Apa yang diharapkan Veronica tidak terjadi, ternyata restoran lebih sibuk dari biasanya. Tamu hotel semakin banyak, yang ia dengar itu karena Kevin menarik perhatian sebagai manager Novotel. Banyak sekali wanita yang hanya menginap semalam dan makan di restoran hanya untuk melihat wajah Kevin.
"Anda terlihat kesal seperti biasanya chef, seharusnya kita senang tuan Kevin bisa mengubah Novotel lebih ramai dari biasanya." ujar Clinton.
"Pria itu akan semakin besar kepala, lihatlah dan dengar ucapan para wanita itu. Ya Tuhan, aku baru tahu jika manager barunya sangat tampan, dan masih lajang. Ya Tuhan, ingin sekali aku tidur dengannya walaupun hanya satu malam dan memegang otot otot tubuhnya. Ikh... Menjijikan sekali." jawab Veronica menirukan ucapan para tamu hotel.
Clinton tertawa. "Kau terdengar seperti sedang cemburu chef." godanya.
Veronica menendang kaki Clinton. "Jangan mengarang cerita Clinton. Kau membuatku semakin muak."
"Maaf chef, aku hanya bercanda." jawab Clinton.
"Chef, ada tuan Frans." ujar Cleo.
"What?" ujar Veronica terkejut seraya mengumpat begitu banyak membuat Clinton terkekeh. "Bukankah pria itu bilang pergi 2 minggu. Katakan aku sibuk Cleo, kau saja yang menemuinya." pintanya.
"Kenapa aku, anda yang dicari olehnya." jawab Cleo.
"Ini kesempatanmu mendekati pria itu." goda Veronica.
"A.a.apa maksudmu?" tanya Cleo tergagap.
Clinton tertawa. "Siapa yang tak bisa melihat matamu saat menatap tuan Frans Cleo, kami tahu kau menyukainya."
Wajah Cleo memerah, ia menggeleng. "Kalian mulai gila, siapa bilang aku menyukainya."
Kali ini Veronica yang tertawa. "Sudahlah katakan saja padanya kalau aku sibuk Cleo."
"Baik chef." jawab Cleo seraya meninggalkan mereka.
"Kau ini sangat jujur Clinton, bagaimana jika Cleo malu dan tak mau bekerja lagi." ujar Veronica.
"Aku akan menyeretnya kembali chef." jawab Clinton seraya tertawa.
"Dasar kau ini, sudah lanjutkan pekerjaanmu." perintah Veronica.
"Siap chef." jawab Clinton.
Mereka melanjutkan pekerjaan, semakin siang justru semakin sibuk. Veronica tetap menyiapkan makan siang Kevin. Ia tak ingin membuat kesalahan seperti semalam.
"Tuan Kevin akan makan disini chef." ujar pak Leo.
"Baik pak." jawab Veronica.
"Sialan, restoran akan heboh karena kehadirannya. Para tamu wanita benar benar ingin bertemu dengannya." umpat pak Leo.
Clinton tertawa. "Apa anda kalah tampan pak Leo?" godanya.
"Sangat, aku tak tahu pemilik Novotel yang arogan setampan itu. Aku pikir hanya ayahnya saja yang tampan." jawab pak Leo.
"Memang tuan Kevin anak angkat, tentu saja ia akan tampan seperti ayahnya. Dan aku pernah melihat bu Amora, wah wanita itu sangat cantik di umurnya yang sekarang, aku tak bisa membayangkan seperti apa saat ia masih muda." jawab Clinton.
"Yang aku tahu, ia chef yang sangat cantik di Indonesia." sambung Veronica.
"Dan sepertinya kau juga chef cantik disini." goda pak Leo.
Veronica tertawa. "Apakah tuan Kevin sudah mau datang?"
Pak Leo menatap jam tangannya. "Setengah jam lagi, baiklah kalian lanjutkan pekerjaannya."
Keduanya mengangguk, pak Leo meninggalkan mereka di dapur. Veronica menghela nafasnya.
"Sepertinya tuan Kevin sengaja memamerkan wajahnya." ujar Veronica.
"Itu bagus, siapa tahu tamu Novotel menambah waktu untuk menginap." kata Clinton.
"Selamat menyibukkan diri Clinton." ejek Veronica.
"Dan selamat lembur nona." ejek Clinton balik.
Keduanya terkekeh. Cleo kembali lagi, ia mengatakan Frans masih menunggunya. Ia tak mau pergi sebelum bertemu dengannya.
"Pria keras kepala, aku yakin ia hanya ingin memberiku bunga dan barang mewah yang lain." kata Veronica.
"Kali ini terimalah chef, selama ini kau selalu membuang pemberiannya dan diambil Cleo." ujar Clinton.
"Lihat nanti." jawab Veronica.
Wanita itu membersihkan dirinya sebelum menemui Frans.
*****
Frans lebih tampan dari biasanya, pria itu terus menatap pintu menuju dapur. Ia benar benar menunggu kedatangan Veronica. Dan yang ia harapkan akhirnya muncul juga. Wanita itu sangat cantik seperti biasanya, ia tersenyum padanya membuat Frans tak tahan ingin sekali memeluk dan menciumnya.
"Hai..." sapa Frans.
"Hai tuan, apa kabar? Bukankah anda akan kembali seminggu lagi." tanya Veronica.
Frans mengangguk. "Seharusnya seperti itu tapi pekerjaanku lebih cepat dari perkiraan." jawabnya sambil memberikan buket bunga padanya.
Veronica tersenyum seraya mengambil bunganya. "Terima kasih, kau selalu perhatian."
"Bunga bunga itu selalu cantik sepertimu. Dan ini hadiah yang lain." ujar Frans sambil memberikan hadiahnya.
"Maaf tuan, seharusnya anda tak perlu memberiku hadiah terus menerus. Aku merasa tak enak." ujar Veronica.
"Ayolah miss, aku sudah berapa kali mengatakannya padamu. Aku senang melakukannya pada wanita cantik sepertimu. Ini tas limited edition, hanya ada 2 produk. Yang satu sudah dibeli artis terkenal Korea dan yang satu untukmu." jawab Frans.
Veronica terkesiap. "Mana mungkin aku menerima hadiah seperti itu tuan Frans. Maaf ini terlalu berlebihan."
Frans menarik tangan Veronica. "Terimalah, aku mohon."
Veronica segera menarik tangannya.
"Bisakah kita makan malam. Aku ingin sekali mengajakmu ke sebuah restoran terkenal disini." ajak Frans.
"Aku seorang chef, aku akan terus sibuk disini." jawab Veronica.
"Kapan kau ada waktu untukku miss? Apa kau tak tahu jika selama ini aku menyukaimu?" tanya Frans.
Veronica menatapnya, ia tahu pria itu menyukainya. Tapi ia sama sekali tak berniat mencari kekasih sekarang. Tiba tiba Kevin datang merebut bunga yang ada di tangan Veronica dan mengembalikannya pada Frans. Veronica terkejut begitu juga dengan Frans.
"Ini masih jam kerja, masuklah atau kau aku pecat." bentak Kevin. "Dan kau tuan, jangan mengganggu karyawan hotel. Apakah anda tak melihat kami sedang sibuk." lanjutnya.
"Anda siapa melarangku menemui miss Vero." tanya Frans.
"Aku pemilik Novotel, dan aku tak keberatan jika hanya kehilangan satu tamuku." jawab Kevin.
Veronica segera meninggalkan mereka, sedangkan Kevin mulai dikerumuni tamu wanita hotel. Mereka sibuk meminta foto pada Kevin. Frans sangat kesal, wajahnya begitu marah. Pria itu menarik kerah baju Kevin lalu memukulnya dengan keras. Kevin seketika tersungkur, keributan mulai terjadi.
Kevin bangun dan membalas pukulan Frans. Sontak saja teriakan teriakan terdengar, keributan itu membuat beberapa karyawan melerai mereka. Pak Leo memegangi Kevin, sedangkan pelayan yang lain memegang Frans.
"Sialan, mengapa kau memukulku brengsek." teriak Kevin.
"Kau pria arogan yang harus dihajar, kau memperlakukan karyawanmu seperti budak. Bahkan kau memperlakukan chef Vero seperti itu." teriak Frans.
"Apa urusanmu dengan pekerjaanku hah." bentak Kevin.
"Aku calon suami chef Vero, tentu saja semuanya menjadi urusanku." jawab Frans.
Kevin tertawa dengan keras. "Kau gila, sejak kapan kau menjadi calon suaminya hah. Jika kau memang calon suaminya, mengapa ayahnya menitipkan wanita itu padaku." balas Kevin.
"Ya Tuhan, hentikan. Apa yang kalian lakukan?" tanya Veronica panik.
Frans dengan marah meninggalkan restoran, begitu juga dengan Kevin pria itu melepaskan dirinya dari pak Leo dan dengan marahnya ia kembali ke kamarnya.
*****
Happy Reading All...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
dulu amor jadi rebutan Steven dan Dion, eh sekarang Vero jadi rebutan Kevin dan frans, kalaupun nanti menang Kevin pasti rintangan nya gede nih 😂
2022-09-26
0
Wulandari
asyik ada tontonan gratis nih
😊😊😊
2021-07-23
0
Sri Salina
wah ternyata Kevin bersaing dengan Fran untuk memperebutkan Veronica makin seru ceritanya
2021-07-05
0