Keduanya Terkejut

Veronica Jukler terus tersenyum saat memasak membuat Clinton kebingungan. Wanita itu seperti sedang jatuh cinta pada pria.

"Kau terlihat sangat bahagia chef." ujar Clinton.

Veronica mengangguk. "Ada kejadian lucu hari ini saat aku di sebuah mini market. Ada seorang pria arogan dan sangat sombong merebut sandwich yang ada di tanganku." jawabnya.

"Bukankah itu menyebalkan, bagian mana yang lucu?" tanya Clinton.

"Awalnya memang sangat menyebalkan, tapi berubah menjadi sangat lucu saat perut pria itu berbunyi, ternyata ia sangat kelaparan." jawab Veronica.

Clinton akhirnya tertawa. "Pria yang malang, pasti ia sangat malu. Lalu bagaimana selanjutnya?"

Veronica mengangkat bahunya. "Pria itu sangat kasar, ia pergi begitu saja. Padahal aku menawarkan sandwich ku secara gratis."

"Ia terlalu malu untuk menerima bantuanmu chef, kasihan sekali." kata Clinton.

"Tapi aku berharap tak pernah menemui pria semacam itu, sayang sekali padahal ia sangat tampan tapi hatinya tak setampan wajahnya." ujar Veronica.

"Aku pikir pria itu hanya pria manja." kata Clinton.

"Mungkin saja, tapi sepertinya ia bukan dari negara kita. Walaupun bahasa Inggris nya sangat fasih, tapi aku yakin ia bukan orang Inggris." kata Veronica.

"Maksudmu pria asing, bagaimana ia bisa bersikap seperti itu jika bukan di negaranya sendiri." ujar Clinton.

Veronica hanya mengangkat bahunya.

"Chef, anda dipanggil pak Leo." ujar Cleo.

"Ada apa, mengapa ia memanggilku?" tanya Veronica.

"Ini pasti berhubungan dengan pemilik Novotel dari Indonesia." kata Clinton.

"Maksudmu pria itu sudah datang?" tanya Veronica.

Mereka mengangguk.

"Oh ya ampun, aku bisa gila dengan tugas baruku." kata Veronica seraya menemui pak Leo.

Benar saja, pak Leo menyuruhnya menyiapkan menu makan siang terbaik untuk pria itu. Untung saja ia tak perlu mengantarkannya langsung padanya, ia bisa menyuruh room service mengantarkannya.

Veronica menarik nafasnya dalam-dalam saat kembali ke dapur. "Clinton, bantu aku menyiapkan makanan buat pria itu. Aku sampai lupa namanya." pintanya.

"Kevin Pranadja chef, itu namanya." jawab Clinton.

"Terserahlah, cepat. Kata pak Leo sepertinya ia sudah kelaparan. Merepotkan sekali." kata Veronica.

Clinton mengangguk seraya membantu Veronica menyiapkan makanannya. Sudah setengah jam, akhirnya ia selesai menyiapkan beberapa menu yang berbeda.

"Apa semua ini akan dimakannya?" tanya Clinton.

"Entahlah, aku tak tahu. Setidaknya setelah ini kita bisa tahu apa yang ia suka dan tidak. Antarkan ini ke room service." perintah Veronica.

"Bukankah anda langsung yang harus mengantarkannya." kata Clinton.

Veronica menggeleng. "Kata pak Leo, siapa saja asal segera membawakannya kesana."

"Baiklah." jawab Clinton, ia menyuruh Cleo mengantarkan makanan itu ke room service.

Saat Veronica mulai memasak lagi, Cleo kembali dengan makanannya yang tadi.

"Chef..." panggil Cleo.

Veronica terkejut. "Ada apa, apa tuan Kevin tak menyukainya?" tanyanya.

Cleo menggeleng. "Bukan itu chef, tapi semua staf room service memohon padaku untuk mengantarkan makanan ini langsung ke lantai 18. Mereka semua takut pada tuan Kevin."

"Dan..." tanya Veronica.

"Dan mendengar cerita mereka, aku juga jadi takut chef." jawab Cleo.

Veronica menghela nafasnya, ia terpaksa harus mengantarkannya langsung. Ia menatap Clinton, tapi asistennya menggeleng.

"Baiklah, biar aku saja. Aku penasaran pria seperti apa yang kalian takuti." ujar Veronica seraya mendorong troli makanannya menuju kamar Kevin Pranadja.

*****

Sepanjang jalan menuju kamar pemilik Novotel, Veronica terus berdoa. Ia berharap apa yang dikatakan karyawan hotel tak benar. Ia akhirnya merasakan ketakutan yang sama saat ini. Veronica keluar dari pintu lift, ia sudah sampai di lantai 18. Ia kini mencari kamar 1303. Veronica melihat kamar itu lalu mengetuk perlahan.

"Room service..." ujar Veronica.

Sangat lama ia menunggu pintu terbuka, ia kembali mengetuk pintu lebih keras.

"Room service..." ujarnya lagi.

"Tak bisakah kau bersabar sedikit." ujar Kevin dari kamar.

Seketika Veronica terdiam, ketakutannya semakin menjadi, tapi ia seperti pernah mendengar suara pria itu. Veronica berpikir sejenak, tapi ia lupa. Pintu kamar akhirnya terbuka, Veronica menundukkan kepalanya.

"Makanan anda tuan." ujar Veronica.

"Bawa masuk." ujar Kevin.

Mereka belum menyadari satu sama lain, Kevin memunggunginya, pria itu ternyata masih bertelanjang dada. Ia baru selesai mandi, Veronica terkejut saat menatap punggung berotot itu. Tubuhnya yang sangat gagah dan kulitnya sangat putih. Veronica pamit keluar pada Kevin, ia sudah membalikkan tubuhnya.

"Tunggu dulu, aku belum melihat makanan yang kau bawa. Apakah itu sesuai dengan seleraku atau tidak." ujar Kevin.

Veronica membalikkan tubuhnya dan seketika bertemu muka dengan pria itu. Keduanya sama sama terbelalak.

"Kau..." ujar keduanya bersamaan.

"Maafkan aku tuan." ujar Veronica setelah menyadari ucapannya.

Kevin tertawa. "Apakah Inggris begitu kecil, mengapa aku harus bertemu dengan wanita sepertimu." ujarnya.

Veronica terus menundukkan kepalanya.

"Mana wanita yang sangat sombong yang aku temui pagi tadi." ejek Kevin.

"Maaf tuan, bukan aku yang salah. Tapi anda..." jawab Veronica.

"Aku? Bagaimana itu kesalahanku, kau yang mengambil makanan yang mau aku beli." bentak Kevin.

"Jika aku tahu anda sangat kelaparan, mungkin aku akan mengalah." ejek Veronica.

Kevin mengumpat dengan kasar. "Jadi kau hanya karyawan room service disini, apa kau bosan bekerja di Novotel?"

"Apa maksud anda?" tanya Veronica.

"Aku akan memecatmu." jawab Kevin.

Veronica terkejut, matanya melebar penuh amarah. Tapi Kevin justru tertawa melihat ekspresi wajah wanita itu.

"Sepertinya memecatmu kurang menyenangkan." ujar Kevin sambil menatap Veronica dari atas sampai bawah. "Apa kau bisa melayaniku lebih dari ini?" godanya.

Amarah Veronica memuncak. "Berani beraninya kau merendahkanku, kau pikir aku wanita seperti itu." bentaknya.

Kevin mengangkat sebelah alisnya, wanita yang ia hadapi sangat menarik baginya. Melihat dari tubuhnya yang seksi dan wajahnya yang cantik, seharusnya hubungan ranjang sudah sering ia lakukan. Tapi melihat dari kemarahannya, justru mengatakan sebaliknya.

"Tetap disana, aku akan mencicipi makanan ini." ujar Kevin tak memperdulikan kemarahan Veronica.

Wanita itu bergeming, ia tak menjawab apapun. Ia terus memperhatikan Kevin yang sedang makan.

"Makanan ini sangat lezat, tapi aku harus memberi wanita ini pelajaran." pikir Kevin.

"Ciiih, makanan apa yang kau bawa ini, semuanya sudah dingin dan hampir basi." teriak Kevin.

"Tak mungkin, aku..."

"Ganti semuanya dengan yang baru, katakan pada chef nya jangan membuat makanan yang tidak enak seperti ini. Ini Novotel, bukan warung kaki lima." ejek Kevin.

Dengan kesal, Veronica membereskan makanannya, ia yang membuat makanan itu. Dan ia dihina seperti itu.

Suara ketukan pintu mengejutkan mereka, ternyata itu Cleo.

"Maafkan aku tuan mengganggu, chef restoran sangat ramai, anda ditunggu Clinton." ujar Cleo.

"Baiklah, tolong bawakan troli ini dan ganti makanannya." jawab Veronica seraya meninggalkan kamar tanpa menatap Kevin lagi.

Cleo menarik trolinya namun ditahan oleh Kevin. "Apa wanita tadi seorang chef?" tanyanya.

"Tentu tuan, apa anda tidak lihat seragamnya? Ia adalah chef terbaik selama 3 tahun." ujar Cleo.

Kevin terbelalak, ia menghina seorang chef langsung di depannya. Wanita itu pasti sangat terluka, ia hanya berniat mengerjainya.

"Baiklah kau boleh keluar dan biarkan troli itu disini. Dan katakan pada chef mu, untuk datang langsung mengirimkan makananku saat makan malam nanti." perintah Kevin.

"Maaf tuan, chef Vero bekerja hanya sampai pukul 5 sore, Clinton yang akan melanjutkan pekerjaan malam hari." jawab Cleo.

"Aku tak suka dibantah, ia yang harus melayaniku langsung." bentak Kevin.

Dengan takut Cleo mengangguk dan meninggalkan kamar Kevin.

"Chef Veronica Jukler, jadi kaulah wanita itu yang selalu disebut di Novotel Indonesia. Ini akan semakin menarik buatku." gumam Kevin.

Kevin kembali memakan makanan itu, karena tadi ia hanya bercanda dan mengerjai wanita itu. Ia juga sudah tak bisa menahan rasa laparnya lagi.

*****

Happy Reading All...😘

Terpopuler

Comments

Athallah Linggar

Athallah Linggar

cihhh anak manja

2023-01-04

0

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

kayak nya dah ada magnet nih buat Kevin ke veroo. magnet" cinta 🤣🤣🤣

2022-09-25

0

kinan kinan

kinan kinan

Minta maaflah kevin..

2022-08-31

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!