Bab3.Mencurigakan

Isabell sudah mulai bekerja beberapa hari ini di mansion Jonatan. Ia sangat bersyukur meski Jonatan menjadikan nya pelayan. setidaknya dia bisa lepas dari bandot tua itu.

" Isabell tolong antarkan kopi ini ke ruangan tuan. Hari ini beliau tida berangkat ke kantor..."pinta Maria

" Baik bibi.." Isabell mengambil nampan berisi kopi itu lalu membawa ke ruangan Jonatan

Setelah Jonatan mengijinkannya masuk Isabel.."saya taru di sini tuan..

"Hmm..."Jonatan hanya membalas dengan deheman saja ia terlihat sangat sibuk dengan setumpuk berkas

"Emm.. tuan ada yang ingin saya bicarakan.." ucap Isabell

Jonatan membawa pandangan nya pada Isabel.."katakan..."balasnya singkat

" Terimakasih anda sudah menyelamatkan aku... Aku belum sempat berterimakasih pada anda dengan benar Sebelumnya..."ucap Isabel

Jonatan menaikan sebelah alisnya.." tidak gratis.."balasnya ambigu

" Maksud tuan??tanya isabell bingung.

" Kau harus bekerja seumur hidup di sini tanpa di bayar.!!.."ucap Jonatan datar

Isabell membulatkan matanya sempurna.." A-apa.. mengapa begitu. Uang yang anda keluarkan untuk membatu ku tidak terlalu besar.. mengapa anda menahan ku di sini seumur hidup itu semua tidak adil tuan!!..."kesal Isabell

Bagaimana bisa ia terkurung di sini menjadi pelayan tanpa di bayar? Seumur hidup lagi. Tidak bisa Isabell banyangkan.

" Apa kau menolak? Jika iya aku akan mengembalikan kau kembali pada Fibe!!.."balas Jonatan datar ia kembali pokus memeriksa semua pekerjaan nya

Nyali Isabell menciut kala mendengar nama pria tua menjijikan itu.. "Ti-tidak buka seperti itu tuan.."ucap Isabell terbata

Jonatan tidak menghiraukan perkataan Isabell.. Isabell tampak bingung di suatu sisi ia tidak mau terkurung di sini seumur hidup.. di suatu sisi ia juga tidak mau jika Jonatan mengembalikan nya pada Fibe

Isabell menghela nafas panjang.." baiklah saya setuju, saya akan bekerja seumur hidup di kediaman anda tanpa di bayar.. apa anda puas??" Sinis Isabel.

Isabell melangkah keluar dari ruangan Jonatan. Tanpa menunggu balasan dari pria itu. dia menutup pintu cukup keras.. suasana hatinya sangat buruk saat ini.

Jonatan menghentikan sejenak pekerjaannya. Dia menatap pintu yang sudah tertutup.." menarik.."guamamnya.

**

Isabell berjalan menghentak-hentakan kakinya.." dasar seenaknya! Bagaimana bisa dia ingin aku bekerja seumur hidup tanpa di Bayar di istana ini..."gerutu Isabell

" Kenapa kau Isabell??tanya Marsya salah satu pelayan muda di kediaman Jonatan.

" Emm. Tidak aku hanya sedang sedikit kesal saya Marsya..."balas Isabell

Marsya menganggukan kepalanya.. " bisa bantu aku membersihkan rumah kaca di belakang??

" Memang di sini ada rumah kaca?? Dimana aku tidak pernah melihatnya? Tanya Isabel

" Ada di halaman belakang.. menurut bibi Maria rumah kaca itu tempat kesukaan mendiang nyonya Livina. kala bersantai. karena rumah kaca itu berhadapan langsung dengan danau buatan yang indah..."

" Wah.. ayo aku akan membantumu sekalian aku ingin melihat tempat itu pasti indah bukan?? Mendengar penjelasan mu saja sudah pasti tempat itu indah dan menenangkan.."balas Isabell terlihat antusias.

" Ya sangat indah.. tapi tuan melarang siapapun masuk ke sana. jika tidak ada kepentingan lain selain membersihkan tempat itu.."

" Memangnya mendiang nyonya Livina itu siapanya tuan?? Tanya isabell penasaran.

" Nyonya Livina. Adalah ibu tuan Jonatan.. sudah jangan banyak bertanya ayo kita bawa dulu alat buat bersih-bersih.."

Isabell dan Marsya. membawa alat-alat untuk membersihkan tempat itu, lalu mereka bergegas pergi ke halaman belakang

" Indah sekali Marsya, sangat menyejukkan..." Isabell sangat takjub dengan suasana indah dan menenangkan di sana

" Tentu. apalagi saat Spring.. pohon bunga sakura itu akan sangat indah.."balas Marsya.

" Benarkah?? Ahh sangat indah sekali meski Padang rumput itu menguning karena summer. Tapi masih tetap indah apalagi jika Padang itu kembali berwarna hijau.."

" Hmm begitulah.. ingat jangan pernah datang ke tempat ini selain kita di suruh membersihkan tempat ini.."ucap Marsya memperingati

" Aku mengerti Marsya.. tapi biarkan aku menikmati keindahan ini sesaat.." balas Isabell dengan menunjukkan puppy eyes.

" Baiklah.. setelah itu jangan lupa menyusulku ke dalam untuk membersihkan tempat itu. Aku tidak mungkin membersihkan nya sendiri.."balas Marsya.

" Tentu aku akan segera menyusulmu.."ucap Isabell berbinar.

Marsya hanya mengangguk ia bergegas masuk ke dalam bangunan kaca itu.

Setelah kepergian Marsya. Isabell membawa langkahnya mendekati danau hijau jernih di depan. Ia duduk di rerumputan di bawah sebuah pohon besar memandangi danau luas di hadapannya.

Tempat itu sangat indah. Terdapat danau luas yang di sekeliling nya terdapat banyak pepohonan rindang. Hamparan halaman yang luas. Di tambah sebuah bangunan kaca yang cukup besar menambah keindahan di sana..

Setelah puas memandangi danau itu Isabell segera menyusul Marsya. masuk ke dalam bangunan kaca itu.

" Maaf aku terlalu lama.."ucap Isabell merasa tidak enak.

" Tidak apa. Aku juga dulu waktu pertama kerja di sini. Dan bibi Maria mengajakku ke tempat ini. aku juga sama seperti mu sangat kagum dengan keindahan dan ketenangan tempat ini..."balas Marsya

Isabell menganggukan kepalanya.."sudah berapa lama kau bekerja di sini Marsya??tanya isabell.

Sebelumnya Isabell sangat jarang berinteraksi apa lagi bertanya pada pelayan di sini selain dengan Maria.

" Sekitar lima taun.. saat aku berusia lima belas tahun aku sudah bekerja di sini.."balas Marsya

" Seperti itu rupanya.. baiklah ayo kita mulai bekerja.."ucap Isabell

Marsya dan Isabell. Mulai membersihkan rumah kaca itu..

**

" Tuan ada sedikit masalah di perusahaan.."ucap seseorang di balik sambungan telepon

"......"

" Aku akan segera ke sana.." setelah berkata demi kian Jonatan memutuskan sambungan

Jo. Segera bergegas pergi ke perusahaan miliknya.

...

Di perusahaan raksasa yang bergerak di bidang pemasaran Wall's Group.

Jonatan mengumpulkan semua petinggi di perusahaan miliknya itu di ruang rapat..

Dia menatap tajam setiap orang yang menghadiri rapat mendadak itu. James. orng kepercayaan sekaligus tangan kanan Jonatan membisikkan sesuatu pada pria tampan itu.

" Aku rasa kalian tau apa alasanku mengumpulkan kalian di sini? Kalian semua ku pecat dengan tidak hormat!! Kalian sudah berani menggelapkan dana perusahaan.."ucap Jonatan dingin.

Sekitar delapan orang yang ada di sana langsung bersujud di kaki Jonatan dengan wajah yang sudah pias.. mereka terus memohon ampunan pada Jonatan

Jonatan menghempaskan salah satu pria yang terus memegangi kakinya.. " James. Urus mereka semua pastikan setelah mereka keluar dari penjara.. Blacklist sampah-sampah ini dari semua perusahaan yang ada di Eropa ..."setelah berkata demikian Jonatan pergi dari ruangan itu tanpa memperdulikan orang-orang itu .

Sepanjang langkah Jonatan menuju ruangannya. Banyak karyawan yang menyapanya terutama karyawan wanita. Jonatan tidak menghiraukan mereka semua ..

Di ruangannya. Jonatan menyandarkan kepalanya di kursi kebesarannya.. tiba-tiba ia seperti melihat banyangan Isabell di hadapannya.

" Sial!! Ada apa denganku.."Gumamnya mengusap kasar wajah tampannya itu.

Jonatan memeriksa beberapa berkas yang harus ia tandatangani dengan teliti,

Ada seorang pria tampan masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Pria itu langsung duduk di hadapan Jonatan.

Jonatan melirik sekilas pada pria itu.." ada apa?tanya Jonatan datar

Pria itu berdecak kesal.." apa aku tida boleh mengunjungi perusahaan temanku sendiri?? "Kesal pria itu

" Tidak. Jika tidak ada kepentingan.."balas Jonatan

" Kau ini dasar robot pekerja.." dengus Fiter Garvet. Sahabat Jonatan.. Fiter menyerahkan sebuah memory card di atas meja kerja Jonatan.

Jonatan mengerutkan keningnya.." Apa ini??

"Cek, kau bisa lihat sendiri itu memory card.."

" Aku tau itu memory card.. maksudku untuk apa kau memberi itu padaku??"ucap Jonatan.

" Kau bisa lihat sendiri.. Aku yakin setelah kau melihat isinya kau pasti akan terkejut.."balas Fiter.

Jonatan melirik sekilas pada Fiter . ia segera memasukkan memory card itu pada laptop miliknya.

" File yang di berinama XXx. bukalah file itu.."ucap Fiter.

Jonatan segera membuka file yang di sebutkan Fiter. File itu berisikan beberapa buah video potong rekaman CCTV dan beberapa Berkas. Jonatan segera memeriksa satu persatu.

Jonatan mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras gemeltuk gigi terdengar.."Sialan! Bagaimana aku bisa di bodohi oleh dia selama ini.."geram Jonatan setelah memeriksa semua yang ada di file XXx.

" Kau harus berhati-hati Jo.. dia bekerja sama dengan klan La Cosa.. selama ini jangan pernah bertindak gegabah.."ucap Fiter

Jonatan menatap Fiter penuh tanya.." Bagaimana kau bisa mendapatkan memory card ini??tanya Jonatan

Fiter menghela nafas berat.." aku sudah mencurigainya selama ini,, kecurigaan ku semakin di perkuat saat aku tidak sengaja melihatnya bertemu diam-diam dengan pemimpin La cosa.

Aku mengikutinya dia pergi ke subuah rumah di dekat kawasan hutan, aku semakin penasaran saat dia meninggalkan rumah itu aku menyelinap masuk ke sana.

saat aku menggeledah sebuah ruangan yang sangat mencurigakan aku tidak sengaja menjatuhkan sebuah pigura dan memory card itu berada di balik pigura itu.."ucap Fiter panjang lebar..

" Apa saja yang kau dapat di sana??tanya Jonatan

" Hanya memory card itu, aku sudah menggeledah rumah itu tapi tidak menemukan apa-apa lagi.."balas Fiter

" Beritahu Carey. Dan yang lainnya. jangan sampai kita kecolongan. tutup semua akses kelompokku darinya.."ucap Jonatan dingin

" Baiklah.. ingat Jo jangan gegabah! Kita harus mempersiapkan semuanya dengan matang untuk membalas semua dendam kematian paman dan bibi. terhadap bajingan-bajingan itu.

" Ya kau benar. Aku sudah memiliki sebuah rencana, jangan biarkan dia atau yang lainnya curiga bahwa kita telah mengetahui kebusukan mereka.."balas Jonatan

" Kau tenang saja. Hanya kau dan aku yang mengetahui isi dari memory card itu..

Jonatan mengangguk.." Apa kau menemukan petunjuk tentang keberadaan Victoria??

Fiter menggeleng.." tidak. Sangat sulit sekali Jo. aku bahkan telah meretas hampir semua CCTV di kawasan sini. saat kejadian penyerangan itu terjadi semua CCTV di kawasan sini mati semua, sepertinya mereka telah mempersiapkan penyerangan itu dari jauh-jauh hari.."

" Tetap cari keberadaan Victoria! Aku yakin dia masih hidup!.." ucap Jonatan penuh keyakinan

" Apa kau masih ingat. wajah orang yang membawa Victoria?? .

" Tidak saat itu dia membelakangiku..tapi aku sempat melihat dia memiliki sebuah tato harimau di tangan sebelah kanannya.

" Apa tidak ada petunjuk lain?? Banyak orang yang memiliki tato harimau.."

" Tidak ada.." balas Jonatan.

Fiter. terlihat menghela nafas berat.." Jika aku berhasil menemukan Victoria. Kau harus menyerahkan salah satu kapal pesiar mewah milikmu..."ucap Fiter.

" Tidak hanya kapal pesiar. Jika kau berhasil menemukan Victoria aku akan memberikan sebuah Mansion mewah untuk kau.."ucap Jonatan Santai.

Fiter terlihat sangat senang.." aku menjadi sangat semangat untuk mencari adikmu itu.."kekeh Fiter

Jonatan hanya menatap tajam sahabatnya itu, Fiter. Carey. Jonatan. Mereka sudah berteman sejak kecil karena orang tua mereka juga bersahabat.

" Aku pergi, dadyku akan marah jika terlalu lama meninggalkan perusahaan.. jangan lupa kapal pesiar. dan Mansion mewah yang kau janjikan.." ucap Fiter melangkah meninggalkan ruangan Jonatan.

Jonatan hanya mendengus. Fiter dia memang sangat gila harta. meski dia juga sudah memiliki banyak harta karena ayahnya salah satu pemilik perusahaan besar meski tidak sebesar perusahaan Jonatan,

yang sudah menembus pasar dunia..Terlepas dari itu. Kinerja Fiter tidak bisa di ragukan. dia sangat hebat dalam mencari informasi seseorang. kemampuan IT yang dia miliki di atas rata-rata orng jenius

Jonatan menatap tajam ke depan. tatapannya bagai belati tajam yang siap menusuk siapa saja yang berani mengusik singa yang tengah tertidur.

" Kematian kalian akan segera tiba!! Aku akan membunuh kalian lebih kejam dari yang kalian lakukan pada orng tuaku..."Ucap Jonatan. Rahang tegasnya mengeras gemeltuk gigi terdengar begitu mengerikan

**

Di rumah Mario. Pria paruh baya itu tampak duduk termenung di sebuah bangku di depan rumah sederhana miliknya.

" Mario!! Apa kau belum membeli kebutuhan kita untuk makan.."Teriak Margaret di dalam rumah

Mario. Terlihat menghela nafas beberapa kali.." ternyata tidak mudah menjadi kau Isabell, setiap hari ku harus mendengar teriakan. perintah dari Margaret Iriana, belum aku.."lirih Mario

" Mario!! Apa kau tuli.."Margaret berteriak di ambang pintu dengan berkacak pinggang.

Mario berdiri dia menghampiri istrinya itu.." Kau yang seharusnya membeli kebutuhan rumah bukan aku.." Mario memberi beberapa lembar uang pada Margaret setelah itu ia masuk ke dalam rumah

Margaret menghitung uang yang mario beri.." 9euro? cukup untuk apa uang segini.."kesal Margaret dia bergegas menyusul Mario untuk kembali meminta uang tambahan.

" Apa lagi?? " Kesal Mario saat Margaret menarik tangannya.

" Apa lagi kau bilang?? Kau hanya memberiku uang 9euro? Uang segini cukup untuk apa. beri aku uang lagi.." ucap Margaret menadahkan tangan

" Beli saja makanan secukupnya uang itu. aku tidak memiliki uang lagi.." balas Mario ia sangat kesal dengan istrinya itu

" dasar miskin!! Aku hanya akan membeli makanan untukku dan Iriana saja.."setelah berkata demikian Margaret melengos pergi

Mario. Mengepalkan tangannya dia menatap tajam kepergian Margaret.. " Aku menyesal telah memilih kau menjadi istriku Margaret.. aku telah menyia-nyiakan wanita yang tulus mencintaiku.

Hanya karena kau wanita tidak tau diri, aku tertipu oleh kebaikan palsumu Margaret.. maafkan aku Milly aku telah menyakitimu.."lirih Mario ia tampak sangat menyesal

" Andai kau tidak mengandung anak dari pria lain, mungkin semuanya tidak akan seperti ini Milly. aku mungkin tidak akan menjadikan Margaret istriku tapi kau yang akan menjadi istriku.

Tapi semuanya sudah terlambat untuk di sesali. kau pasti akan sangat marah padaku setelah semua yang ku lakukan pada orng yang sangat kau sayangi. maafkan aku Milly maaf..." Setetes cairan bening jatuh begitu saja di netra Mario.

**

Di mansion Jonatan.. Isabell tampak duduk melamun di sisi ranjang. gadis cantik itu kembali teringat dengan perkataan wanita yang ia anggap selama ini sebagai ibunya.

" Jika aku bukan putri mereka. lalu siapa kedua orng tuaku?? Mengapa takdir selalu saja mempermainkan ku??

" Ibu Margaret bilang Dady menemukanku di tempat sampah? apa orng tuaku membuangku di tempat itu? Kenapa? apa kesalahanku hingga mereka membuangku?.."lirih Isabell cairan bening sudah berjatuhan di netra indahnya

Tubuh Isabell merosot di duduk memeluk kedua lututnya di sisi ranjang.. Isabell terisak begitu pilu.

" Apa aku sebegitu tidak pantaskah untuk mendapatkan kebahagiaan?? dunia begitu sangat kejam padaku.. a-aku sudah tidak kuat lagi.."Isak Isabell tangisan begitu menyayat hati bagi siapa saja yang mendengar nya.

Maria. wanita paruh baya itu mengusap sudut matanya, dia tidak sengaja mendengar perkataan Isabell saa akan memanggil gadis itu untuk makan.

Maria melangkah mendekati Isabel dia berjongkok memeluk tubuh gadis cantik itu yang bergetar..

" Bibi.."lirih isabell ia semakin menangis di pelukan Maria yang terasa sangat nyaman.

" Menangis lah. luapkan semua kesedihan mu pada bibi.."lirih Maria ia mengusap puncak kepala Isabell penuh kasih.

" Mengapa kehidupan selalu jahat padaku bibi? tidak ada satupun orang yang menginginkan kehadiran ku.."lirih isabell di sela tangisannya.

" Terkadang kehidupan memang sangatlah keras dan menyeramkan.. tapi percayalah suatu saat bibi yakin kau akan mendapatkan kebahagiaan.

yang akan membuatmu melupakan semu kesedihan yang telah kau lewati selama ini. Kadang hidup tidak selalu berjalan dengan yang kita inginkan bel.. kau tida sendiri mulai sekarang bibi akan selalu ada untukmu, kau bisa menganggap bibi sebagai, ibu, teman. atau apapun yang membuatmu nyaman.."

Isabell menghentikan tangisannya dia melerai pelukannya. "Terimakasih bibi setelah mengenalmu aku seperti mendapat sosok seorang ibu yang selamat ini aku impi-impikan.."lirih isabell menatap lekat Maria

Maria. tersenyum lembut dia mengusap sisa air mata Isabell.. "Kalau begitu anggaplah aku ibumu..."ucap Maria

" Bolehkah?? Apa bibi tidak keberatan jika aku memanggilmu ibu Maria? " Tanya isabell. ia sungguh merasa sangat nyaman kala berada di dekat Maria

" Tentu saja tidak keberatan sama sekali. justru aku sangat senang selama ini aku sangat memimpikan jika aku memiliki seorang putri.

" Sampai impianku hancur karena aku di nyatakan mandul.. dan suamiku meninggalkan ku kerena tidak bisa memberikan dia keturunan.."ucap Maria terseyum getir.

Isabell mengusap lembut pundak Maria.." Kau wanita sangat baik ibu Maria.. pasti mantan suamimu itu akan sangat menyesal telah meninggal wanita sepertimu.." ucap Isabell

Maria terseyum. " Hmm. Kalau bigutu ayo kita makan. yang lain pasti sudah menunggu kita sejak tadi.."balas Maria

Isabell menganggukan kepalanya, mereka bergegas pergi keluar dari kamar Isabell.

Di ruang makan husus untuk para pelayan,, terlihat salah satu dari mereka mendengus kesal kala melihat kedatangan Maria.dan Isabell

" Duduklah di sampingku Isabell."Ucap Marsya. Isabel langsung mendudukan tubuhnya di sisi Marsya..

Sementara Maria ia duduk cukup jauh dari Isabell.

Pelayan di kediaman Jonatan cukup banyak, ada sekitar 15 pelayanan muda dan tua..

Merekapun mulai makan, dengan tenang tapi tidak dengan salah satu pelayan muda yang terus menatap tida suka pada Isabell.

" Hei Zia. mengapa kau terus menatap Isabell seperti itu?.."tegur salah satu pelayan paruh baya.

"Ti-tidak siapa yang menatap dia. kau pasti salah liat bibi Lina.."balas Zia gugup

" Cih. Aku melihat dengan jelas kau terus menatap tidak suka pada Isabell.."kesal Lina

" Sudah..sudah. lanjutkan makan kalian.." ucapan Maria membuat kedua wanita berbeda usia itu terdiam.

Diam-diam Maria. dia juga sebenarnya melihat Zia terus menatap tidak suka pada Isabell.

Zia. salah satu pelayan di kediaman Jonatan, banyak yang tidak menyukainya karena Zia selalu bersikap arogan dan semena-mena pada orng lain..

Setelah selesai makan malam, Isabell tidak langsung pergi ke kamarnya. dia duduk di salah satu bangku yang ada di halaman depan mansion.

Dia menatap langit malam yang di hiasi banyak bintang dengan bulan sabit di sisinya, tampak terlihat sangat indah

Isabell. Gadis itu memang sangat menyukai langit. setiap ia menatap langit dia seperti mendapat kekuatan, setiap kali ia ingin menyerah dengan kehidupan.

Langit seolah-oleh memberinya banyak harapan indah.. setiap kali ia menatapnya. " Suatu saat jika aku memiliki seorang putra atau putri. Aku akan memberinya nama Sky.."Gumamnya terseyum manis.

Perasaannya menjadi lebih baik setelah melihat langit.. Isabell berdiri ia melangkah masuk ke dalam karena malam sudah mulai larut.

Di ruang utama, Isabell berpapasan dengan Jonatan yang baru tida dari kantor.

" Selamat malam tuan.."sapa Isabell meski ia sangat kesal pada pria di hadapannya itu Isabell tetap menyapanya.

Jonatan hanya melihat sekilas ke arah Isabell.. saat Isabell akan pergi ke kamarnya.

" Tunggu.. buatkan aku kopi dan antarkan ke kamarku.." setelah memberi perintah Jonatan melangkah menaiki lift menuju ke arah kamarnya yang berada di lantai paling atas.

Isabell. segera melangkah ke dapur membuatkan kopi hitam untuk Jonatan, setelah itu ia langsung mengantarkannya ke kamar sang tuan

" Tuan ini kopi anda.."ucap Isabell berdiri di balik pintu kayu besar di hadapannya itu.

Saat Jonatan membuka pintu kamarnya, Isabel terpekik kaget kala melihat Jonatan yang hanya mengenakan Boxer saja.

Dengan cepat Isabell membalikan badannya jantungnya berdegup kencang kala melihat tubuh tinggi nan kekar milik Jonatan..

Jonatan menarik sudut bibirnya, kala melihat kelakuan Isabell yang begitu malu-malu. tidak seperti wanita lainnya yang terang-terangan mengatakan ingin melihat tubuh indahnya dan mengajaknya bercinta.

tanpa malu.. untung saja Jonatan bukan pria Berengsek, sebelum wanita-wanita itu berhasil menggodanya. Para wanita itu akan kehilangan nyawanya sebelum mereka sempat menyentuh tubuh Jonatan.

" Sampai kapan kau akan terus berdiri di situ, awas saja jika kopiku menjadi dingin.."ucap Jonatan.

" Eh.. Isabell membalikan badannya.. " ini kopi anda tuan.."ucap Isabell menundukkan kepalanya

" Taruhlah di meja.."balas Jonatan dia kembali masuk ke dalam kamarnya, di ikuti Isabell.

Isabell menaruh kopi itu di atas meja, saat ia akan keluar dari kamar Jonatan, pria itu menghadangnya.

"Eh.. a-ada apa tuan, a-apa anda membutuhkan sesuatu??tanya isabell tida berani menatap Jonatan

" tolong siapkan air hangat untukku berendam.."

"Ba-baik tuan.."Isabell segera masuk ke dalam kamar mandi menyiapkan air hangat untuk Jonatan berendam.

Lagi-lagi Jonatan menarik sudut bibirnya, "Gadis yang menarik.."ucap Jonatan tanpa sadar.

Isabell keluar dari kamar mandi,, "Saya sudah menyiapkan air hangat untuk anda tuan.." ucap Isabell

" Hmm, siapkan pakaian tidur untukku beserta pakaian dalamnya.." ucap Jonatan lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Isabell segera melangkah masuk ke dalam Walk in closed yang hanya terhalang oleh sekat kaca.

Isabell baru pertama kalinya masuk ke dalam kamar Jonatan. Sebelumnya Jonatan tida pernah mengijinkan siapapun masuk kecuali Maria.

Isabell berdecak kagum kala melihat semua barang dan pakaian mewah milik Jonatan.

"Wah, sudah seperti toko saja.."guamamnya Isabel mengambil pakaian tidur dan pakaian dalam milik Jonatan. Ia merasa salah tingkah sendiri kala menyentuh pakaian dalam Jonatan..

Setelah itu Isabell keluar dari Walk in closed, menyimpan pakaian Jonatan di atas ranjang king sizenya.

Isabell melangkah keluar dari kamar sang tuan. dia langsung bergegas pergi ke kamarnya yang terletak di laintai utama..

Tanpa Isabell sadari, Zia sejak tadi terus memperhatikannya. Sejak Isabell keluar dari kamar Jonatan.

" Mengapa pelayan baru itu, bisa keluar masuk dengan mudah ke kamar tuan.

" Awas saja kau Isabell, jika kau berani mendekati tuan aku tida akan tinggal diam.."geram Zia.

" Zia sedang apa kau di sini?? Cepat kembali ke kamarmu!!.."ucap Maria.

" Emm, tidak ada. aku akan pergi ke kamar bibir selamat malam.."balas Zia. Lalu berlalu pergi

Maria terus menatap kepergian Zia dengan penuh selidik,

 mencurigakan,batin Maria

.

.

Terpopuler

Comments

Retnomaulida

Retnomaulida

lanjotttt

2023-09-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!