Kedatangan paman Rahman

Paman Rahman adalah Kakek dari gadis tersebut. Pagi ini kebetulan Hafla sedang libur karena hari sabtu. Dia kebagian jaga hari Ahad malam.

" Umma ... Ada tamu hari ini? Kenapa nampak sangat sibuk.

" Akan ada dokter Rahman dokter spesialis di salah satu rumah sakit terkenal di kota. Dia adalah Kakek gadis yang akan kamu jadikan istri," jawab Umma. Hafla mengangguk.

" Oh ... " hafla tak banyak berkomentar. Dia sudah menyerahkan semuanya pada Umma. Dia memang sudah memutuskan bahwa pilihan Umma mendapat persetujuamnya seratus persen.

" Jangan kabur Haf!" tiba-tiba seruan umma membuat Hafla menggeleng.

" Hafla bukan anak kecil dan labil Umma. Semua sudah menjadi keputusan kita bersama," jawabnya santai sambil mencicipi kue. Umma hanya memberikan senyum terbaiknya. Waktu bebas sudah di berikan pada putranya untuk memilih pasangannya sendiri. Namun Hafla tetaplah hafla dia ingin menikah dengan pilihan Ummanya.

Bukan Hafla tidak mampu menentukan pilihan Umma. Tetapi setidaknya jika pilihan Umma maka restu Umma akan selalu mengalir di setiap kehidupan ke depannya. Di dunia ini Hanya berkah dari Umma serta keridhoan Umma menjadi tujuan Hafla jika Umma Ridho maka Allah pun akan Ridho.

Mobil mewah pun memasuki pelataran pesantren. Nampak sudut pandangnya menatap mobil mewah itu. Hafla sedikit tidak suka jika harus bersanding dengan orang kaya. Bukan dia merasa kerdil tapi dia tidak ingin di anggap remeh. Abi pun sedari dulu hidup ala kadarnya dengan rezeki dari halal dari tangannya untuk membesarkan anak-anak. Umma pun meskipun anak orang kaya tidak pernah sombong atas hartanya.

Jangan pernah menikah dengan putra seorang kyai! Mau makan apa kamu darinya. Mereka saja mencari nafkah melalui santri-santrinya!

Kata-kata itu terus terngiang tanpa henti di ingatan Hafla. Dia memang tidak pacaran dengan Ririn kala itu. Mereka hanya berteman biasa. Namun Ririn yang mencintainya membuat Hafla di posisi sulit. Papa ririn yang dari kalangan elit benar-benar menginjak harga dirinya.

Meskipun Hafla dan Ririn bertemu kembali di Akademi Kepolisian beberapa tahun lalu tak membuat Hafla tertarik atau bahkan menyombongkan keadaannya sekarang. Hafla tetaplah Hafla dia bersikap sewajarnya serta ala kadarnya. Meskipun banyak yang menjomblanginya dengan Ririn hati Hafla tetap yakin kelak pilihan Umma yang terbaik.

Katakan saja aku trauma saat ini. Helaan nafas nampak keluar kasar dari rongga hidungnya. Hafla mencoba tenang menghadapi keluarga gadis itu.

" Silahkan masuk paman!" seru Flo dan Atha. Paman Rahman nampak berkaca-kaca. Dia memeluk Atha dengan begitu senangnya. Dia memberikan jempol untuk Flo.

" Terima kasih nak! Sudah mendukung Almarhum Daniah dan Dannis. Saat ini mereka pasti bahagia melihat putrinya tumbuh dengan baik dan berbakti," tangis paman Rahman pecah saat ini. Smenjak di tinggal Daniah paman Rahman patah arang. Dia hanya melihat sosok bibi pada Daniah tapi takdir Allah siapa yang berani menghalau.

" Paman ... Jangam bersedih nanti cucumu akan melihatnya," ucap Flo dengan senyum.

" Terima kasih Nak ... Sudah merawat dia seperti putrimu sendiri," ucap paman Rahman. Flo hanya mengangguk dan memberikan jempol.

" Tentu ... Karena aku juga putri paman," jawabnya dengan menutupi kesedihan.

Kenapa sedekat ini? Kakek itu juga pun begitu menyayangi Umma dan Abi. Siapa sebenarnya gadis ini.? Pastilah sangat dekat dengan Abi dan Umma orang tuanya. Tapi kenapa tidak ke sini ikut serta.

" Paman ... Putraku tidak sehebat menantumu! Dia hanya seorang yang mampu menafkahi untuk sehari-hari. Dia di luar kota pun tak mampu beli apapun selain kembali ke pondok saat ini. Dia hanya ngabdi paman. Apakah paman tidak menyesal dengan keputusan menikahkan mereka???" tiba- tiba pertanyaan umma membuat hati Hafla termenung, terkaget. Bagaimana tidak Ummanya itu merendahkan dirinya pada keluarga calon mempelai wanita. Kenapa Umma mengatakan dia tak bisa beli apapun. Hafla pikir ini sudah yang terbaik versi Ummanya.

" Nak ... Pernahkah paman mengatakan padamu bahwa cucu menantu harus sehebat menantuku? Tidak bukan? Yang paman inginkan hanyalah cucu menantu yang agamanya baik. Rezeki Allah yang atur. Bukankah begitu Tha? Aku rasa suamimu lebih paham akan hal itu. Kamu memberi restu pada mereka saja paman sangat berterima kasih," jawabnya tergugu. Hafla lebih heran lagi dengan jawabannya.

Apakah cucunya jelek sekali sampai menyerahkannya begitu saja tanpa mempertimbangkan bagaimana ke depannya. Dia orang kaya kenapa tidak mencari yang sebanding. Kenapa kemarin saat bertemu tidak menatap wajahnya! Malah mata saja yang di pandang. agak bodoh kamu ya Haf, ya sudahlah jodoh tak mungkin tertukar Haf. Sabar ...

...----------------...

Di ruang tamu ...

" Kemarilah Haf!" panggil Umma. Hafla pun keluar hanya dengan menggunakan koko putih, peci, serta sarung berwarna hitam. Hafla tersenyum pada kakek gadis itu.

" Allahu akbar ... Putramu tampan sekali nak," Hafla menyalaminya dan tersenyum.

"Panggilkan dia kemari!" pinta kakek si gadis pada ajudannya. 2 hari ini gadis itu tak ada di pesantren itu sebabnya Hafla membuka gerbang sendiri.

Tak berselang lama dia datang dan menghampiri semua orang. Hafla masih tak berani menatapnya. Kemudian si gadis di depannya.

" Nak ... Jangan tolak cucu kakek ini. Dia hanya punya kakek saat ini. Kedua orang tuanya sudah pergi dari dunia ini. Kakek mohon sayangi dia setelah kalian menikah," lirihnya sambil tersedu-sedu.

" Kakek .... Jangan memaksa Gus Hafla beliau belum menerimaku," protesnya. Namun di detik berikutnya Hafla mengatakan hal yang membuat si kakek tersenyum.

" Aku menerimamu dan aku akan menjagamu sebagaimana dulu Umma dan kedua orang tuamu menyayangimu. Hafla berjanji akan membahagiakannya ke," jawab Hafla tegas tanpa memandang gadis itu. Namun kakek begitu sangat bahagia sekali saat ini.

" Alhamdulillah ... Terima kasih cu Hafla semoga Allah memberkahi umurmu nak," doa paman Rahman begitu adem menusuk relung kalbunya.

" Haseena Qairen Azkiyah adalah nama Calon istrimu nak. Lihatlah wajahnya jika kamu merasa ragu," ucap sang kakek. Namun Hafla menjawabnya dengan tegas.

" Saya akan melihatnya setelah akad selesai. Umma, Abi persiapkan saja pernikahannya segera Hafla akan meminta ijin pada pusat. Supaya pernikahan kami mendapat ijinnya terlebih dahulu. Prosedurnya lama tapi semoga di mudahkan. Umma bantu gadisnya untuk melengkapi berkas prosedur perizinan pernikahan. Hal baik tidak boleh di tunda apalagi wali nikahnya sudah di sini Umma. Saya permisi!" ujar Hafla membuat Abi dan Umma tersenyum begitu pun sang kakek. Tapi tidak dengan Haseena dia nampak bingung. Semudah itukah gusnya memutuskan sesuatu.

Apakah dia tidak ingin melihatku dulu. Sesuai seleranya atau tidak? Bagaimana nanti jika dia tidak berminat padaku secara tiba-tiba.

Di tempat lain Hafla nampak mengurus perizinan pernikahannya. Di sana dia nampak bernegosiasi. Hafla nampak bernegosiasi tentang sidang Bp4r. Entah karena kebaikan yang mana yang pernah dia lakukan. Semuanya di acc, semua berkas di kirim by email. Tentu saja Sekjen Hafla mendapatkan lampu hijau dari pusat atas pernikahannya. ( Dan ini hanya ada di novel ya guys jika di dunia real prosedurnya udah banyak sekali hihihi)

Laksanakan besok akadnya Umma! Bisik Hafla. Umma menoleh dan Hafla mengangguk.

Betapa bahagianya Umma saat ini mendengar izin pernikahan putranya di mudahkan. Hafla tersenyum pada Ummanya. Dia pun kembali menghubungi seseorang.

Likeeeeeee

Terpopuler

Comments

Ma Selly

Ma Selly

emang kalau udah jodoh takkan kemana

2023-12-31

0

Yuli Purwa

Yuli Purwa

Bp4r,,, walaupun prosedurnya panjang dan berkelok-kelok 😂😜 tp asyik 😍😍

2023-12-10

1

Igey Oppo

Igey Oppo

❤️❤️❤️

2023-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Sosok Hafla Fathar Ghazalah
2 Ceremonial Serah jabatan
3 Tausiah Gus Hafla
4 Penerimaan Hafla atas Santrinya
5 Kedatangan paman Rahman
6 Sah
7 Sekamar
8 Pertemuan dengan Ririn
9 Kamar Pengantin
10 Jujur
11 Bisikan Ririn
12 Perhatian Hafla
13 Salting Melting
14 Masakan Pertama
15 Cemburu apa tidak?
16 Romantic Scene
17 Euforia
18 Beautiful Night
19 Morning Kiss
20 Perlindungan Hafla
21 Interupsi Hafla
22 Kencan Pertama
23 sisi Lain Hafla
24 Pesona Hafla
25 Di tempat Dinas
26 Tugas Luar Kota
27 Semobil dengan Mayra
28 Rela Pulang
29 Sapu Tangan
30 QUALITY TIME
31 Hafla di Mata Seena
32 Berlibur ke pulau Dewata Bali
33 Bandara Ngurah Rai
34 Dinner
35 Telpon Tengah Malam
36 Berkuda
37 Hagla Help
38 Permintaan Seena
39 Kisah Menarik Hagla - Seena
40 Seperti Suami
41 Kediaman Ibu Mertua
42 Kejutan
43 Zein Family
44 Malam Panjang
45 Berbincang dengan Zein
46 Kecewa
47 Senyum Mengejek
48 Diam
49 Papa Mayra
50 Tembak
51 Malam bertabur Bintang
52 Promo Novel Baru
53 Garis 2
54 Kejadian sesungguhnya
55 Hagla Lagi
56 Rumah Sakit
57 Mayra PoV
58 Terpikat
59 Berbaikan
60 Hagla kembali berulah
61 Kedatangan Ayah Hanum
62 Seena VS Mayra
63 Hari akad
64 Berangkat Tugas
65 Kabar buruk
66 Tanpa keberadaan Hafla
67 Gubuk Tua
68 Melahirkan
69 Sosok Tegap Tampan
70 Tangis Seena
71 Rindu Setengah Mati
72 Bangganya Seena
73 Pinang di Belah Dua
74 Daniah
75 Misteri itu
76 Tak Muda lagi
77 Gadis Desa itu
78 Salahuddin Al Ayyubi
79 Masuk kembali
80 Happy
81 Kisah Al Ayyubi
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Sosok Hafla Fathar Ghazalah
2
Ceremonial Serah jabatan
3
Tausiah Gus Hafla
4
Penerimaan Hafla atas Santrinya
5
Kedatangan paman Rahman
6
Sah
7
Sekamar
8
Pertemuan dengan Ririn
9
Kamar Pengantin
10
Jujur
11
Bisikan Ririn
12
Perhatian Hafla
13
Salting Melting
14
Masakan Pertama
15
Cemburu apa tidak?
16
Romantic Scene
17
Euforia
18
Beautiful Night
19
Morning Kiss
20
Perlindungan Hafla
21
Interupsi Hafla
22
Kencan Pertama
23
sisi Lain Hafla
24
Pesona Hafla
25
Di tempat Dinas
26
Tugas Luar Kota
27
Semobil dengan Mayra
28
Rela Pulang
29
Sapu Tangan
30
QUALITY TIME
31
Hafla di Mata Seena
32
Berlibur ke pulau Dewata Bali
33
Bandara Ngurah Rai
34
Dinner
35
Telpon Tengah Malam
36
Berkuda
37
Hagla Help
38
Permintaan Seena
39
Kisah Menarik Hagla - Seena
40
Seperti Suami
41
Kediaman Ibu Mertua
42
Kejutan
43
Zein Family
44
Malam Panjang
45
Berbincang dengan Zein
46
Kecewa
47
Senyum Mengejek
48
Diam
49
Papa Mayra
50
Tembak
51
Malam bertabur Bintang
52
Promo Novel Baru
53
Garis 2
54
Kejadian sesungguhnya
55
Hagla Lagi
56
Rumah Sakit
57
Mayra PoV
58
Terpikat
59
Berbaikan
60
Hagla kembali berulah
61
Kedatangan Ayah Hanum
62
Seena VS Mayra
63
Hari akad
64
Berangkat Tugas
65
Kabar buruk
66
Tanpa keberadaan Hafla
67
Gubuk Tua
68
Melahirkan
69
Sosok Tegap Tampan
70
Tangis Seena
71
Rindu Setengah Mati
72
Bangganya Seena
73
Pinang di Belah Dua
74
Daniah
75
Misteri itu
76
Tak Muda lagi
77
Gadis Desa itu
78
Salahuddin Al Ayyubi
79
Masuk kembali
80
Happy
81
Kisah Al Ayyubi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!