Bab 10

Wen Cheng Si melihat ke arah gadis yang baru saja ditampar Hua Chunran, dia terpana melihat kecantikan gadis itu dengan kulitnya yang seputih susu dan matanya yang indah berbinar bak bintang di malam gelap .

Perubahan ekspresi Wen Cheng Si tak luput dari perhatian Hua Chunran. Hua Chunran mencibir semua lelaki sama saja begitu melihat wanita cantik pasti langsung goyah .

" Itu benar tuan muda, mereka ingin merebut paksa kereta kuda kami ,meski mereka tidak punya uang tapi tetap bersikeras bahkan berani menampar nona Xie karena kesal nona Xie tidak bersedia menyerahkan kereta kudanya." Seorang gadis angkat bicara ikut memfitnah Hua Chunran.

" Bukannya saya tidak ingin menyerahkan kereta kudanya , tapi kereta kuda milik kami patah saat melewati jalan berlubang ,dan kusir butuh waktu memperbaikinya. Sementara kami harus segera kembali pulang dengan jarak yang cukup jauh." Gadis cantik itu berbicara dengan wajah teraniaya dan menyedihkan.

Hua Chunran sangat mengagumi kemampuan aktingnya. Jika di zaman modern dengan wajah dan kemampuan aktingnya mungkin dia bisa menjadi aktris drama atau film.

" Nona maafkan tindakan teman saya." ujar Wen Cheng Si lembut sambil memandang dalam gadis itu. Dipandang seperti itu membuat gadis itu tersipu.

Teman? Hua Chunran mencibir dalam hati. Wen Cheng Si bahkan tak mengakuinya sebagai tunangan.

Kemudian Wen Cheng Si melihat ke arah Hua Chunran dengan tatapan rumit. Melihat Wen Cheng Si yang tak mempercayainya dan malah mempercayai kata-kata gadis cantik itu , Hua Chunran bahkan tak ingin repot-repot menjelaskan.

Sikap Hua Chunran yang acuh tak acuh , membuat Wen Cheng Si mengernyitkan dahi, Nona pertama keluarga Hua memang terkenal arogan , dia hampir melupakan fakta itu setelah seharian tadi bersamanya dan merasa dia gadis yang menyenangkan.

" Nona kalau boleh tahu, siapa namamu dan dari keluarga mana dirimu?" tanya Wen Cheng Si dengan lembut. Suaranya merdu dan memikat semua wanita yang ada disitu.

" Tuan muda , namaku Xie Wan Qing putri ketua suku Nu. " jawab gadis itu tersipu.

"Suku Nu? Bukankah itu sangat jauh? Kenapa gadis cantik sepertimu melakukan perjalanan jauh sampai kesini? , Dan mana pengawalmu? " Wen Cheng Si tercengang ketika mengetahui bahwa gadis ini dari Suku Nu.

Hua Chunran juga terkejut mendengar nama gadis itu.

Bukankah dia gadis yang menjadi selir kesayangan Wen Cheng Si suatu hari nanti? .

Kenapa mereka sudah bertemu sekarang?

Bukankah mereka baru akan bertemu beberapa tahun kemudian ketika Wen Cheng Si menyerang dan menaklukkan suku Nu?

Apakah takdir mereka berubah?

Tak heran Wen Cheng Si begitu terpesona pada gadis itu, baik dikehidupan ini atau sebelumnya hatinya terus terpesona pada Xie Wan Qing. Heh cinta sejati memang akan selalu menemukan jalannya. Hua Chunran mencibir.

" saya sudah dua hari berada di ibukota untuk menyaksikan festival perahu naga. Saya belum pernah melihatnya jadi karena penasaran saya rela melakukan perjalanan jauh untuk melihatnya. " Xie Wan Qing berkata dengan pipi memerah membuat penampilannya makin menggemaskan.

Hua Chunran harus mengakui kecantikan Xie Wan Qing sangat luar biasa. Jika dia pria mungkin dia juga akan tertarik padanya.

"Mengenai pengawal, saya punya penjaga bayangan yang mengikuti saya, tuan muda tak perlu khawatir." Lanjut Xie Wan Qing. Sikapnya sangat lemah lembut dan menawan.

" Jadi apakah malam ini Nona Xie akan kembali ke desa suku Nu?" tanya Wen Cheng Si heran.

"Benar tuan,.karena sudah dua hari saya di ibukota keluarga saya pasti sangat mencemaskan saya.".

"kereta kuda ini cuma satu,sementara pelayanmu ada cukup banyak. Saya rasa meski bisa memuat semua dari kalian ,tapi kereta kuda ini tak akan bertahan lama. Menginaplah semalam lagi di ibukota, besok saya akan menyediakan beberapa kereta kuda untuk mengantarkan nona Xie ke Desa suku Nu." Wen Cheng Si berbicara dengan suara yang bijak.

" tapi tuan..." Xie Wan Qing menunjukkan ekspresi ragu-ragu, padahal didalam hati dia melompat kegirangan. Dia merasa pria tampan di depannya ini bukan orang sembarangan. Dia sepertinya menangkap ikan besar dengan umpannya.

Dan Yin terkejut dengan tindakan tuan muda Wen, dia merasa sangat kesal mewakili Nonanya Hua Chunran. Tapi Hua Chunran tampak tak perduli. Dia menikmati pertunjukan pemancing yang sedang melemparkan umpannya , tapi ikan dengan senang hati memakan umpannya.

" Nona perkenalkan saya adalah Wen Cheng Si dari keluarga Wen, jika tidak keberatan kalian bisa menginap sementara di mansion keluarga kami. Ini sebagai permintaan maaf karena temanku telah berbuat kurang menyenangkan padamu." ujar Wen Cheng Si sopan.

Dia berkata seolah melakukan itu demi Hua Chunran, padahal sebaliknya dia melemparkan kotoran kepada Hua Chunran yang tak bersalah.

Dan Yin melirik Hua Chunran sedih, ia merasa kesal pada tuan muda Wen yang tak mempercayai Nonanya.

"Nona Xie ayo kita menginap semalam lagi di ibukota, perjalanan malam hari tidak akan aman apalagi dengan satu kereta." salah satu gadis membujuknya.

"Benar nona, apalagi Tuan muda Wen sudah berbaik hati menawarkan kita menginap di mansionnya , akan tidak sopan jika kita menolak tawarannya." timpal gadis yang lain dengan bersemangat.

" Kata-kata mereka benar , akan berbahaya melakukan perjalanan jauh dimalam hari ." Wen Cheng Si juga mencoba membujuk Xie Wan Qing yang berlagak jual mahal.

Hua Chunran yang tak ingin menghalangi pertemuan dua cinta sejati itu lalu melangkah ke kereta kuda yang tadi di beli Xie Wan Qing.

" Karena nona Xie Wan Qing akan mengikuti tuan muda Wen ke mansionnya, kenapa tidak membiarkan aku memiliki kereta kuda ini sehingga saya bisa kembali pulang." ujar Hua Chunran datar.

Wen Cheng Si mengernyitkan dahi mendengar kata-kata Hua Chunran.Kenapa Hua Chunran seolah berkata dia tak perlu mengantarnya pulang.

" Aku akan mengantar nona Hua kembali , bagaimanapun Nona Hua adalah tanggung jawabku . Pengawalku akan mengantar nona Xie Wan Qing ke mansionku terlebih dahulu ." Mendengar kata-kata Wen Cheng Si ekspresi Xie Wan Qing berubah , kilat kebencian pada Hua Chunran terlintas dimatanya. Tapi dengan cepat dia sembunyikan.

Dua pasang mata mengawasi mereka sejak tadi. Itu adalah pria yang sama yang memperhatikan Hua Chunran dari kejauhan saat berasa di festival perahu naga tadi.

"Bukankah itu Nona dari keluarga Hua?" tanya pria misterius itu kepada penjaga disampingnya.

"Benar tuan, dan pria itu tunangannya tuan muda keluarga Wen, Wen Cheng Si."

" Hmm, tampaknya hubungan mereka tak sebaik yang kukira." Gumam pria itu dingin.

Penjaga disampingnya mengangguk setuju.

Tampaknya Tuan muda Wen telah terpikat kecantikan Nona dari suku Nu itu, bahkan di depan tunangannya dia tak berusaha menjaga sikapnya.

Episodes
Episodes

Updated 106 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!