Beberapa bulan berlalu, keadaan Isabel sudah pulih sepenuhnya kakinya pun sudah bisa di gerakan kembali, kini Isabel sudah beraktivitas seperti biasa tanpa bantuan kursi roda lagi
Kini wanita itu tengah memakaikan pakaian pada Jayden yang beberapa hari lagi akan segera menginjak 5bulan. Jayden bayi itu terus saja menatap sang ibu tanpa berkedip. Membuat Isabel yang melihatnya hanya bisa terkekeh
" Mengapa kau menatap Momy seperti itu hmm."kekeh Isabel. Jayden hanya bergumam dengan bahasa bayinya
" Mungkin dia terpesona dengan kecantikan ibunya.."timpal Jonatan yang sedang mengenakan dasi
Seketika Isabell menoleh ke arah pria itu, Isabel mengulas senyuman indah di wajahnya saat menatap Jonatan
" Astaga.. sekarang kau bertambah beribu kali lipat cantiknya saat tersenyum seperti itu.." Goda Jonatan mengulum senyum
" Hentikan Jo!. Kau selalu saja menggodaku ."ucap Isabell dengan pipi merona. Isabel memalingkan wajahnya ke arah Jayden yang juga sedang menatapnya.
" Astaga anak dan ayah. Masih pagi sudah membuatku merona."lirih Isabel terseyum kecil
Setelah selesai memakaikan pakaian pada Jayden Isabel berdiri.."Aku titip Sky sebentar, aku ingin mandi.."ucap Isabell melangkah masuk ke kamar mandi tanpa menunggu jawaban dari Jonatan
Jonatan yang sudah selesai bersiap dengan Stelan jas yang sudah rapi melekat di tubuh atletisnya. Pria itu melangkah membawa Jayden ke gendongannya
Jayden, bayi 4bulan lebih itu terus saja berceloteh dengan bahasanya sendiri. Jonatan hanya bisa terkekeh melihat sang putra yang terus berceloteh di pangkuannya
" Apa kau tidak lelah terus berbicara sejak tadi Jay??kekeh Jonatan.
Setelah kehadiran Isabell dan Jayden, Jonatan selalu saja menampilkan senyumannya, tidak seperti sebelumnya yang selalu terlihat datar dan menjengkelkan.
Jonatan, tidak pernah menyangka kehidupan yang gelap. Akan berubah berwarna seketika setelah kehadiran dua orang tercinta nya, Isabel dan Jayden menariknya dari dalam kegelapan dan rasa sakit yang ia alami selama ini
Bahkan trauma dan rasa takutnya akibat pengaruh kejadian 20taun lalu dengan perlahan menghilang, Jonatan sudah bisa berdamai dengan rasa sakitnya,
meski begitu dendam di hatinya belum padam karena ia belum bisa menemukan dalang di balik kematian orng tuannya. Jossey dan Migwel yang awalnya Jonatan sangka sebagai dalang utama ternya dugaannya salah.
Aruna dan Ricardo, mereka juga sangat lihat bersembunyi bahkan hingga saat ini Jonatan tidak mendapat info sedikitpun tentang keberadaan putra Miguel dan pelayan itu
15menit berlalu Isabell keluar dengan handuk yang melilit tubuh sinyalnya, yang menjadi berisi setelah melahirkan Jayden,
Jonatan menelan ludah nya susah payah melihat tubuh seky Isabel, hingga saat ini pria itu belum berani menyentuh kembali tubuh Isabell
Isabel menatap holor Jonatan, tatapan pria itu kini sudah berubah sayu, Isabel segera berlari kecil ke arah Walk in closed
Jonatan menghela nafas beberapa kali melihat pemandangan yang membangkitkan jiwa lelakinya,
Plak
Jayden memukul wajah Jonatan dengan tangan mungilnya itu, seketika Jonatan memelototi Jayden, "Apa-apaan kau Jay? Mengapa kau memukul wajah Dady ."Jonatan mengendus kesal
Jayden, bayi itu hanya acuh menatap datar sang ayah. Jonatan di buat kesal sendiri karena putranya menatap nya seperti itu
" Ck, mirip siapa kau ini.."kesal Jonatan berdecih. Lagi-lagi Jayden. Bayi itu memukul kembali wajah Jonatan dengan senyuman lebarnya memperlihatkan satu giginya yang baru tumbuh di depan
Jonatan menatap holor putranya itu, ingin sekali dia melempar bayi dalam gendongannya itu.."Jika bukan anakku sudah ku lempar kau.."hardik Jonatan
" Apa kau bilang lempar?? Kau ingin melempar putraku?" Teriak Isabel dengan garang. ia baru saja keluar dari Walk in closed tidak sengaja mendengar Jonatan yang mengatakan ingin melempar putranya.
Isabel membawa langkahnya ia merebut Jayden dari gendong Jonatan, wanita menatap tajam Jonatan yang sedang cengengesan
Jonatan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.."Emm. Aku hanya bercanda My sweetheart.."ucap Jonatan terseyum lebar Hingga menunjukkan deretan gigi putihnya
Isabel mendengus kesal, ia berlalu begitu saja meninggalkan Jonatan sendiri. Yang masih setia menunjukkan senyuman lebarnya
" Anak itu!! Bagaimana jika dia besar nanti, sekarang saja dia sudah sangat menjengkelkan.."dengus Jonatan, dia segera menyusul Isabell setelah mengambil ponselnya
...
Di meja makan.
Isabel tengah sarapan sembari menggendong Jayden, anak itu tidak mau di gendong oleh orng lain selain oleh Isabel dan Jonatan. Marsya dan beberapa pelayan lain mencoba membujuk Jayden untuk mau di gendong oleh mereka.
Tapi Jayden malah menangis kencang, mereka akhirnya menyerah, meski merasa kasian dengan Isabel sedikit kesusahan saat akan makan
" pergilah,dan segeralah sarapan.."ucap Isabell, Marsya dan yang lain mengangguk, lalu meninggalkan Isabel dan Jayden
Isabel mulai menyuapkan makanan ke mulutnya, Jayden terus saja menatapnya, sesekali anak itu mencoba meraih makanan yang akan Isabel siapkan ke mulutnya
Jonatan yang baru tiba di ruang makan, ia menatap dongkol pada sang putra, Jonatan duduk di sebelah Isabell, ia mengambil alih Jayden, dan kini anak itu sudah berada di pangkuan Jonatan.
"Makanlah dengan tenang My sweetheart."ucap Jonatan, Isabel dia hanya acuh melanjutkan sarapannya
Jayden menatap tidak suka pada ayahnya itu, sesekali anak itu memukul tangan Jonatan.
' ada apa dengan anak ini, mengapa hari ini dia sangat menyebalkan sekali.batin Jonatan kesal
Isabel merasa tidak tega pada Jonatan ia mengusir rasa kesalnya dan mulai menyuapi pria itu. Dengan senang hati Jonatan menerima setiap suapannya. hingga mereka selesai menghabiskan sarapan dengan Isabel yang menyuapi Jonatan.
Isabel kembali mengambil alih menggendong Jayden, ia mengantar Jonatan ke depan karena pria itu akan mulai ke perusahaan lagi setelah sekian lama mengerjakan pekerjaannya di mansion.
" Hati-hati di jalan, jangan terlalu lelah."ucap Isabell.
Jonatan mengulas senyuman bahagia mendapat perhatian dari Isabel." ya aku akan berhati-hati." Balas Jonatan dan Isabell hanya mengangguk saja
Jonatan mengecup kening Isabell dan Jayden. Bergantian."Jangan membuat momymu susah Jay."ucap Jonatan memperingati anaknya
Dan langsung mendapatkan Tatapan tajam dari Isabel."Dia tidak pernah merepotkanku."dengus Isabell. Karena pria itu sejak tadi terlihat kesal pada putranya
" Emm. Baiklah kalau begitu aku berangkat, sampai jumpa.."Jonatan segera melangkah masuk ke dalam mobilnya ia tidak ingin membuat Isabel kembali marah padanya hanya karena putranya
Setelah kepergian Jonatan, Isabel segera melangkah masuk ke dalam.
...
Setibanya di perusahaan, Jonatan segera turun dari mobil memberikan kunci mobilnya pada petugas, dia melangkah masuk ke dalam gedung pencakar langit itu dengan gagah dan berwibawa.
Wajah tampannya terlihat sangat datar, ia tidak memperdulikan setiap karyawan nya yang menyapa, Jonatan segera masuk ke dalam lift husus petinggi
Setibanya di lantai Dimana ruangannya berada Jonatan segera melangkah menuju ruangannya.
James sudah menunggu kedatangannya di luar pintu ruangannya."Selamat datang kembali tuan."ucap James menunduk hormat
"Hmm.."Jonatan hanya membalas dengan deheman saja, ia segara masuk ke ruangannya. Begitupun James ia segera ke ruangannya yang berada di sebelah ruangan Jonatan.
Jonatan mendudukkan tubuhnya di kursi kebesaran nya. Dia mulai memeriksa setiap laporan. Dan tumpukan berkas di atas meja kerjanya
Beberapa jam berlalu , Megie wanita itu masuk ke ruangan Jonatan tanpa mengetuk pintu terlibih dulu, hingga membuat pria itu menghentikan pekerjaannya dan menatap tajam ke arah Megie yang sudah berdiri di hadapannya,
"Lancang sekali."Sarkas Jonatan
" Maaf saya lupa tidak mengetuk pintu terlebih dahulu tuan. Saya sangat senang sekali saat mendengar anda sudah kembali bekerja di perusahaan,
saya kemari hanya ingin memberikan ini untuk anda, saya membuatnya sendiri.."ucap Megie memberikan kantong kertas berisikan kotak makanan
Jonatan mendelik tajam, dia berdiri meraih Kantong kertas itu dan langsung melemparnya ke tempat sampah
Megie, wanita seksi itu mengepalkan erat tangannya, ia tidak terima dengan sikap Jonatan, dia sudah tidak bisa bersabar lagi. Dengan nekat Megie melangkah mendekati Jonatan dan langsung memeluk erat pria itu.
" Apa-apaan kau sialan!! Amuk Jonatan mendorong wanita itu dengan kasar hingga membuat Megie melepaskan pelukannya dan tersungkur ke lantai.
" Aku mencintaimu tuan!! Mengapa kau selalu bersikap acuh padaku?, aku mencintaimu sejak pertama kali aku bekerja disini!!."Megie mengungkapkan perasaannya yang selama ini terpendam
Hening..
" Keluar!!" Ucap Jonatan dengan sorot mata tajam rahang mengeras menandakan pria itu sedang berusaha menahan emosinya.
Megie wanita itu tidak bergeming sedikitpun, dia terus menatap Jonatan penuh damba tanpa rasa takut.
Jonatan menekan tombol interkom, menyuruh penjaga untuk ke ruangannya.
Megie wanita itu berdiri ia kembali melangkah mendekati Jonatan, tanpa rasa takut, jujur saja wanita itu sangat berani mengganggu seorang singa.
Belum sempat Magie mendekat, Jonatan sudah menendang prut wanita itu hingga tersungkur kembali, Megie meringis kesakitan memegangi perutnya matanya sudah berkaca-kaca menangan rasa sakit
" Kau ku pecat!!" Ucap jonata datar dan terdengar tegas
Megie Wanita itu hanya diam membisu, dengan air mata yang sudah luluh membasahi wajahnya yang di lapisi bedak, hingga terlihat wajahnya sangat berantakan karena air matanya merusak riasan tebalnya
Sepersekian detik dua penjaga datang dan langsung menyeret Megie keluar dari ruangan Jonatan.
' Awas saja kau Jonatan! Kau sudah mempermalukan ku jika aku tidak bisa mendapatkan mu dengan cara halus, jangan salahkan aku jika suatu saat nanti aku menggunakan cara licik.! Tunggu pembalasanku!!.batin Megie dengan tatapan penuh rasa sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Retnomaulida
jo sudah punya anak lo megie meskipun blum nikah😀
2023-09-17
0