"Jangan berbohong. Saat pertama kali bertemu denganmu, aku melihat sosok lain dari dirimu," ucap Henry dengan menekankan setiap kata.
"Apa maksudmu!?" Roni sangat terkejut.
Henry melangkah perlahan mendekati Roni. Pandangannya lurus menatap mata Roni yang samar-samar berwarna biru. Jika dilihat sekilas, mata Roni memang berwarna cokelat tua seperti kebanyakan orang, tapi sebenarnya mata remaja itu menyimpan sesuatu yang tak dapat dilihat orang biasa. Hanya orang-orang yang memiliki kemampuan sihir yang dapat melihat sosok lain di tubuh Roni.
"Apa selama ini kau tidak menyadari sesuatu dalam dirimu?" tanya Henry. Nadanya pelan tapi penuh tekanan.
Sepertinya tak ada celah untuk Roni berbohong, Henry seakan mengetahui keistimewaan dalam dirinya. Terpaksa Roni berkata jujur, "Iya aku menyadari kemampuanku. Tapi entah bagaimana saat bangun tidur, aku tiba-tiba mempunyai kemampuan sihir. Aku tidak tahu asal usul sihir itu."
Henry menatap tajam, lalu mengangkat tangan kanannya, menunjuk wajah Roni dengan jari telunjuknya. "Kau!" Menjeda ucapannya sebentar kemudian melanjutkan, "Kau bukan dirimu sendiri. Ada sosok remaja laki-laki di dalam tubuhmu." Kemudian Henry menurunkan tangannya dan berpunggung tangan.
Ucapan Henry membuat Roni semakin bingung. Apa yang dimaksud pria muda itu? Sosok remaja laki-laki di dalam tubuhnya? Maksudnya bagaimana, Roni benar-benar tak mengerti.
"Aku semakin bingung karena ucapanmu," kata Roni dengan suara pelan.
"Aku melihat dirimu seperti dua orang, aku tidak tahu siapa dirimu yang sebenarnya. Tapi yang jelas kau mempunyai pendamping. Kemampuan sihirmu bukan murni dari dirimu sendiri, tapi dari sosok remaja yang mendampingimu saat ini. Dia juga yang melindungimu," jelas Henry sambil terus mengamati Roni. Lalu Henry berkata lagi, "Sosok di dalam tubuhmu tidak mempunyai nama, kau boleh menamainya Royalty, sesuai namamu."
Ucapan Henry yang terdengar serius membuat Roni merinding. Remaja laki-laki itu tak menyangka dan kaget, ternyata di dalam tubuhnya ada sosok lain yang selama ini mendampinginya dan melindunginya. Pantas saja saat Roni terbawa arus sungai yang sangat deras, ia tetap selamat dan nyawanya tidak melayang.
Roni merasa takut sekaligus penasaran. Maka ia bertanya kepada Henry, "Bagaimana ciri-ciri pendamping yang kau maksud ada di dalam tubuhku?"
Henry mengalihkan pandangannya ke arah lain, menatap air sungai yang mengalir dengan tenang. Lalu menjawab, "Dia berambut biru muda, matanya biru, kulitnya putih, dan dia sangat tampan. Jangan lupa, dia selalu memakai jubah warna biru muda. Warna biru muda adalah kesukaannya."
Seketika Roni tercengang. Masih tak percaya dengan fakta bahwa ia memiliki sosok lain di dalam tubuhnya. Bahkan ciri-cirinya juga hampir sama seperti Henry, bedanya rambut Henry berwarna biru tua.
"Bagaimana kau tahu kalau aku punya pendamping?" tanya Roni.
"Hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat sosok Royalty di dalam tubuhmu. Orang biasa tidak dapat melihatnya. Orang tertentu yang aku maksud adalah orang yang mempunyai kemampuan sihir, terutama keluarga kerajaan. Di mata rakyat biasa, kau terlihat seperti anak remaja pada umumnya, tapi di mata anggota kerajaan, kau terlihat sangat tampan dan warna biru muda adalah ciri khasmu." Henry menjelaskan, tatapannya masih mengarah ke sungai.
Mendengar penuturan Henry, seketika Roni terkejut. Itu berarti Henry bukan orang sembarangan karena dapat melihat sosok lain di dalam tubuhnya.
"Berarti kau?" Roni bertanya.
Henry mengerti maksud dari pertanyaan Roni, ia segera menjawab, "Iya, aku bukan dari kalangan rakyat biasa. Aku pangeran dari Kerajaan Andora."
"Wah! Aku tak menyangka bisa bertemu dengan pangeran Kerajaan Andora," ungkap Roni dengan kagum.
"Lupakan saja tentang statusku, anggap saja aku temanmu. Sekarang, aku ingin membawamu ke Kerajaan Andora dan aku akan membantumu melatih kekuatan sihirmu." Henry perlahan memutar tubuhnya, menghadap ke arah Roni. Sekarang ia dan Roni saling bertatap-tatapan. "Kau tahu kenapa aku ingin melatihmu?"
Roni menggeleng tak mengerti. Lalu Henry berkata, "Karena sosok Royalty dapat mengendalikan pikiranmu jika kau sedang marah atau saat kau merasa terganggu. Untuk itu, supaya kau dapat sepenuhnya mengendalikan sosok itu, kau perlu melatih kemampuan sihirnya. Royalty yang memberimu kekuatan sihir. Jadi kau harus bisa mengendalikan kekuatannya dengan sebaik mungkin, jangan sampai kekuatan sihirnya mencelakai orang lain tanpa kamu sadari. Bagaimana, apa kau bersedia ikut denganku ke Kerajaan Andora? Aku akan melatihmu di sana."
Roni terdiam sejenak dan menimbang-nimbang ajakan Henry. Lalu saat Roni sudah merasa yakin, ia menjawab, "Baiklah aku bersedia ikut denganmu. Tapi kenapa kau menamai sosok di dalam tubuhku memakai namaku, Royalty?"
"Iya, sosok itu menyukai namamu, Royalty, sehingga aku memanggilnya Royalty. Tidak apa-apa, Royalty sangat dekat denganmu. Dia tidak ingin jauh-jauh darimu," ungkap Henry yang dapat merasakan keinginan sosok di dalam tubuh Roni.
"Baiklah, kalau begitu aku tidak masalah," jawab Roni yang mencoba untuk tetap santai meski sebenarnya merasa takut.
"Bagus. Mari ikuti aku." Kemudian Henry berjalan mendekati kudanya yang sedang makan rumput di tepi sungai. Roni mengikuti langkah Henry di belakang.
"Jack, ayo kita pulang! Hari sudah semakin sore," ujar Henry. Jack menurut, kuda itu berhenti makan lalu berdiri tegak, dan sedikit meringkik. Henry naik ke atas punggung kudanya, kemudian menyuruh Roni untuk segera naik. "Cepat naik di belakangku!" perintahnya.
Roni naik ke atas punggung kuda dibantu oleh Henry. Setelah Roni menempatkan dirinya dengan nyaman, Henry menarik tali kekang kudanya. Jack berjalan naik ke atas tebing sungai yang sangat landai. Kuda itu tidak perlu berlari untuk mencapai atas tebing. Setelah sampai di atas tebing, Henry menginsterupsi Jack agar berlari.
"Jack cepat, berlarilah!" Perintah dari Henry membuat Jack berlari dengan cepat meninggalkan area sungai.
****
Roni sangat kagum ketika kuda milik Henry melewati jalan utama menuju ke Kerajaan Andora. Jalan itu seperti dari batu yang disusun sangat rapi dengan permukaannya yang halus. Kemudian di sisi kanan dan kiri jalan terdapat pohon cemara yang berjejer rapi dan menjulang tinggi, beberapa di antaranya ada pohon cemara yang masih kecil. Lampu jalan berbentuk bulat juga tampak menghiasi di beberapa tempat, sebagai penerangan ketika malam hari. Roni benar-benar kagum. Ia tak menyangka sebentar lagi akan menginjakkan kaki di wilayah Kerajaan Andora.
Saat Jack hampir sampai di depan gerbang kerajaan yang begitu megah, empat orang prajurit tampak bersiap-siap siaga ketika melihat Roni yang duduk di belakang Pangeran Henry. Di mata keempat prajurit itu, tubuh Roni seolah bercahaya biru muda, dan terlihat seperti roh, kemudian wajahnya juga sangat tampan. Sepertinya Royalty yang bersemayam di dalam tubuh Roni ingin menunjukkan keberadaannya kepada prajurit yang berjaga di depan gerbang.
Lantas keempat prajurit itu menghentikan Pangeran Henry di depan gerbang kerajaan dengan cara yang sopan. Jack, kuda itu mengangkat kedua kaki depannya seraya meringkik, membuat Roni hampir terjungkal ke belakang jika seandainya ia tidak memegang pundak Henry.
"Mohon ampun Pangeran Henry. Saya melihat sosok arwah di belakang Pangeran," ungkap salah satu prajurit yang membawa pedang serta tameng besi. Sementara ketiga prajurit yang lain hanya membawa pedang.
Henry sedikit tertawa karena sudah tahu siapa yang dimaksud oleh prajurit itu. "Kalian tenang saja, dia tidak berniat jahat, aku memang sengaja membawanya ke kerajaan."
"Baiklah, Pangeran. Maaf telah mengganggu waktunya." Prajurit itu membungkuk hormat kepada Henry, diikuti ketiga prajurit yang lain. Setelahnya mereka mempersilakan Henry untuk masuk ke halaman kerajaan yang sangat luas, tidak terhitung berapa kilo meter. Bahkan Roni sampai terkagum-kagum melihat sekelilingnya yang begitu luas. Ada banyak pohon rindang yang tumbuh di tepi jalan bebatuan, sehingga udara di sekitarnya terasa begitu sejuk, namun juga menutupi cahaya matahari yang menerobos celah-celah dedaunan.
"Asal kau tahu, ini bukan halaman utama kerajaan," kata Henry saat menyadari tingkah laku Roni. Kemudian Henry menginsterupsi Jack agar berjalan santai.
"Apa!?" Roni terkejut. Mulutnya sedikit menganga.
"Iya, halaman utama kerajaan masih kurang puluhan kilo meter lagi."
Sekali lagi, Roni tak bisa berkata-kata.
"Gerbang dan tembok tinggi yang kita lewati tadi untuk keamanan tambahan, dan untuk membatasi wilayah kerajaan, bukan termasuk wilayah kota."
****
Beginilah wujud sosok remaja di tubuh Roni. Tak punya nama, akhirnya dinamai Royalty sama Henry. Nama Royalty memang asli namanya Roni.
Picture : Original buatanku sendiri. Tidak diambil dari google atau aplikasi mana pun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Singgih Sunaryo
mantab biru2
2024-02-03
0
Kroos ♥️ Modric
suami aku ganteng banget /Joyful//Joyful//Joyful/
2023-11-01
0
Kroos ♥️ Modric
waduh arwah
2023-11-01
0