Bab 19

Setelah mendengar kepastian dari Zhao Xifeng, Hua Chunran akhirnya merasa lega dan bisa menghadapi Zhao Xifeng lagi .

Dia kemudian turun dari tempat tidur dibantu oleh Dan Yin.

" Izinkan hamba membantu nona." Zhao Xifeng melangkah maju dengan hormat. Hua Chunran mengangguk pelan.

Zhao Xifeng mengulurkan tangannya memapah tubuh Hua Chunran bersama Dan Yin disebelahnya lagi.

Tapi langkah kaki Hua Chunran lemah , jadi dia berjalan lambat seperti siput. Jika begini akan sangat merepotkan. Tiba-tiba Zhao Xifeng mengangkat tubuh Hua Chunran dan menggendongnya di depan dengan kedua tangannya.

Dan Yin dan Hua Chunran tercengang melihat tindakannya .

"Apa yang kamu lakukan penjaga Zhao?" tegur Hua Chunran.

" Maafkan hamba nona, kondisi tubuhmu masih lemah , lebih baik hamba menggendongmu agar kita bisa segera sampai di kamar untuk beristirahat." Jawab Zhao Xifeng dengan datar bahkan tanpa memandang ke arah Hua Chunran, dia langsung menggendong Hua Chunran keluar kamar.

Hua Chunran terdiam , kata-kata Zhao Xifeng benar , jika dia bersikeras berjalan sendiri dengan bantuan mereka hanya akan merepotkan semuanya . Tapi di gendong begini oleh seorang pemuda yang sangat tampan tentu saja membuat dada Hua Chunran berdebar. Dia merasa sangat malu lalu menyembunyikan wajahnya ke dada bidang penjaga Zhao.

Dan Yin yang terpana mau tak mau kembali memuji keberanian penjaga Zhao. Dia segera mengikuti mereka dari belakang.

Jiang y dan yang lainnya begitu melihat Zhao Xifeng keluar dari kamar sambil menggendong Hua Chunran juga ikut tercengang tapi mereka tak mengatakan apapun.

Mereka segera melangkah mengikuti pelayan yang membawa mereka ke penginapan.

Pelayan ternyata menyediakan kamar terbaik untuk mereka. Bahkan untuk penjaga juga kamar terbaik.

Ketika Dan Yin berniat membayar biaya penginapan pelaya itu menolak.

" Tuan pemilik mengatakan bahwa dia menyediakan ini secara gratis sebagai permintaan maaf atas kejadian yang tak menyenangkan di restoran kami."

Dan Yin dan yang lain merasa kagum atas kebaikan pemilik restoran ini dan merasa sangat senang sekaligus berterima kasih.

Malam itu Dan Yin tidur di kamar yang sama dengan Hua Chunran karena dia sangat mengkhawatirkan Nonanya jika ditinggalkan sendirian.

Zhao Xifeng pergi menemui Yan Jun ke paviliun pribadinya..Yan Jun tersenyum sumringah melihat kedatangan Zhao Xifeng.

"Tadi penjagamu Xue Ji menemuiku dan menceritakan apa yang terjadi. Aku tak menyangka kau akan turun tangan langsung untuk memasuki kediaman menteri Hua." ujar Yan Jun sambil menyesap teh di depan mereka. Dia menatap sahabatnya itu dengan tatapan dalam .

"aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan." sahut Zhao Xifeng datar.

"Benarkah? Aku khawatir bukan itu alasannya.." Yan Jun tersenyum penuh makna.

" Jangan berpikir berlebihan.." Zhao Xifeng juga dengan tenang meminum tehnya . Yan Jun menatap Zhao Xifeng mencoba membaca pikirannya .

Mereka sudah bersahabat sejak kecil , dia sangat paham bagaimana sikap dan kepribadian sahabatnya ini . Dia mencurigai sesuatu tapi karena Zhao Xifeng tak ingin mengatakannya dia tak akan mendesaknya.

" Jadi apakah besok kalian akan berangkat ke suku Nu? " tanya Yan Jun mengalihkan topik.

Zhao Xifeng mengangguk ringan.

" Berhati-hatilah perjalanan ke desa suku Nu sangat berbahaya dan desa itu sendiri juga cukup berbahaya. Disana banyak ahli racun dan tabib misterius yang sangat berbahaya.".

" Aku tahu, karena itu aku harus pergi ..."

Yan Jun tercengang , dia semakin yakin dengan dugaannya ..Yan Jun tiba-tiba menjadi tertarik pada Nona pertama Hua .

Dikediaman keluarga Wen..

" Apa kau tidak salah ?" tanya Wen Cheng Si kepada penjaga bayangannya Qi Shuo.

Qi Shuo menggeleng " hamba melihat sendiri rombongan nona pertama Hua berangkat tadi siang. mereka hanya membawa Lima penjaga satu pelayan dan dua kusir kereta kuda. Sepertinya mereka tidak ingin menarik perhatian."

" Kenapa Hua Chunran pergi ke suku Nu?"

"itu hamba tidak yakin , semua informasi sepertinya sengaja di tutup "

Wen Cheng Si mengerutkan kening menebak apa yang membuat Hua Chunran pergi melakukan perjalanan berbahaya ke desa Suku Nu.

" Apakah penjaga itu juga pergi dengannya?" tiba-tiba Wen Cheng Si mengingat sesuatu.

Penjaga itu paham siapa yang di maksud tuannya, lalu mengangguk. " Ya dia pemimpin para penjaga yang bersama nona Hua."

Wen Cheng Si mengepalkan tangannya..Sejak pertama dia melihat penjaga itu tadi malam dia merasakan aura berbahaya darinya. Instingnya pasti tidak pernah salah.

" Kirim orang menghabisi penjaga itu , aku merasa dia bukan orang yang sederhana.." perintah Wen Cheng Si dingin.

" Lalu Nona Hua? " tanya Qi Shuo. Wen Cheng Si merenung sejenak.

" Dia masih sangat berguna, bawa dia ke kediaman Utara dalam keadaan utuh dan sehat."

"Baik, akan hamba laksanakan...* Qi Suo berbalik lalu pergi secepat kilat .Menghilang di telan malam.

Wen Cheng Si menatap dingin pedang ditangannya, dia harus memberantas apapun yang membuatnya tidak senang sejak awal .

Keesokan harinya Hua Chunran dan yang lainnya segera melanjutkan perjalanan yang tertunda. Zhao Xifeng seperti sebelumnya mengiringi disamping kereta kuda yang ditumpangi Hua Chunran.

Hari ini Hua Chunran berubah lebih pendiam dan tidak banyak bicara. Dia mencoba memejamkan mata untuk tidur karena perjalanan yang membosankan.

Selama dua hari berikutnya perjalanan mereka lancar tanpa hambatan , hingga menjelang sore mereka sampai di jalan setapak yang membelah hutan cukup lebat. Hua Chunran sedikit bergidik ngeri mengetahui mereka akan melintasi hutan.

Semakin dalam mereka menembus hutan, udara terasa dingin dan malam mulai merambah turun membuat suasana sekitar menjadi gelap.

Zhao Xifeng berinisiatif mencari tempat mendirikan tenda. Perjalanan malam hari sedikit berbahaya jika dilanjutkan. Zhao Xifeng mendapatkan tempat yang tanahnya sedikit tinggi dari sekitarnya dan cukup luas untuk beristirahat.

Tanah yang tinggi dari sekitar memungkinkan mereka bisa melihat jika ada bahaya mendekat. Mereka tidak mendirikan tenda hanya menyalakan api unggun untuk menghangatkan diri dan mencegah agar binatang buas mendekat. Untuk makan malam mereka mengisi perut dengan makanan kering yang mereka bawa sebagai bekal.

Menyaksikan wajah-wajah letih semua orang dan mereka semua memakan makanan kering yang tidak enak, membuat Hua Chunran merasa bersalah. Mereka semua harus bersusah payah karena kebohongannya. Tapi dia tak punya pilihan.

" Maafkan aku...." tiba-tiba Hua Chunran bergumam lirih . Semua orang yang sedang asik menikmati makanannya untuk mengisi perut yang lapar menoleh bersamaan ke arahnya. Mereka terdiam melihat ekspresi sedih Hua Chunran.

" Ada apa nona? " tanya Dan Yin heran sekaligus cemas.

" Maafkan aku, karena aku kalian harus melalui segala kesusahan ini..." lanjut Hua Chunran sedih. Dia telah menyusahkan banyak orang demi kepentingannya.

"Apa yang nona bicarakan? Sudah tugas kami melindungi dan menemani nona di perjalanan ini." sahut Dan Yin , sementara yang lain hanya terdiam.

Zhao Xifeng menatap Hua Chunran dengan tatapan dalam . Dia tak menyangka Hua Chunran akan berpikiran seperti itu.

Hua Chunran mengangguk lemah " Aku tahu , kelak aku pasti akan mengingat semua kebaikan kalian. Saat kita kembali aku akan meminta ayah menaikkan upah kalian."

Kata-kata Hua Chunran membuat Jiang Zhen dan yang lainnya merasa sangat bersemangat dan senang.

" Terima kasih nona pertama Hua atas kebaikanmu ." ujar Jiang Zhen mewakili yang lainnya . Semuanya tersenyum cerah. Melihat ekspresi bahagia semua orang , beban dihati Hua Chunran sedikit berkurang.

Zhao Xifeng semakin menemukan bahwa Hua Chunran wanita yang unik. Saat itu tiba-tiba Zhao Xifeng merasakan pergerakan aneh. Dia berkata pelan.

" Lindungi Nona.!"

Suasana yang awalnya ceria berubah menjadi serius penuh kewaspadaan..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***