Seminggu kemudian...
Kevin akhirnya mulai bekerja sebagai manager hotel, walaupun ia kesal dengan keputusan ayahnya tapi ia tak ingin diusir dari Novotel dan menjadi gelandangan di Inggris. Selain Novotel, ayahnya juga mengancam akan memblokir semua kartu kredit dan debitnya jika ia tak mengikuti perintah Michael.
Selama seminggu juga ia terus mengganggu chef Novotel, itu menjadi kebahagiaan buat Kevin disaat ia kesal dengan pekerjaan yang tidak ia inginkan di hotelnya sendiri. Kehadiran Kevin di Novotel Inggris mengundang banyak tamu wanita, mereka bahkan selalu ingin mendekati manager Novotel yang baru.
Tapi tidak bagi Veronica, keberadaan Kevin di Novotel adalah neraka baginya, ia terus saja dikerjai pria itu.
"Chef, anda semakin hari semakin tak bahagia." ujar Clinton.
"Apakah aku harus bahagia setelah terus diganggu singa Novotel." jawab Veronica.
Clinton tertawa lepas. "Ya Tuhan chef, ucapanmu membuatku sangat geli."
"Aku lebih baik diganggu Frans." ujar Veronica.
"Apa aku tak salah dengar, apakah anda merindukan pria itu?" tanya Clinton.
"Tidak akan, tapi dibanding singa ini lebih baik Frans." jawab Veronica.
Clinton kembali tertawa. "Sepertinya singa itu ada disini." bisiknya.
Veronica mengikuti pandangan Clinton, ia terkejut seraya mengumpat. Benar saja, Kevin sedang menuju ke dapur.
"Selamat pagi nona cantik." sapa Kevin.
"Sudah siang dan untuk apa anda kemari." jawab Veronica ketus.
"Apa seperti itu caramu menyapa pemilik Novotel?" tanya Kevin.
"Sepertinya anda hanya seorang manager." jawab Veronica.
Kevin tertawa. "Apapun pekerjaanku sekarang, aku tetap pemilik hotel ini. Aku bisa memecatmu kapanpun aku mau."
"Dasar pria arogan." gumam Veronica.
"Aku mendengarmu, ikutlah denganku." ajak Kevin.
"Maaf tuan Kevin, aku sedang bekerja. Dan aku pikir anda juga sedang bekerja." ujar Veronica.
Kevin tak suka ditolak, ia menghampiri wanita itu lalu menarik tangannya. Kevin terus membawanya keluar dari dapur restoran. Karena tak ingin menimbulkan keributan, Veronica pun akhirnya mengikuti apa mau Kevin.
Kevin membawa Veronica keluar Novotel lewat pintu karyawan.
"Anda ingin membawaku kemana tuan Kevin." ujar Veronica.
"Diamlah." jawab Kevin.
Kevin membawa Veronica menuju mobilnya, mobil yang disediakan Michael untuknya. Ia menarik Veronica masuk kedalam mobilnya.
"Tuan, aku masih bekerja." teriak Veronica.
Kevin tak mendengarkan wanita itu, ia menyalakan mobilnya lalu membawa Veronica keluar dari Novotel.
"Bisakah anda mengatakannya, apakah anda berniat menculikku?" tanya Veronica.
Kevin tertawa sehingga ia terlihat semakin tampan. "Aku tak tertarik padamu nona, jangan terlalu percaya diri."
Veronica semakin kesal, tapi ia terkejut saat Kevin membawanya ke sebuah restoran ternama di Inggris. Ia menatap dirinya sendiri yang masih menggunakan pakaian chef Novotel. Kevin menepikan mobilnya di parkiran. Ia mengambil sebuah tas dari belakang mobilnya lalu memberikannya pada Veronica.
"Gantilah pakaianmu." perintahnya.
"Disini, anda gila." bentak Veronica.
"Terserah, aku tunggu di pintu masuk. Jika kau tak mau, tetaplah gunakan pakaian lusuh itu." jawab Kevin seraya meninggalkannya.
Veronica sangat kesal, ia mengumpat lalu pindah ke belakang untuk mengganti pakaiannya. Setelah ia selesai merapikan dirinya, ia segera menghampiri Kevin.
Kevin menatapnya dari atas sampai bawah. "Sangat pas, ikut aku..." ajaknya.
Veronica mengikutinya kedalam restoran. Kevin memesan beberapa menu makanan utama di restoran itu hingga memenuhi meja mereka.
"Bagaimana aku bisa memakan semua ini?" tanya Veronica.
"Kau memang terlalu percaya diri, aku tak menyuruhmu makan semua ini. Tapi aku hanya ingin kau mencicipinya." jawab Kevin seraya menyerahkan booknote padanya. "Catat semua bahan yang kau ketahui dari makanan yang kau cicipi ini." sambungnya.
Veronica mengerutkan keningnya, ia masih belum mengerti apa maksud Kevin. Tapi Veronica mengikuti perintah Kevin. Untung saja, ia memang terbiasa dan tahu beberapa menu yang ada didepannya. Ia juga sangat pintar mengetahui bahan bahan setiap makanan yang ia makan.
Kevin terus menatapnya, ia tahu kalau Veronica chef yang cerdas. Tentu wanita itu tahu apa saja bahan yang ada di makanan itu. Setelah selesai, Veronica memberikan booknote itu pada Kevin.
"Makanlah yang kau suka, lalu kita kembali." ujar Kevin.
"Aku sudah kenyang." jawab Veronica datar.
"Kalau begitu, tunggu aku selesai makan." kata Kevin terus membuat Veronica kesal.
"Sial, kenapa aku selalu dikerjai pria ini sih. Aku harus menontonnya makan. Dasar pria tak masuk akal." pikir Veronica.
Kevin sudah merasa kenyang, ia mengajak Veronica kembali ke Novotel.
"Apa kau tahu mengapa restoran itu lebih terkenal dari restoran Novotel?" tanya Kevin.
"Makanannya yang enak dan tempatnya yang bagus." jawab Veronica.
Kevin mengangguk. "Kau benar, tapi ada alasan yang lain. Aku 2 hari yang lalu mengunjungi restoran itu, dan kau tahu dari semua makanan yang kau cicipi ada satu bahan yang sama di setiap masakan. Jika kau pintar, tentu akan menuliskan bahan yang sama di booknote tadi. Karena aku merasakan hal yang sama saat aku makan disana 2 hari yang lalu." ujarnya.
Veronica mengingat apa yang ia tuliskan di booknote tadi. "Anda benar, aku menulis satu bahan yang sama di setiap makanan. Bagaimana anda bisa tahu?" tanyanya.
Kevin tertawa. "Itulah mengapa aku terkenal arogan dan kasar di Novotel Indonesia. Aku memiliki lidah yang peka seperti ibuku walaupun aku tak bisa memasak. Ini berpengaruh pada semua sikapku. Aku selalu memberikan saran pada bawahanku tanpa memperdulikan pendapat mereka, karena aku selalu menyelidiki setiap apapun sebelum memutuskannya. Tapi sepertinya tak ada satupun orang yang menyukai sikapku termasuk orang tuaku. Mereka hanya memandangku sebelah sisi yang buruk saja."
Veronica melihat kesedihan yang terpancar dari wajah Kevin, ternyata dibalik sikapnya ada suatu kebenaran yang orang lain tak tahu, tapi Veronica bingung mengapa Kevin mengatakan semua padanya.
"Lupakan ucapanku, ini tak ada hubungannya dengan aku mengajakmu ke restoran itu. Kau sudah tahu satu bahan itu bisa menjadi bahan utama setiap makanan. Aku ingin mengubah restoran Novotel seperti itu. Dan aku sangat percaya padamu chef. Bukan berarti kita harus menggunakan bahan dan masakan yang sama, tapi kau tahu maksudku kan." ujar Kevin.
"Ternyata pria ini sangat cerdas, aku baru tahu hari ini setelah satu minggu. Aku pikir ia hanya pria manja yang hanya main main dan bisanya menghabiskan uang orang tuanya saja, tapi ternyata ia sangat berbeda. Ia memang pantas menjadi pewaris utama Novotel." pikir Veronica.
"Apa kau mendengarku?" tanya Kevin.
"Ah...iya aku dengar." jawab Veronica.
"Aku tahu Novotel Inggris maju pesat setelah kau menjadi chef disini, tapi aku perhatikan tak ada kemajuan. Artinya Novotel ini hanya start di tempat yang sama, tak menurun tapi juga tak naik. Aku ingin kau mengubah makanan kita seperti itu chef, agar para tamu menikmati makanan yang berbeda namun ada yang membuat mereka penasaran dengan setiap rasanya. Cita rasa yang mirip namun tidak sama. Aku pikir kau pasti sudah mengerti maksudku." ujar Kevin.
Veronica mengangguk, ia sangat mengerti apa yang diinginkan Kevin. Dan kali ini ia sependapat dengan pria itu. Keduanya sudah sampai di Novotel kembali.
"Selamat bekerja chef, aku nantikan perubahannya. Dan satu lagi, pakaian itu untukmu, kau cantik mengenakannya." ujar Kevin seraya meninggalkan wanita itu untuk melanjutkan pekerjaannya.
Veronica baru sadar jika ia menggunakan pakaian yang berbeda, ia segera kembali juga menuju restoran, ia akan mengganti pakaiannya lagi dan mencoba memenuhi keinginan Kevin Pranadja, yang artinya ia akan lembur hari ini untuk mencoba kemampuannya membuat menu baru untuk Novotel.
*****
Happy Reading All...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Land19
perasaan dulu kayanya udah pernah baca.
tapi lupa² ingat
2024-10-29
0
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
kayaknya si Kevin sudah mulai luluh deh, buktinya sudah mulai bicara panjang x lebar x tinggi sama Vero 🤭😂
2022-09-25
0
Wulandari
perlahan² Kevin mulai terbuka sama vero , dan secara gak sengaja Kevin mulai sedikit menceritakan masalah nya kepada Vero.
2021-07-23
0