Suasana yang damai menyelimuti kota Jakarta di pagi hari ini. Begitu pula di sebuah rumah yang berada di salah satu kawasan elit yang ada di Jakarta. Pagi itu, suasana di rumah tersebut tampak sangat sibuk. Semua pekerja di rumah tersebut tampak sibuk, tak terkecuali nyonya Emeliete. Beliau sudah sibuk sedari pagi di dapur membantu para asisten rumah tangganya untuk menyiapkan berbagai macam makanan juga minuman. Karena hari itu adalah hari ulang tahun putri bungsu mereka yang ke-5 tahun. Nyonya Emeliete sudah mempersiapkan acara ini dari lama. Karena dia akan memperkenalkan putri bungsunya ke para sahabat serta kolega bisnis keluarganya.
Kenapa baru diperkenalkan sekarang? Kenapa tidak sejak lahir saja? Karena ketika berumur 2 tahun, si putri bungsu tersebut tinggal sementara waktu di rumah opa dan omanya di Jerman. Selain itu, alasan lainnya demi keselamatan putri bungsu mereka. Dalam dunia bisnis, tentunya ada banyak persaingan. Baik yang secara legal maupun ilegal. Iri hati tentu menjadi landasan utama kebencian tersebut. Karena tidak mampu bersaing secara sehat, maka mereka pun tak segan untuk melakukan hal yang licik bahkan berbahaya hanya demi mewujudkan keinginannya.
Ketika berumur 4 tahun, barulah Rashieka, putri bungsu mereka bisa kembali kerumah dan berkumpul bersama papa, mama, dan kedua kakak lelakinya. Karena terlalu sibuk membantu para asistennya dalam menyiapkan berbagai hal, sehingga nyonya Emeliete tak menyadari kalau Rashieka sudah berada di dekatnya dan memeluk kakinya dengan erat.
"Eh, anak mama sudah bangun ya sayang," Ucap Emeliete kepada putrinya sembari berjongkok menyamakan tingginya dengan putrinya lalu memeluk dan mencium kening putrinya dengan lembut.
"Iya ma. Tadi kebangun karena ada suara rame diluar kamar. Lalu ketika Rashie membuka pintu, semua maid sibuk bolak balik. Ketika ditanyain pada jawab rahasia, jadi Rashie turun saja kebawah sekalian mau makan roti bakar buatan mama." Ujar Rashie sembari mengucek matanya.
Sebenarnya Rashie masih sangat mengantuk dan ingin tidur kembali. Namun, ia tak melakukannya. Karena ketika dia menuruni tangga, aroma makanan yang sangat wangi membuatnya menjadi lapar. Sehingga ia putuskan untuk turun dan meminta mamanya membuatkan roti bakar.
"Ya ampun sayang, kamu ini. Ya sudah sekarang Rashie mandi, lalu ganti pakaian ya. Mama akan buatkan roti bakar untuk Rashie."
Emeliete pun memanggil salah 1 maidnya yaitu Emmy dan meminta Emmy untuk mengantarkan Rashie kembali ke kamar dan bersiap-siap. Karena tak lama lagi suaminya tuan Sanjaya Edelmiro serta kedua putranya yaitu Adam Edelmiro dan Seanders Edelmiro akan segera turun untuk sarapan bersama.
Rashieka pun mengangguk dan mengikuti Emmy untuk kembali ke kamarnya. Dibantu oleh Emmy, kini Rashieka sudah rapi dan wangi tentunya. Ia memakai dress berwarna biru muda dilengkapi dengan bandana berwarna senada. Dengan telaten Emmy membantu merapikan dandanan nona kecilnya. Setelah dirasa cukup, barulah ia mengajak nona kecilnya untuk turun kebawah. Rashieka pun mengikuti Emmy dengan hati yang senang. Karena ia akan sarapan dengan roti bakar kesukaannya.
Tak lama, tuan Sanjaya Edelmiro beserta kedua anak lelakinya yaitu Adam Edelmiro dan Seanders Edelmiro pun ikut bergabung di meja makan. sudah menjadi tradisi di keluarga mereka bahwa diusahakan untuk makan bersama di meja makan kecuali sedang sakit atau tidak dirumah.
"Selamat pagi putri papa yang cantik, bagaimana tidurnya semalam?" ucap Sanjaya sembari membelai kepala Rashieka.
"Selamat pagi papa, kak Adam dan kak Sean. Rashie tidur sangat nyenyak. Rashie semalam bermimpi memakan kue yang sangat besar dan Rashie mendapatkan banyak hadiah," ujar Rashie sembari memakan roti bakar kesukaannya.
"Oh ya, wah kakak juga mau dong kuenya. Apakah Rashie mau mebagikan kuenya kepada kak Adam dan kak Sean?" ucap Sean sembari menatap adiknya dan tersenyum dengan lembut.
"Tentunya kak, Rashie akan membagikan kue itu untuk semuanya," ucapnya sembari mengacungkan jempolnya.
Tuan Sanjaya dan nyonya Emeliete pun tersenyum melihat interaksi ketiga anaknya. Begitulah keseharian keluarga Edelmiro sejak kembalinya si putri bungsu kerumah tersebut. Berpisah dengan sang anak tentunya menjadi pilihan berat untuk mereka. Terutama untuk nyonya Emeliete. Rashieka dibawa ke Jerman ketika ia berusia 2 tahun. Hal itu dilakukan karena terjadi perseteruan antara keluarga Edelmiro dengan saingan bisnisnya. Padahal sebelumnya tidak ada masalah apapun. Sanjaya yakin bahwa ada dalang lain dibalik kejadian itu semua dan ia akan mengusut hal itu hingga ke akarnya.
Setelah sarapan, tuan Sanjaya pun berpamitan untuk ke kantor. Begitu pula dengan Adam dan Sean. Mereka 1 mobil dengan papanya. Karena pagi ini, mereka ada latihan di sekolah untuk menyambut acara ulang tahun sekolah.
Setelah papa dan kedua kakaknya pergi, Rashie mengajak mamanya untuk menemaninya ke taman di samping rumah. Rashie menanyakan pada mamanya kenapa orang-orang pada sibuk sedari pagi.
"Mama, kenapa semuanya pada sibuk? Rashie kan ingin mengajak kak Emmy bermain. Rashie bosan kalau hanya diam saja," rengek Rashie kepada mamanya.
Sembari mengusap pipi Rashie dengan lembut, nyonya Emeliete menjawab "Sayang, nanti sore akan ada kejutan buat Rashie. Sembari menunggu, bagaimana kalau Rashie ke ruang bermain? Karena sehabis kakak latihan, kak Helion juga akan datang kemari."
"Wah... Benarkah, kak Helion akan datang? Asyik, Rashie bisa bermain dengan kak Helion lagi. Rashie mau mendengarkan cerita kak Helion ketika liburan di Swiss," ujar Rashie penuh semangat.
Tak lama, Rashie pun langsung berlari ke ruang bermainnya. Begitu banyak mainan yang ada di ruangan tersebut. Ruangan yang khusus dibuat untuk Rashie. Saat ini Rashie tengah asyik mewarnai. Tak lama pintu diketuk.
Tok
Tok
Tok
"Nona kecil, ini Emmy. Saya datang membawakan cemilan dan jus buah untuk nona," Ucap Emmy.
"Masuklah kak Emmy, Rashie sedang mewarnai," Ujar Rashie sambil terus mewarnai sebuah kastil kerajaan sembari bersenandung.
Ceklek dan pintu pun terbuka. Emmy meletakkan nampan berisi cemilan dan jus tersebut ke sebuah meja kecil yang berada di dekat jendela.
Tak lama Emmy pun berjalan mendekati nona kecilnya seraya berkata,"Nona mau saya temani disini?"
Rashie melirik sekilas lalu menganggukkan kepalanya. Emmy pun duduk dan menemani nona kecilnya. Sembari mewarnai, Rashie juga memakan cemilan dan meminum jus buah yang dibawakan oleh maidnya tersebut.
Sesekali Rashie bertepuk tangan karena senang dengan hasilnya mewarnai gambar itu. Lalu tak lupa ia juga menghabiskan cemilan dan jusnya. Setelah itu Rashie merasa mengantuk. Tak lama ia pun tertidur dipangkuan Emmy.
Setelah dirasa nona kecilnya pulas, Emmy pun membawa nona kecilnya kembali ke kamar. Karena ruang bermain itu bersebelahan dengan kamar Rashie. Lalu Emmy kembali ke ruang bermain dan membereskannya.
Emmy pun menuruni tangga lalu menuju ke dapur. Setibanya di dapur, Emmy membantu membereskan perlengkapan yang belum sempat dibereskan oleh maid lainnya. Kesibukan hari itu benar-benar membuat semuanya bekerja ekstra keras. Karena ini adalah acara pertama untuk nona kecil mereka.
Begitu banyak kejadian yang membuat nona kecil mereka menjauh dari keluarga untuk sementara waktu. Karena nona kecilnya sudah kembali, Emmy dan para pekerja di kediaman Edelmiro berusaha keras agar acara kejutan ulang tahun ini bisa membuat nona mereka senang dan bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Laura Rivera 🇨🇴❤️
Semangat terus thor, kita tunggu update baru!
2023-08-27
1
♡お前のペンデハ♡
Semangat menulis, thor! Teruslah berkarya dan menghibur pembaca seperti aku.
2023-08-27
1