Malam hari Jonatan baru kembali ke mansion pukul19.00. dan sekarang pria itu tengah membersihkan diri
Sementara Isabell ia baru saja menidurkan Jayden, Isabel bergegas menyiapkan pakaian untuk Jonatan dan menyimpannya di atas kasur.
" Aku menunggumu di ruang makan."Teriak Isabel lalu melangkah keluar dari kamar. Jonatan yang mendengar teriakkan Isabel segera menyelesaikan mandinya
Menit berlalu Jonatan keluar dari kamar mandi, setelah mengeringkan tubuhnya, ia segera mengenakan pakaian yang telah Isabel siapkan, pria itu mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, setelah selesai Jonatan segera pergi ke ruang makan, ia tida ingin membuat Isabel menunggu lama
"Lama sekali."gerutu Isabell dengan menekuk wajahnya
" Maaf.."balas Jonatan singkat dan ia segera duduk di sebelah Isabell.
Mereka mulai makan malam dengan tenang, tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun, setelah selesai makan. Jonatan dan Isabell, kembali ke kamar mereka.
Isabel langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk itu karena merasa sangat lelah, sementara Jonatan pria itu terlebih dulu melihat sang putra yang sudah tertidur lelap
Jonatan mengecup kening Jayden, setelah itu ia melangkah naik ke atas kasur membaringkan tubuhnya di sisi Isabel, pria itu menarik Isabel yang membelakanginya ke dalam pelukannya.
Jonatan melingkarkan tangan besarnya di pinggang ramping Isabel, " Lepaskan kau membuatku sesak.."keluh Isabel
Jonatan menarik sudut bibirnya, ia mulai mengendus leher jenjang Isabel, hingga membuat sang wanita merinding.
Isabel membalikan badannya hingga kini mereka berhadapan dengan posisi saling menyamping." Jangan macam-macam.!!."ucap Isabell tajam
Jonatan menyeringai. Isabel bergidik ngeri melihat seringai mesum Jonatan, ia berusaha melepaskan diri dari pelukan Jonatan yang sudah semakin erat
Dengan cepat jonatan menyatukan bibir tebalnya dengan bibir tipis Isabell, pria itu ******* bibir Isabell terkesan menuntut
Isabel tidak menolak, ia ikut terhanyut dengan ciuman Jonatan, bahkan wanita itu turut menggerakkan bibirnya Meksi sangat kaku, ciuman itu berubah menjadi ciuman panas decapan demi decapan terdengar jelas di kamar yang sunyi itu
Setelah pangutan keduanya terlepas, Isabel segera meraup udara sebanyak-banyaknya dengan nafas yang memburu
Jonatan menatap sayu wajah Isabell yang terlihat sangat seksi itu.
Jonatan kembali menyerukan bibir mereka, tangan pria itu kali ia tidak tinggal diam, tangan besarnya sudah bermain di kedua bongkahan besar milik Isabell lenguhan erotis keluar begitu saja sari mulut Isabel, hingga membuat gairah mafia kejam itu semakin melambung tinggi
Dan mereka kembali meraih kenikmatan bersama, ******* erangan erotis memecah keheningan kamar
...
Setelah dua jam lamanya Jonatan baru menghentikan penyatuan mereka, karena Isabel yang terus merengek kelelahan melayani nafsu pria kejam yang ta pernah usai itu
Ia membaringkan tubuh polosnya di sisi Isabel, menarik wanita itu ke dalam pelukannya, tidak lupa Jonatan Manarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka.
Isabel menatap kesal pada Jonatan, yang tengah tersenyum lebar ke arahnya.." Dasar maniak. Kau selalu saja menggempur ku tanpa henti sialan.."dengus Isabell tubuhnya terasa sakit sungguh Jonatan menggempur nya tiada henti, berbagai gaya telah pria itu lakukan
" Karena kau membuatku candu, dan tidak ingin berhenti melakukannya.."balas Jonatan terkekeh
" Pria sinting!!" Cibir Isabel
" Ohh. Kau sudah berani mengumpattiku sekarang?? Sepertinya kau harus di beri hukuman."ucapnya serak dan mulai menyesap leher jenjang Isabel
" Hentikan!! Jangan macam-macam aku sangat lelah."kesal Isabel yang sudah sangat lelah
Jonatan menghentikan aksinya, kali ini dia membiarkan Isabel istirahat, wanita itu memejamkan matanya, tak lama terdengar dengkuran halu,
Jonatan mengulum senyum, "Kau sangat mudah sekali tertidur. Selamat malam My sweetheart, Remember I love you." Bisik Jonatan di telinga Isabell hingga membuat wanita itu menggeliat kecil
Jonatan mengecup setiap inci wajah Isabell, hingga membuat sang pemilik wajah menggeliat beberapa kali, Jonatan mengurai pelukannya, dengan perlahan ia menuruni kasur,
mengambil celana training yang tergeletak di atas lantai lalu mengenakannya kembali dan membiarkan tubuh bagian atasnya polos bertelanjang dada.
Jonatan mengambil sebotol wine di lemari pendingin yang berada di kamarnya, tidak lupa ia juga tubuh membawa gelas kristal, lalu membawanya. Dan menaruhnya di atas meja
Jonatan duduk bersandar di sofa, ia menuangkan wine pada gelas kristal, dan mulai menegak nya. Pria itu meraih laptop di samping dan membawanya ke atas panggung nya
Jari-jarinya mulai mengutak-atik laptop, ntah apa yang sedang ia kerjakan, hampir satu jam lebih ia sibuk dengan laptopnya
Pria itu kembali menyimpan laptop di atas meja. Jonatan berdiri membawa langkahnya mendekati ranjang, ia naik secara perlahan ke atas kasur membaringkan tubuhnya di sisi Isabel dan seperti biasa pria itu menarik Isabel ke dalam pelukannya.
...
Pagi hari Isabell terbangun dengan tubuh terasa remuk, ia menatap tajam sang tersangka yang masih tertidur nyenyak.
Perlahan Isabel melepaskan pelukan Jonatan, ia menuruni kasur dengan tubuh polos, lalu membawa langkahnya mengambil bath robes di sandaran kursi, setelah mengenakan bath robes ia membawa langkahnya ke ranjang bayi Jayden.
Terlihat, anak itu sudah membuka matanya ntah sejak kapan dia terlihat tenang sekali memainkan jarinya, Isabel terseyum menatap sang putra penuh kasih.
Ia mengangkat tubuh Jayden, untuk memberinya asi. Isabel kembali duduk bersandar si sisi ranjangnya sembari memberikan asi pada Jayden.
Karena ini hari weekend. Isabel tidak membangunkan Jonatan yang masih tertidur begitu lelap. Isabel terseyum tipis menatap wajah tengang ayah dari anaknya itu.
Setelah memberikan asi pada Jayden, Isabel membaringkan tubuh sang putra di sebelah Jonatan. Setelah itu ia melangkah masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tubuhnya terasa lengket sekali akibat malam panas mereka.
Beberapa menit berlalu, Isabel keluar dari kamar mandi, ia menoleh ke arah ranjang terlihat Jayden sudah kembali terlelap di samping Jonatan yang sama masih terlelap.
Isabel membawa langkahnya masuk ke Walk in closed, setelah mengenakan dress sebatas lutut yang memiliki model tanpa lengan dengan warna biru tua, motif bunga-bunga kecil di dres itu menambahkan kesan manis, Isabel terlihat manis dan seksi dengan dress itu
Isabel melangkahkan kakinya keluar dari Walk in closed, ia duduk di depan meja rias, meraih hairdryer dan mulai mengeringkan rambutnya.
Suara bising dari hairdryer itu menggangu tidur kedua pria tampannya, mereka berdua terbangun, Jonatan memeluk tubuh mungil sang putra tidak lupa ia memberikan kecupan selamat pagi pada Jayden.
Setelah selesai mengeringkan rambutnya, Isabel mengoleskan pelembab bibir, lalu melangkah menghampiri dua pria tampannya."Selamat pagi. Kalian sudah bangun.."Ucap Isabell dengan nada suara lembut
" Morning Kiss.."balas Jonatan yang masih membaringkan tubuhnya. Isabel mendelik tajam ke arahnya
" Tidak ada morning kiss, bangun dan segeralah bersihkan dirimu."Ucap Isabell mendelik. Jonatan tidak bergeming ia tetap berbaring tanpa ada niatan untuk bangun.
Isabel naik ke atas kasur, untuk mengambil Jayden karena ia akan memandikan anak itu. Dengan gerakan cepat Jonatan berpindah ke belakang tubuh Isabell, dan menarik ibu dari anaknya itu ke dalam pelukannya
Kini posisi mereka sudah berbaring dengan Jonatan yang memeluk erat Isabell.."Kau ini, lepaskan!! aku harus memandikan Sky."ucap Isabell
" Nanti saja, aku ingin seperti ini sebentar.." balas Jonatan dengan mata yang sudah kembali terpejam, Isabel hanya bisa pasrah membiarkan pria itu terus memeluknya
"i love you. And remember I love you. Dan akan selamanya seperti itu."Ucap Jonatan semakin mengeratkan pelukannya
Hati isabell menghangat mendengar ucapan cinta Jonatan, Jantungnya sudah berdegup kencang. Isabel sangat bingung dengan perasaannya pada Jonatan. Bahkan selama ini dia belum pernah mengungkapkan perasaannya pada Jo, Isabel masih sedikit ragu pada pria yang kini sedang memeluknya itu
Namun Isabel tidak dapat menyangkal, perlahan-lahan ia juga sudah mulai memiliki perasaan terhadap Jonatan, namun ia belum berani mengungkapnya. Ya karena wanita itu masih sedikit ragu pada Jo, di tambah mengeka baru mengenal beberapa bulan.
" Mengapa hanya diam saja?? Aku ingin mendengar balasan cinta darimu."Jonatan kembali berucap
" I love you too."balas Isabel dengan jantung yang berdebar
Jonatan membuka matanya, ia tersenyum sangat lebar sekali mendengar balasan cinta dari Isabel. Pria itu mengecup setiap inci wajah Isabell, hingga aksinya terhenti oleh tangisan Jayden.
...
Sore hari. Isabell Jonatan dan putra mereka Jayden, mereka bertiga tengah menikmati waktu sore di bawah pohon rindang yang berhadapan langsung dengan Danau.
Terlihat Jonatan, merebahkan tubuhnya di atas tikar, menjadikan paha Isabel sebagai bantalan, sementara Jayden anak itu berbaring di atas tubuh sang ayah. Mereka terlihat seperti keluarga kecil bahagia yang sedang piknik
Isabel meraih keranjang buah, dan dia mengambil seruntui anggur dan memakannya, tidak lupa ia menyuapi Jonatan
Mereka terus saja berbincang, melemparkan candaan, hingga sesekali mereka tertawa bersama saat melihat tingkah menggemaskan Jayden
Jonatan menarik pelan tengkuk leher Isabel, mengecup sekilas bibir tipis nan berisi itu.. wajah Isabell merona malu
" Ada apa dengan wajahmu My belbel? "Goda Jonatan mengusap senyuman indah di wajahnya
Isabel membuang muka ke sembarang arah, ia sangat malu sekali wajahnya semakin merah merona."Kau selalu saja menggodaku dasar menyebalkan."Kesal Isabel dengan masih membuang muka
Jonatan terkekeh, seketika kekehanya terhenti kala Jayden memukul wajahnya cukup keras. Jonatan menatap kesal putranya sementara Isabell ia sudah tertawa lepas, kala Jayden yang terus memukuli wajah Jonatan
Jonatan bangkit ia duduk dan merebahkan tubuh Jayden di atas tikar, "Kau nakal sekali Jay.."kesal Jonatan, ia menggelitiki prut Jayden hingga membuat anak itu tertawa terbahak-bahak, Isabel ikut tertawa melihat tingkah dua pria tampannya itu.
" Sudah Jo, jangan terus menggeliti sky terus kasian."Isabel menghentikan Jonatan saat melihat wajah putranya sudah memerah
" Baiklah-baiklah maafkan Dady Jay."kekeh Jonatan. Isabell menggeser posisinya ia merebahkan tubuhnya di atas tikar menjadikan paha Jonatan sebagai bantalan, dan membawa sky ke atas tubuhnya.
Jonatan menundukan kepalanya, memberikan kecupan manis pada Isabel dan Jayden. Ia terus menatap dua orang yang sangat ia cintai itu.
' aku sangat bahagia sekali, semoga saja tida akan ada kesedihan yang menghadang kita lagi, aku tida akan membiarkan seorang pun menyentuh atau menyekiti kalian sedikitpun.
Perlahan aku akan menarik diri dari dunia hitam aku berharap bisa menjalani hari-hari dengan tenang dan bahagia bersama kalian, tanpa di bayang-bayangngi oleh musuh yang siap melukai kita kapanpun.batin Jonatan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments