Riko menurunkan Kirana di depan pintu.
"Aku langsung balik aja Kii,sudah malam juga,sudah jam 9 mungkin Fahri sudah tidur",ucap Riko sambil melihat jam tangannya.
"Iya mas, terima kasih sudah diantar sampai rumah dengan selamat",jawab Kirana Sambil membuka pintu mobil.
"Okee.. sudah sana masuk"
"Hati-hati mas Riko",ucap Kirana dan diacungi jempol oleh Riko.
Mbok Darmi yang mendengar suara mobil bergegas membukakan pintu.
"Baru pulang non",tanya mbok Darmi.
"Iyaa mbok.. emm.. mbok..",Kirana ingin. Menanyakan sesuatu tapi ragu.
"Ada apa non?"
"Emm.. hehehe gak jadi mbok",Kirana mengurungkan niatnya untuk bertanya.
"Non Kirana mau nanya tentang tuan Fahri ya?",mbok Darmi mencoba menebak.
"Hihihi iya mbok.. ",jawab Kirana malu.
"Tuan Fahri ada diatas non,dari sejak pulang tadi belum turun ke bawah sama sekali,Ndak biasanya seperti itu,seperti ada yang difikirkan,mungkin urusan pekerjaan non",jelas mbok Darmi panjang lebar.
"Begitu yaa.. ya sudah mbok aku langsung ke atas saja ya".
"Baik non".
Kirana menaiki anak tangga menuju ke kamarnya tapi dia tidak mendapati suaminya. Kirana berfikir mungkin di kamar mandi,setelah menunggu beberapa menit pintu kamar mandi tak kunjung terbuka,Kirana memberanikan diri membuka pintu itu,ternyata tidak ada orang di dalam kamar mandi, Kirana merasa badannya sangat lengket karena itu memutuskan untuk mandi terlebih dahulu setelah itu baru mencari Fahri.
Setelah selesai mandi Kirana masih belum melihat Fahri berada di kamarnya.
"Mungkin diruang kerjanya",batin Kirana.
Kirana mencari Fahri diruang kerjanya yang berada disamping kamarnya.Dan,benar saja Fahri sedang disana menyibukkan diri dengan laptopnya.
Tok..tok..tok..
Kirana mengetuk pintu yang terbuka sedikit,Fahri menoleh ke arah suara itu.
"Maaf..boleh Kirana masuk?"
"Masuklah",Fahri menjawab dengan wajah yang masih fokus menatap laptop didepannya.
"Tuan.. "
"Apa Riko sudah mengatakan sesuatu padamu?", potong Fahri.
"Heemm",Kirana mengangguk.
"Okee.. kamu boleh meninggalkan rumah ini kapan saja kamu mau,kamu boleh melanjutkan hidupmu,masa depanmu masih panjang,jangan kau sia-siakan dengan tetap berada disini bersamaku, setelah itu aku akan mengurus per...".
"Tapi saya tidak mau tuan...",Kirana memotong kata-kata fahri."saya masih ingin tetap tinggal disini..",lanjut kirana.
Fahri sedikit tercengang mendengar ucapan Kirana.
"Kirana aku tau kita menikah kemarin karena terpaksa dan tanpa ada rasa cinta,aku tidak mau membawamu terlalu dalam, tinggalkanlah aku dan kamu bebas berhubungan dengan laki-laki manapun yang kamu sukai",tutur Fahri.
"Tapi Kirana tidak merasa terpaksa,Kirana ikhlas menjalani pernikahan ini tuan,sampai kapanpun Kirana akan tetap tinggal disini sebagai istri tuan Fahri",ucap Kirana.
"Kirana.. kau bahkan tidak mengerti hidupku, tentang masa laluku..",Fahri mulai gusar.
"Kalau begitu kenapa tuan tidak ceritakan saja kepadaku tentang masa lalu tuan".
"Apa kau mau mendengarkannya?"
"Tentu saja.. dengan senang hati",Kirana menarik kursi dan duduk dihadapan Fahri dan terlihat bersemangat mendengar cerita Fahri.
Fahri menghela nafas panjang sebelum dia bercerita tentang masa lalunya.Fahri menceritakan semuanya tanpa ada yang ditutup-tutupi,tentang kegagalan pernikahannya dan tentang anak semata wayangnya.
Fahri melihat perubahan raut muka Kirana,menjadi sangat sulit diartikan. Fahri berfikir mungkin Kirana kecewa karena tau Fahri pernah menikah dan mempunyai anak dari hasil pernikahan terdahulunya.
"Ehemm",Fahri berdehem membuat Kirana terkaget.
"Apa sekarang kamu sudah mulai ilfil denganku?".
Kirana diam terlihat bingung harus berkata apa.
"Umur ku 32 tahun dan kamu baru 17 tahun,jarak usia kita saja sangat jauh, ditambah lagi aku sudah beranak satu,hahh",Fahri tertawa hambar.
"Si..siapa bilang aku ilfil,sama sekali tidak.. bahkan aku mengira umur tuan baru 25 tahun,hehe..",jawab Kirana gugup dan dengan tertawa yang dipaksakan.
"Sudahlah Kirana tidak usah berpura-pura,tidak usah membohongi dirimu sendiri".
"Aku tidak berpura-pura,aku serius.. tuan, pernikahan bagiku bukanlah permainan tapi sesuatu yang sakral,dalam hidupku aku hanya ingin menikah sekali seumur hidup ku".Kirana menatap Fahri serius.
"Tuan.. walaupun sekarang kita tidak saling mencintai tapi aku yakin seiring berjalannya waktu benih-benih cinta itu akan tumbuh,aku juga tidak mempermasalahkan statusmu dan aku akan menerima putrimu dan akan ku anggap sebagai putriku sendiri, lupakanlah masa lalumu dan hiduplah di masa depan denganku tentunya",kirana tersenyum dan memegang kedua tangan Fahri. Entah kekuatan dari mana yang ia dapatkan,sehingga Kirana berani berbicara seperti itu kepada Fahri.
Fahri merasa kirana berfikir sangat dewasa daripada umurnya.dia berfikir tidak ada salahnya mencoba nya dengan Kirana.
"Okee",ucap Fahri.
Kirana mengernyitkan dahinya tidak mengerti yang dimaksud Fahri.
"Oke?? Maksudnya",tanya Kirana.
"Kita coba jalani pernikahan ini,itu kan yang kamu mau?",jawab Fahri.
Kirana mengangguk dan tersenyum.
"Terima kasih tuan"
"Oh yaa.. satu lagi, berhentilah memanggilku tuan,aku bukan majikan mu!",seru Fahri.
"Maaf tu..eh.. maksud saya mas Fahri",ucap kirana.
"Seperti itu kedengarannya lebih bagus", Fahri tersenyum sambil mengangguk-angguk.
Kirana terlihat menundukkan kepalanya sembari tersenyum,terlihat jelas rona merah di pipinya.
"Emm.. tapi mas aku masih ada satu permintaan",ucap Kirana
"katakanlah..."
"Saya akan mencoba menjadi istri yang baik untuk mas Fahri tapi untuk masalah yang satu itu..emm..Kirana belum siap"
"Masalah apa??",Fahri mengernyitkan dahinya pertanda tak mengerti.
"Emm.. masalah itu",Kirana terlihat malu mengatakannya,dia menyatukan kedua tangannya memainkannya, seperti salah tingkah.
"Ohh.. ituu,jangan khawatir Kirana aku tidak akan memaksamu kalau kamu belum siap"
"Setidaknya sampai Kirana lulus sekolah,karena Kirana tidak ingin putus sekolah,emm.. apa mas Fahri bersedia menunggu 1 tahun lagi",tanya Kirana ragu.
"Oke..",jawab Fahri singkat
Kirana bernafas lega karena Fahri yang tidak mempermasalahkan keinginannya dan menyetujuinya.
"Mas Fahri jangan terlalu lelah bekerja, istirahatlah..".
"Sebentar lagi.. kamu tidurlah duluan"
"Hemm",kirana keluar dari ruang kerja Fahri dan kembali ke kamarnya.
Sampai kamarnya Kirana tidak langsung tidur, walaupun dia sudah membaringkan tubuhnya Kirana tetap terjaga.Kirana mengingat betapa Fahri sudah banyak membantu Kirana dan keluarganya. Dari mulai sertifikat ruko yang kembali ke tangannya dan menyelamatkan hidupnya dari rentenir tua itu hingga rumah makan ibunya yang disulap menjadi restoran mewah. Sungguh Kirana benar-benar tak tau diri kalau hanya memikirkan keegoisannya.
"Aku berjanji akan menjadi istri yang baik untukmu Fahri",gumamnya sembari tersenyum.
"Aku akan mempertahankan rumah tangga kita bagaimanapun caranya,aku akan belajar mencintaimu dan berusaha membuatmu mencintaiku,aku akan menerima semua masa lalumu termasuk statusmu duda beranak satu",Janji Kirana pada dirinya sendiri.
"Tapi biarpun duda tetap terlihat keren kok...",gumam Kirana sambil menahan tawa.
TBC dears...
Jangan lupa vote,like dan coment..
Karena dukungan kalian sangat berarti untuk author agar lebih semangat lagi nulisnya
Happy reading dears 🤗😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Wiwik Wardoyo
otw keuwuan
2022-12-20
0
L
jempol utk.mu kiara dan.untk.mu juga thor 😁
2022-04-08
0
Bunda Beygum Hermawan
Thor jgn lupa visualnya 😁
2020-12-06
0