Pertemuan dengan Ririn

Yeahhhhhh... Maafkan author ya sayang menghilang dari peraduan. Author lagi sick. Maaf baru bisa menulis lagii. Miss you!

...----------------...

Di dalam kamar pengantin Haseena sedang di make Up. Saat akan memasang kemben bagian atas tanpa sengaja Gus Hafla masuk sambil membawa piring untuk di makan istrinya. Namun pemandangan pundak putih yang terekspos jelas serta body language yang cukup menarik bagi mata kaum adam.

" Ehm ... !" gus Hafla berdehem sehingga membuat semua orang yang merias istrinya jadi menoleh. Mereka semua tersenyum tapi tidak dengan Haseena. Dia tak tersenyum karena saat ini dia hampir tak lengkap bajunya.

" Ini untuk istriku ... Tolong minta dia makan! Supaya tidak sakit," Ucap Hafla tanpa memandang siapapun. Dia malu saat melihat istri halalnya sedang terlihat seksi.

" Iya Gus ... " jawab mereka kompak. Hafla pun segera keluar dan memegang dadanya yang bergemuruh saat menemukan istri cantiknya.

Saat Hafla memegang dadanya yang bergemuruh bak di terpa angin. Hagla datang menghampiri kakaknya itu.

" Pasukanmu datang kak!" serunya sambil menatap Hafla. Hagla kini malah mengatakan hal yang membuat Hafla melotot seketika dan membekap mulutnya.

" Kenapa? Apa yang kamu lihat di dalam hingga memegang dada? Apa sudah tertarik pada ... " ucapan Hagla belum selesai keburu di bekap dulu oleh adiknya itu.

" Eh ... Eeemmmmmmpt," hagla pun tak bisa berkata lagi. Hafla menyeretnya keluar dari rumah. Serta mengajak adiknya untuk menjamu kedatangan para teman dari kedinasannya.

Saat di halaman rumah...

Suara musik islami terdengar begitu mendinginkan hati. Tak menyangka pagi ini dia telah menjadi seorang imam dan suami dari seorang gadis. Jika sebelumnya dia tak begitu tertarik pada pernikahan tetapi saat ini dia malah fokus pada masa depannya.

Nampak di depan Hafla semua sahabat dan rekan kerjanya sedang bersiap. Dia juga dapat melihat rombongan datang dari kota tempat sebelumnya dia berdinas juga ikut hadir. Mereka semua tersenyum pada Hafla yang nampak terlihat tampan dengan hanya menggunakan kaos pendek dan sarung ala-ala santri. Dia belum bersiap karena acaranya masih agak lama.

Saat hafla duduk bersanding dengan temannya.

" Dia datang demi memastikan dirimu tidak bohong jika menikah," bisik Faruq. Hafla hanya tersenyum getir.

" Apakah aku nampak seperti memberikan harapan padanya selama ini? Aku sudah tak memberikan kesempatan pada siapapun untuk dekat denganku Faruq," jawab Hafla dengan lirih pula.

" Memang ... Tapi dialah yang berani masuk ke area wilayah yang kamu larang Haf. Dia putri dari Kesatuan kita yang dulu. Tidakkah kamu merasa bersalah padanya?" tanya Faruq menatap sahabatnya dengan serius. Namun Hafla tetaplah Hafla. Dia tetap pada pendiriannya. Dia menggelengkan kepalanya.

" Tidak ... Tapi seharusnya keluarga dialah yang meminta maaf padaku. Aku sudah tidak berupaya mendekati putri mereka. Seharusnya mereka berterima kasih," jawaban Hafla membuat Faruq melongo. Dia tak percaya akan hal ini. Hafla nampak menunjukkan sikap ketidaksukaannya pada keluarga ririn.

" Kalian ada masalah sebelumnya?" tanya Faruq. Hafla menatap Faruq dengan tatapan mata elangnya.

" Mungkin mereka masalah bertemu denganku," jawab Hafla dengan entengnya. Faruq jadi menggeleng. Saat mereka mengobrol Ririn nampak mendekat ke arah mereka.

" Hai ... Haf!" sapa Ririn yang sebenarnya adalah teman masa SMA-nya dulu. Hafla nampak mengangguk dan irit senyum.

" Hai ... " jawabnya singkat. Ririn tersenyum dan duduk di sebelah mereka.

" Selamat ya Haf atas pernikahannya! Semoga langgeng sampai nanti," ucapnya lagi terdengar kaku si telinga Faruq.

" Terima kasih Rin," jawabnya lagi-lagi singkat. Ririn nampak menghela nafas berat.

" Haf ... Maafkan mamaku ya waktu itu," ucapnya lirih membuat Faruq tak percaya gadis itu mengutarakannya di depan Faruq. Kini hafla menatapnya intens.

" Aku ... Ada apa denganku? Aku rasa tidak ada yang perlu di maafkan. Semuanya masih baik-baik saja," jawab Hafla mulai menyeruakkan hawa dingin faruq paham betul pada laki-laki tampan ini.

" Haf ... Please!" serunya lagi.

" Permisi! Silahkan menikmati perjamuannya bersama yang lain. Faruq aku harus ganti baju sekarang. Permisi!" hafla pergi begitu saja tanpa menanggapinya. Lagi -lagi ririn tampak lesu. Faruq menatap tak tega tapi tak mungkin dia ikut campur di dalamnya.

Ririn menatap Faruq dengan sungkan kemudian melangkah menjauh dari sana.

Aku salah telah melibatkanmu dalam hatiku komjen Hafla. Seharusnya kamu paham bahwa aku memanh mencintaimu. Namun keluargaku itu begitu di butakan oleh duniawi.

Terpopuler

Comments

Ma Selly

Ma Selly

lah itu kamu rin

2023-12-31

0

Mamah Kekey

Mamah Kekey

semoga pasutri nya bahagia

2023-12-23

0

Regina Putri

Regina Putri

sampe kesini makin suka sama Gus hafla

2023-12-09

2

lihat semua
Episodes
1 Sosok Hafla Fathar Ghazalah
2 Ceremonial Serah jabatan
3 Tausiah Gus Hafla
4 Penerimaan Hafla atas Santrinya
5 Kedatangan paman Rahman
6 Sah
7 Sekamar
8 Pertemuan dengan Ririn
9 Kamar Pengantin
10 Jujur
11 Bisikan Ririn
12 Perhatian Hafla
13 Salting Melting
14 Masakan Pertama
15 Cemburu apa tidak?
16 Romantic Scene
17 Euforia
18 Beautiful Night
19 Morning Kiss
20 Perlindungan Hafla
21 Interupsi Hafla
22 Kencan Pertama
23 sisi Lain Hafla
24 Pesona Hafla
25 Di tempat Dinas
26 Tugas Luar Kota
27 Semobil dengan Mayra
28 Rela Pulang
29 Sapu Tangan
30 QUALITY TIME
31 Hafla di Mata Seena
32 Berlibur ke pulau Dewata Bali
33 Bandara Ngurah Rai
34 Dinner
35 Telpon Tengah Malam
36 Berkuda
37 Hagla Help
38 Permintaan Seena
39 Kisah Menarik Hagla - Seena
40 Seperti Suami
41 Kediaman Ibu Mertua
42 Kejutan
43 Zein Family
44 Malam Panjang
45 Berbincang dengan Zein
46 Kecewa
47 Senyum Mengejek
48 Diam
49 Papa Mayra
50 Tembak
51 Malam bertabur Bintang
52 Promo Novel Baru
53 Garis 2
54 Kejadian sesungguhnya
55 Hagla Lagi
56 Rumah Sakit
57 Mayra PoV
58 Terpikat
59 Berbaikan
60 Hagla kembali berulah
61 Kedatangan Ayah Hanum
62 Seena VS Mayra
63 Hari akad
64 Berangkat Tugas
65 Kabar buruk
66 Tanpa keberadaan Hafla
67 Gubuk Tua
68 Melahirkan
69 Sosok Tegap Tampan
70 Tangis Seena
71 Rindu Setengah Mati
72 Bangganya Seena
73 Pinang di Belah Dua
74 Daniah
75 Misteri itu
76 Tak Muda lagi
77 Gadis Desa itu
78 Salahuddin Al Ayyubi
79 Masuk kembali
80 Happy
81 Kisah Al Ayyubi
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Sosok Hafla Fathar Ghazalah
2
Ceremonial Serah jabatan
3
Tausiah Gus Hafla
4
Penerimaan Hafla atas Santrinya
5
Kedatangan paman Rahman
6
Sah
7
Sekamar
8
Pertemuan dengan Ririn
9
Kamar Pengantin
10
Jujur
11
Bisikan Ririn
12
Perhatian Hafla
13
Salting Melting
14
Masakan Pertama
15
Cemburu apa tidak?
16
Romantic Scene
17
Euforia
18
Beautiful Night
19
Morning Kiss
20
Perlindungan Hafla
21
Interupsi Hafla
22
Kencan Pertama
23
sisi Lain Hafla
24
Pesona Hafla
25
Di tempat Dinas
26
Tugas Luar Kota
27
Semobil dengan Mayra
28
Rela Pulang
29
Sapu Tangan
30
QUALITY TIME
31
Hafla di Mata Seena
32
Berlibur ke pulau Dewata Bali
33
Bandara Ngurah Rai
34
Dinner
35
Telpon Tengah Malam
36
Berkuda
37
Hagla Help
38
Permintaan Seena
39
Kisah Menarik Hagla - Seena
40
Seperti Suami
41
Kediaman Ibu Mertua
42
Kejutan
43
Zein Family
44
Malam Panjang
45
Berbincang dengan Zein
46
Kecewa
47
Senyum Mengejek
48
Diam
49
Papa Mayra
50
Tembak
51
Malam bertabur Bintang
52
Promo Novel Baru
53
Garis 2
54
Kejadian sesungguhnya
55
Hagla Lagi
56
Rumah Sakit
57
Mayra PoV
58
Terpikat
59
Berbaikan
60
Hagla kembali berulah
61
Kedatangan Ayah Hanum
62
Seena VS Mayra
63
Hari akad
64
Berangkat Tugas
65
Kabar buruk
66
Tanpa keberadaan Hafla
67
Gubuk Tua
68
Melahirkan
69
Sosok Tegap Tampan
70
Tangis Seena
71
Rindu Setengah Mati
72
Bangganya Seena
73
Pinang di Belah Dua
74
Daniah
75
Misteri itu
76
Tak Muda lagi
77
Gadis Desa itu
78
Salahuddin Al Ayyubi
79
Masuk kembali
80
Happy
81
Kisah Al Ayyubi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!