"Assalamualaikum",ucapku mengucapkan salam sambil membuka pintu.terlihat ibu,ayah,dan mas Doni bersiap-siap akan berangkat ke rumah makan.
"Wa'alaikumsalam",jawab mereka bersamaan.
"Kamu baru pulang sayang",tanya ibu kepadaku
"Ee.. iya Buu,tadi Kirana mampir ke toko buku sebentar,ada buku yang harus Kirana beli",jawabku.
"Ohh,, yaudah kamu ganti baju dulu,habis itu jangan lupa makan yaa,ibu berangkat dulu",ucap ibu.
"Emm.. bu,,"
"Kenapa sayang?",jawab ibu lembut.
"Kirana mau bantuin ibu di rumah makan,Kirana gak tega melihat ibu,ayah,dan mas Doni kewalahan seperti kemarin",ucapku dengan wajah sendiku,
"Tidak usah sayang,kalau kamu bantuin ibu gimana sekolahmu??ibu gak mau sekolah kamu terganggu",tukas ibu
"Tidak Bu..aku bisa ko' membagi waktu ku,nanti aku juga akan bawa buku-buku pelajaran ku ke rumah makan,kalau pas tidak ada pengunjung aku bisa curi-curi waktu untuk belajar",tuturku
"Kirana..."
"Ibu aku tidak mau menjadi anak yang egois,yang taunya hanya main dan sekolah saja, sementara aku tahu kalian bekerja keras untuk ku dan kelangsungan hidup kita",kilahku lagi dengan mata berkaca-kaca.
"Tapi Kirana.."
"Sudahlah Bu,biarkan saja kalau Kirana mau bantuin kita,sekalian biarkan kirana belajar bertanggung jawab",sahut ayah menengahi.
"Iya Bu,turuti saja keinginan Kirana,gak ada salahnya kan Kirana mau bantuin..toh dirumah makan juga ada satu kamar untuk istirahat kan,kalau Kirana capek atau ngantuk bisa istirahat disana",ucap mas doni
"Baiklah Kirana kalau kamu memaksa,tapi ibu tidak mau kalau sampai ini semua mengganggu sekolah mu,kamu yakin bisa bertanggung jawab",tanya ibu
"Kirana akan bertanggung jawab Bu,Kirana akan buktikan kalau Kirana akan tetap menjadi siswa berprestasi",jawabku yakin
"Yasudah kamu berangkatnya setelah Maghrib saja,sekarang ibu berangkat dulu sudah jam 14.30 ibu juga harus beres-beres dulu disana",kata ibu
"Terimakasih ya Buu,ayah..",jawabku sambil menatap ibu dan ayah bergantian dan memegang tangan mereka,
"Sama-sama sayang",jawab ibu dengan senyumnya dan ayahpun menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Ko' gak terimakasih sama mas Doni sih..,mas Doni kan juga ikut andil dalam membujuk ibu supaya kamu dibolehin ikut membantu dirumah makan",ucap mas Doni pura-pura merajuk dengan mimik muka yang dibuat sesedih mungkin .
"Iya..iya.. makasih ya mas Doni,mas Doni memang the best dehh",aku langsung menghampiri dan memeluk mas Doni.
"Yasudah,kita berangkat sudah sore ni.."ucap ayah
"Siap boss..ayo Bu ",sahut mas Doni sambil memberi hormat kepada ayah.
Merekapun berpamitan.
*****
"Dek,kamu jadi bantuin di rumah makan",tanya kak Laras
"Lho ko' kakak tahu?",tanyaku balik
"Iya,tadi mas Doni telepon pas kakak nganterin Raka ke ulang tahun temannya",jawab kak Laras
"Iya kakk.. AQ kasihan melihat mereka bekerja keras sedangkan aku malah duduk santai dirumah",ucapku
"Kirana maafkan kak Laras, harusnya kak Laras juga ikut membantu mereka",ujar kak laras sedih.
"Kak Laras kan ada raka,Raka lebih butuh kak Laras.. sudahlah selama ini kak Laras kan juga sudah bekerja keras,kali ini biar Kirana yang membantu kalian",tuturku
"Kakak bangga sama kamu dek",ucap kak Laras dan langsung memelukku.aku membalas pelukan kak Laras.
"Oia kakk,aku berangkat dulu yaa.. assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam, hati-hati Kirana"sahut kak Laras sambil melambaikan tangan nya.
Aku berjalan kaki menuju rumah makan ibu,hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai kesana.Melihat rumah makan yang begitu banyak pengunjung aku sedikit mempercepat langkah ku,aku membantu mas Doni mengantarkan pesanan kepelanggan dan juga mencuci piring.walaupun melelahkan tapi aku senang.
"Kii.. kalau kamu capek kamu bisa istirahat disitu",ucap mas Doni sambil menunjuk ke arah sebuah kamar.
"Enggak mas.. aku gk capek kok",jawabku
"Ya udah terserah kamu aja",ucap mas doni sambil berlalu meninggalkan ku.
Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 rumah makan juga sudah sepi.kami mulai beres-beres karena sebentar lagi mau tutup.Dan juga semua menu sudah habis,aku mulai mengelap meja,menyapu.
"Sudah habis ??", tiba-tiba ada suara pria yang mengagetkan ku.aku membalikkan tubuhku.
"Hai kamu.. "
"Iya kamu.."
Aku masih terdiam tak sadar ketika orang itu mengajak ku berbicara.
"Siapa Kirana?",tanya ibu sambil menepuk bahuku.sontak aku terkejut.
"Oh tuan Fahri,maaf tuan tapi semua menu sudah habis",sambung ibu lagi.
"Apa tidak tersisa sedikit pun Bu,apapun itu,perutku lapar sekali,aku tadi lembur dan tidak sempat untuk makan", ucap Fahri
"Sayang sekali tidak ada tuan,biasanya tuan Riko yang memesan makanan,kemana dia",tanya ibu.
"Riko tidak masuk hari ini bu,karena itu aku sibuk sekali, sampai-sampai aku lupa tidak makan apapun dari tadi siang",jawab Fahri sambil mengelus perutnya yang keronconngan.
"Bu,bukannya masih ada tempe dan telur 1 butir,nasinya juga masih ada",bisikku ke ibu dan didengar oleh Fahri.
"Aku mau itu bu,cepat bawakan kesini ya,Oia aku juga mau teh jahe hangat",ucap Fahri.
"Tuan Fahri tidak apa-apa makan dengan tempe dan telur saja?",tanya ibu
"Kenapa,ada yang salah?",tanya Fahri
"Oh tidak.. baik segera saya siapkan tuan,ayo Kirana ikut ibu",ucap ibu sambil mengajakku pergi ke belakang.
Kali ini ibu yang memasak karena hanya membuat telur mata sapi dan tempe goreng,dan ibu juga membuat sambal tak lupa lengkap dengan lalapannya.Aku membantu membuat teh jahe.dan akhirnya selesai.
"Kirana,tolong kamu antar kan yaa.. ",tutur ibu
"Baik Bu..",jawabku
Aku mengantarkan makanan kemeja tuan Fahri,dan meletakkannya dimeja.
"Silahkan tuan,saya permisi..",ucapku
"Tunggu..duduk sini",sambil menunjuk kursi didepannya, "aku tidak biasa makan sendiri, biasanya selalu dengan Riko",sambung Fahri
"Tapi saya harus.."
"Kamu temani saja tuan Fahri, Kirana.. biar ibu,mas Doni dan ayah yang beres-beres",sahut ibu dari belakang dan diacungi jempol oleh mas Doni.
"Kamu dengar kan??",ucap tuan Fahri kepadaku,dan aku hanya tersenyum.
Selama Fahri makan aku hanya diam saja,dia juga tak mengajakku berbicara.Dan dia makan sangat lahap seperti orang yang tidak makan bertahun-tahun,dan yang bikin aku ingin tertawa dia memakan tempe dan sambal menggunakan sendok dan garpu, benar-benar aneh menurut ku.
"Apa ada yang lucu?",tanyanya kepadaku dan menghentikan aktivitas makannya sejenak.
"E..tidak tuan",jawabku sambil menunduk.
"Lalu kenapa kamu seperti menahan tawa",tanyanya.
"Bukan itu tuan..e.. anu..e.."
"Ah, sudahlah lupakan",ucapnya.
"Alhamdulillah.. akhirnya aku selamat dari kelaparan", ucapnya lagi sambil mengeluarkan dompet dan mengambil uang seratus ribuan mengulurkan kepada ku."Terimakasih ya,kau sudah menyelamatkan hidupku dari derita kelaparan", sambungnya sambil berlalu pergi
"Tapi ini kebanyakan tuan...",ucapku tapi sama sekali tidak direspon oleh fahri,
"Hah,dasar orang aneh..derita kelaparan apa sihh,lebay bangett",gumamku sambil membereskan bekas makan Fahri dan membawanya ke belakang.
"Bu,tadi tuan itu memberikan uang seratus ribu untuk makanannya ini,aku bilang kebanyakan tapi aku panggil malah gk direspon",ucapku ke ibu sembari memberikan uangnya ke ibu
"Biarkan saja.. Tuan Fahri memang seperti itu,dia selalu memberikan uang lebih ketika membayar",kata ibu
"Oh gitu,baik sekali dia.."jawabku,"oh,no.. dia menyebalkan",ralat ku
"Menyebalkan???",tanya ibu sembari mengernyitkan dahi nya
"He'emm..dia sombong, angkuh, cuekk.."
"Sudah-sudah.. itu karena kamu belum mengenalnya",ucap ibu sambil tersenyum..
TBC
Terimakasih sudah mau membaca
Happy reading dears 🤗😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
re
Kirana kasihan
2021-06-18
0
Pipit Sopiah
oke aku masih tetep setia
2020-11-03
0
Sept September
4 like mendarat syantiekkkkkk buat author
2020-09-12
0