Seluruh keluarga kerajaan seketika terkejut, lalu mereka menatap ke arah sumber suara. Hingga salah satu dari keluarga kerajaan berkata, "Siapa anak itu!? Keluarkan dia dari ruangan ini!"
Henry secepatnya mengambilkan air minum untuk Roni. "Cepat, minumlah."
Saat Roni mendongak, seketika tatapan mata seluruh keluarga istana berubah menjadi kagum. Mereka melihat wajah Roni yang amat tampan dan sebanding dengan keluarga istana yang lain. Hingga di antara mereka berpikir jika mungkin Roni adalah anak dari keluarga bangsawan yang baru menginjakkan kaki di istana. Terutama saat melihat rambut Roni yang berwarna biru muda.
Berbeda dengan wilayah Kerajaan Eldoria, jika bangsawan bukan termasuk keluarga kerajaan melainkan rakyat kaya. Maka di Andora, bangsawan adalah untuk menyebut keluarga kerajaan, karena hampir seluruh rakyat Andora memiliki kekayaan, dan tidak ada rakyat jelata.
Roni meneguk air putih yang diberikan Henry pelan-pelan, lalu meletakkan gelas kosong itu di atas meja. Saat sadar seluruh keluarga kerajaan menatapnya, Roni jadi malu dan canggung. Ia kemudian menundukkan kepalanya.
"Jangan menunduk," bisik Henry. "Mereka justru kagum padamu, kecuali Ratu Andora." Lanjutnya.
"Tunggu!" Tiba-tiba seorang wanita yang terlihat lebih tua daripada wanita lain dan memakai pakaian yang lebih mewah, menginsterupsi seluruh keluarga istana untuk diam.
Sontak seluruh keluarga istana tak ada yang berani berkutik dan memilih untuk bungkam. Kekuasaan wanita itu yang paling tinggi di Kerajaan Andora. Makan malam yang seharusnya tenang berubah menjadi menegangkan.
"Maafkan aku, telah mengganggu makan malam keluarga istana," ucap Roni setengah menunduk. Roni tak berani menegakkan kepalanya untuk menatap seluruh keluarga istana. Ia sangat malu dan merasa telah mengganggu makan malam keluarga kerajaan yang seharusnya tidak terkendala. Aturan keluarga kerajaan untuk tetap tenang saat makan pun seakan terlupakan karena ada sedikit masalah.
"Jangan menunduk! Ini perintah, tegakkan kepalamu!" Wanita yang paling tua itu menginsterupsi Roni untuk menegakkan kepalanya. Walaupun ia duduk cukup jauh dari tempat Roni, tapi suaranya terdengar kencang dan tegas.
Roni terkejut dan sangat takut. Henry mengelus-elus pundak Roni sambil berkata, "Tenang, Ibunda Ratu Andora tidak marah. Cukup ikuti perintahnya saja."
Roni hanya mengangguk. Dengan perlahan, ia menegakkan kepalanya, seraya menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya sendiri. Ia tidak boleh terlihat lemah di hadapan keluarga kerajaan. Setelah Roni duduk dengan tegap, pandangan seluruh keluarga istana sepenuhnya mengarah padanya.
Wanita yang lebih tua dan memiliki kekuasaan paling tinggi di Kerajaan Andora itu adalah Ratu Andora, yang mempunyai nama lengkap Andora Victoria Elizabeth Alexandra Gottardo. Penguasa wilayah Andora. Ratu Andora sekarang mengamati wajah Roni lekat-lekat. Meskipun dari jarak jauh tetapi penglihatan Ratu Andora bagaikan mata elang. Tajam dan jernih.
Roni tak sanggup menatap wajah Ratu Andora yang terlihat tegas, dibalut dengan rupa sangat cantik dan menawan di usianya yang tidak lagi muda. Sama halnya seperti keluarga istana yang lain, Ratu Andora memiliki rambut berwarna biru muda, mata biru muda, dan berkulit putih. Namun, pesona dan aura memikat yang dimiliki Ratu Andora tampak lebih mencolok dibandingkan dengan keluarga istana yang lain.
"Anak itu anak yang sangat ajaib. Aku melihatnya seperti dua roh yang menyatu di dalam raga yang sama," ucap Ratu Andora setelah beberapa saat tadi mengamati tubuh Roni.
Ratu Andora samar-samar melihat Roni seperti anak rakyat biasa, namun lebih terlihat seperti bagian dari keluarga istana karena memiliki rambut berwarna biru dan mata biru. Sosok Royalty yang lebih mendominasi raga Roni dibandingkan rohnya sendiri. Itulah mengapa Ratu Andora tak bisa sepenuhnya melihat roh asli tubuh Roni.
Di wilayah Andora, hanya keluarga kerajaan yang mempunyai rambut berwarna biru. Prajurit kerajaan dan rakyatnya tidak memiliki ciri seperti itu. Secara umum, rakyat Andora cenderung memiliki rambut berwarna hitam, cokelat, atau pirang. Mayoritas penduduk memiliki rambut berwarna cokelat, sedangkan yang berambut pirang dan hitam sangat jarang. Sejak kepemimpinan raja pertama Kerajaan Andora, keluarga kerajaan secara turun-temurun sudah berciri khas rambut biru.
"Siapa yang membawa anak itu ke wilayah Kerajaan Andora!? Seharusnya jika bukan keluarga istana, sangat dilarang masuk ke wilayah kerajaan! Kecuali jika sebelumnya sudah melakukan perjanjian dengan salah satu keluarga istana," ucap salah satu pria yang lebih tua dengan pakaiannya yang terlihat lebih mewah dan memiliki rambut biru gelap yang panjangnya sampai punggung.
Pria itu duduk di sebelah Ratu Andora. Ia adalah suami Ratu Andora yang bergelar Permaisuri Pangeran atau Prince Consort. Tidak mendapatkan gelar seorang raja karena istrinya, Ratu Andora yang memegang tahta kerajaan. Namanya adalah Sir Alexander Edmund Frederick Gottardo atau biasa dikenal Pangeran Alexander oleh rakyatnya.
Henry menjawab perkataan ayahnya dengan suara keras, "Saya yang membawa anak laki-laki ini, Ayahanda! Saya sengaja membawanya ke kerajaan."
"Lalu apa tujuanmu membawa anak itu, Pangeran Henry?" tanya Pangeran Alexander bernada rendah namun tegas.
"Saya mengetahui kemampuan ajaib dari anak ini. Oleh sebab itu, saya sengaja membawanya ke istana untuk melatihnya belajar ilmu sihir," jawab Henry.
Tiba-tiba salah satu wanita muda yang memakai pakaian berwarna kuning keemasan dengan rambut biru muda sebatas punggung, menjawab ucapan Henry, "Saya setuju dengan pernyataan dari Pangeran Henry, Ayahanda. Anak itu seperti bukan dari kalangan rakyat biasa. Saya melihatnya, sepertinya anak itu mempunyai kemampuan sihir."
Nama wanita muda itu adalah Victoria Alexandra Edmund Gottardo, anak pertama Ratu Andora dan Pangeran Alexander, yang bergelar Princess atau Putri Kerajaan. Putri Victoria berusia 32 tahun dan sudah mempunyai suami serta anak.
"Saya sudah mengenal nama anak itu, dia anak yang baik," tambah Pangeran William, menyetujui pendapat kakaknya, Putri Victoria.
Mendengar penuturan ketiga anaknya, lantas Pangeran Alexander kembali mengamati wajah Roni yang sejak tadi tampak tegang. Seperti halnya Ratu Andora, Pangeran Alexander juga melihat jika Roni mempunyai dua roh di dalam satu raga. "Anak itu mempunyai dua roh di dalam raga yang sama. Aku tidak mengerti bagaimana itu bisa terjadi. Mungkinkah itu keajaiban anak tersebut?"
"Bagaimana mungkin?"
"Ajaib sekali, bagaimana ada dua roh di raganya?"
"Amazing."
Begitulah kiranya bisik-bisik beberapa keluarga kerajaan yang tak dapat melihat roh asli tubuh Roni, mereka hanya dapat melihat sosok Royalty yang bersemayam di tubuh Roni. Seluruh keluarga istana memerhatikan Roni dengan tatapan menyelidik, membuat Roni takut dan lebih memilih menundukkan kepalanya.
"Sudah cukup, hentikan perdebatan ini!" Ratu Andora berbicara dengan tegas dan membuat seluruh keluarga istana bungkam seketika. Kecuali suaminya, Pangeran Alexander yang tetap terlihat tenang. "Selesai makan malam, bawa anak itu ke ruanganku! Aku akan menginterogasinya!" Keputusan Ratu Andora tak bisa diganggu gugat. Semua keluarga istana hanya diam.
Roni tetap menunduk. Merasa dirinyalah penyebab kacaunya makan malam keluarga kerajaan. Ia tak bisa berbuat apa-apa sekarang.
"Mari kembali menikmati makan malam kita. Lupakan saja masalah yang baru terjadi. Anak itu tidak apa-apa. Mungkin memang benar, dia anak yang ajaib. Pangeran Henry yang akan bertanggung jawab atas anak itu, karena telah membawanya ke istana," ucap Pangeran Alexander.
Suasana di ruang makan istana kembali hening dan tenang seperti semula. Kini seluruh keluarga istana tidak ada yang bercengkrama dan lebih memilih menikmati makanan masing-masing. Mereka semua seolah telah melupakan masalah yang baru saja terjadi.
Roni tidak berani menyentuh makanan di hadapannya karena canggung. Mengetahui hal itu, Pangeran Henry berbisik di dekat Roni. "Ayo makanlah, tidak baik membiarkan makanan tersisa." Henry diam sebentar lalu kembali berkata, "Sudah kubilang, kan, kau terlihat istimewa di mata keluarga kerajaan. Royalty yang telah mendominasi ragamu dibanding rohmu sendiri."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Catatan : Meski Royalty bersemayam di tubuh Roni, tapi Royalty tidak mengambil alih pikiran Roni. Rohnya Roni tetap sadar dengan dirinya sendiri dan pikirannya. Hanya saja sosok Royalty yang lebih mendominasi raga Roni, sehingga Roni terlihat seperti bukan dirinya sendiri. Kalian pasti paham.
Mungkin sebagian dari kalian menganggap cerita ini terkesan aneh dan nggak biasa, tapi aku ingin mencoba membuat cerita yang unik dari cerita fantasi kebanyakan. Mohon dukung aku untuk menyelesaikan cerita ini ya. Terimakasih...^^
****
Di bawah ini adalah visual tokoh, Ratu Andora & Permaisuri Pangeran Alexander.
Queen Andora Victoria Elizabeth Alexandra Gottardo. Berusia 40 tahun.
Prince Consort Sir Alexander Edmund Frederick Gottardo. Berusia 50 tahun.
Picture : Official Character Visuals. Hak cipta gambar sepenuhnya milik penulis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Singgih Sunaryo
cb author buat keluarga kerajaan lbh elegan lagi wajahnya.... kaluarga keraajaan itu walaupun tua biasanya masih mendominasi dan biasanya agak awet muda
2024-02-03
0
Singgih Sunaryo
40xtahun tp kanapa kelihatan ky udh 60-70yah sih .... ga cocok menurut saya .... hrsnya keluarga kerajaan itu lebih elegan dan lbh terlihat lebih muda ..... maaf yh author
2024-02-03
0
Kroos ♥️ Modric
sir Alex lumayan lah, dah tua dah aki-aki
2023-11-01
0