Tidur Bersama

Kevin Pranadja sudah menyelesaikan makannya, ia mengagumi kecerdasan Veronica dalam mencari menu baru untuk restoran Novotel. Ia yakin pendapatan hotelnya akan semakin meningkat setelah menu itu direalisasikan. Restoran Novotel bisa menyaingi restoran ternama di Inggris.

Ia tidak lagi memikirkan perasaannya pada Veronica, ia akan fokus pada perkembangan Novotel dan menjadi kebanggaan orang tuanya. Ia juga ingin segera kembali ke Indonesia untuk menemui adik adiknya.

Kevin tertidur dengan lelap setelah perutnya merasa kenyang, tapi samar samar ia mendengar seseorang masuk ke kamarnya. Matanya sulit sekali untuk terbuka, ia terus mendengarkan suara langkah kaki itu yang semakin mendekatinya.

"Kau akhirnya bisa tidur setelah makan, dasar pria keras kepala." ujar Veronica sambil menarik selimut untuk Kevin.

Kevin bisa mendengarkan suara wanita itu walaupun ia sulit terbangun dari tidurnya.

"Sebenarnya aku..." sambung Veronica.

Kevin berusaha mendengarkan ucapannya.

"Kau dan aku itu tidak mungkin tuan Kevin, kau pemilik Novotel, sedangkan aku hanya seorang chef disini. Reputasimu akan tercemar karena menyukai wanita biasa sepertiku. Aku tak pernah berpacaran, aku juga tak berniat menjalin hubungan dengan siapapun. Tapi sebenarnya..." ujar Veronica lagi.

Dan lagi lagi wanita itu menghentikan ucapannya.

"Ah sudahlah, aku seperti orang gila yang berbicara sendiri. Aku akan menunggu penilaian masakanku besok pagi. Selamat tidur tuan Kevin." kata wanita itu.

Kevin tak ingin kehilangan wanita itu, ia seketika menarik Veronica kedalam pelukannya. Ia berpura pura masih tertidur, Veronica berusaha melepaskan pelukan Kevin, tapi pria itu justru membalikkan tubuhnya dan memerangkap tubuh Veronica di sampingnya.

Wanita itu bergeming, pelukan Kevin semakin erat walaupun matanya masih terpejam.

"Apa kau berpura pura tidur?" tanya Veronica.

Kevin tetap diam saja, ia semakin nyaman memeluk wanita itu.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Veronica sendiri. Ia lelah, beberapa kali ia pun menguap. Ia kembali berusaha melepaskan pelukan Kevin, tapi usahanya sia sia.

Veronica tak bisa menahan rasa kantuknya lagi, ia pun terlelap di pelukan Kevin.

*****

Matahari semakin meninggi, Kevin terbangun dan menyadari wanita itu masih memeluknya. Ya kini berbalik, justru Veronica lah yang memeluknya. Pria itu menatap wajah cantik Veronica saat tertidur sambil tersenyum.

Kevin pelan pelan melepaskan pelukan Veronica, ia turun dari ranjangnya lalu menuju kamar mandi.

Suara percikan air kamar mandi membuat Veronica terbangun, ia seketika terbangun karena menyadari dimana ia berada sekarang.

"Ya Tuhan, apa yang aku lakukan?" tanyanya sendiri.

Veronica merapikan rambutnya dan juga pakaiannya, ia beruntung Kevin tak melakukan apapun padanya. Ia cepat cepat menarik trolinya untuk keluar dari kamar Kevin. Setelah berhasil lolos, ia segera menuju dapur.

Ia juga beruntung karena di restoran belum ada karyawan, beberapa orang yang lembur masih tertidur. Veronica segera masuk ke kamar mandi, untungnya ia membawa baju ganti.

"Apa yang terjadi semalam?" gumamnya sendiri. "Ya Tuhan, aku kelelahan dan tertidur di pelukan pria itu. Bagaimana caraku menghadapinya?" sambungnya.

Veronica mengguyur tubuhnya dengan air dingin hingga ia beberapa kali bersin. Tapi ia ingin melupakan kejadian semalam dengan air dingin itu. Alih-alih melupakan, ia justru semakin mengingat kejadiannya.

"Aaaahhhh...aku bisa gila..." teriaknya.

Teriakan Veronica membuat beberapa karyawan terbangun, mereka segera menuju kamar mandi dan menggedor pintunya.

"Chef...anda di dalam..." ujar Smith.

"Iya aku." jawab Veronica.

"Anda baik baik saja kan?" tanya Juan.

"Iya aku baik baik saja." jawab Veronica lagi.

"Mengapa anda berteriak chef?" tanya Smith.

"Maaf aku mengganggu istirahat kalian, tadi ada seekor serangga. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi." kata Veronica berbohong.

"Baiklah kalau anda tak apa." ujar Juan seraya meninggalkan kamar mandi bersama Smith.

Veronica memaki dirinya sendiri karena tak mampu mengendalikan kekesalannya. Ia menyelesaikan mandi dengan cepat, lalu bersiap siap untuk bekerja di dapur.

*****

Kevin keluar dari kamar mandi dan mendapati ranjangnya sudah kosong. Ia tersenyum sendiri.

"Kau kabur chef, aku tak akan membiarkan kau jauh dariku." gumam Kevin sambil mengeringkan rambutnya.

Kevin bersiap siap, ia seperti biasanya sangat tampan dengan kemejanya. Ia ingin sarapan, tapi kali ini ia langsung ke restoran, ia ingin bertemu langsung dengan Veronica. Setelah selesai bersiap siap, ia pun keluar dari kamarnya menuju restoran.

Beberapa karyawan Novotel menyapanya, Kevin tersenyum dengan ramah karena suasana hatinya sedang senang. Bahkan beberapa karyawan bertanya tanya dengan sikap pria itu. Mereka saling berbisik dan mengatakan tuan Kevin sangat tampan saat tersenyum.

Sesampainya ia di restoran, ia bertemu manager hotel sekaligus restoran. Pak Leo menatapnya bingung.

"Selamat pagi." sapa Kevin.

"Selamat pagi tuan Kevin, anda bangun lebih awal. Ada yang bisa aku bantu tuan?" tanya pak Leo.

"Tidak ada, aku hanya ingin sarapan disini." jawab Kevin.

Pak Leo kebingungan, seorang Kevin Pranadja menjawab dengan sangat lembut tidak seperti biasanya, itu membuatnya justru merinding.

"Anda bisa duduk di ruang VVIP tuan." ujar pak Leo.

"Aku lebih suka disini, katakan pada chef Vero untuk menyiapkan sarapanku dan juga ada yang ingin aku katakan padanya." ujar Kevin.

Pak Leo mengangguk, ia segera menuju dapur untuk menemui Veronica. Wanita itu memang sudah sibuk dengan bahan bahan makanannya.

"Chef..." panggil pak Leo.

Veronica mendongak. "Iya pak."

"Anda tidak pulang? Aku terkejut anda sudah berada di dapur dan tuan Kevin mengetahuinya." ujar pak Leo.

Wajah Veronica merah karena malu. "Aku menginap disini karena kemalaman pak. Apakah anda bertemu tuan Kevin?"

Pak Leo mengangguk. "Tuan Kevin ada di depan, ia ingin sarapan dan berbicara padamu."

Veronica terkesiap, ia belum siap bertemu pria itu sekarang. Wajahnya memucat karena takut.

"Apa yang mau dibahas pria itu? Ya Tuhan, apa yang harus aku katakan." pikirnya.

"Chef Vero, apakah anda sakit? Wajah anda pucat sekali." kata pak Leo.

"Ah tidak pak, aku akan menyiapkan sarapan untuk tuan Kevin." jawabnya.

"Baiklah." ujar pak Leo seraya meninggalkannya.

Veronica menarik nafas panjang, ia segera menyiapkan sarapan untuk Kevin. Setengah jam ia menyiapkan makanan itu, lalu ia membawanya langsung ke meja Kevin.

Pria tampan itu duduk sambil membaca menu menu yang ada di meja. Dengan langkah ragu, Veronica menghampirinya.

"Sarapan anda." ujar Veronica.

"Terima kasih, duduklah." ujar Kevin sambil menerima makanannya. "Mana sarapanmu?" tanyanya.

"Aku belum lapar tuan Kevin, lebih baik anda makan terlebih dahulu, jika sudah selesai baru kita bicara." jawab Veronica.

"Apa kabur sekarang menjadi keahlian barumu? Tubuhku sangat pegal karena semalaman di peluk oleh seorang wanita." goda Kevin.

"Bagaimana anda bisa mengatakan itu dengan keras, dan seingatku andalah yang memelukku." ujar Veronica.

"Apa aku harus memberimu bukti agar kau percaya? Aku mengabadikan momen itu Vero."

Veronica terbelalak. "Kau..."

Kevin tertawa. "Aku bercanda nona, aku tak serendah itu. Tapi yang jelas aku lah yang kau peluk saat aku terbangun tadi."

"Tak bisakah anda melupakannya, mungkin aku bersalah karena tertidur di kamar anda walaupun sebenarnya andalah yang tanpa sadar menarikku."

Kevin mendekatkan tubuhnya di depan Veronica. "Aku tak mungkin bisa melupakan kejadian semalam." bisiknya.

Veronica mundur seketika, wajahnya memerah karena malu. Kevin duduk lagi dan tertawa. Ia sangat senang menggoda wanita itu.

"Tunggu aku selesai makan, kita akan berbicara serius." ujar Kevin seraya meneruskan sarapannya.

Veronica hanya menghela nafasnya, ia dengan sabar menunggu Kevin sarapan. Sesekali Veronica menatap mulut pria itu. Entah apa yang terjadi padanya, ia justru semakin menyukai pria di depannya.

*****

Happy Reading All...😘😘😘

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

si Kevin. .. pinter amat menggoda vero.kan aku jadi mau 😂

2022-09-29

0

Wulandari

Wulandari

Binar² sebuah cinta sudah datang pada 2 sejoli ini,

2021-07-23

0

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Bidadarinya Sajum Esbelfik

yg ini lebih bagus dr kisahnya Amora Dion 😍🥰🥰🥰

2021-07-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!