" Ibu Maria. Ibu akan kemana??tanya isabell kala melihat Maria yang sudah rapi dengan menenteng tas besar
" Aku akan belanja, .."balas Maria terseyum
" Oh seperti itu.. emm bolehkah aku ikut? Pekerjaan ku sudah selesai ko.."
Maria tampak berpikir, "Baiklah ayo bersiaplah, ibu tunggu di depan.."balas Maria. Isabell segera masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap
Setelah mengganti pakaiannya, dengan pakaian milik Marsya Isabell segera menghampiri Maria. Merekapun berangkat ke pusat perbelanjaan dengan di antar oleh super.
Setibanya di pusat perbelanjaan, Maria dan Isabell mulai menyusuri dengan mendorong Troli. Mereka mulai mengambil bahan dan persediaan makanan yang telah habis di mansion dengan kualitas terbaik.
Setelah dua Troli penuh dengan belanjaan, Maria segera membayarnya ke kasir, setelah selesai sopir membatu membawakan barang belanjaan ke dalam mobil.
" Rangga, kau tunggu di dalam mobil saja, aku dan Isabell akan ke toko pakaian dulu.."ucap Maria
" Baik bibi, berhati-hatilah.."balas Rangga dan Maria hanya membalas dengan anggukan.
Maria. Membawa Isabel ke salah satu toko pakaian," Isabell pilihlah beberapa pakaian yang kau suka.."ucap Maria
Isabell tampak sungkan.."Aku tidak memiliki uang untuk membeli pakaian ibu Maria.."lirih isabell
" Jangan pikirkan soal uang, cepat ambil pakaian sebanyak apapun yang kau suka ibu akan membayar nya,
Tidak mungkinkan kau akan terus meminjam pakaian milik Marsya?? Jadi ambilah pakaian sebanyak yang kau inginkan.."ucap Maria
Karena Maria terus memaksanya, Isabell pun mengambil beberapa pakaian yang ia suka.." mengapa hanya sedikit??tanya Maria
" Tidak apa ibu, ini sudah cukup.."balas Isabell
" Tidak itu terlalu sedikit,.."Maria mengambil banyak pakaian wanita seperti dres pakaian dalam dan lain-lainnya.setelah membayar Maria dan Isabell segera kembali ke Mansion.
Di dalam mobil Isabell terus saja mengucapkan terimakasih pada Maria, yang sangat baik terhadapnya
" Kau sudah menganggap ku seperti ibumu bukan?? Akupun sudah menganggap mu seperti anakku sendiri, jadi berhentilah berterimakasih.."ucap Maria terdengar tegas
" Emm. Baiklah ibu. Tapi aku tidak bisa mengganti uangmu, karena aku bekerja di kediaman tuan tanpa di bayar.."lirih isabell
" Tidak masalah, tapi bagaimana bisa tuan tidak membayarmu?? "Heran Maria.
Isabell menceritakan semuanya pada Maria.."Astaga kasian sekali kau nak.." Maria merasa sangat kasian pada gadis yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri itu
Bagaimana bisa tuannya itu begitu tega memperkerjakan orng selama seumur hidup, tanpa di bayar pula.
" Tidak apa ibu.. mungkin ini semua sudah takdirku.."ucap Isabell terseyum getir
Maria. mengusap lembut puncak kepala Isabell, " Kau gadis yang sangat hebat dan kuat..'
" Aku tidak sekuat itu ibu..'
" Yakinlah. suatu saat nanti kau akan mendapatkan hadiah dari Tuhan berkat kesabaran mu hari ini dan sebelumnya..
Isabell hanya mengangguk.. ' Aku tidak yakin ibu. sepertinya kehidupan akan terus mempermainkan ku selamanya, Mungin aku tidak akan pernah merasakan kebahagiaan dalam hidupku.batin Isabell
Isabell. Sudah tidak mengharapkan kebahagiaan lagi dalam hidupnya, setiap kali ia berharap Kemalang selalu saja menimpa gadis malang itu sejak kecil. Kemalang seakan sudah menjadi teman akrab Isabell.
Maria matap lekat Isabell, dia merasa tidak asing saat melihat wajah Isabell, bahkan saat pertama mereka bertemu Maria sempat tertegun, wajah Isabell mengingatkannya pada seseorang.
' Isabell sangat mirip sekali dengan em, aku merindukan mu em..batin Maria
" Ibu. mengapa ibu melamun?? ucapan Isabell menyadarkan Maria yang sejak tadi melamun.
" Tidak apa.. ibu hanya merasa sedikit lelah'.."kilah Maria terseyum lembut.
" Hmm. Kalau begitu jangan terlalu lelah. setelah ini ibu harus beristirahat. Biarkan aku yang mengerjakan semua pekerjaan ibu..'
" Baiklah nak.." Maria selalu saja menunjukan senyuman lembutnya pada Isabell.
Setengah jam kemudian, mereka sampai di mansion penjaga Mansion dan Rangga membatu membawakan semua barang belanjaan ke dalam.
" Istirahatlah ibu, biar aku saja yang membereskan semua belanjaan.."ucap Isabell.
" Apa kau tidak apa?? Minta Marsya atau Lina untuk membantumu nak.."balas Maria
" Baik ibu..'
Isabell mulai menata semua barang belanjaan sesuai tempat, di bantu oleh Marsya dan Lina. Karena ia hanya dekat dengan dua pelayan itu di sini selain dengan Maria.
Meraka menata sembari berbincang-bincang. "Jadi bibi Lina sudah sangat lama bekerja di sini??tanya isabell
" Iya. bibi sudah bekerja di sini sejak tuan berusia delapan taun.."balas Lina
" Seperti itu rupanya, Apa bibi selama ini terus menatap di sini??
" Ya tentu, tapi tuan dan nyonya selalu mengijinkan bibi pulang setiap akhir pekan, karena bibi waktu itu masih memiliki orng tua,
Tapi setelah kedua orng tua bibi meninggal, bibi tidak pernah lagi pulang, dan bibi juga memutuskan untuk tidak menikah dan memilih mengabdi pada tuan muda.."ucap lina
" Mengapa seperti itu.. mengapa bibi memutuskan tidak menikah? apa aku sudah banyak bertanya.."
" Kau kepo sekali isabell,,"sela Marsya terkekeh. Sementara Isabell hanya menyengir saja.
" Menurut bibi terikat pada pernikahan itu merepotkan..,"ucap lina terkekeh
Isabell hanya manggut-manggut saja
" Lalu bagaimana dengan kau bell??tanya Marsya sungguh ia sangat penasaran karena Isabell bisa berada di sini karena Jonatan sendiri yang membawanya
" Tidak ada yang menarik untuk di ceritakan tentang hidupku.."balas Isabell terseyum getir
" Tidak apa ceritakan lah, aku sangat penasaran..'
Isabell. terlihat menghela nafas kasar. Isabell menceritakan semua tentang perjalanan hidupnya yang menurutnya sangat tidak adil dan menyakitkan.
" Kadang hidup sangat menyakitkan, aku turut bersedih atas apa yang menimpamu.."ucap Lina
" Maafkan aku bel. Aku telah mengungkit lukamu.."ucap Marsya tertunduk
" Tidak apa, ceritakan tentang dirimu aku ingin mendengar nya.."ucap Isabell merangkul Marsya
" Aku hanya gadis sebatang kara, sejak bayi aku tinggal di sebuah panti asuhan hingga saat aku beranjak dewasa aku memutuskan untuk meninggalkan panti, dan mencari uang agar adik-adik dan ibu panti ku tidak kelaparan.." ucap Marsya sendu.
" Kau sangat hebat Marsya, pasti ibu dan adik-adikmu sangat bangga padamu, setidaknya masih banyak orang yang menyayangimu.." ucap Isabell
" Yang di katakan Isabell benar kau sangat hebat.." ucap Lina menepuk pundak Marsya
" Kalian terlalu berlebihan, menurutku kalianlah yang sangat hebat.."ucap Marsya
Ketiga wanita itu hebat nan kuat, terus saja berbincang, sesekali mereka tertawa bersama, untuk sejenak mereka melupakan setiap luka yang mereka rasakan.
**
Beberapa hari berlalu..
" Bagaimana??tanya Jonatan pada Fiter yang saat ini tengah duduk di hadapannya sembari merokok
" Aku membawa kabar baik untukmu.."balas Fiter mengepulkan asap rokok ke hadapan Jonatan
" Sialan kau Fiter!! "Amuk Jonatan, Fiter langsung mematikan rokoknya
" santai sesekali bercanda lah kau terlalu kaku untuk di ajak bercanda..,"kekeh Fiter
" Jangan banyak bicara! Katakan!!.."ucap Jonatan tegas
Fiter mulai serius, dia mengambil ponselnya dan mengirimkan sebuah video pada surel Jonatan.
" Lihatlah email mu Jo, jangan lupa kapal pesiar dan Mansion mewah yang kau janjikan..'
Jonatan segera memeriksa email yang di kirim oleh Fiter, Jonatan mulai menonton sebuah rekaman CCTV saat kejadian penyerangan di kediaman beberapa tahun lalu. Dia terlihat tersenyum senang, kala mendapatkan titik terang
" Darimana kau mendapatkan rekaman CCTV ini?? Dan apa kau sudah menemukan Diman pria itu dan Victoria saat ini..."tanya Jonatan
" Di salah satu bangunan yang terbengkalai di dekat kawasan Mansion mu,, tentu mereka tinggal di pemukiman pinggir kota, tapi aku belum menemui mereka.."balas Fiter.
Jonatan berdiri, "Ayo kita berangkat ke sana sekarang.."ajak Jonatan
" Oke.
Fiter dan Jonatan pergi ke kediaman pria yang telah membawa Victoria waktu penyerangan.
...
Satu jam perjalanan. mereka sampai di sebuah rumah sederhana. Jonatan dan Fiter segera turun dari mobil
Jonatan terlihat sangat tidak sabar dia membawa langkah lebarnya, mendekati rumah itu. Setelah beberapa kali mengetuk pintu seorang wanita paruh baya keluar
" Siapa kalian? Tanya wanita paruh baya itu
" Apa benar ini kediaman Mario?? "Ucap Fiter berbalik bertanya
" Ya, kalian siapa?? Jangan katakan kalian ingin menagih hutang pada pria miskin itu.."dengus Margaret
Ya Jonatan dan Fiter. Mendatangi kediaman Maria, karena pria itu yang membawa Victoria pergi saat penyerangan
" Bisakah saya bertemu dengan Mario?? Ucap Fiter sementara Jonatan pria itu hanya diam saja sorot netra tajam nya terus seja mengawasi sekitar
Margaret. Memperhatikan penampilan mereka dari ujung kepala hingga ujung kaki." Sebentar aku akan memanggil nya.." Margaret kembali masuk
" Mario. Bangunlah!! Ada dua pria tampan yang mencarimu!!" Teriak Margaret
Mario yang baru saja terlelap. dia langsung bangun kala mendengar teriakan sang isteri yang begitu nyaring.
" Ada apa?? Kau selalu menggangguku Margaret.."geram Mario
" Ada dua orang pria tampan yang mencarimu, temuilah mereka di depan.."
Mario mengerutkan keningnya, dia beranjak bangun dan segera melangkah keluar. bertapa terkejut nya dia kala melihat siapa yang berdiri di hadapannya saat ini. Tubuh Mario bergetar hebat
Jonatan langsung memberikan tinjauan tepat di wajah Mario, hingga sudut bibirnya robek dan mengeluarkan darah.
Mario. Meringis kesakitan, Jonatan kembali memukuli pria paruh baya itu dengan membabi buta,
Margaret, melihat suaminya di pukuli seperti itu dia menjerit ketakutan, tanpa berniat membatu sang suami.
Fiter. Menghentikan Jonatan kala melihat Mario yang sudah terkapar tidak berdaya.." kau bisa membunuhnya nanti setelah mengetahui dimana keberadaan Victoria.."ucap Fiter
Jonatan menatap tajam Mario, " Katakan Dimana Victoria!!"
Mario. Pria paruh baya itu bungkam, Jonatan menodongkan pistol tepat di kepala Mario.."katakan atau aku akan menghancurkan kepalamu!!" Ancam Jonatan
Mario bergetar ketakutan.." ba-baik ja-jauhkan senjatamu terlih dulu .."ucap Mario terbata
Jonatan menarik kembali pistolnya, "katakan!!
" Di-dia tidak berada di sini.."ucap Mario
" Apa maksudkau!??" Geram Jonatan
" Di-dia sudah ku ju-jual.."ucap Mario bergetar
Jonatan sudah tidak bisa menahan emosinya, dia memberikan dua tembakan tepat di kedua kaki Mario, darah mulai menggenang di atas lantai pria paruh baya itu sudah menangis menjerit kesakitan
Begitupun Margaret tubuh wanita itu terlihat bergetar hebat. Iriana yang baru saja pulang kuliah dia berdiri mematung di ambang pintu
Saat Jonatan akan kembali memberikan tembakan, Iriana berlari menerobos masuk dia memeluk erat tubuh ayahnya.
" Hentikan!! Mengapa kau melukai dadyku.."teriak Iriana
" Iriana jangan gila!! Menjauhlah.."teriak Margaret
Jonatan menatap sekilas gadis di depannya itu, untuk memastikan gadis itu Victoria atau bukan.
Setelah mendapatkan jawaban,
Dorr!!
Jonatan. Melepaskan timah panah itu tepat di pinggang Iriana, gadis itu menjerit kesakitan darah terus mengalir kemeja putih yang ia kenakan, berubah seketika menjadi merah akibat darah
Margaret menjerit, dia berlari memeluk putrinya yang sudah kehilangan kesadaran nya.
" Mengapa kalian melukai putriku!! Jerit Margaret di sela tangisannya
" Kau bisa membunuhku, tapi jangan lukai putriku aku mohon.."ucap Mario dengan air mata yang terus keluar di netranya
" Kau menjual Victoria pada siapa?? Cepat katakan!! Sentak Fiter.
" A-aku memiliki hutang pada Tu-tuan Fibe, dan aku melunasi hutang itu dengan menggantinya dengan Victoria.."ucap Mario terbata
" Bajingan!!
Dorr!!
Dorr!!
Dorr!!
Dorr!!
Jonatan, terus menembaki kepala, dan dada Mario hingga hancur pria itu tewas seketika,, Margaret sudah tidak sadarkan diri kala melihat jasat sang suami yang sangat mengerikan..
Ada beberapa orng tetangga, yang mendatangi kediaman mario saat mendengar suara tembakan, bertapa terkejut nya mereka saat melihat kondisi Mario saat itu
Fiter langsung mengancam mereka untuk tutup mulut, mereka langsung patuh dan meninggalkan kediaman Mario dengan tubuh bergetar
Jonatan membawa langkah lebarnya masuk ke dalam mobil, di ikuti Fiter, yang langsung melajukan mobil meninggalkan rumah Mario
" Kita pergi ke kediaman Fibe!! "Ucap Jonatan dingin
Fiter langsung membawa mobil menuju kediaman Fibe.
30 menit kemudian, mereka tiba di sebuah bangunan bertingkat, setelah Fiter berdebat beberapa saat dengan penjaga. Penjaga itu akhirnya mengijikan mereka masuk
Fibe. pria tua bertubuh gempal itu. sudah berdiri di depan Mansionnya.
Jonatan keluar dari mobil, dia melangkah mendekati Fibe
" Apa gerangan yang membawa tuan Jonatan berkunjung ke kediaman ku?? Tanya Fibe terseyum lebar
" Katakan Dimana gadis yang kau ambil dari Mario!!."ucap Jonatan dingin
Fibe mengerutkan keningnya.." bukankah wanita itu sudah kau ambil!!.."balas Fibe
Deg
Tanpa banyak bicara Jonatan melangkah kembali masuk ke dalam mobil, " kembali ke Mansionku.."ucap Jonatan
Fiter segera melajukan mobil meninggalkan kediaman Fibe, pria tua itu terlihat sangat bingung
" Cih. Dasar bocah sialan!!"kesal Fibe
..
' Apa gadis itu Victoria? Pantas saja aku merasa tidak asing saat pertama melihatnya.batin Jonatan
Tak lama mereka tiba di mansion Jonatan, pria itu melangkah masuk," kau ikut aku.."ucap Jonatan kala melihat Isabell
"Aku??tunjuk Isabell pada dirinya
Jonatan menatap Isabell dengan tatapan yang sulit di artikan.." ya kau! Ikut aku..
Jonatan Fiter, Isabell. mereka pergi bersama menuju ruangan pria tampan itu. Isabell tampak terlihat kebingungan
Setibanya di ruangan Jonatan, mereka duduk di sofa Yang ada di ruangan itu..
Fiter, ia terus menatap Isabell hingga membuat gadis cantik yang memiliki nertra biru terang itu tampak tida nyaman.
Jonatan. Menatap tajam Fiter, dan pria itupun berhenti menatap Isabell.
' Apa gadis cantik itu Victoria?? Bolamatanya sangat mirip dengan Victoria kecil dulu.batin Fiter
" Ceritakan mengapa kau waktu itu bisa berada di bar, dengan pria tuan itu??"ucap Jonatan datar
Isabell. Melirik sekilas pada Jonatan, " Dadyku.. ahh maksudku orng tua angkatku menukarku untuk melunasi hutangnya.."balas Isabell hatinya kembali terasa sakit kala mengingat kejadian waktu itu
" Apa orng tuamu bernama Mario??tanya Fiter.
Isabell sangat heran mengapa pria di hadapannya itu bisa mengetahui nama ayah yang telah memungutnya itu.
" Darimana kau tau nama dia?? Ucap Isabell penasaran
Fiter. Tersenyum lebar sangat lebar sekali, " besok kau harus menyerahkan kapal pesiar dan Mansion yang kau janjikan Jo.." ucap Fiter menepuk pundak Jonatan
Isabell semakin di buat bingung, dengan dua pria di hadapannya itu. Jonatan berdiri dia mendekati Isabell dan membawa gadis itu kedalam pelukannya
Isabell membulatkan matanya, dia berusaha melepaskan pelukan Jonatan, "Tu-tuan apa yang kau lakukan,,"ucap Isabell terbata
Jonatan melepaskan pelukannya, "Maaf, kau bisa pergi lanjutkan pekerjaanmu.
Isabell semakin di buat bingung, tidak ingin berpikir terlalu jauh Isabell segera pergi dari ruangan Jonatan.
" Sejak kapan seorang Jonatan Draxler Walls. Meminta maaf.."ucap Fiter tertawa
Jonatan. Menatap jengah sahabatnya itu, Fiter menghentikan tawanya
" Apa gadis cantik itu, Victoria??tanya Fiter meski ia sudah tau jawabannya pria itu tetap bertanya
" Aku sangat yakin dia Victoria, lihatlah wajahnya sangat mirip sekali dengan bibi Emeli. Netra birunya aku masih ingat dengan jelas netra itu milik Victoria.
Fiter. Mengangguk, "lalu apa yang akan kau lakukan, apa kau akan memberitahu Victoria?
" Tidak.. untuk sementara aku akan membiarkan seperti ini dulu, jika aku mengungkap identitas Victoria sekarang aku takut musuh akan melukainya.
Apalagi kau tau sendiri bukan, musuh kita adalah orang terdekat,.."ucap Jonatan
" Kau benar Jo. Kau harus lebih waspada sekarang ada Victoria yang harus kau lindungi.. aku pergi jangan lupa kapal pesiar dan Mansion mewah.
" Pergilah, aku akan menyuruh James untuk mengurus yang kau inginkan.."
" Oke, aku tunggu besok beserta sertifikatnya.,"ucap Fiter terkekeh pria itu pergi meninggalkan ruangan Jonatan
Bagi Jonatan memberikan salah satu kapal pesiar miliknya dan Mansion tidak akan membuatnya kehabisan harta.
Kekayaan aset yang ia miliki sangatlah berlimpah, dan tidak akan habis 10turutan sekalipun.
" Mom, dad, Aku sudah menemukan Victoria, aku berjanji pada kalian terutama pada bibi Emeli, aku akan menjaga Victoria dengan baik.."lirih Jonatan
Jonatan, tidak menyangka jika dia akan kembali bertemu dengan Victoria adik angkat yang selama bertahun-tahun ia cari seperti ini, bagaimana nasib Victoria jika saat itu dia tidak bertemu dengan Jonatan?
Jonatan tidak bisa membayangkan semua itu. dia sangat bersyukur bisa menyelamatkan Victoria dari Fibe. Meski saat itu ia tidak mengetahui bahwa Isabell adalah victoria.pikirnya
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Retnomaulida
kenapa setiap penulisan tidak =tidak , slalu ngga ada huruf t nya
2023-09-05
0