Malam semakin larut dalam keheningan. Bulan separuh semakin naik ke atas langit, memancarkan sinarnya yang temaram dan tak banyak menerangi kegelapan.
Sekarang Pangeran Henry dan Roni tengah berjalan bersama melewati lorong istana. Pangeran Henry akan menunjukkan kamar untuk Roni. Sesuai perintah dari Ratu Andora, Roni untuk sementara akan menetap atau tinggal di istana dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Terutama saat Ratu Andora mengetahui potensi besar dari dalam tubuh Roni. Potensi itu tak boleh disia-siakan begitu saja.
"Untuk sementara kau tinggallah dulu di istana," ucap Pangeran Henry sembari berjalan di samping Roni.
"Apa tidak masalah?" tanya Roni ragu.
"Tentu saja tidak masalah. Bahkan kau sudah mendapatkan izin dari Ibunda Ratu Andora untuk tetap tinggal di istana," jawab Pangeran Henry. "Apa kau lupa dengan tujuanku membawamu ke istana?" Lanjutnya.
Roni mengingat-ingat sebentar lalu menjawab, "Aku tidak lupa. Kau ingin melatihku belajar ilmu sihir, bukan?"
"Yeah, itulah dia. Oleh karena itu, kau harus tinggal di istana sampai kau dapat mengendalikan kekuatanmu sepenuhnya," jelas Pangeran Henry.
Roni segera berkata, "Lalu aku diizinkan pulang ke Eldoria?"
"Mungkin saja. Itu tergantung keputusan dari Ibunda Ratu," jawab Pangeran Henry tanpa pikir panjang.
Tidak terasa sekarang mereka berdua sudah sampai di depan kamar yang akan ditempati oleh Roni. Kebetulan kamar itu sudah lama tidak ditempati tapi tetap dibersihkan secara rutin oleh petugas kebersihan istana.
"Sekarang kamar ini milikmu," ucap Pangeran Henry seraya membuka pintu kamar secara perlahan-lahan. "Ayo masuk!" Ia mempersilakan Roni untuk masuk ke kamar.
Saat pertama kali masuk ke dalam kamar, seketika Roni merasa kagum. Ruangan kamar tidur ini dipenuhi kemewahan dengan dinding yang dihiasi motif emas dan biru, perabotan elegan, dan tirai sutra indah yang melambai. Tempat tidur besar dengan baldaquin berdiri di tengah ruangan. Sedangkan lampu gantung kristal menyinari ruangan dengan cahaya gemerlap. Lantai marmer dingin menciptakan suasana yang mewah, dan jendela besar menghadap ke taman istana menambahkan sentuhan keindahan alami.
"Wah kamarnya luas sekali dan sangat bagus!" Roni sangat kagum. Matanya berbinar-binar. Tak pernah sekalipun ia melihat kamar tidur semewah ini. Ini adalah pengalaman pertama kalinya bagi Roni menginjakkan kaki di kamar yang serba mewah. Lalu tiba-tiba Roni merasa tak enak hati. "Apa kamar ini tidak berlebihan untukku?" Lanjutnya.
Henry sedikit tertawa lalu berkata, "Oh tentu tidak. Kau tahu, kamar ini tidak lebih bagus jika dibandingkan dengan kamarku."
Roni yang notabene-nya anak rakyat jelata dan tidak mengerti hal-hal yang serba mewah pun terkejut. "Hah!? memangnya kamarmu sebagus apa!? Kalau kamar ini saja sudah sangat mewah!"
Lagi-lagi Henry hanya bisa tertawa melihat tingkah laku Roni yang terkesan norak. "Hahaha... Sudahlah! Kau jangan bertanya hal yang tidak penting."
Seketika Roni menyadari tingkahnya tadi yang memalukan. "Maaf, aku hanya terkejut tadi."
"Tidak masalah. Aku tahu, mungkin kau tidak terbiasa melihat yang serba mewah," jawab Henry penuh pengertian. Henry kemudian menjelaskan apa saja yang ada di dalam kamar. "Pakaian untukmu sudah ada di dalam lemari, kemudian kalau kau ingin mandi, ada kamar mandi di sebelah kanan." Henry menunjuk pintu kamar mandi yang tertutup. Ya, kamar mandi menjadi satu dengan kamar tidur.
Roni mencoba untuk tidak terkejut meski ia bingung, kenapa ada kamar mandi di dalam kamar tidur? batinnya. Ia kemudian melangkah ke depan kamar mandi itu.
Henry membuka pintu kamar mandi, seketika kemewahan tampak menghiasi kamar mandi tersebut. Roni tak bisa berkata-kata dibuatnya. Kamar mandi itu dilapisi dinding marmer berwarna biru muda yang dipadu dengan aksen emas. Cermin besar bergaya antik menghiasi dinding, mencerminkan keindahan arsitektur ruangan. Bak mandi berukuran luas dilapisi dengan ubin motif rajawali yang artistik, sementara pancuran emas mengalirkan air ke dalam bak dengan lembut. Setiap detail, mulai dari lampu gantung hingga perabotan kamar mandi, menggambarkan keanggunan yang melimpah di dalam kamar mandi tersebut.
"Ini juga terlalu mewah untukku. Aku hanya ingin yang sederhana saja," ucap Roni setelah mengamati kemewahan kamar mandi itu. Baginya kemewahan kamar tidur dan kamar mandi itu tidak pantas untuk dirinya yang sederhana.
"Di istana, tak ada kamar mandi yang sederhana, semuanya serba mewah," jawab Pangeran Henry sambil tersenyum. Pria muda itu kemudian menepuk pundak Roni seraya berkata, "Jangan merasa rendah diri. Nikmatilah kehidupanmu di Istana Andora." Setelah berhenti sejenak, ia melanjutkan, "Besok, jangan lupa mengikuti pelatihan ilmu sihir di istana. Aku akan menjemputmu. Selamat malam."
Tanpa berkata lebih lanjut, Pangeran Henry melangkah keluar dari kamar, meninggalkan Roni yang masih terdiam di depan pintu kamar mandi.
"Tunggu, aku masih ingin bicara denganmu." Roni mencoba mencegah Pangeran Henry, tetapi sayangnya, pangeran itu sudah sepenuhnya keluar dan tidak mendengar permohonannya.
Kini Roni benar-benar sendirian di kamar tidur yang amat luas dan sangat mewah itu. Sekarang kamar itu adalah miliknya. Ia akan merawat kamar itu dengan sebaik mungkin, seperti merawat kamarnya sendiri.
"Aku sangat lelah," ucap Roni seraya melangkah mendekati kursi yang terletak di samping kasur. Kemudian Roni duduk dan menyenderkan punggungnya. Ia menatap langit-langit kamar yang sangat tinggi. Tanpa sadar matanya terpejam, lama-lama semakin rapat.
****
"Hei Pangeran Henry, apa Royalty sudah tidur?" Putri Victoria berjalan menghampiri Pangeran Henry yang sekarang berjalan melewati lorong istana. Mereka akan menuju ke kamar masing-masing.
"Mungkin sudah, aku tadi meninggalkannya saat Royalty belum tidur," jawab Pangeran Henry.
Putri Victoria mengeluarkan cincin mewah berbentuk gelombang air dan berwarna biru muda dari dalam saku roknya, kemudian berkata, "Besok, tolong berikan cincin ini untuk Royalty."
"Cincin?" beo Pangeran Henry sembari menatap cincin di telapak tangan kakaknya itu.
"Iya, cincin ini melambangkan kekuatan yang dimiliki oleh Royalty. Meski aku belum melihat kekuatannya secara langsung, tapi aku mengerti anak laki-laki itu mempunyai kekuatan elemen air," jawab Putri Victoria.
Putri Victoria memang mempunyai kemampuan dapat melihat suatu bakat yang dimiliki oleh seseorang meskipun sebelumnya ia tidak pernah melihatnya secara langsung. Maka jangan heran jika Putri Victoria dapat menebak kemampuan yang dimiliki Roni. Selain itu, Putri Victoria juga memiliki keahlian yang ajaib dalam menciptakan sumber cahaya dan mengusir aura kegelapan.
"Bagus sekali Putri Victoria, cincin itu sepertinya sangat cocok untuk Royalty." Pangeran Henry memuji kakaknya.
"Iya tentu saja. Aku yang membuat cincin ini khusus untuknya." Putri Victoria merasa bangga.
Putri Victoria membuat cincin itu dengan bantuan seorang ahli perhiasan yang sudah berpengalaman dalam menciptakan berbagai perhiasan dan sudah berkerja di Kerajaan Andora selama bertahun-tahun.
Putri Victoria dan Pangeran Henry melanjutkan langkah mereka sambil bercengkrama. Tanpa disadari, mereka tiba di depan pintu kamar Pangeran Henry. Pangeran Henry kemudian berpamitan untuk beristirahat dan segera masuk ke dalam kamar. Putri Victoria dengan ramah mengucapkan selamat malam kepada adiknya sebelum akhirnya melangkah menuju ke kamar pribadinya.
****
Sinar matahari merayap pelan di langit, menerangi menara dan dinding istana. Kabut tipis melintas di taman, memberikan nuansa ajaib, sementara gemericik air dari air mancur dan wangi bunga mengisi udara dengan keharuman. Burung-burung di sekitar istana terdengar saling bernyanyi seolah menyambut fajar, sehingga menciptakan orkestra alam yang menambah keindahan di pagi hari.
Roni mengerjapkan matanya beberapa kali saat merasakan sinar matahari yang hangat mengenai sebelah matanya. Saat Roni membuka matanya lebar-lebar, seketika ia terkejut dan terperanjat bangun setelah mengetahui dirinya ada di dalam kamar yang sangat mewah. Sebelum kebingungan itu terjadi, sekilas Roni mengingat jika malam tadi ia diantar Pangeran Henry ke kamar ini.
"Permisi... kau sudah bangun rupanya," ucap Pangeran Henry yang baru saja memasuki kamar, membuat Roni terkejut. "Kau sepertinya lupa tidak menutup pintu kamar. Saat aku lewat di depan kamarmu, aku melihat pintunya masih terbuka." Lanjutnya seraya melangkah mendekati Roni yang berdiri di depan kursi.
Roni menjawab dengan gugup, "Maaf, aku terlalu lelah dan tidak sempat menutup pintu kamar."
"Lain kali kau harus teliti, jangan ceroboh. Untung saja keamanan istana sangat terjaga dengan baik."
"Maaf, aku akan berusaha bersikap baik," jawab Roni yang merasa tak enak hati.
"Itu bagus, berusahalah bersikap baik selama di istana." Pangeran Henry berhenti sejenak kemudian kembali berkata, "Mandilah dulu, ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Sebaiknya kau berpenampilan rapi sebelum kita memulai pembicaraan."
Ucapan Pangeran Henry membuat Roni tersadar, kemudian remaja laki-laki itu menunduk ke bawah, ia kaget saat mendapati pakaiannya yang berantakan dan kusut. Jangan lupakan rambutnya yang juga berantakan. Penampilan Roni benar-benar buruk.
"Maafkan aku. Aku akan segera mandi dan merapikan diri. Tunggu sebentar saja." Roni secepatnya melipir ke kamar mandi dan akan segera membersihkan diri.
Henry geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Roni. Tidak perlu waktu lama, Roni sudah selesai mandi. Penampilannya sekarang lebih baik daripada sebelumnya. Rambut dan wajahnya terlihat basah dan segar. Kemudian pakaiannya juga tampak sedikit rapi.
"Kemarilah, aku ingin bicara denganmu." Henry meminta Roni untuk duduk di sebelahnya.
Roni mengangguk, melangkah mendekati kursi lalu duduk di sebelah Henry. Kemudian mereka memulai pembicaraan.
"Apa yang ingin kau bicarakan denganku?"
Pangeran Henry tersenyum lalu mengeluarkan cincin berbentuk gelombang air pemberian kakaknya, Putri Victoria. Cincin itu dibuat khusus untuk Roni.
"Wah cincinmu sangat cantik." Roni kagum melihat keindahan cincin itu.
Pangeran Henry mulai menjelaskan, "Cincin ini bukan milikku, tapi cincin ini dibuat khusus untukmu. Putri Victoria yang memberikan cincin ini untukmu. Terimalah."
"Kau tidak bercanda, bukan?" Roni tak mempercayai ucapan Pangeran Henry begitu saja.
"Apa kau melihat ekspresi wajahku sedang bercanda?" Pangeran Henry bertanya balik.
Roni menekuk alisnya dalam, menatap wajah Henry yang tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa pangeran itu sedang bercanda. "Tidak." Roni menggelengkan kepalanya.
"Untuk itu, terimalah cincin ini. Jangan membuat Putri Victoria kecewa karena kau tidak menerima pemberiannya," ucap Henry seraya meletakkan cincin itu di atas telapak tangan kanan Roni.
Seketika kedua mata Roni berbinar-binar menunjukkan kebahagiaan. Ia tidak menyangka, keluarga Kerajaan Andora ternyata bersikap begitu baik kepadanya. Padahal Roni baru saja tinggal di istana tetapi keluarga Andora seakan menganggapnya seperti saudara sendiri. Roni merasa benar-benar bersyukur atas nasibnya yang mendadak berubah 180 derajat, lebih baik daripada sebelumya.
"Pakailah cincin itu. Cincin itu menggambarkan tentang kekuatanmu. Putri Victoria sangat berharap kau bisa menjaga cincin itu," jelas Pangeran Henry.
Roni dengan penuh rasa terharu memandang cincin di telapak tangannya, meresapi setiap detil yang memancarkan keindahan dan keanggunan. "Aku akan menjaga cincin ini dengan hati-hati. Terima kasih banyak, Pangeran Henry, dan sampaikan terima kasihku pada Putri Victoria."
Pangeran Henry tersenyum bangga, "Kau layak mendapatkannya, Roni. Sekarang, mari bersiap-siaplah untuk pelatihan ilmu sihir. Ini adalah langkah awalmu untuk menjelajahi keajaiban Istana Andora."
Dengan cincin yang kini menghiasi jarinya, Roni merasa lebih dari sekadar tamu di istana; ia merasa bagian dari sesuatu yang lebih besar. Dengan semangat yang membara, ia memasuki babak baru kehidupannya di Istana Andora. Roni siap menghadapi tantangan dan keajaiban yang menantinya.
****
Catatan : Bagaimana? Alur ceritanya semakin bagus bukan? Penasaran gimana Roni saat latihan ilmu sihir? Baca di bab selanjutnya ya. Jangan lupa untuk terus mendukung author ya agar bisa menyelesaikan cerita ini. Terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Kroos ♥️ Modric
Roni siap
Roni siap
hehehehe 😁😁😁
2023-11-02
0
Kroos ♥️ Modric
Victoria ada apa nich /Sly//Sly//Sly/
2023-11-02
0
Kroos ♥️ Modric
Beo, pangeran Henry jadi beo/Doge//Doge//Doge/
2023-11-02
0