. Sementara itu, di istana, Raja Aric menunggu dengan gelisah, merenungkan keberlanjutan pencarian yang semakin rumit ini.

****

Ceritanya semakin seru dan rumit, ikuti terus kisah Royalty ya...

Terpopuler

Comments

Kroos ♥️ Modric

Kroos ♥️ Modric

Roni, ahhh jadi sayang

2023-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 SATU : KEKUATAN NYATA
2 DUA : KOTA ANDORA
3 BAB TIGA : ROSMALA
4 BAB EMPAT : MULAI TERLIHAT
5 BAB LIMA : SEBUAH KENDI
6 BAB ENAM : RAJA ARIC SHADOWCASTER
7 BAB TUJUH : MENYELAMATKAN DIRI
8 BAB DELAPAN : NASIB SIAL
9 BAB SEMBILAN : HENRY SI PENYELEMAT
10 BAB SEPULUH : ANDORA SUNGGUH INDAH
11 BAB SEBELAS : ROYALTY
12 BAB DUA BELAS : KERAJAAN ANDORA
13 BAB TIGA BELAS : MAKAN MALAM KELUARGA KERAJAAN
14 BAB EMPAT BELAS : RONI ANAK AJAIB
15 BAB LIMA BELAS : MENGHADAP RATU ANDORA
16 BAB ENAM BELAS : CINCIN UNTUK RONI
17 BAB TUJUH BELAS : LATIHAN SIHIR PERTAMA
18 BAB DELAPAN BELAS : LATIHAN SIHIR 2
19 BAB SEMBILAN BELAS : EDWARD & ANTHONY
20 BAB DUA PULUH : MENCARI ROYALTY
21 BAB DUA PULUH SATU : MASA LALU ROYALTY
22 BAB DUA PULUH DUA : TUJUAN ROYALTY
23 BAB DUA PULUH TIGA : PERDEBATAN DUA REMAJA
24 BAB DUA PULUH EMPAT : RENCANA PERTAMA GAGAL
25 BAB DUA PULUH LIMA : EDWARD BERMUKA DUA
26 BAB DUA PULUH ENAM : KEMAMPUAN UNIK PANGERAN WILLIAM
27 BAB DUA PULUH TUJUH : KEKUATAN UTAMA DAN BUKAN UTAMA
28 BAB DUA PULUH DELAPAN : SKENARIO EDWARD
29 BAB DUA PULUH SEMBILAN : INTRIK RUMIT
30 BAB TIGA PULUH : ASUMSI EDWARD YANG NEGATIF
31 BAB TIGA PULUH SATU : BERPETUALANG DI KOTA ANDORA
32 BAB TIGA PULUH DUA : SALAH SASARAN
33 BAB TIGA PULUH TIGA : SKENARIO EDWARD 2
34 BAB TIGA PULUH EMPAT : KEINDAHAN TAMAN KEHIDUPAN
35 BAB TIGA PULUH LIMA : ANCAMAN EDWARD YANG TAK TERDUGA
36 BAB TIGA PULUH ENAM : MOMEN INDAH
37 BAB TIGA PULUH TUJUH : KESEDERHANAAN PANGERAN HENRY & KEUNIKAN JACK
38 BAB TIGA PULUH DELAPAN : PESTA ULANG TAHUN & ANAK ANGKAT?
39 BAB TIGA PULUH SEMBILAN : RUANGAN BERSEJARAH ANDORA
40 BAB EMPAT PULUH : TEORI TEKNIK PEDANG
41 BAB EMPAT PULUH SATU : PESTA ULANG TAHUN RATU
42 BAB EMPAT PULUH DUA : ANGGOTA BARU KELUARGA ANDORA
43 BAB EMPAT PULUH TIGA : PENAMPILAN LINDSEY STIRLING
44 BAB EMPAT PULUH EMPAT : KENYATAAN YANG MENGEJUTKAN
45 BAB EMPAT PULUH LIMA : MASA LALU RUMIT
46 BAB EMPAT PULUH ENAM : PERGI KE ELDORIA
47 BAB EMPAT PULUH TUJUH : PAK TUA MAKAN DAGING KELINCI?
48 BAB EMPAT PULUH DELAPAN : KEADAAN TERDESAK
49 BAB EMPAT PULUH SEMBILAN : BERSEMBUNYI DI HUTAN
50 BAB LIMA PULUH : PERTEMPURAN DI KOTA ANDORA
51 BAB LIMA PULUH SATU : PERTEMPURAN 2
52 BAB LIMA PULUH DUA : PERTEMPURAN BERAKHIR
53 BAB LIMA PULUH TIGA : MENYUSUN RENCANA BERIKUTNYA
54 BAB LIMA PULUH EMPAT : LATIHAN PEDANG
55 BAB LIMA PULUH LIMA : TEKNIK DASAR SERANGAN DAN PERTAHANAN
56 BAB LIMA PULUH ENAM : LATIHAN PEDANG 2
57 LIMA PULUH TUJUH : LATIHAN PEDANG 3
58 LIMA PULUH DELAPAN : BERDEBAT DENGAN EDWARD
59 LIMA PULUH SEMBILAN : RUANG PENYIMPANAN BERBAGAI SENJATA
60 BAB ENAM PULUH : PANDAI BESI DAN DESAINER SENJATA
61 BAB ENAM PULUH SATU : RONI SENANG, ANTHONY RIANG
62 BAB ENAM PULUH DUA : TEKNIK DANCE OF SHADOWS
63 BAB ENAM PULUH TIGA : TEKNIK STORM'S EMBRACE DAN WHIRLWIND DANCE
64 BAB ENAM PULUH EMPAT : TEKNIK SILENT SHADOWS DAN MOONLIT MIRAGE
65 BAB ENAM PULUH LIMA : LATIHAN FISIK
66 BAB ENAM PULUH ENAM : LATIHAN FISIK 2
67 BAB ENAM PULUH TUJUH : KEMAJUAN RONI
68 BAB ENAM PULUH DELAPAN : LATIHAN ILMU BELA DIRI
69 BAB ENAM PULUH SEMBILAN : LATIHAN ILMU BELA DIRI 2
70 BAB TUJUH PULUH : TEKNIK BLOCKING WITH LEGS DAN COUNTERATTACK
71 BAB TUJUH PULUH SATU : PERTARUNGAN SIMULASI
72 BAB TUJUH PULUH DUA : PERTARUNGAN SIMULASI 2
73 BAB TUJUH PULUH TIGA : RAHASIA RONI
74 BAB TUJUH PULUH EMPAT : LATIHAN DI HUTAN
75 BAB TUJUH PULUH LIMA : DUA REMAJA ASING
76 BAB TUJUH PULUH ENAM : TUJUAN SEBENARNYA
77 BAB TUJUH PULUH TUJUH : RINTANGAN DALAM PERJALANAN
78 BAB TUJUH PULUH DELAPAN : EVELYN DAN ELAN
79 BAB TUJUH PULUH SEMBILAN : IZIN DARI RATU ANDORA
80 BAB DELAPAN PULUH : EDWARD MEMPERINGATKAN
81 BAB DELAPAN PULUH SATU : BERKELILING ISTANA
82 BAB DELAPAN PULUH DUA : KENYATAAN PAHIT
83 BAB DELAPAN PULUH TIGA : IZIN PULANG KE ELDORIA
84 BAB DELAPAN PULUH EMPAT : PERJALANAN KE ELDORIA
85 BAB DELAPAN PULUH LIMA : RINTANGAN DI PERJALANAN
86 BAB DELAPAN PULUH ENAM : SAMPAI DI ELDORIA
87 BAB DELAPAN PULUH TUJUH : HALANGAN KEMBALI KE ANDORA
88 BAB DELAPAN PULUH DELAPAN : MELAWAN PRAJURIT ELDORIA
89 BAB DELAPAN PULUH SEMBILAN : SEMAKIN SULIT
90 BAB SEMBILAN PULUH : TERKEPUNG
91 BAB SEMBILAN PULUH SATU : PERTARUNGAN SENGIT
92 BAB SEMBILAN PULUH DUA : BERHASIL TERTANGKAP
93 BAB SEMBILAN PULUH TIGA : ROSMALA MEMBUAT KEKACAUAN
94 BAB SEMBILAN PULUH EMPAT : ROSMALA MEMBUAT ULAH
95 BAB SEMBILAN PULUH LIMA : RAGA BARU ROYALTY
96 BAB SEMBILAN PULUH ENAM : ANDREAS ATAU ROYALTY?
97 BAB SEMBILAN PULUH TUJUH : RENCANA RAJA ARIC
98 BAB SEMBILAN PULUH DELAPAN : ANDREAS TAK PUNYA KEKUATAN
99 BAB SEMBILAN PULUH SEMBILAN : MISI PENYELAMATAN
100 BAB SERATUS : ROSMALA BERTEKAD MENYELAMATKAN ANAKNYA
101 BAB 101 - ROSMALA DI PENJARA
102 BAB 102 - RONI BERTEMU ROSMALA
103 BAB 103 - MENUNJUKKAN KEKUATAN PADA RAJA ARIC
104 BAB 104 - PENYERANGAN DI KERAJAAN ELDORIA
105 BAB 105 - HENRY DAN MARCUS MENCOBA KABUR
106 BAB 106 - MELAWAN PANGERAN ERICO & ELIOS
107 BAB 107 - OMBAK ROYALTY
108 BAB 108 - PERTARUNGAN SEMAKIN SENGIT
109 BAB 109 - ROYALTY SEPENUHNYA MENAMPAKKAN WUJUDNYA
110 BAB 110 - JIWA ROYALTY TERLEPAS SECARA PAKSA
111 BAB 111 - ROYALTY BERALIH RAGA
Episodes

Updated 111 Episodes

1
SATU : KEKUATAN NYATA
2
DUA : KOTA ANDORA
3
BAB TIGA : ROSMALA
4
BAB EMPAT : MULAI TERLIHAT
5
BAB LIMA : SEBUAH KENDI
6
BAB ENAM : RAJA ARIC SHADOWCASTER
7
BAB TUJUH : MENYELAMATKAN DIRI
8
BAB DELAPAN : NASIB SIAL
9
BAB SEMBILAN : HENRY SI PENYELEMAT
10
BAB SEPULUH : ANDORA SUNGGUH INDAH
11
BAB SEBELAS : ROYALTY
12
BAB DUA BELAS : KERAJAAN ANDORA
13
BAB TIGA BELAS : MAKAN MALAM KELUARGA KERAJAAN
14
BAB EMPAT BELAS : RONI ANAK AJAIB
15
BAB LIMA BELAS : MENGHADAP RATU ANDORA
16
BAB ENAM BELAS : CINCIN UNTUK RONI
17
BAB TUJUH BELAS : LATIHAN SIHIR PERTAMA
18
BAB DELAPAN BELAS : LATIHAN SIHIR 2
19
BAB SEMBILAN BELAS : EDWARD & ANTHONY
20
BAB DUA PULUH : MENCARI ROYALTY
21
BAB DUA PULUH SATU : MASA LALU ROYALTY
22
BAB DUA PULUH DUA : TUJUAN ROYALTY
23
BAB DUA PULUH TIGA : PERDEBATAN DUA REMAJA
24
BAB DUA PULUH EMPAT : RENCANA PERTAMA GAGAL
25
BAB DUA PULUH LIMA : EDWARD BERMUKA DUA
26
BAB DUA PULUH ENAM : KEMAMPUAN UNIK PANGERAN WILLIAM
27
BAB DUA PULUH TUJUH : KEKUATAN UTAMA DAN BUKAN UTAMA
28
BAB DUA PULUH DELAPAN : SKENARIO EDWARD
29
BAB DUA PULUH SEMBILAN : INTRIK RUMIT
30
BAB TIGA PULUH : ASUMSI EDWARD YANG NEGATIF
31
BAB TIGA PULUH SATU : BERPETUALANG DI KOTA ANDORA
32
BAB TIGA PULUH DUA : SALAH SASARAN
33
BAB TIGA PULUH TIGA : SKENARIO EDWARD 2
34
BAB TIGA PULUH EMPAT : KEINDAHAN TAMAN KEHIDUPAN
35
BAB TIGA PULUH LIMA : ANCAMAN EDWARD YANG TAK TERDUGA
36
BAB TIGA PULUH ENAM : MOMEN INDAH
37
BAB TIGA PULUH TUJUH : KESEDERHANAAN PANGERAN HENRY & KEUNIKAN JACK
38
BAB TIGA PULUH DELAPAN : PESTA ULANG TAHUN & ANAK ANGKAT?
39
BAB TIGA PULUH SEMBILAN : RUANGAN BERSEJARAH ANDORA
40
BAB EMPAT PULUH : TEORI TEKNIK PEDANG
41
BAB EMPAT PULUH SATU : PESTA ULANG TAHUN RATU
42
BAB EMPAT PULUH DUA : ANGGOTA BARU KELUARGA ANDORA
43
BAB EMPAT PULUH TIGA : PENAMPILAN LINDSEY STIRLING
44
BAB EMPAT PULUH EMPAT : KENYATAAN YANG MENGEJUTKAN
45
BAB EMPAT PULUH LIMA : MASA LALU RUMIT
46
BAB EMPAT PULUH ENAM : PERGI KE ELDORIA
47
BAB EMPAT PULUH TUJUH : PAK TUA MAKAN DAGING KELINCI?
48
BAB EMPAT PULUH DELAPAN : KEADAAN TERDESAK
49
BAB EMPAT PULUH SEMBILAN : BERSEMBUNYI DI HUTAN
50
BAB LIMA PULUH : PERTEMPURAN DI KOTA ANDORA
51
BAB LIMA PULUH SATU : PERTEMPURAN 2
52
BAB LIMA PULUH DUA : PERTEMPURAN BERAKHIR
53
BAB LIMA PULUH TIGA : MENYUSUN RENCANA BERIKUTNYA
54
BAB LIMA PULUH EMPAT : LATIHAN PEDANG
55
BAB LIMA PULUH LIMA : TEKNIK DASAR SERANGAN DAN PERTAHANAN
56
BAB LIMA PULUH ENAM : LATIHAN PEDANG 2
57
LIMA PULUH TUJUH : LATIHAN PEDANG 3
58
LIMA PULUH DELAPAN : BERDEBAT DENGAN EDWARD
59
LIMA PULUH SEMBILAN : RUANG PENYIMPANAN BERBAGAI SENJATA
60
BAB ENAM PULUH : PANDAI BESI DAN DESAINER SENJATA
61
BAB ENAM PULUH SATU : RONI SENANG, ANTHONY RIANG
62
BAB ENAM PULUH DUA : TEKNIK DANCE OF SHADOWS
63
BAB ENAM PULUH TIGA : TEKNIK STORM'S EMBRACE DAN WHIRLWIND DANCE
64
BAB ENAM PULUH EMPAT : TEKNIK SILENT SHADOWS DAN MOONLIT MIRAGE
65
BAB ENAM PULUH LIMA : LATIHAN FISIK
66
BAB ENAM PULUH ENAM : LATIHAN FISIK 2
67
BAB ENAM PULUH TUJUH : KEMAJUAN RONI
68
BAB ENAM PULUH DELAPAN : LATIHAN ILMU BELA DIRI
69
BAB ENAM PULUH SEMBILAN : LATIHAN ILMU BELA DIRI 2
70
BAB TUJUH PULUH : TEKNIK BLOCKING WITH LEGS DAN COUNTERATTACK
71
BAB TUJUH PULUH SATU : PERTARUNGAN SIMULASI
72
BAB TUJUH PULUH DUA : PERTARUNGAN SIMULASI 2
73
BAB TUJUH PULUH TIGA : RAHASIA RONI
74
BAB TUJUH PULUH EMPAT : LATIHAN DI HUTAN
75
BAB TUJUH PULUH LIMA : DUA REMAJA ASING
76
BAB TUJUH PULUH ENAM : TUJUAN SEBENARNYA
77
BAB TUJUH PULUH TUJUH : RINTANGAN DALAM PERJALANAN
78
BAB TUJUH PULUH DELAPAN : EVELYN DAN ELAN
79
BAB TUJUH PULUH SEMBILAN : IZIN DARI RATU ANDORA
80
BAB DELAPAN PULUH : EDWARD MEMPERINGATKAN
81
BAB DELAPAN PULUH SATU : BERKELILING ISTANA
82
BAB DELAPAN PULUH DUA : KENYATAAN PAHIT
83
BAB DELAPAN PULUH TIGA : IZIN PULANG KE ELDORIA
84
BAB DELAPAN PULUH EMPAT : PERJALANAN KE ELDORIA
85
BAB DELAPAN PULUH LIMA : RINTANGAN DI PERJALANAN
86
BAB DELAPAN PULUH ENAM : SAMPAI DI ELDORIA
87
BAB DELAPAN PULUH TUJUH : HALANGAN KEMBALI KE ANDORA
88
BAB DELAPAN PULUH DELAPAN : MELAWAN PRAJURIT ELDORIA
89
BAB DELAPAN PULUH SEMBILAN : SEMAKIN SULIT
90
BAB SEMBILAN PULUH : TERKEPUNG
91
BAB SEMBILAN PULUH SATU : PERTARUNGAN SENGIT
92
BAB SEMBILAN PULUH DUA : BERHASIL TERTANGKAP
93
BAB SEMBILAN PULUH TIGA : ROSMALA MEMBUAT KEKACAUAN
94
BAB SEMBILAN PULUH EMPAT : ROSMALA MEMBUAT ULAH
95
BAB SEMBILAN PULUH LIMA : RAGA BARU ROYALTY
96
BAB SEMBILAN PULUH ENAM : ANDREAS ATAU ROYALTY?
97
BAB SEMBILAN PULUH TUJUH : RENCANA RAJA ARIC
98
BAB SEMBILAN PULUH DELAPAN : ANDREAS TAK PUNYA KEKUATAN
99
BAB SEMBILAN PULUH SEMBILAN : MISI PENYELAMATAN
100
BAB SERATUS : ROSMALA BERTEKAD MENYELAMATKAN ANAKNYA
101
BAB 101 - ROSMALA DI PENJARA
102
BAB 102 - RONI BERTEMU ROSMALA
103
BAB 103 - MENUNJUKKAN KEKUATAN PADA RAJA ARIC
104
BAB 104 - PENYERANGAN DI KERAJAAN ELDORIA
105
BAB 105 - HENRY DAN MARCUS MENCOBA KABUR
106
BAB 106 - MELAWAN PANGERAN ERICO & ELIOS
107
BAB 107 - OMBAK ROYALTY
108
BAB 108 - PERTARUNGAN SEMAKIN SENGIT
109
BAB 109 - ROYALTY SEPENUHNYA MENAMPAKKAN WUJUDNYA
110
BAB 110 - JIWA ROYALTY TERLEPAS SECARA PAKSA
111
BAB 111 - ROYALTY BERALIH RAGA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!