bag#12

Fahri sampai rumah pukul 11 malam,dan disambut oleh mbok Darmi yang membukakan pintu untuknya.Mbok Darmi memang seperti itu,sudah menjadi kebiasaannya dirinya belum bisa tidur jika majikannya belum pulang,

"Mbok,harusnya mbok Darmi istirahat saja, maaf kan saya yaa.. lain kali saya akan bawa kunci cadangan",ucap Fahri

"Ndak papa tuan..mbok memang belum bisa tidur kalau belum memastikan tuan Fahri pulang dengan selamat,hheheh",jawab mbok darmi.

"Makasih ya mbok.. mbok sudah baik banget,menjaga saya dari saya kecil sampai sekarang ini,bahkan mbok sudah mau menyayangi saya dengan tulus dan menganggap saya seperti anak mbok sendiri,",Fahri memegang tangan mbok Darmi dan tersenyum.

"Sama-sama tuan.. Oia tuan mau dibuatkan minum,biar mbok bikinin"

"Gak usah mbok,saya mau langsung istirahat saja,mbok juga istirahat yaa"

"Oh yowis kalau gitu,mbok permisi ke kamar dulu",mbok Darmi berlalu ke kamarnya.

Fahri menaiki anak tangga menuju ke kamarnya,terlihat Kirana sudah terlelap,Fahri segera mengganti baju nya dan membaringkan tubuhnya di samping kirana.tidak butuh waktu lama bagi Fahri untuk segera terlelap karena memang sebenarnya dia sangat mengantuk.

Kirana terbangun ketika merasakan sesuatu yang berbeda tersentuh oleh tangannya.

"tunggu... Bukan ini bukan guling,apa ini",Kirana meraba-raba sesuatu yang disangkanya guling.

"Hah..",Kirana membuka matanya dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya,ingin teriak tetapi tidak jadi ketika melihat Fahri tidur di sampingnya.

"Berarti dari semalam yang aku peluk bukan guling tapi tuan Fahri,ya Tuhan.. bagaimana kalau dia tahu,pasti dia akan marah,ohh Tuhan beraninya aku... aku harus bersikap seperti apa",Kirana merutuki dirinya sendiri

Dilihatnya jam di dinding menunjukkan pukul 5 pagi.Kirana turun pelan-pelan dari ranjangnya menuju ke kamar mandi,setelah melaksanakan kewajibannya,Kirana menyiapkan pakaian Fahri yang digunakan untuk ke kantor, lengkap dengan jam tangan dan sepatu yang akan digunakannya.Setelah itu Kirana menuju ke dapur,terlihat mbok Darmi sedang sibuk di dapur.

"Ada yang bisa Kirana bantu mbok?",tanya Kirana

"Non Kirana sudah bangun?Ndak usah non,biar simbok saja yang masak,non Kirana duduk saja,Oia non Kirana mau dibuatkan apa?"mbok Darmi malah bertanya balik.

"Mbok, bagaimana kalau saya saja yang masak buat sarapan,nanti untuk makan siangnya biar mbok Darmi yang masak",usulku

"Tapi non,nanti kalau tuan Fahri tau.."

"Tuan Fahri gak akan marah kok, kalaupun misalnya tuan Fahri marah biar saya yang tanggung jawab"

"Baiklah kalau non Kirana memaksa,kalau gitu mbok tak nyapu dan ngepel saja ya,non Kirana gak papa kan kalau mbok tinggal di dapur sendiri"

"Gak papa mbok.."

Akupun memulai aksi memasak ku,hari ini aku memasak nasi goreng andalan ku dan telur mata sapi.30 menit kemudian dan akhirnya selesai juga masakan ku.aku menyiapkannya di meja makan, setelah itu aku naik ke kamar untuk mandi karena hari ini aku berniat untuk sekolah.

Ketika ku buka pintu kamar aku mendapati Fahri hanya menggunakan handuk dan bertelanjang dada sepertinya baru selesai mandi.aku kembali menutup pintu itu sedikit kencang karena saking kagetnya.

"Emm..Maaf tuan..", teriak ku gugup dari luar kamar,beberapa menit aku menunggu di luar kamar akhirnya Fahri keluar juga.Fahri terlihat gagah dan berwibawa menggunakan stelan jas dan kemeja yang aku siapkan tadi.

"Oh God... Benar-benar keren bangett",batinku.aku memandang Fahri yang berlalu didepanku.

"Heii.. ada apa?? Ada yang salah dengan penampilan ku",tanya Fahri dan saat itu juga berhasil membuyarkan lamunanku.

"Ohh..tidak ..tidak ada yang salah..',jawabku gugup.

"Aku permisi dulu tuan,mau mandi",sambingku.

"Gadis aneh",seraya menuruni anak tangga terlihat Riko sudah dibawah.

"Pagii boss,gimana tidurnya semalam nyenyak kah",tanya Riko setengah menggoda.

"Ya.. begitu lah",jawab Fahri datar.

"Haahh..seriusan bos, berarti bos dan Kirana sudah..."

"Ngomong apaan sih kamu, pagi-pagi sudah ngelantur kemana-mana",hardik Fahri.

"Sorry boss, hehehe.. apa semalam sudah terjadi.."

"Tidak terjadi apa-apa",potong Fahri

"Lebih baik aku sarapan daripada mendengarkan pertanyaan mu yang tidak jelas",Fahri berlalu meninggalkan riko.

"Boss aku mau juga sarapan, kebetulan belum sarapan juga, hehehe",Riko berlari mengikuti Fahri dari belakang.

"Haii Kirana... Sarapan bareng yuukkk",sapa Riko ketika melihat Kirana menuruni anak tangga dengan berseragam sekolah,dan rambut diikat kebelakang menyerupai ekor kuda.kirana terlihat sangat menggemaskan.

"Duduklah.."ucap Fahri datar,ketika melihat Kirana yang berdiri disampingnya meja makan.

Mereka pun mulai menyantap sarapan pagi mereka,

"Mbok,tumben masak nasi goreng biasanya selalu roti bakar dengan selai,tapi ini enak banget mbokk.. ya kan boss",ucap Riko yang melihat mbok Darmi berjalan dengan membawa alat pelnya.

"Iyaa.. tapi mbok lain kali gak usah repot-repot masak cukup yang simpel-simpel saja,saya gak mau mbok kelelahan terus sakit",sahut Fahri menimpali

"Anu mas riko..tuan.. yang masak tadi non Kirana,bukan simbok,mbok baru saja selesai ngepel nih",jawab mbok Darmi sambil menunjukkan alat pel nya.

Uhuukk..uhukkk.. seketika Fahri tersedak Kirana segera mengambilkan minum untuk Fahri.

"Terimakasih",ucap Fahri dan dibalas senyuman dengan Kirana.

Riko mengembangkan senyumannya melihat sang boss yang salah tingkah dengan perlakuan Kirana.

"Cieehh...",usil riko dan kali ini gantian Kirana yang salah tingkah,wajahnya sudah bersemu merah menahan malu.

"Ehemmm",Fahri berdehem mencairkan suasana yang canggung itu.fahri mengeluarkan sebuah kartu dan yang 500 ribu dari dompetnya.

"Kirana ini uang saku kamu dan kartu ini kamu bisa gunakan untuk belanja keperluanmu atau yang lainnya terserah kamu mau digunakan untuk apa",ucap Fahri.

"Terimakasih tuan tapi saya tidak membutuhkan ini,dan saya ambil ini saja untuk uang saku saya selama seminggu",Kirana mengembalikan kartu itu ke Fahri dan mengambil uang seratus ribu lalu memasukkannya ke kantong.

"Kamu simpan saja kartu itu untuk kamu,lagian itu juga sudah atas nama kamu,dan uang ini kamu ambil saja",Fahri menyodorkan kartu debit dan uang itu kembali ke Kirana.

"Tapi tuan beneran..saya hanya butuh 100 ribu untuk untuk uang saku saya selama seminggu ini saja sudah lebih dari cukup", lagi-lagi Kirana menolak.

"Kalau begitu ambillah uang itu,kamu bisa menggunakan nya selama sebulan,dan kartu itu simpan saja mungkin sekarang kamu belum membutuhkan tapi siapa tahu nanti akan berguna".

"Tapi tuan..."

"Riko ayo kita berangkat,bukankah pagi ini kita ada pertemuan dengan klien",belum juga kirana menyelesaikan kalimatnya sudah dipotong duluan dengan Fahri yang tidak ingin berdebat lagi dengan Kirana.

"Oia,kamu nanti sekolah diantar pak dirman,jangan menolak",ucap Fahri tegas karena Fahri tahu Kirana pasti menolaknya.

"Ayo rikooo lama sekali kamu makannya",

"Hheheh.. sabar kenapa boss jarang-jarang kan kita sarapan nasi,Kirana besok bikin sarapan seperti gini lagi yaa,lidah ku sudah bosan makan roti tiap hari",ujar Riko dan Kirana mengganggu seraya tersenyum.

"Cepat rikooo"",ucap Fahri meninggalkan

Riko keluar

"Iyaaa... Iyaa.. bos",ucap Riko sambil meminum air buru-buru hingga terbatuk-batuk.

"Pelan-pelan pak Riko",ucap Kirana yang melihat Riko terbatuk-batuk.

"Kirana aku pergi dulu yaaa.. takut diomelin boss",ucap Riko sambil cekikikan sambil berlari keluar

"Oia jangan panggil pak Riko,kesannya tua banget gueee, Panggil mas saja yaaa",Riko kembali kedalam hanya untuk mengucapkan sesuatu yang sama sekali tidak penting dan kembali lagi berlari keluar.

Kirana menggeleng kan kepalanya seraya tersenyum melihat tingkah lucu Riko. Selesai sarapan Kirana membereskan meja makannya.

"Biar mbok saja non,non Kirana berangkat sekolah saja nanti terlambat,pak dirman sudah menunggu di depan",mbok Darmi mengambil lap serbet dari tangan kirana.

"Makasih ya mbok.. Kirana berangkat dulu, assalamuaikum",pamit Kirana.

"Wa'alaikumsalam"

"Sudah siap non",tanya pak dirman yang melihat Kirana berjalan ke arahnya.

"Sudah pak , berangkat sekarang yuukk",jawab Kirana.

TBC dears...

jangan lupa vote ,like dan coment

dukungan kalian sangat berarti buat author

agar author lebih semangat lagi nulisnya

happy reading dears 🤗😘

Terpopuler

Comments

Yusdhi Yuda

Yusdhi Yuda

siip bagus

2024-01-30

0

ine

ine

keren

2022-12-14

0

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

satu kata menarik

2020-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 bag#1
2 bag#2
3 bag#3
4 bag#4
5 bag#5
6 bag#6
7 bag#7
8 bag#8
9 bag#9
10 bag#10
11 bag#11
12 bag#12
13 bag#13
14 bag#14
15 bag#15
16 bag#16
17 bag#17
18 bag#18
19 bag#19
20 bag#20
21 bagian#21
22 bag#22
23 bag#23
24 bag#24
25 bag#25
26 bag#26
27 bag#27
28 pengumuman
29 bag#28
30 bag#29
31 PENGUMUMAN
32 bag#30
33 bag#31
34 bag#32
35 Bag#33
36 bag#34
37 bag#35
38 bag#36
39 bag#37
40 bag#38
41 bag#39
42 bag#40
43 bag#41
44 bag#42
45 bag#43
46 bag#44
47 bag#45
48 bag#46
49 bag#47
50 bag#48
51 bag#49
52 bag#50
53 bag#51
54 bag#52
55 bag#53
56 bag#54
57 bag#55
58 bag#56
59 bag#57
60 bag#58
61 bag#59
62 bag#60
63 bag#61
64 bag#62
65 bag#63
66 bag#64
67 bag#65
68 bag#66
69 bag#67
70 bag#68
71 bag#69
72 bag#70
73 bag#71
74 bag#72
75 bag#73
76 bag#74
77 bag#75
78 bag#76
79 bag#77
80 bag#78
81 bag#79
82 bag#80
83 bag#81
84 bag#82
85 bag#83
86 bag#84
87 bag#85
88 bag#86
89 bag#87
90 bag#88
91 bag#89
92 bag#90
93 bag#91
94 bag#92
95 bag#93
96 bag#94
97 bag#95
98 bag#96
99 bag#97
100 bag#98
101 bag#99
102 bag#100
103 bag#101
104 bag#102
105 bag#103
106 bag#104
107 bag#105
108 bag#106
109 bag#107
110 bag#108
111 bag#109
112 bag#110
113 bag#111
114 bag#112
115 bag#113
116 bag#114
117 bag#115
118 bag#116
119 bag#117
120 bag#118
121 bag#119
122 bag#120
123 bag#121
124 bag#122
125 bag#123
126 bag#124
127 bag#125
128 bag#126
129 bag#127
130 bag#128
131 bag#129
132 bag#130
133 bag#131
134 bag#132
135 bag#133
136 bag#134
137 bag#135
138 bag#136
139 bag#137
140 bag 138
141 bag#139
142 bag#140
143 bag#141
144 bag#142
145 bag#143
146 bag#144
147 bag#145
148 bag#146
149 bag#147
150 bag#148
151 bag#149
152 bag#150
153 bag#151
154 bag#152
155 bag#153
156 bag#154
157 bag#155
158 bag#156
159 bag#157
160 bag#158
161 bag#159
162 bab#160
Episodes

Updated 162 Episodes

1
bag#1
2
bag#2
3
bag#3
4
bag#4
5
bag#5
6
bag#6
7
bag#7
8
bag#8
9
bag#9
10
bag#10
11
bag#11
12
bag#12
13
bag#13
14
bag#14
15
bag#15
16
bag#16
17
bag#17
18
bag#18
19
bag#19
20
bag#20
21
bagian#21
22
bag#22
23
bag#23
24
bag#24
25
bag#25
26
bag#26
27
bag#27
28
pengumuman
29
bag#28
30
bag#29
31
PENGUMUMAN
32
bag#30
33
bag#31
34
bag#32
35
Bag#33
36
bag#34
37
bag#35
38
bag#36
39
bag#37
40
bag#38
41
bag#39
42
bag#40
43
bag#41
44
bag#42
45
bag#43
46
bag#44
47
bag#45
48
bag#46
49
bag#47
50
bag#48
51
bag#49
52
bag#50
53
bag#51
54
bag#52
55
bag#53
56
bag#54
57
bag#55
58
bag#56
59
bag#57
60
bag#58
61
bag#59
62
bag#60
63
bag#61
64
bag#62
65
bag#63
66
bag#64
67
bag#65
68
bag#66
69
bag#67
70
bag#68
71
bag#69
72
bag#70
73
bag#71
74
bag#72
75
bag#73
76
bag#74
77
bag#75
78
bag#76
79
bag#77
80
bag#78
81
bag#79
82
bag#80
83
bag#81
84
bag#82
85
bag#83
86
bag#84
87
bag#85
88
bag#86
89
bag#87
90
bag#88
91
bag#89
92
bag#90
93
bag#91
94
bag#92
95
bag#93
96
bag#94
97
bag#95
98
bag#96
99
bag#97
100
bag#98
101
bag#99
102
bag#100
103
bag#101
104
bag#102
105
bag#103
106
bag#104
107
bag#105
108
bag#106
109
bag#107
110
bag#108
111
bag#109
112
bag#110
113
bag#111
114
bag#112
115
bag#113
116
bag#114
117
bag#115
118
bag#116
119
bag#117
120
bag#118
121
bag#119
122
bag#120
123
bag#121
124
bag#122
125
bag#123
126
bag#124
127
bag#125
128
bag#126
129
bag#127
130
bag#128
131
bag#129
132
bag#130
133
bag#131
134
bag#132
135
bag#133
136
bag#134
137
bag#135
138
bag#136
139
bag#137
140
bag 138
141
bag#139
142
bag#140
143
bag#141
144
bag#142
145
bag#143
146
bag#144
147
bag#145
148
bag#146
149
bag#147
150
bag#148
151
bag#149
152
bag#150
153
bag#151
154
bag#152
155
bag#153
156
bag#154
157
bag#155
158
bag#156
159
bag#157
160
bag#158
161
bag#159
162
bab#160

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!