Kelompok sepi

Pagi yang cerah ini, satu per satu siswa mulai masuk ke dalam kelas. Sebentar lagi bell tanda masuk akan segera berbunyi. Gayatri memandangi meja di depannya, masih kosong. Padahal biasanya laki-laki tengil itu sudah ada di kelas lebih dulu dari dirinya.

Gayatri melihat jam di tangannya, dua menit lagi bell berbunyi, tetapi sosok Shaka masih belum terlihat batang hidungnya. Mata bulat Gayatri menatap ke arah pintu masuk, hanya ada Indah yang menatapnya dengan sinis lalu mendelik. Gadis itu terlihat tidak bersemangat, mungkin karena tidak ada Shaka di kelasnya.

“Ke mana anak tengil itu? Apa dia sakit?” Gayatri bergumam dalam hatinya. Ia membuka buku pelajaran dan membaca bab yang akan di bahas guru. Tetapi pikirannya malah tidak di sini. Pikirannya masih tertaut pada Shaka. Entah sejak kapan ia peduli pada keberadaan laki-laki ini.

Bell masuk pun berbunyi dan tidak lama guru mata pelajaran ekonomi masuk. Ini mata pelajaran kesukaan Rasya. Sahabatnya itu sangat suka berhitung. Tetapi sekarang, Gayatri sendiri yang harus berhitung. Kursi kosong di depannya benar-benar meningatkan Gayatri pada sosok sahabatnya itu. Rasa kesepian kembali hadir saat Shaka tidak mengisi bangku milik sahabatnya.

“Selamat pagi anak-anak. Bagaimana kabar kalian hari ini?” sapa guru Ekonomi.

“Baik Pak,” sahut siswa bersamaan.

“Waah, kalian sepertinya sangat semangat yaa, walau pun ada satu orang yang tidak hadir, saya harap tidak mengurangi rasa semangat kalian,” ucap sang guru dengan senyum yang cerah.

Guru ini bahkan tahu kalau Shaka tidak masuk, sementara Gayatri tidak tahu apa-apa. Ia pun akhirnya menyalakan ponselnya yang ia taruh di kolong meja. Ia membuka group chat kelasnya. Sudah ada ratusan pesan yang belum ia baca. Satu per satu baris pesan ia baca dan ia baru tahu kalau Shaka di scorsing tanpa alasan yang jelas.

“Ternyata dia nakal juga,” batin Gayatri. Ia mengunci kembali layar ponselnya dan menyimak penjelasan gurunya.

“10 prinsip dasar akuntansi dalam membuat laporan keuangan, ada yang sudah baca?” tanya guru tersebut seraya menulis di papan tulis.

“Belum….” Para siswa kompak menjawab.

Sang guru mulai menjelaskan 10 prinsip itu dan Gayatri menyimaknya dengan seksama. Ia mencatat beberapa point penting dari materi ini dan di tutup dengan tugas.

“Silakan kalian bagi kelompok ke dalam 10 kelompok, lalu buat artikel tentang contoh dari masing-masing prinsip dasar akuntansi. Karena kelas ini hanya ada 30 siswa, berarti satu kelompoknya hanya tiga orang. Kumpulkan tugasnya maksimal minggu depan. Semakin cepat kalian mengumpulkan tugas, maka nilai kalian akan semakin baik. Okey, saya tunggu ya. Selamat pagi,” tutup guru tersebut.

“Pagi Pak,” sahut siswa bersamaan.

Guru mata pelajaran ekonomi pun keluar dari kelas, menyisakan keriuhan siswa yang membagi kelompoknya. Seorang gadis bertubuh mungil dengan kaca mata besar, menghampiri Gayatri. “Aya, boleh gak kalau aku masuk ke kelompok kamu? Aku belum masuk kelompok mana pun,” ucap gadis itu.

Gayatri hanya terdiam, sudah pasti sisa kelompok terakhir itu adalah dirinya, Shaka dan gadis mungil di hadapannya yang bernama Rosi. Gadis ini memang selalu satu kelompok dengannya, menjadi dua orang yang selalu tersisih dari teman lainnya.

“Shaka gak masuk ya? Kita kerjain tugasnya di perpus aja yuk?” ajak Rosi. Seperti paham kalau diamnya Gayatri berarti memperbolehkannya bergabung.

Gayatri hanya bisa setuju, ia pergi ke perpustakaan bersama gadis mungil ini.

Di tempat berbeda, Shaka sedang membaca surat skorsing yang di kirim melalui email oleh pihak sekolahnya. Katanya ia melakukan pelanggaran etika dengan masuk ke dalam ruangan tanpa izin. Ya, Shaka bisa menerima itu. Tidak masalah untuknya, mungkin waktu satu minggu bisa ia gunakan untuk melakukan banyak hal.

Di mulai dengan ia mencoba menghubungi David sahabatnya. Ia mengirimkan pesan pada David karena jam segini sudah pasti David masih tertidur.

“Malam David. Maaf ganggu istirahat kamu. Saya memerlukan bantuan kamu saat ini. Boleh tolong pinjam id spy kamu? Punya saya di blokir, saya harus mencari beberapa data.” Pesan itu yang Shaka kirimkan pada David. David belum membacanya apalagi membalasnya. Laki-laki itu pasti masih berada di alam mimpinya. Entah mimpi berperang atau mimpi memata-matai.

Sambil menunggu balasan pesan dari David, Shaka memilih untuk mengolahragakan tubuhnya. Ia hanya mengenakan celana pendek selutut dan kaos singlet.

Olahraga rutinnya di mulai dari jogging di halaman belakang rumahnya, lalu push up dan sit up. Di sambung dengan pull up dan terakhir adalah latihan boxing. Ia menghajar samsak yang tergantung di hadapannya. Menghujamkan pukulan bertubi pada benda yang menggantung itu.

Satu jam saja, tubuhnya sudah berkeringat hebat hingga seluruh tubuhnya basah. Puas berolah raga, Shaka mengambil air minumnya. Ia menikmati cairan bening itu di bawah pohon rindang yang ada di taman rumahnya. Ia mengatur napasnya yang memburu agar lebih tenang dan nyaman.

Sebuah notifikasi pesan membuat perhatian Shaka teralih. Ia memeriksa ponselnya dan ada pemberitahuan kalau ia dimasukkan ke dalam sebuah group. Isinya hanya tiga orang.

“Grup apa ini?” Shaka mengernyitkan dahinya tidak mengerti. Ia mengecek anggota groupnya ternyata ada Gayatri di grup ini.

“Halo Shaka, Aya. Perkenalkan aku Rosi, kita satu grup di tugas pak Rudy.” Shaka tersenyum membaca sebaris pesan siswi bernama Rosi itu. Kalau tidak salah gadis ini duduknya paling belakang, dekat jendela.

“Tugas dari pak Rudy, kita di suruh bikin artikel tentang contoh dari 10 prinsip dasar akuntansi dalam membuat laporan keuangan, khususnya point prinsip biaya historis atau historical cost principle. Tugasnya di kumpul minggu depan, tapi lebih cepat di kumpul akan lebih bagus nilainya.” Itu pemberitahuan Rosi yang kedua.

Shaka tersenyum tipis membaca pesan dari Rosi, ia merasa benar-benar menjadi siswa SMA. Di group ini, Rosi lah yang paling aktif, padahal kalau di kelas ia sangat pendiam. Mata Shaka membulat saat melihat Gayatri yang sedang mengetik.

"Kenapa jantungku deg-degan gini?" Karena efek tidak sabar, jantung Shaka ikut berdebar kencang. Ia menunggu kira-kira Gayatri akan menulis apa. Lama sekali notifikasi typing itu muncul di layar ponsel Shaka membuat ia tidak sabar.

“Y,” ternyata hanya itu yang di ketik Gayatri.

“Astagaaa, aku pikir kamu kamu ngetik apa Aya,” gumam Shaka seraya menghembuskan napasnya yang tadi tertahan.

“Gue pikir Aya mau pidato, ngetiknya lama amat dah.” Shaka mengetik pesan itu di grupnya. Semua orang sudah membaca pesannya, tetapi tidak ada yang menimpali. “Btw, makasih udah undang gue ke group yang luar biasa ini. Luar biasa hening 😒,” imbuh Shaka, sambil terkekeh sendiri.

“Aya lagi nyari materi Shaka, nanti kayaknya bakal di share di sini.” Adalah Rosi yang memberikan balasan.

“Kalian ngerjain tugas bareng?” tanya Shaka.

“Iya, aku sama Aya di perpus,” balas Rosi seraya melampirkan foto Gayatri yang sedang membaca buku besar.

“Waah, kayaknya seru ya kalau kita ngerjainnya ngumpul. Apa gue ke sekolah aja gitu?” tanya Shaka tiba-tiba.

“Bukannya lo lagi di skor ya?” lagi, Rosi yang membalas.

“Iyaa. Rosi, keyboardnya Aya rusak ya?” Shaka iseng bertanya.

“Kurang tau, emang kenapa?”

“Nggak apa-apa. Gue pikir rusak, soalnya cuma bisa bales Y doang,” balas Shaka sambil terkekeh.

“Oohh, hahaha….” Rosi ikut tertawa dalam pesannya.

Shaka melihat lagi Gayatri typing, cukup lama, membuat Shaka kembali tidak sabar menuggu. “Duh gue deg-degan, kali ini Aya mau ngetik huruf apa ya?” tulis Shaka.

“Tungguin aja Shaka, kayaknya panjang,” balas Rosi.

“Iya gak sabar. Jangan sampe lama typingnya cuma satu huruf doang yang di enter,” sindir Shaka.

Ia kembali terkekeh sendiri dan sampai saat ini Gayatri belum selesai typing. Shaka benar-benar menunggu isi ketikan Gayatri. “Jir lama banget sih, dia nulis apa sebenernya?” Shaka di buat gelisah oleh Gayatri.

“Astaga! Hahahaha….” Shaka tertawa terpingkal-pingkal saat ternyata yang di kirim Gayatri hanya symbol jari tengah. “Wwkwkwkwk, gokil ini cewek.” Shaka tertawa terbahak-bahak sampai pipinya sakit.

“Apa gue bilang, singkat padat dan mengancam,” komentar Shaka di group.

Rosi hanya mengirim emoticon tertawa hingga berair mata.

“Gak usah berisik, gue belum selesai," tulis seseorang. Mata Shaka sampai membulat dan mengucap ulang tulisan Gayatri. “Gak usah berisik, gue belum selesai. Anjiirr!!! Keyboard dia beneran jalan. Hahahahaha….” Shaka kembali tertawa membaca ketikan Gayatri.

Shaka dengan semangat membalasnya. “Menyimak dengan ketampanan yang paripurna,” tulisnya. Tidak lupa ia menyematkan stiker bertuliskan menyimak.

“Hehehehe… Shaka menyimak dengan ketampanan yang pari purna itu gimana maksudnya?” Rosi yang bertanya.

“Gue kirim pap nya kalau Aya yang nanya,” balas Shaka.

“Ooh okey. Aya, ayo dong tanya. Gue penasaran,” Rosi mulai meninggalkan identitasnya sebagai gadis yang introvert.

“Gak penting!” balas Gayatri.

“Asyyikkk di bales lagi, hahahay…. Aya, gue boleh japri gak sih?” Shaka masih terus berusaha.

“Gak penting!” lagi Gayatri membalas dengan pesan yang sama.

“Dih, modal copas doang. Gak modal!” Shaka membalasnya.

Gayatri kembali typing dengan waktu yang cukup lama. Shaka semakin penasaran saja isi ketikannya apa.

“Wanjaaayy panjang banget!” seru Shaka saat melihat Gayatri mengirimkan materi untuk tugas.

“Panjang banget Aya, fix lo ketua kelompok ini. Ampun suhu!” balas Shaka dengan stiker hormat di ujung kalimatnya.

“Perasaan lo ngoceh mulu dari tadi, gak ada kontribusinya sama sekali.” Balasan itu yang Shaka dapatkan.

“Ya ampun, Aya reply pesan gue. Gue jadi pengen koprol!” Shaka membalas dengan sepenuh hati saat melihat Gayatri membalas baris pesannya.

“Shaka, nanti tambahin ya materinya. Aku sama Aya mau istirahat dulu. Bye!” Rosi yang memberikan balasan.

“Okey, nanti gue lengkapi. Boleh japri kan ke bu ketu?” Shaka membalasnya.

Tidak ada yang membalas satu pun. Entah ke mana perginya dua gadis itu. Shaka menunggu-nunggu pesan balasan dari dua gadis itu. Sambil mandi dan shampoan pun benda pipih itu ia bawa. Teapi hingga satu jam berlalu, tidak ada satu pun yang membalas.

“Akh sial, mereka ngerjain gue,” dengus Shaka dengan kesal.

*****

Terpopuler

Comments

Tia rabbani

Tia rabbani

shaka lucu.. 😂

2023-12-26

1

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

akhirnya kepancing juga Aya balas Shaka meski lewat chat 😂🏃🏃

2023-08-31

2

k4g

k4g

😂😂😂😂😂

2023-08-29

0

lihat semua
Episodes
1 Kepulangan
2 Anak baru
3 Black rider
4 Kedai soto
5 Estafet
6 Siswa Populer
7 Preman pasar
8 Mengenang rasa pilu
9 Sapaan pagi
10 Ruang Arsip
11 Usaha yang gagal
12 Kunjungan Malam
13 Penguntit
14 Mengantar pulang
15 Butuh bantuan
16 Tanding
17 Scorsing
18 Kelompok sepi
19 Undangan Pesta
20 Laporan
21 Teman baru
22 Usaha satu kelompok
23 Kembali bersama
24 Tamu yang tak diundang
25 Pesta yang ditinggalkan
26 Menghadapi serangan
27 Pertolongan
28 Thanks
29 Kang rusuh
30 Pagi berseri
31 Share loc
32 Kedatangan yang dinanti
33 Bantuan teman
34 Sehari penuh
35 Menyusun misi
36 Dion
37 Mempertahankan previlage
38 Bertukar
39 Basket
40 Teman makan bersama
41 Di paksa melawan
42 Nostalgia
43 Banyak persamaan
44 Ngobrol
45 Undangan penting
46 Berandal
47 Persaingan
48 Penyelamat
49 Pagi penuh kecurigaan
50 Bunga lili
51 Kekhawatiran
52 Permintaan telak
53 Menjatuhkan
54 Bukti valid
55 Merancang masa depan
56 Menginap
57 Pancingan
58 Memilih menghindar
59 Penyelidikan langsung
60 Kegagalan ke dua
61 Tamparan
62 Putus asa
63 Bayangan semu
64 Saling mengenali
65 Tak selesai dengan diam
66 Terbuka
67 Kerinduan
68 Pasukan elite?
69 Pertemuan kita
70 Jejak
71 jejak 2
72 Jejak 3
73 Menemui ujung
74 Menyusun strategi
75 Menyusun Strategi 2
76 Menyusun Strategi 3
77 Hal tidak menyenangkan
78 Ayaaa... Pulaang....
79 Pulang
80 Pendapat yang berbeda
81 Pengecualian
82 Bujukan
83 Tomat matang
84 Kenyataan
85 Ungkapan
86 Pertandingan
87 I D
88 DGap
89 Bangun
90 Mulai menapaki hari
91 Dikerdilkan
92 Pembelaan
93 Kekompakan
94 Isyarat
95 Membuat strategi
96 Dikegelapan
97 Gue gak bunuh dia
98 Gebrakan
99 Ketauan
100 Hukuman yang lebih baik
101 Maling teriak maling
102 Saling menjaga
103 Manis dan Pahit
104 Perlawanan
105 Kesepakatan
106 Kehilangan
107 Wanita pujaan
108 Berjuang untuk diri sendiri
109 Tembakan
110 Kedukaan
111 Karena pelangi itu nyata, meski hanya bias cahaya
112 Pagi yang baru
113 Sambutan untuk kepergian
114 Menemui ujung
115 Janji mie ayam
116 Penyusup
117 Mess
118 Misi baru
119 Pernikahan
120 Gasha
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kepulangan
2
Anak baru
3
Black rider
4
Kedai soto
5
Estafet
6
Siswa Populer
7
Preman pasar
8
Mengenang rasa pilu
9
Sapaan pagi
10
Ruang Arsip
11
Usaha yang gagal
12
Kunjungan Malam
13
Penguntit
14
Mengantar pulang
15
Butuh bantuan
16
Tanding
17
Scorsing
18
Kelompok sepi
19
Undangan Pesta
20
Laporan
21
Teman baru
22
Usaha satu kelompok
23
Kembali bersama
24
Tamu yang tak diundang
25
Pesta yang ditinggalkan
26
Menghadapi serangan
27
Pertolongan
28
Thanks
29
Kang rusuh
30
Pagi berseri
31
Share loc
32
Kedatangan yang dinanti
33
Bantuan teman
34
Sehari penuh
35
Menyusun misi
36
Dion
37
Mempertahankan previlage
38
Bertukar
39
Basket
40
Teman makan bersama
41
Di paksa melawan
42
Nostalgia
43
Banyak persamaan
44
Ngobrol
45
Undangan penting
46
Berandal
47
Persaingan
48
Penyelamat
49
Pagi penuh kecurigaan
50
Bunga lili
51
Kekhawatiran
52
Permintaan telak
53
Menjatuhkan
54
Bukti valid
55
Merancang masa depan
56
Menginap
57
Pancingan
58
Memilih menghindar
59
Penyelidikan langsung
60
Kegagalan ke dua
61
Tamparan
62
Putus asa
63
Bayangan semu
64
Saling mengenali
65
Tak selesai dengan diam
66
Terbuka
67
Kerinduan
68
Pasukan elite?
69
Pertemuan kita
70
Jejak
71
jejak 2
72
Jejak 3
73
Menemui ujung
74
Menyusun strategi
75
Menyusun Strategi 2
76
Menyusun Strategi 3
77
Hal tidak menyenangkan
78
Ayaaa... Pulaang....
79
Pulang
80
Pendapat yang berbeda
81
Pengecualian
82
Bujukan
83
Tomat matang
84
Kenyataan
85
Ungkapan
86
Pertandingan
87
I D
88
DGap
89
Bangun
90
Mulai menapaki hari
91
Dikerdilkan
92
Pembelaan
93
Kekompakan
94
Isyarat
95
Membuat strategi
96
Dikegelapan
97
Gue gak bunuh dia
98
Gebrakan
99
Ketauan
100
Hukuman yang lebih baik
101
Maling teriak maling
102
Saling menjaga
103
Manis dan Pahit
104
Perlawanan
105
Kesepakatan
106
Kehilangan
107
Wanita pujaan
108
Berjuang untuk diri sendiri
109
Tembakan
110
Kedukaan
111
Karena pelangi itu nyata, meski hanya bias cahaya
112
Pagi yang baru
113
Sambutan untuk kepergian
114
Menemui ujung
115
Janji mie ayam
116
Penyusup
117
Mess
118
Misi baru
119
Pernikahan
120
Gasha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!