Dave menyudahi ciumannya saat merasakan Audi kehabisan napas.
" Bernapaslah" ucap Dave mengusap bibir Audi yang basah dan sedikit bengkak kar'na ulahnya.
" Kamu yakin mau melakukannya denganku." tanya Dave menyatukan kening mereka.
Audi mengangguk " Aku yakin , dan aku nggak mau jadi istri durhaka yang menolak keinginan suaminya." sahut Audi yakin
"Cup" Dave mengecup bibir Audi sekilas.
"Baiklah,aku akan lanjutkan." ucap Dave
Dave kembali mencium Audi salah satu tanggannya memegang tengkuk Audi.
Dan tangannya yang lain sibuk membuka resleting dress yang dikenakan Audi.
Kini ciumannya mulai turun ke leher memberi tanda disana . Membuat Audi tanpa sadar melenguh.
Satu tangan Dave masuk kedalam dress meraba punggung dan perut Audi bahkan kini berhenti di bagian dada Audi.
Mer*mas salah satu dada Audi . Membuat Audi semakin terbuai dengan perlakuan Dave.
Dave melucuti seluruh pakaian nya dan Audi , Sekarang mereka berdua polos tanpa sehelai benang pun.
Dengan has*rat yang sudah memuncak Dave memulai permainannya.
( Sisanya bayangin sendiri aja ya)
***
Pagi harinya Audi terbangun dengan tubuh yang terasa remuk.
Wajah Audi bersemu mengingat kejadian semalam dimana dia sangat menikmati setiap permainan Dave yang mengajaknya ke surga dunia.
Audi menatap wajah pria yang sudah menjadi suaminya . Tangan Audi terangkat menyentuh setiap bagian wajah Dave .
" Tampan " gumam Audi tapi masih bisa didengar oleh Dave.
Sebenarnya Dave sudah terbangun dari tadi, tapi melihat ada pergerakan dari Audi . Jadi dia pura pura kembali tidur karena ingin tau apa yang akan istrinya itu lakukan.
Hap ,Dave menggenggam tangan istrinya dan membuka mata.
" Jadi kamu mengakui kalau suamimu ini tampan." ucap Dave
Audi tersentak dengan perlakuan Dave yang tiba- tiba sekaligus malu kar' na kepergok telah mengagumi ketampanan Dave.
Wajah Audi memerah ,Ia menunduk tidak berani menatap Dave.
" Hei kenapa malu ? Bahkan semalam kamu sudah melihat semua yang ada ditubuhku tanpa malu." Ucap Dave menggoda Audi mengangkat dagu Audi agar menatapnya.
"Atau kita ulangi saja yang semalam supaya kamu nggak malu- malu lagi." ujar Dave masih menggoda Audi menaik turunkan alisnya.
" Ish , itu sih maunya kamu. " kesal Audi mencubit perut Dave .
" Aush , sakit sayang ." rengek Dave
Blush, apa yang dikatakan Dave tadi " sayang" wajah Audi sudah memerah bak kepiting rebus.
" Hahaha" Dave mentertawakan wajah merah Audi.
" DAVE BERHENTI TERTAWA." Bentak Audi dengan malu yang sudah diubun-ubun. Audi menyembunyikan wajahnya di dada Dave.
Dave menghentikan tawanya. Mengelus rambut panjang Audi dengan sayang dan mencium pucuk kepala Audi.
" Baiklah , apa kamu mau seperti ini terus?" tanya Dave karena Audi enggan melepas pelukannya.
" Emm, Dave pagi ini aku mau ke rumah sakit jenguk Rania boleh?" tanya Audi sembari mengangkat kepalanya.
" Tentu saja boleh , tanpa bertanya pun aku tidak akan pernah melarang kamu. Rania sudah aku anggap sebagai adikku juga." sahut Dave.
" Terima kasih." ucap Audi tersenyum.
" Kamu mau mandi sendiri atau aku yang mandikan?" tanya Dave tersenyum penuh arti.
Dan Dave sukses mendapatkan tatapan tajam dari Audi.
***
Setelah acara drama ala pengantin baru di pagi hari dan saat sarapan yang dimana Audi digoda habis habisan oleh mertuanya.
Kini Audi berada dirumah sakit setelah diantar oleh Dave.
" Gimana keadaan kamu sekarang dek?" tanya Audi mendudukkan diri dikursi samping Rania.
" Ya gitu kak , Trus kapan launching ponakan aku kak ?" tanya Rania mengalihkan pembicaraan.
" Jangan bahas soal itu dulu, nanti kamu tunggu kabarnya aja." sahut Audi wajahnya mulai merona .
" Eh ,kok wajah kakak merah gitu ? Semalam MP ya lancar kan kak?" tanya Rania sekaligus menggoda Audi.
" Apakah begini rasanya jadi pengantin baru? Ingin sekali rasanya aku menenggelamkam diriku ke laut!" Gumam Audi dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments