Seperti biasa setiap pagi Kirana dan Fahri selalu sarapan bersama, setelahnya Fahri akan berangkat ke kantor dengan Riko dan Kirana ke sekolah diantar pak Dirman.
Tapi hari ini Riko tidak ke rumah,karena memang Fahri yang menyuruhnya langsung ke kantor.Dan Fahri yang mengantar Kirana ke sekolah.
"Kok tumben mas Riko belum kesini??",tanya Kirana tiba-tiba.
"Kau merindukannya?", selidik Fahri.
"Hahh.. mana mungkin?",jawab Kirana cepat.
"Apa-apaan sih mas Fahri,aku ini kan istrinya,mana mungkin merindukan laki-laki lain selain suamiku",batin Kirana kesal.
"Bisa saja kan.. tuhh lihat mukamu terlihat sangat kesal,apa sebegitu rindunya kau dengan Riko?"
"Cihh.. pertanyaan macam apa itu,dasar gak peka!!!sekalian aja aku kerjain",batin kirana,seketika ide berliannya muncul,kirana yang tadinya kesal berubah jadi senyum-senyum sendiri.
"Astaga.. apa mas Fahri sedang cemburu?", ucap Kirana tersenyum sambil mengedip-ngedipkan matanya.
Uhukk.. uhuk.. uhukk.. Fahri mendadak tersedak mendengar perkataan Kirana,secara spontanitas Kirana mengambilkan minum dan memberikannya ke Fahri.
"Terimakasih",ucap Fahri dan Kirana hanya tersenyum.
"Yang benar saja.. aku cemburu?? Hahhh gadis aneh",batin Fahri.
"Sudah selesai sarapannya?",ucap Fahri yang melihat Kirana membereskan piring bekas makannya.
"Yaa.. sudah",jawab Kirana.
"Biarkan saja biar mbok Darmi yang membereskan nanti,ayo kita berangkat".
"Hahh..".
"Hari ini aku yang mengantarku ke sekolah",ucap Fahri santai.
"Memangnya pak Dirman kemana?".
"Ada.. gak kemana-mana".
"Terus kenapa mas Fahri yang mengantar?".
"Kamu ini cerewet sekali.. mau sekolah atau tidak,cepat aku tunggu di mobil!",ucap Fahri sambil berlalu pergi.
"Dasar aneh.. masih pagi sudah marah-marah terus bawaannya,huh..",Kirana mendengus kesal sambil berlari mengikuti Fahri.
Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam.Fahri fokus dibalik kemudinya sementara Kirana melirik curi-curi pandang ke arah Fahri.
"Ahh.. ni orang kenapa sih dari tadi cuek banget,huft!!",batin Kirana.
Tidak terasa mobil mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah.
"Sudah sampai cepat turun atau kamu akan terlambat",ucap fahri.
"Ahh.. iyaaa",Kirana mengulurkan tangannya ke Fahri.
"Apa??",tanya Fahri yang tak mengerti maksud Kirana.
Kirana menggelengkan kepalanya,setelah itu mengambil tangan kanan Fahri dan mencium punggung tangannya.
"Assalamualaikum..",ucap Kirana sambil membuka pintu mobil.
"Wa'alaikumsalam.. tunggu Kirana"
"Yaa.."
"Ehm.. semoga berhasil dan bisa mengerjakan soal dengan baik".ucap Fahri.
"Ehh... Terima kasih mas Fahri",kirana merasa seperti dapat energi baru setelah mendengar ucapan Fahri.
"Dorrr.."
"Vita, ngagetin ajaa...",Kirana mendengus kesal.
"Habisnya kamu senyum-senyum sendiri dari tadi,hayooo... Pasti lagi mikirin...".
"Apaan sihh.. ",kirana melengos meninggalkan Vita.
"Ahhh... Kirana tunggu,gitu aja ngambek.. oia,Kii mas keren baik banget yaa.. tau gk sihh,pas kita kemarin dipesta si Kevin pas lagi mabuk,yang kita gak sadar ituu...".
"Gak usah bertele-tele langsung aja ke intinya,kenapa emang...".
"Iyaa..iyaa... Maaf... Kamu tahu gak sih,kita itu hampir mau dilecehkan sama Kevin dan temannya untung aja mas keren sama temannya yang menyebalkan itu nyelametin kita tepat waktu,gak tahu lagi deh kalau terlambat sedikit aja",ucap Vita nerocos.
"Apa?? Kamu kok bisa ingat semua sihh,aku cuma ingat sampai kepalaku sakit banget dan aku joget-joget gak jelas memalukan banget,setelah itu aku gak ingat lagi,aku aja gak tau yang bawa kita pulang siapa,aku pikir pak dirman".
"Astaga Kirana,sumpah ya kamu tuh.. aku sendiri ingat samar-samar sihh.. tapi pas temennya mas keren tuh yang disuruh nganter aku pulang, siapa tuh namanya??".
"Mas Riko..".
"Nah iya tuhh,sepanjang jalan nerocos aja kayak beo,ngedumel aja...seperti gak ikhlas nganterin aku pulang,nah aku tau ceritanya dari ocehannya dia tuhhh".
"Apa benar ceritanya seperti itu,pantas saja mas Fahri kelihatannya marah banget dan sikapnya juga jadi dingin banget semenjak kejadian itu",batin Kirana.
"Tuh kan kamu melamun lagi...",ucap Vita.
"Ehh.. iya aku gak nyangka saja kok kak Kevin tega yaa ngelakuin itu ke kita",jawab Kirana bohong.
"Entahlah..aku pikir dia cowok baik-baik beda gitu sama yang lainnya,ternyata sama aja,kalau aku boleh milih NII seandainya lelaki didunia ini cuma ada Kevin sama mas keren,aku pilih mas keren,dia tuhhh dewasa banget,baiklah,keren uhhh bikin meleleh...".
Uhuk..uhukk..uhukk.. kilana tersedak ludahnya sendiri.
"Eh kamu kenapa?",tanya Vita.
"Eh,gak apa-apa.. buruan ke kelas yuukk nanti telat lagii",ucap Kirana mengalihkan pembicaraan.
"Eh Kii.. mas keren sudah istri atau pacar belum sihh?"
"Gak tahu".
"Kalau gebetan?"
"Gak tahu".
"Kalau nomer handphone nya kamu punya kan,kamu kan saudaranya".
"Gak tahu.. gak tahu.. gak tahu",Kirana geram dan berlalu meninggalkan Vita sendiri.
"Ihh kenapa sihh tuh anak,ditanyain jawabannya gak tahu terus..sekarang malah gak jelas gitu,aneh bangett",gumam Vita.
*****
Dikantor Wijaya Group
"Pagi boss",sapa Riko.
Fahri hanya menatap Riko sekilas dan tak berniat membalas sapaan Riko.
"Bos,ini hasil meeting kemarin dengan PT.xx dan ini ada beberapa berkas yang harus ditanda tangani", Riko menyerahkan berkas ke Fahri.
"Taruh saja disitu",jawab Fahri datar tanpa menatap Riko.
"Set dah.. ni orang kenapa lagi sihh, kalau bukan bos gue,udah pengen gue bejek-bejek aja dehh",gumam Riko gemas melihat sikap Fahri yang cuek.
"Ngomong apa kamu barusan".
"Hahh.. gak ada yang ngomong dari tadi saya diam kok".
"Jangan kira saya gak dengar ya".
"Okeee.. baik lahh.. habis si bos dari tadi cuek banget,emang apa salah saya boss,biasanya bos tidak pernah cuek sama saya,saya kan jadi serba salah".
"Gue kesel Ama Lo".
"Lhaa.. memang kenapa boss,saya berbuat kesalahan atau apa".
"Lo gk datang sarapan sehari aja ke rumah Kirana udah nanyain Lo aja,padahal jelas-jelas gue ada disana sarapan sama dia,malah nanyain lo".
"Hahhaha",Riko malah tertawa terbahak-bahak mendengar penuturan Fahri.
"Kenapa Lo malah tertawa".
"Nah abis bos lucu banget,udah kaya ABG yang lagi jatuh cinta aja,hahahaha"
"Apaan sih".
"Bos cemburu kan yaaa,haaaha", lagi-lagi Riko tidak bisa menahan tawanya.
"Cih.. cemburu??".
"Eh,masa' iya sihh gue cemburu??",batin Fahri.
"Sudah bos akui saja bos itu sudah jatuh cinta sama kirana,iya kan?".
Fahri menghela nafas kasar,"entahlah.. aku belum tahu perasaanku yang sebenarnya".
"Bos.. biarkan saja perasaan itu mengalir apa adanya,cinta pasti arahnya kemana dia akan pulang"
"Yahhh... Aku juga butuh waktu untuk meyakinkan hatiku ini apa ini benar cinta atau hanya perasaan kagum atau lainya".
Riko tersenyum mendengar perkataan Fahri.Dia merasa bahagia akhirnya atasan sekaligus sahabatnya itu kembali menemukan kebahagiaannya walaupun dia belum menyadarinya.
TBC dears..
mohon maaf telat up hari ini...
tapi sebisa mungkin author up tiap hari yaaa..
makanya pleaseee.. like dan coment yang banyak yaaa,jangan lupa rate bintang 5 jugaa😁
biar author lebih semangat lagi nulisnya..
Oia,jangan lupa vote juga yaa.. dan favoritkan biar gk ketinggalan update terbaru nya
happy reading dears 🤗😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
mulai deh tumbuh benih² cinta..🤔🤔🤔🤔🤔
2023-07-28
0
Wiwik Wardoyo
yeeessss biji2 kecemburuan mulai bertunas
2022-12-20
0
taci piet
lp9
2021-11-20
0