Bab16.Jayden Skyler Walls

Dokter mempercepat proses persalinan Isabell, Karena kondisi gadis itu beberapa hari ini semakin memburuk, dan Jonatan pria itu sudah pasrah dan mengijinkan dokter untuk melakukan operasi Caesar.

Jonatan, ikut masuk menemani persalinan Isabell pria itu sudah memakai baju OK [ Operatie kamer] lengkapdengan penutup kepalanya, gadis itu tetap memejamkan matanya, wajah gadis itu sudah sangat pucat dan dingin, sebenarnya Isabell sudah tiada, namun dokter tidak berani mengatakan itu pada Jonatan

Jonatan menggenggam era tangan Isabell yang terasa sangat dingin itu. Saat dokter mulai melakukan operasi persalinan. Wajah pria itu terlihat sangat tengang dan penuh rasa cemas

Beberapa menit kemudian terdengar suara tangis bayi. Jonatan menghela napas lega.. dia tak henti-hentinya mengecup seluruh wajah Isabell, alat-alat medis di tubuhnya sudah di lepas oleh dokter sebelum persalinan itu di lakukan, karena memang Isabell sudah tiada.

" Selamat tuan, bayi anda laki-laki lengkap tidak ada kurang sedikitpun dia juga sangat tampan sekali, meski belum waktunya lahir dia sangat sehat dan memiliki berata badan normal..."ucap dokter yang tengah menggendong sang bayi

Jonatan terseyum bahagia tetesan air mata keluar begitu saja di netranya, pria itu menatap lekat bayi mungil yang masih berlumuran darah itu, dia mengambil alih mengendong sang putra,

" Jayden Skyler Walls.." ucap jonatan menatap lekat sang putra.. Bayi Mungin itu tersenyum seakan ia setuju dengan nama yang ayahnya berikan

Bayi itu sangat mirip sekali dengan Jonatan, dari mulai garis wajah hingga netra tajam hanya warna tertranya saja yang mirip dengan warna netra Isabell. hidung bibir, semuanya sangat mirip dengan Jonatan,

" Mangapa  kalian tidak memasang kembali alat-alat itu.."Tegur Jonatan pada dokter yang hanya berdiri dan menundukkan kepalanya setelah selesai kembali menjait Perut Isabell

Perasaan Jonatan sudah sangat kalut baru juga ia merasakan kebahagiaan, dia melangkah mendekati Isabell dengan masih mengendong Jayden.

Jonatan mengulurkan sebelah tangannya, mengecek denyut nadi Isabell yang ternyata sudah berhenti.."Ti-tidak!! Kau tidak mungkin meninggalkan ku dan Jayden bukan??ku Mohon bangunlah Sweet heart..."ucap Jonatan dengan suara bergetar air matanya sudah luluh dengan deras

" Cepat pasang kembali alat-alat itu sialan!!.."teriak Jonatan menggelegar hingga membuat Jayden kaget dan menangis kencang

Saat suster akan mengambil Jayden, Jonatan menepis tangan suster itu dengan kasar.." Apa kalian tuli?!! Cepat pasang kembali,!! Jika tidak aku tidak akan segan menebas kepala kalian.."amuk Jonatan karena dokter dan suster itu hanya diam menunduk saja

Karena takut dengan ancaman Jonatan, dokter segera memasang kembali alat-alat Medis itu ke tubuh Isabell di bantu oleh suster..

" Keluar!! "Usir Jonatan pada dokter dan suster itu..meski enggan dokter dan suster itu segera keluar karena takut Jonatan akan membunuh mereka

Jonatan meletakkan Jayden yang masih menangis di atas tubuh Isabell. Seketika tangisan bayi itu berhenti saat berada di tubuh sang ibu.. Jayden memainkan tangannya menyentuh dada Isabell

Jonatan tidak kuasa lagi menahan emosinya, tangisannya pecah melihat pemandangan di hadapannya itu,

" Aku mohon bangunlah, apa kau tidak kasian pada jagoan kita?? Lihatlah dia. Di-dia sangat tampan sekali..." Ucap Jonatan di sela tangisannya

Namun tetap tidak ada respon dari Isabell, Jonatan terduduk di sisi ranjang, dia menangis sesenggukan.

..

" Sayang sudah Momy katakan kembalilah sebelum terlambat, belum saatnya kau pergi, mereka membutuhkan mu, mereka menunggumu kembali, Momy mohon kembalilah.."ucap seorang wanita paruh baya menatap sendu sang putri yang tengah menatap hamparan taman bunga itu

" Tidak mom. Aku tidak akan kembali aku akan tetap disini bersama mu.." balas gadis itu tanpa menatap sang ibu

Seorang wanita paruh baya lain menghampiri gadis itu yang tidak lain adalah Isabell, " Aku mohon kembalilah untuk putraku dan putramu Victoria.."ucap wanita cantik itu sendu

Isabell menoleh ke arah wanita yang baru pertama kali ia temui itu, ia masih ingat dengan jelas dengan wajah cantik wanita itu. Livina ibu angkatnya.." ibu Livi?? .."lirih isabell

" Ya ini aku nak, kembalilah. apa kau tidak mendengar tangisan mereka yang menunggumu kembali. Apa kau tega meninggalkan mereka.."ucap Livina dengan nada lembut

Isabell terdiam, samar-samar ia mendengar tangisan bayi dan seseorang yang sangat ia kenal.."Jonatan.."lirih isabell kala mendengar suara tangisan pria itu yang sangat menyakitkan

Isabell menunduk menatap perutnya yang sudah kembali rata, air matanya sudah berlinang membasahi pipi mulusnya.." Dimana bayiku?.."lirih isabell

" Kembalilah, bayimu sudah menunggumu di sana.."ucap Livina menunjuk pada sebuah cahaya

Isabell menatap Livina dan Emeli sang ibu, secara bergantian, "Apa kalian akan ikut denganku??tanya isabell penuh harap

" Tidak sayang, kami akan tetap disini,.."balas Emeli terseyum.. Isabell menangis ia memeluk Emeli dan Livina secara bergantian

Tangisannya semakin pecah saat Emeli dan Livina yang tiba-tiba menghilang di pelukannya, Isabell tertunduk di atas rerumputan ia menangis begitu pilu.

Isabell menghentikan tangisannya saat melihat cahaya besar itu mulai mengecil dan akan segera mengilang.. gadis itu berdiri Isabell berlari Sekuat tenaga mendekati cahaya yang akan segera menghilang itu

Sekuat tenaga Isabell menerjang masuk ke arah cahaya itu.. putih... Itulah yang ia lihat saat berada di dalam cahaya itu.. semakin terdengar jelas di Indra pendengarannya tangisan seorang bayi dan tangisan pria yang sangat ia kenal

Isabell melangkah mencari  sumber suara itu, ia terus saja berteriak memanggil-manggil nama Jonatan. Saat dia tidak menemukan jalan keluar dari sana

Isabell merasa sangat prustasi, dia tertunduk menangis sesenggukan kala tidak menemukan jalan keluar tangisan bayi itu semakin keras terdengar, hatinya terasa sangat sakit sekali mendengarnya

..

Jonatan berdiri ia menghentikan tangisannya kala teringat dengan  Jayden yang sudah menangis kencang.. wajah bayi itu terlihat memerah karena menangis, darah masih mengotori tubuh Jayden yang belum di bersihkan. bayi itu hanya di bungkus dengan sebuah kain saja.

Jonatan kembali menggendong Jayden, bayi itu sudah mulai tenang di pangkuan sang ayah.. sudut matanya tidak sengaja menangkap wajah Isabell yang basah. Jonatan membulatkan matanya saat melihat sudut netra Isabell yang terus mengeluarkan cairan bening.. bahkan ia baru sadar indikator layar monitor yang tadinya menunjukan garis lurus sudah kembali bekerja.

Jonatan berteriak memanggil dokter, dokter datang dengan terponggoh-ponggoh menghampiri Jonatan di ikuti suster.

Dokter itu sangat syok melihat monitor yang kembali bekerja.. dia mulai mengecek kondisi Isabell, sementara suster mengambil alih Jayden untuk di bersihkan,

Setelah mengecek kondisi Isabell yang menunjukkan perkembangan sangat pesat. Dokter Menghampiri Jonatan yang masih berdiri tidak jauh dari ranjang Isabell.

" Sungguh ini sebuah keajaiban tuan, nona sudah melewati masa kritisnya, terus berikan rangsangan dari luar agar nona segera sadar.." ucap Dokter

Jonatan hanya membalas dengan anggukan, dia merasa sangat bahagia sekali.. dokter dan suster pun pamit undur diri. Terlihat Jayden juga sudah terlelap di sebuah Box bayi di dekat ranjang

Jonatan duduk di sisi ranjang ia menatap lekat wajah Isabell tangannya terulur mengelus wajah Isabell.." Terimakasih kau sudah kembali..dan melahirkan Malaikat tampan kita "lirih Jonatan

Jonatan naik ke atas ranjang di merebahkan tubuhnya di sisi Isabell..menyampingkan tubuhnya ke arah Isabell.." Bangunlah apa kau tidak ingin melihat putra kita,? aku memberikannya nama Jayden Skylar Walls.. bukankah itu nama yang bagus.."bisik Jonatan di telinga Isabell

Cairan bening kembali mengalir deras di sudut mata Isabell yang masih terpejam.." Kau mendengarku bukan?? Remember I love you My Switt heart. setelah kau sadar aku akan segera menikahimu.."bisiknya lagi. tangan Jonatan terulur menghapus sudut mata Isabell yang basah

Cairan bening itu tak henti-hentinya keluar dari nerta Isabell.." Sudah jangan menangis.. hatiku terasa sakit sekali melihat kau seperti ini.."lirih Jonatan dengan terus menghapus air mata Isabell

Di alam bawah sadarnya Isabell ingin sekali membuka matanya, namun sangat sulit sekali ia hanya bisa mengangis saat mendengar setiap bisikan dari Jonatan.. apa lagi saat pria itu mengungkapkan perasaannya.. dan membicarakan tenang Jayden buah hati mereka

Isabell tidak menyangka ia sudah menjadi seorang ibu secepat ini. dan dengan cara seperti ini. Dia merasa sangat bahagia sekaligus terharu.

.

Terpopuler

Comments

Retnomaulida

Retnomaulida

sebuah keajaiban, akhirnya isabell hidup lagi,... lanjut thor

2023-09-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!