Jodoh Pilihan Adikku
" Tap tap tap " suara langkah memasuki area rumah sakit.
"Sita, apa yang terjadi pada rania ? " tanya audi dengan tergesa.
" Tadi pada saat aku pergi ke kantin rania masih baik- baik saja kak , tapi saat aku kembali ke taman rania udah pingsan kak " jawab sita sahabat rania adik audi.
Audi mondar mandir di depan ruang ugd menunggu kabar sang adik.
" Kriet " pintu ruang ugd terbuka. Nampak seorang pria ber jas putih.
" Dok bagaimana keadaan adik saya" tanya audi mendesak.
" Keadaan adik anda saat ini sedang tidak baik - baik saja" ujar dokter tersebut. " Maksud dokter ? " tanya audi.
" Mari ikut keruangan saya , akan saya jelaskan disana " ajak dokter tersebut . Lalu audi berjalan mengikuti dokter itu.
Audi duduk di depan dokter , " apa yang sebenarnya terjadik dok ? " tanya audi
" Begini , apakah rania tidak memberitahukan pada anda soal penyakitnya ? " dokter itu balik bertanya. " Tidak dok" jawab audi dengan menggelengkan kepalanya.
" Sebenarnya ada tumor di tubuh adik anda , dan saat ini tumor itu sudah membesar dan mulai menyebar di tubuh adik anda, Dan saya sudah pernah katakan pada rania untuk segera memberitahukan pada keluarganya " jelas dokter itu pada audi.
Tangis audi pecah mendengar penjelasan dari dokter yang menangani rania. " Hiks hiks , apakah ada cara untuk menyembuhkan adik saya dok " tanya audi dengan berderai air mata. " Hanya ada satu solusinya, yaitu dengan rutin menjalankan kemo agar bisa memperpanjang hidup adik anda " ucap sang dokter.
Audi berjalan keluar dari dari ruangan dokter menuju ruangan adiknya sekarang. Audi membuka pintu ruang rawat rania dan berjalan masuk. " Kak, mumpung udah ada kakak dini yang jaga rania aku pamit dulu kak , ini adeek aku udah nelponin dari tadi " ucap sita melihat audi berjalan masuk.
" Yaudah , makasih ya ta kamu udah nolongin rania " ujar audi . " Ya kak sama - sama kalau gitu aku pamit " ucap sita lalu pergi meninggalkan ruangan rania.
Malam harinya audi tidur disebelah brankar rania , tapi belum sesaat audi terlelap sudah terbangun mendengar suara lenguhan seseorang . " eughh " lenguhan rania .
" Kamu udah sadar dek " tanya audi dengan berkaca- kaca menggenggam tangan rania.
" ha - haus " ucap rania terbata . Audi dengan sigap memberikan rania minum.
Audi segera memanggil dokter . " bagaaimana keadaan adik saya dok " tanya audi
" sekarang kondisi adik anda baik - baik saja hanya saja butuh istirahat yang cukup " ucap dokter dan berlalu pergi .
Audi memeluk rania erat sambil terisak " hiks hiks kenapa dek kamu nggak bilang sama kakak kalau kamu sakit " ucap audi tanpa melepas pelukannya . " Aku nggak mau bikin kakak khawatir " ujar rania dengan lirih dan ikut menangis . " Tapi kalau udah kayak gini kakak ngerasa nggak becus jadi seorang kakak " ucap audi melepas pelukannya .
" Kak boleh aku minta satu permintaan sama kakak " tanya rania . " Tentu , apa yang kamu mau kakak akan berusaha untuk mengabulkannya " jawab audi dengan yakin. " aku mau kakak segera menikah dengan orang yang sudah aku pilihkan untuk kakak " ujar rania . " Kakak nggak mau bahas soal pernikahan dulu , lebih baik kita fokus dengan kesehatan kamu dulu " ucap audi
" Tapi kak please aku mohon kakak mau ya.." ucap rania memohon pada audi mengatupkan kedua tangannya .
Jika sudah begini maka audi tentu tidak bisa menolak keinginan adik tersayangnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments