BAB EMPAT : MULAI TERLIHAT

Seperti hari-hari sebelumnya, Roni memulai aktivitasnya, dimulai dari mandi pagi, sarapan, kemudian ia harus pergi ke pasar untuk menjual buah mangga hasil panen dari kebunnya. Sebelum ke pasar, Roni juga menjemput Evelyn dan Elan. Mereka bertiga selalu bersama saat akan pergi ke pasar. Sama-sama membantu orang tua untuk mendapatkan sepeser uang. Mereka juga tak banyak membantu selain harus berjualan di pasar. Cara satu-satunya supaya mereka tetap bisa makan.

Roni, Evelyn, dan Elan sekarang tengah berjalan bersama melewati jalan setapak. Mereka keluar dari perkampungan menuju ke wilayah rakyat menengah. Cukup memakan waktu lama, tapi mereka tetap sabar dan tidak mengeluh. Menjalani kehidupan yang keras sejak kecil membuat mereka tidak pernah mengenal kata menyerah. Sudah dididik sejak dini oleh orang tua mereka untuk selalu berjuang demi masa depan yang gemilang. Mereka harapan orang tuanya. Tidak mudah, tetapi mereka tetap berusaha untuk mewujudkan impian.

"Hari ini aku tidak membawa makanan untuk makan siang nanti saat di pasar," ucap Elan kepada Evelyn dan Roni.

"Lihat saja, Roni yang setiap hari tidak membawa makanan untuk makan siang saja, tidak pernah berbicara seperti itu." Evelyn mengejek Elan. Ia menatap Roni dan Elan secara bergantian.

Memang benar, Roni jarang sekali membawa makanan untuk makan siang. Ia sering membeli roti menggunakan dari sedikit uang hasil dagang. Atau jika terpaksa, Roni akan makan satu buah mangga untuk mengganjal perutnya walaupun tak sepenuhnya kenyang. Kadangkala Evelyn memberi makanan kepada Roni dari setengah makanannya. Dan Roni tetap bersyukur dengan keadaannya yang kekurangan.

"Ya, aku tahu. Tapi aku hanya memberi tahu kalian saja," balas Elan lalu mendengus.

"Sama saja. Kalau kamu ingin minta makanan, tinggal bicara saja. Tidak perlu setengah-setengah," ejek Evelyn. Lalu ia kembali bicara, "Kebetulan aku membawa banyak makanan. Nanti kita bisa makan bersama-sama."

"Apa benar?" tanya Elan tak mempercayai.

"Tidak benar. Aku hanya membawa makanan untuk Roni." Setelah itu Evelyn menutup mulutnya dan tertawa cekikikan.

Entah kenapa hari ini, Roni seperti tidak bersemangat. Ia tak menghiraukan Evelyn dan Elan yang terus bercengkrama.

"Pembohong. Kau pembohong!" Elan mendengus lalu memalingkan muka ke arah lain.

Evelyn tertawa melihat tingkah Elan yang menurutnya lucu. "Hahaha, hei... aku hanya bercanda. Lihat saja ini, aku membawa banyak makanan untuk kita bertiga. Kebetulan Ibuku mendapat banyak makanan dari saudaranya. Karena terlalu banyak, Ibuku meminta untuk membagikan makanan ini kepada kalian." Lalu Evelyn menunjukkan bungkusan daun pisang yang berisi, lima pisang rebus, empat kentang rebus, dan lima ubi jalar rebus. Makanannya memang serba direbus, tapi kenikmatannya tiada duanya.

"Woah apakah benar?" Elan langsung bersemangat dan senang.

Evelyn memasukkan bungkusan makanannya ke dalam tas rajutnya, lalu mengeluarkan kendi ukuran kecil yang berisi air putih. "Iya, dan satu lagi, aku juga membawa air putih. Nanti kalian tidak perlu membeli minum lagi."

"Wah kalau seperti ini, kita tidak akan mengeluarkan uang untuk membeli makanan dan minum, kan," ujar Elan sambil tersenyum.

"Iya benar, tapi aku tidak bisa selalu membawa banyak makanan," jawab Evelyn, raut wajahnya berubah murung.

"Tidak apa-apa Evelyn." Elan menepuk pundak Evelyn berkali-kali sambil tersenyum.

Evelyn hanya mengangguk. Kemudian perhatiannya teralihkan kepada Roni yang sejak tadi tidak ikut bercengkrama. Hanya diam dan berjalan sambil menunduk.

"Roni kenapa?" tanya Evelyn.

"Entahlah." Kemudian Elan mendekati Roni dan menepuk pundaknya berkali-kali. "Ada masalah kawan?"

Seketika Roni terkejut dan langsung menoleh ke belakang. Elan berdiri tepat di belakangnya. Roni memutar badannya dan sedikit menjauh dari Elan. Lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya merasa tak bersemangat saja."

"Dari raut wajahmu, aku dapat menebak kalau kamu sedang mendapat masalah." Elan memerhatikan raut wajah Elan yang masam dan murung.

Roni menggeleng dengan cepat lalu menjawab, "Tidak, tidak, aku tak mendapat masalah. Sudah kubilang, aku hanya tak bersemangat."

"Kamu tidak bersemangat pasti ada penyebabnya. Tidak mungkin, tidak ada, kan?" Sahut Evelyn yang berpikir secara logika.

Seketika Roni terdiam dan tak menjawab pernyataan Evelyn. Entahlah, Roni hanya sedang memikirkan kejadian tadi pagi, di mana saat dirinya sedang mandi di kamar mandi, tiba-tiba air di dalam bak surut dan langsung menyerap ke dalam tubuhnya. Dengan sangat ajaib, seluruh tubuhnya menjadi basah. Seolah-olah tubuhnya dapat menyerap air di dalam bak. Hal tersebut sangat di luar nalar pemikiran manusia normal. Roni pun tak bisa berkata-kata mengetahui secara langsung, kemampuannya yang ajaib tersebut.

Apakah ada hubungannya dengan mimpi yang dialaminya dua hari yang lalu? Roni bermimpi terbangun di tengah hutan dan di dekat sungai. Lalu secara ajaib, ia bisa mengendalikan air di dalam mimpinya, seakan mimpi itu bukan seperti mimpi tapi seperti benar-benar mengalaminya secara sadar. Hal tersebut membuat Roni selalu terpikirkan sampai sekarang. Siapa sebenarnya dirinya? Kenapa tiba-tiba mempunyai kemampuan sihir yang luar biasa? Pertanyaan-pertanyaan itu masih mengganjal di otaknya dan Roni sulit menemukan jawabannya. Hanya waktu yang dapat menjawabnya. Roni akan mencari tahu sendiri tentang kemampuannya dan jati dirinya yang sebenarnya.

Waktu terus berlalu dan matahari semakin naik ke permukaan. Kini Roni, Evelyn, dan Elan sudah tiba di pasar yang cukup ramai dikunjungi banyak pembeli. Banyak penjual yang menawarkan dagangan masing-masing dengan berbagai cara supaya menarik perhatian. Salah satunya adalah seorang pria paruh baya yang menjual pakaian jubah. Dengan cakap, lihai, dan kreatif pria itu dapat menarik perhatian orang-orang, sehingga banyak pula yang membeli pakaiannya. Namanya adalah Roslan, sering dipanggil Tuan Roslan oleh pelanggannya. Termasuk Roni, Evelyn, dan Elan yang sudah mengenal dekat Tuan Roslan.

"Bagaimana kabarnya hari ini, Evelyn?" tanya Tuan Roslan kepada Evelyn yang mendatangi lapaknya.

"Syukurlah, Saya selalu baik Tuan Roslan." Evelyn tersenyum tipis.

"Jika Nak Evelyn begitu, saya juga begitu, hahaha," balas Tuan Roslan dengan candaan.

"Iya, Tuan Roslan selalu sehat setiap hari." Evelyn membalas dengan bercanda pula.

"Tidak selalu begitu, Nak. Kadangkala saya juga merasa tidak baik-baik saja. Apa Nak Evelyn ke sini ingin membeli pakaian?" tanya Roslan.

Evelyn menjawab, "Tidak Tuan. Saya hanya ingin melihat-lihat saja. Jika ada pakaian yang cocok dengan saya, besok saya akan membelinya."

Roslan mengangguk, lalu ia bertanya, "Di mana Elan dan Roni?"

Evelyn mengalihkan tatapannya kepada Tuan Roslan. Kemudian ia menunjuk Roni dan Elan yang sedang berjualan di dekat pohon rindang. Di sana banyak dilewati orang-orang. Roni dan Elan memang memilih tempat yang strategis untuk menjual buah-buahan mereka.

"Oh, dua anak muda itu selalu saja bersama-sama. Mereka tidak pernah berdagang di tempat yang berbeda," ucap Roslan sambil sedikit melongok dari lapaknya, memerhatikan Elan dan Roni yang sedang bercengkrama.

"Mereka memang akrab sejak kecil, Tuan, termasuk saya," jawab Evelyn.

"Iya, persahabatan kalian luar biasa, semoga tetap terjalin sampai kalian menua bersama." Roslan tersenyum tipis. Ia jadi teringat dengan masa-masa remajanya dulu.

"Amin." Evelyn mengangguk dan tersenyum.

Sementara itu di tempat Elan dan Roni berdagang, ada seorang wanita dan seorang anak kecil laki-laki mendatangi mereka berdua. Sepertinya wanita itu ingin membelikan anaknya buah. Terlihat anak laki-laki di sebelah wanita itu merengek-rengek sambil menunjuk buah pisang dagangan Elan. Jika diamati dari jubah wanita dan anak itu yang bersih dan rapi dengan warna yang terlihat mencolok, sepertinya bukan dari kalangan rakyat menengah, tapi kalangan bangsawan.

"Aku mau pisang, Bunda," ucap anak laki-laki itu seraya menarik-narik tangan ibunya.

"Iya Nak, Bunda belikan. Jangan tarik-tarik tangan Bunda, sakit," ucap wanita itu seraya melepas tangan anaknya dengan lembut.

"Iya Bunda." Anak itu menurut.

Kemudian wanita itu menggandeng anaknya, berjalan mendekati Elan. Elan dengan sigap segera bersikap ramah dan lembut. Roni yang duduk sedikit berjauhan dengan Elan hanya bisa memerhatikan.

"Ingin membeli buah apa, Nyonya?" tanya Elan sangat ramah.

"Anak saya ingin pisang. Tolong, ambilkan satu cengkeh saja," ucap wanita dengan ekspresi wajah ketus. Kebanyakan para bangsawan memang kurang ramah dengan rakyat jelata.

"Iya, Nyonya. Saya ambilkan." Elan pun mengambil satu cengkeh buah pisang.

Sementara itu, anak laki-laki yang berdiri samping ibunya itu sejak tadi memerhatikan wajah Roni. Roni pun ikut menatap wajah anak laki-laki itu. Ada perasaan gemas di hati Roni karena ekspresi anak itu seperti sedang mengejeknya. Sesekali anak itu juga menjulurkan lidahnya. Memang begitulah anak kecil, sikapnya masih nakal dan banyak tingkah. Roni memaklumi hal tersebut. Ia kemudian tidak lagi memerhatikan anak laki-laki itu dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Malas juga berurusan dengan anak kecil. Kalau Roni membalasnya yang ada anak itu malah menangis. Sudah pasti Roni yang disalahkan.

"Bunda, aku gak suka sama orang itu. Orang itu jelek." Anak itu mengolok-olok Roni secara terang-terangan, membuat ibunya dan Elan langsung menoleh ke arah Roni. Elan pun tertawa kecil. Sedangkan ibu dari anak itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Diam, Nak. Jangan bicara seperti itu." Wanita itu menegur anaknya supaya bisa berperilaku sopan, meskipun yang diolok-olok anaknya adalah anak rakyat jelata.

Tiba-tiba anak itu mendatangi Roni dengan ekspresi wajah ketus. Anak itu membawa kendi berisi air minum. Roni sedikit panik, tidak tahu apa yang dilakukan anak itu kepadanya.

"Kamu jelek!" Anak itu membuka tutup kendinya, lalu tanpa aba-aba ia langsung melemparkan air dari dalam kendi ke arah Roni. Sontak Roni terkejut dan segera mengangkat kedua tangannya untuk melindungi wajahnya dari cipratan air. Tanpa disadari, telapak tangan Roni mengeluarkan cahaya biru dan seketika cipratan air dari anak tadi mengapung di udara sehingga tidak mengenai tubuh Roni. Sontak hal itu disaksikan banyak orang, semuanya tercengang mengetahui ada seorang anak rakyat jelata yang mempunyai kemampuan sihir. Semua orang yang melihatnya secara langsung sampai tak bisa berkata-kata dibuatnya.

Perlahan-lahan Roni membuka matanya. "Hah!" Sangat terkejut, ia cepat-cepat menurunkan tangannya ke bawah. Air yang mengapung di udara ikut turun ke bawah dengan keras hingga terciprat mengenai pakaian mahal anak laki-laki itu.

"BUNDAA!!"

Terpopuler

Comments

ς

ς

Iya papahh/Doge/

2023-11-05

2

Coba dari dulu

2023-11-03

1

Kroos ♥️ Modric

Kroos ♥️ Modric

wih auto heboh tuh, rakyat jelata yang bisa menguasai sihir

2023-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 SATU : KEKUATAN NYATA
2 DUA : KOTA ANDORA
3 BAB TIGA : ROSMALA
4 BAB EMPAT : MULAI TERLIHAT
5 BAB LIMA : SEBUAH KENDI
6 BAB ENAM : RAJA ARIC SHADOWCASTER
7 BAB TUJUH : MENYELAMATKAN DIRI
8 BAB DELAPAN : NASIB SIAL
9 BAB SEMBILAN : HENRY SI PENYELEMAT
10 BAB SEPULUH : ANDORA SUNGGUH INDAH
11 BAB SEBELAS : ROYALTY
12 BAB DUA BELAS : KERAJAAN ANDORA
13 BAB TIGA BELAS : MAKAN MALAM KELUARGA KERAJAAN
14 BAB EMPAT BELAS : RONI ANAK AJAIB
15 BAB LIMA BELAS : MENGHADAP RATU ANDORA
16 BAB ENAM BELAS : CINCIN UNTUK RONI
17 BAB TUJUH BELAS : LATIHAN SIHIR PERTAMA
18 BAB DELAPAN BELAS : LATIHAN SIHIR 2
19 BAB SEMBILAN BELAS : EDWARD & ANTHONY
20 BAB DUA PULUH : MENCARI ROYALTY
21 BAB DUA PULUH SATU : MASA LALU ROYALTY
22 BAB DUA PULUH DUA : TUJUAN ROYALTY
23 BAB DUA PULUH TIGA : PERDEBATAN DUA REMAJA
24 BAB DUA PULUH EMPAT : RENCANA PERTAMA GAGAL
25 BAB DUA PULUH LIMA : EDWARD BERMUKA DUA
26 BAB DUA PULUH ENAM : KEMAMPUAN UNIK PANGERAN WILLIAM
27 BAB DUA PULUH TUJUH : KEKUATAN UTAMA DAN BUKAN UTAMA
28 BAB DUA PULUH DELAPAN : SKENARIO EDWARD
29 BAB DUA PULUH SEMBILAN : INTRIK RUMIT
30 BAB TIGA PULUH : ASUMSI EDWARD YANG NEGATIF
31 BAB TIGA PULUH SATU : BERPETUALANG DI KOTA ANDORA
32 BAB TIGA PULUH DUA : SALAH SASARAN
33 BAB TIGA PULUH TIGA : SKENARIO EDWARD 2
34 BAB TIGA PULUH EMPAT : KEINDAHAN TAMAN KEHIDUPAN
35 BAB TIGA PULUH LIMA : ANCAMAN EDWARD YANG TAK TERDUGA
36 BAB TIGA PULUH ENAM : MOMEN INDAH
37 BAB TIGA PULUH TUJUH : KESEDERHANAAN PANGERAN HENRY & KEUNIKAN JACK
38 BAB TIGA PULUH DELAPAN : PESTA ULANG TAHUN & ANAK ANGKAT?
39 BAB TIGA PULUH SEMBILAN : RUANGAN BERSEJARAH ANDORA
40 BAB EMPAT PULUH : TEORI TEKNIK PEDANG
41 BAB EMPAT PULUH SATU : PESTA ULANG TAHUN RATU
42 BAB EMPAT PULUH DUA : ANGGOTA BARU KELUARGA ANDORA
43 BAB EMPAT PULUH TIGA : PENAMPILAN LINDSEY STIRLING
44 BAB EMPAT PULUH EMPAT : KENYATAAN YANG MENGEJUTKAN
45 BAB EMPAT PULUH LIMA : MASA LALU RUMIT
46 BAB EMPAT PULUH ENAM : PERGI KE ELDORIA
47 BAB EMPAT PULUH TUJUH : PAK TUA MAKAN DAGING KELINCI?
48 BAB EMPAT PULUH DELAPAN : KEADAAN TERDESAK
49 BAB EMPAT PULUH SEMBILAN : BERSEMBUNYI DI HUTAN
50 BAB LIMA PULUH : PERTEMPURAN DI KOTA ANDORA
51 BAB LIMA PULUH SATU : PERTEMPURAN 2
52 BAB LIMA PULUH DUA : PERTEMPURAN BERAKHIR
53 BAB LIMA PULUH TIGA : MENYUSUN RENCANA BERIKUTNYA
54 BAB LIMA PULUH EMPAT : LATIHAN PEDANG
55 BAB LIMA PULUH LIMA : TEKNIK DASAR SERANGAN DAN PERTAHANAN
56 BAB LIMA PULUH ENAM : LATIHAN PEDANG 2
57 LIMA PULUH TUJUH : LATIHAN PEDANG 3
58 LIMA PULUH DELAPAN : BERDEBAT DENGAN EDWARD
59 LIMA PULUH SEMBILAN : RUANG PENYIMPANAN BERBAGAI SENJATA
60 BAB ENAM PULUH : PANDAI BESI DAN DESAINER SENJATA
61 BAB ENAM PULUH SATU : RONI SENANG, ANTHONY RIANG
62 BAB ENAM PULUH DUA : TEKNIK DANCE OF SHADOWS
63 BAB ENAM PULUH TIGA : TEKNIK STORM'S EMBRACE DAN WHIRLWIND DANCE
64 BAB ENAM PULUH EMPAT : TEKNIK SILENT SHADOWS DAN MOONLIT MIRAGE
65 BAB ENAM PULUH LIMA : LATIHAN FISIK
66 BAB ENAM PULUH ENAM : LATIHAN FISIK 2
67 BAB ENAM PULUH TUJUH : KEMAJUAN RONI
68 BAB ENAM PULUH DELAPAN : LATIHAN ILMU BELA DIRI
69 BAB ENAM PULUH SEMBILAN : LATIHAN ILMU BELA DIRI 2
70 BAB TUJUH PULUH : TEKNIK BLOCKING WITH LEGS DAN COUNTERATTACK
71 BAB TUJUH PULUH SATU : PERTARUNGAN SIMULASI
72 BAB TUJUH PULUH DUA : PERTARUNGAN SIMULASI 2
73 BAB TUJUH PULUH TIGA : RAHASIA RONI
74 BAB TUJUH PULUH EMPAT : LATIHAN DI HUTAN
75 BAB TUJUH PULUH LIMA : DUA REMAJA ASING
76 BAB TUJUH PULUH ENAM : TUJUAN SEBENARNYA
77 BAB TUJUH PULUH TUJUH : RINTANGAN DALAM PERJALANAN
78 BAB TUJUH PULUH DELAPAN : EVELYN DAN ELAN
79 BAB TUJUH PULUH SEMBILAN : IZIN DARI RATU ANDORA
80 BAB DELAPAN PULUH : EDWARD MEMPERINGATKAN
81 BAB DELAPAN PULUH SATU : BERKELILING ISTANA
82 BAB DELAPAN PULUH DUA : KENYATAAN PAHIT
83 BAB DELAPAN PULUH TIGA : IZIN PULANG KE ELDORIA
84 BAB DELAPAN PULUH EMPAT : PERJALANAN KE ELDORIA
85 BAB DELAPAN PULUH LIMA : RINTANGAN DI PERJALANAN
86 BAB DELAPAN PULUH ENAM : SAMPAI DI ELDORIA
87 BAB DELAPAN PULUH TUJUH : HALANGAN KEMBALI KE ANDORA
88 BAB DELAPAN PULUH DELAPAN : MELAWAN PRAJURIT ELDORIA
89 BAB DELAPAN PULUH SEMBILAN : SEMAKIN SULIT
90 BAB SEMBILAN PULUH : TERKEPUNG
91 BAB SEMBILAN PULUH SATU : PERTARUNGAN SENGIT
92 BAB SEMBILAN PULUH DUA : BERHASIL TERTANGKAP
93 BAB SEMBILAN PULUH TIGA : ROSMALA MEMBUAT KEKACAUAN
94 BAB SEMBILAN PULUH EMPAT : ROSMALA MEMBUAT ULAH
95 BAB SEMBILAN PULUH LIMA : RAGA BARU ROYALTY
96 BAB SEMBILAN PULUH ENAM : ANDREAS ATAU ROYALTY?
97 BAB SEMBILAN PULUH TUJUH : RENCANA RAJA ARIC
98 BAB SEMBILAN PULUH DELAPAN : ANDREAS TAK PUNYA KEKUATAN
99 BAB SEMBILAN PULUH SEMBILAN : MISI PENYELAMATAN
100 BAB SERATUS : ROSMALA BERTEKAD MENYELAMATKAN ANAKNYA
101 BAB 101 - ROSMALA DI PENJARA
102 BAB 102 - RONI BERTEMU ROSMALA
103 BAB 103 - MENUNJUKKAN KEKUATAN PADA RAJA ARIC
104 BAB 104 - PENYERANGAN DI KERAJAAN ELDORIA
105 BAB 105 - HENRY DAN MARCUS MENCOBA KABUR
106 BAB 106 - MELAWAN PANGERAN ERICO & ELIOS
107 BAB 107 - OMBAK ROYALTY
108 BAB 108 - PERTARUNGAN SEMAKIN SENGIT
109 BAB 109 - ROYALTY SEPENUHNYA MENAMPAKKAN WUJUDNYA
110 BAB 110 - JIWA ROYALTY TERLEPAS SECARA PAKSA
111 BAB 111 - ROYALTY BERALIH RAGA
Episodes

Updated 111 Episodes

1
SATU : KEKUATAN NYATA
2
DUA : KOTA ANDORA
3
BAB TIGA : ROSMALA
4
BAB EMPAT : MULAI TERLIHAT
5
BAB LIMA : SEBUAH KENDI
6
BAB ENAM : RAJA ARIC SHADOWCASTER
7
BAB TUJUH : MENYELAMATKAN DIRI
8
BAB DELAPAN : NASIB SIAL
9
BAB SEMBILAN : HENRY SI PENYELEMAT
10
BAB SEPULUH : ANDORA SUNGGUH INDAH
11
BAB SEBELAS : ROYALTY
12
BAB DUA BELAS : KERAJAAN ANDORA
13
BAB TIGA BELAS : MAKAN MALAM KELUARGA KERAJAAN
14
BAB EMPAT BELAS : RONI ANAK AJAIB
15
BAB LIMA BELAS : MENGHADAP RATU ANDORA
16
BAB ENAM BELAS : CINCIN UNTUK RONI
17
BAB TUJUH BELAS : LATIHAN SIHIR PERTAMA
18
BAB DELAPAN BELAS : LATIHAN SIHIR 2
19
BAB SEMBILAN BELAS : EDWARD & ANTHONY
20
BAB DUA PULUH : MENCARI ROYALTY
21
BAB DUA PULUH SATU : MASA LALU ROYALTY
22
BAB DUA PULUH DUA : TUJUAN ROYALTY
23
BAB DUA PULUH TIGA : PERDEBATAN DUA REMAJA
24
BAB DUA PULUH EMPAT : RENCANA PERTAMA GAGAL
25
BAB DUA PULUH LIMA : EDWARD BERMUKA DUA
26
BAB DUA PULUH ENAM : KEMAMPUAN UNIK PANGERAN WILLIAM
27
BAB DUA PULUH TUJUH : KEKUATAN UTAMA DAN BUKAN UTAMA
28
BAB DUA PULUH DELAPAN : SKENARIO EDWARD
29
BAB DUA PULUH SEMBILAN : INTRIK RUMIT
30
BAB TIGA PULUH : ASUMSI EDWARD YANG NEGATIF
31
BAB TIGA PULUH SATU : BERPETUALANG DI KOTA ANDORA
32
BAB TIGA PULUH DUA : SALAH SASARAN
33
BAB TIGA PULUH TIGA : SKENARIO EDWARD 2
34
BAB TIGA PULUH EMPAT : KEINDAHAN TAMAN KEHIDUPAN
35
BAB TIGA PULUH LIMA : ANCAMAN EDWARD YANG TAK TERDUGA
36
BAB TIGA PULUH ENAM : MOMEN INDAH
37
BAB TIGA PULUH TUJUH : KESEDERHANAAN PANGERAN HENRY & KEUNIKAN JACK
38
BAB TIGA PULUH DELAPAN : PESTA ULANG TAHUN & ANAK ANGKAT?
39
BAB TIGA PULUH SEMBILAN : RUANGAN BERSEJARAH ANDORA
40
BAB EMPAT PULUH : TEORI TEKNIK PEDANG
41
BAB EMPAT PULUH SATU : PESTA ULANG TAHUN RATU
42
BAB EMPAT PULUH DUA : ANGGOTA BARU KELUARGA ANDORA
43
BAB EMPAT PULUH TIGA : PENAMPILAN LINDSEY STIRLING
44
BAB EMPAT PULUH EMPAT : KENYATAAN YANG MENGEJUTKAN
45
BAB EMPAT PULUH LIMA : MASA LALU RUMIT
46
BAB EMPAT PULUH ENAM : PERGI KE ELDORIA
47
BAB EMPAT PULUH TUJUH : PAK TUA MAKAN DAGING KELINCI?
48
BAB EMPAT PULUH DELAPAN : KEADAAN TERDESAK
49
BAB EMPAT PULUH SEMBILAN : BERSEMBUNYI DI HUTAN
50
BAB LIMA PULUH : PERTEMPURAN DI KOTA ANDORA
51
BAB LIMA PULUH SATU : PERTEMPURAN 2
52
BAB LIMA PULUH DUA : PERTEMPURAN BERAKHIR
53
BAB LIMA PULUH TIGA : MENYUSUN RENCANA BERIKUTNYA
54
BAB LIMA PULUH EMPAT : LATIHAN PEDANG
55
BAB LIMA PULUH LIMA : TEKNIK DASAR SERANGAN DAN PERTAHANAN
56
BAB LIMA PULUH ENAM : LATIHAN PEDANG 2
57
LIMA PULUH TUJUH : LATIHAN PEDANG 3
58
LIMA PULUH DELAPAN : BERDEBAT DENGAN EDWARD
59
LIMA PULUH SEMBILAN : RUANG PENYIMPANAN BERBAGAI SENJATA
60
BAB ENAM PULUH : PANDAI BESI DAN DESAINER SENJATA
61
BAB ENAM PULUH SATU : RONI SENANG, ANTHONY RIANG
62
BAB ENAM PULUH DUA : TEKNIK DANCE OF SHADOWS
63
BAB ENAM PULUH TIGA : TEKNIK STORM'S EMBRACE DAN WHIRLWIND DANCE
64
BAB ENAM PULUH EMPAT : TEKNIK SILENT SHADOWS DAN MOONLIT MIRAGE
65
BAB ENAM PULUH LIMA : LATIHAN FISIK
66
BAB ENAM PULUH ENAM : LATIHAN FISIK 2
67
BAB ENAM PULUH TUJUH : KEMAJUAN RONI
68
BAB ENAM PULUH DELAPAN : LATIHAN ILMU BELA DIRI
69
BAB ENAM PULUH SEMBILAN : LATIHAN ILMU BELA DIRI 2
70
BAB TUJUH PULUH : TEKNIK BLOCKING WITH LEGS DAN COUNTERATTACK
71
BAB TUJUH PULUH SATU : PERTARUNGAN SIMULASI
72
BAB TUJUH PULUH DUA : PERTARUNGAN SIMULASI 2
73
BAB TUJUH PULUH TIGA : RAHASIA RONI
74
BAB TUJUH PULUH EMPAT : LATIHAN DI HUTAN
75
BAB TUJUH PULUH LIMA : DUA REMAJA ASING
76
BAB TUJUH PULUH ENAM : TUJUAN SEBENARNYA
77
BAB TUJUH PULUH TUJUH : RINTANGAN DALAM PERJALANAN
78
BAB TUJUH PULUH DELAPAN : EVELYN DAN ELAN
79
BAB TUJUH PULUH SEMBILAN : IZIN DARI RATU ANDORA
80
BAB DELAPAN PULUH : EDWARD MEMPERINGATKAN
81
BAB DELAPAN PULUH SATU : BERKELILING ISTANA
82
BAB DELAPAN PULUH DUA : KENYATAAN PAHIT
83
BAB DELAPAN PULUH TIGA : IZIN PULANG KE ELDORIA
84
BAB DELAPAN PULUH EMPAT : PERJALANAN KE ELDORIA
85
BAB DELAPAN PULUH LIMA : RINTANGAN DI PERJALANAN
86
BAB DELAPAN PULUH ENAM : SAMPAI DI ELDORIA
87
BAB DELAPAN PULUH TUJUH : HALANGAN KEMBALI KE ANDORA
88
BAB DELAPAN PULUH DELAPAN : MELAWAN PRAJURIT ELDORIA
89
BAB DELAPAN PULUH SEMBILAN : SEMAKIN SULIT
90
BAB SEMBILAN PULUH : TERKEPUNG
91
BAB SEMBILAN PULUH SATU : PERTARUNGAN SENGIT
92
BAB SEMBILAN PULUH DUA : BERHASIL TERTANGKAP
93
BAB SEMBILAN PULUH TIGA : ROSMALA MEMBUAT KEKACAUAN
94
BAB SEMBILAN PULUH EMPAT : ROSMALA MEMBUAT ULAH
95
BAB SEMBILAN PULUH LIMA : RAGA BARU ROYALTY
96
BAB SEMBILAN PULUH ENAM : ANDREAS ATAU ROYALTY?
97
BAB SEMBILAN PULUH TUJUH : RENCANA RAJA ARIC
98
BAB SEMBILAN PULUH DELAPAN : ANDREAS TAK PUNYA KEKUATAN
99
BAB SEMBILAN PULUH SEMBILAN : MISI PENYELAMATAN
100
BAB SERATUS : ROSMALA BERTEKAD MENYELAMATKAN ANAKNYA
101
BAB 101 - ROSMALA DI PENJARA
102
BAB 102 - RONI BERTEMU ROSMALA
103
BAB 103 - MENUNJUKKAN KEKUATAN PADA RAJA ARIC
104
BAB 104 - PENYERANGAN DI KERAJAAN ELDORIA
105
BAB 105 - HENRY DAN MARCUS MENCOBA KABUR
106
BAB 106 - MELAWAN PANGERAN ERICO & ELIOS
107
BAB 107 - OMBAK ROYALTY
108
BAB 108 - PERTARUNGAN SEMAKIN SENGIT
109
BAB 109 - ROYALTY SEPENUHNYA MENAMPAKKAN WUJUDNYA
110
BAB 110 - JIWA ROYALTY TERLEPAS SECARA PAKSA
111
BAB 111 - ROYALTY BERALIH RAGA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!