Chef Cantik Pilihanku 2
Sudah 27 tahun Dion Pranadja dan Amora Marco membangun rumah tangganya dengan baik. Keduanya menepati janji mereka untuk memberikan keturunan yang banyak pada orang tuanya. Dion dan Amora dikaruniai 5 orang anak, anak pertama mereka bernama Kevin 26 tahun, anak kedua Kairo 24 tahun, anak ketiga Amila 22 tahun, dan anak keempat dan kelima si kembar Gioni dan Giana 15 tahun.
Menjadi konglomerat di Indonesia, membuat Dion maupun Amora justru semakin sulit menangani anak anaknya terutama putra pertama mereka Kevin Pranadja. Putranya itu memiliki sikap arogan dan sangat pemilih, itu karena didikan Dion yang terlalu keras padanya sejak anak itu masih duduk di bangku sekolah SMA.
Menjadi pewaris pertama perusahaan dan hotel membuatnya semakin semena-mena mengambil keputusan tanpa memikirkan pendapat orang lain.
"Kau tak bisa melakukan ini terus menerus Kev, papi tahu kau mengambil keputusan yang benar, tapi apa gunanya kau mengadakan meeting jika kau tak mendengarkan mereka." ujar Dion.
"Apa gunanya pendapat mereka pi, semuanya tak jelas." jawab Kevin datar.
"Kau seorang CEO, seharusnya kau bisa menunjukkan sikap wibawamu bukan sikap aroganmu." bentak Dion.
"Salahku dimana, aku mengambil keputusan yang aku anggap benar." kata Kevin.
"Berhentilah berdebat, ini sudah sangat larut. Dan kalian berdua selalu membawa masalah pekerjaan ke rumah." ujar Amora.
"Putramu ini mi, bagaimana caraku mengatasi sikapnya?" tanya Dion.
Amora menghela nafasnya, ia pun tak bisa membuat putra pertamanya menuruti ucapannya.
"Kemasi barang barangmu, kau berangkatlah ke Inggris besok. Kau tangani Novotel disana." perintah Dion.
"Jadi papi mengusirku, baiklah aku lebih baik jauh dari kalian." jawab Kevin seraya meninggalkan orang tuanya.
Amora terkejut, suaminya tiba tiba membuat keputusan tanpa persetujuannya.
"Hanya ini yang bisa kita lakukan agar Kevin dewasa sayang, percayalah padaku kali ini." ujar Dion sebelum Amora banyak bertanya.
"Dari awal aku sangat percaya padamu, kau mendidik putramu terlalu keras, tapi lihatlah sikapnya pi, bagaimana kita bisa memiliki putra seperti itu?" tanya Amora sedih.
Dion mendekati istrinya dan menenangkannya. "Aku memang salah, akulah yang membuatnya seperti ini sekarang. Maafkan aku sayang." ujar Dion menyesal.
Amora memegang tangan suaminya. "Sepertinya ini juga kesalahanku sebagai seorang ibu, aku sangat sibuk dengan pekerjaanku sampai aku lupa anak anakku sayang."
Dion menggeleng. "Tidak Amor, kau adalah istri dan seorang ibu yang sangat baik sayang. Aku mengangumi istriku yang berhasil melahirkan 5 orang anak. Dengar sayang, hanya putra pertama kita yang memiliki sikap seperti ini. Kau lihatlah Kairo dan Amila. Mereka menangani hotel hotel dengan baik, kita juga masih memiliki si kembar yang butuh bimbingan kita."
"Aku menyayangi Kevin lebih dari apapun, tapi ia bahkan tak pernah mau mendengarkan kita." jawab Amora.
"Itulah mengapa kita harus mengirimnya ke Inggris, ia perlu pendewasaan diri sayang, biarkan putra kita berpikir betapa pentingnya keluarga dan orang di sekitarnya. Percayalah padaku, ini jalan terakhir untuk mengubah sikap Kevin." kata Dion.
Amora mengangguk. "Aku berharap seperti itu, tapi aku takut ia malah semakin liar disana pi. Seandainya papa masih ada." ujarnya.
"Kita masih memiliki papi dan mami sayang, walaupun mereka semakin tua tapi keduanya masih sehat." ujar Dion.
"Kau benar suamiku, aku akan lebih tenang jika mami Diana ada bersamaku." jawab Amora.
"Mami, papi dimana kalian?" ujar Kairo Pranadja.
"Disini sayang." jawab Amora.
Kaori menghampiri mereka. "Mengapa kalian belum beristirahat, aku akan kembali ke rumah sekarang." ujarnya.
Kairo tinggal di rumah yang dibelikan William, rumah yang seharusnya ditinggali oleh Dion dan Amora untuk hadiah pernikahan mereka. Sejak kuliah, Kairo memang sudah mandiri. Sedangkan Dion dan Amora kembali ke rumah Hengky Marco setelah pria itu meninggal dunia, putra pertama dan si kembar yang tinggal bersama mereka. Rumah besar di Citra Garden yang dibelikan Hengky Marco ditinggali anak ketiga mereka Amila.
"Kenapa terburu buru Kai? Tinggallah semalam disini." pinta Amora.
"Aku tak mau mendengarkan kak Kevin uring-uringan sepanjang malam." jawab Kairo.
"Bisakah kau lihat Amila sebelum kembali ke rumah, adikmu itu wanita. Ia malah memilih tinggal di rumah besar itu sendirian. Papi takut terjadi sesuatu padanya." pinta Dion.
"Itu pasti pi, aku selalu mampir kesana sebelum pulang. Si kembar masih betah di rumah opa dan oma?" tanya Kairo.
Keduanya mengangguk. "Biarkan saja si kembar menemani opa dan oma. Oh ya Kai, kakakmu akan kami kirim ke Inggris besok. Jadi tangani Novotel disini." ujar Dion.
Kairo terkejut. "Mengapa dadakan sekali, apa kak Kevin setuju? Apa karena masalah meeting hari ini?"
"Kai, mami dan papi tak sanggup lagi mengatasi sikap kakakmu. Kami harus mengirimnya ke Inggris agar ia mandiri. Selama ini kami terlalu memanjakannya, kakakmu sudah 26 tahun tapi sikapnya masih kekanak-kanakan tidak seperti kau dan Amila." jawab Amora. "Keputusan ini kami yang ambil, mau tidak mau kakakmu harus berangkat besok." sambungnya.
"Apa kalian sudah mengatakannya pada Amila dan si kembar? Aku yakin mereka tak mau jauh dari kak Kevin." kata Kairo.
"Papi harap kau bisa merahasiakan ini dari Amila dan si kembar, kami akan mengatakannya setelah Kevin sudah berangkat." ujar Dion.
"Sampai kapan kak Kevin disana? Bukankah Novotel di Inggris sudah ada yang menangani." tanya Kairo.
"Sampai sikap kakakmu bisa berubah, ia harus belajar menghormati orang disekitarnya. Kai berhentilah bertanya, kami juga sangat berat melakukan ini." jawab Dion.
Kairo menghela nafasnya. "Baiklah, aku akan ikut mengantar kak Kevin besok. Aku pulang sekarang." ujarnya.
Keduanya mengangguk. "Hati hatilah sayang." ujar Amora.
"Pasti mi." jawab Kairo seraya mengecup pipi Amora dan meninggalkan mereka.
"Mengapa Kevin tak seperti Kai pi? Ia lebih dewasa dari kakaknya, anak itu bahkan memiliki sikap yang sangat lembut." ujar Amora.
Dion memeluk pundak istrinya. "Yakinlah jika Kevin akan menjadi anak yang lebih baik mi. Ia putra kita, percaya itu sayang." jawabnya.
Amora mengangguk, Dion mengajak istrinya menuju kamarnya. Tapi Amora menghentikan suaminya.
"Kau masuklah kamar lebih dulu sayang, aku akan melihat Kevin sebentar." pinta Amora.
Dion mengangguk dan membiarkan istrinya menuju kamar Kevin. Amora menghampiri putranya, ia membuka pintu kamar itu yang tak terkunci. Kevin masih sibuk mengemasi barang-barangnya.
"Keluarlah, aku tak butuh siapapun." bentak Kevin tanpa melihat ibunya.
"Apa mami juga tidak kau butuhkan?" tanya Amora.
Kevin mendongak, ia menatap ibunya lalu menggeleng.
"Sayang, apa kau marah pada mami?" tanya Amora lagi.
Tapi Kevin kembali menggeleng.
"Kami hanya ingin kau tahu sayang, kau membutuhkan orang lain di sekitarmu. Ubahlah sikapmu itu Kev, mengapa kau selalu mengambil keputusan tanpa kompromi." ujar Amora.
"Apa gunanya pendapat orang lain, jika pendapat itu tak masuk akal, mereka semua bodoh. Mereka tak berpendidikan..."
"Kevin..." bentak Amora.
"Keluarlah, aku tak ingin diganggu." usir Kevin.
Amora menghela nafasnya, ia benar benar tak bisa mengatasi putra pertamanya itu. Dengan sedih Amora keluar dari kamar putranya. Ternyata Dion sudah ada di depan kamar Kevin. Pria itu segera memeluk istrinya.
"Apa kau masih tak yakin dengan keputusanku?" tanya Dion.
Amora menggeleng. "Aku sudah yakin, putra kita tak mau mendengarkan kita."
Dion membawa Amora kembali ke kamar. "Jangan bersedih sayang, beristirahatlah. Kita akan ke bandara besok." pinta Dion.
Amora mengangguk, ia merebahkan tubuhnya yang semakin tua lalu memejamkan matanya.
*****
Hai para Readerku...
Ini adalah novel season 2 "Chef Cantik Pilihanku"
Buat kalian yang belum membaca yang pertama, silahkan klik profil/fotoku ya...
Happy Reading All...😘
Ini sosok Kevin Pranadja 👇👇👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Land19
baru Nemu s2 nya yg menceritakan ttg anak²nya.
gegara baca ulang S1 eh ga taunya S2 nya tertera . jadinya baru mampir dah
2024-10-29
0
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
bener'" keras nih sih Kevin . sikap nya 🤭
2022-09-25
0
Anggi Aprilianti
gk cocok visualnya
2022-01-21
0