Kamar Pengantin

" Haf! Jangan masuk kamarmu dulu. Gantilah di kamar tamu bersama istrimu," ujar umma-nya. Hafla mengangguk paham.

" Iya Umma ... " jawabnya kemudian belok.

Hafla ragu untuk masuk. Namun beberapa detik kemudian pintu di buka oleh MUA. Dia tersenyum dan keluar bersama teamnya.

" Silahkan masuk gus! Jika sudah selesai berganti baju ketuklah pintunya kami di sini," jelasnya pada Hafla.

" Baik," jawabnya singkat dan segera masuk. Dia menatap istrinya itu. Hatinya serasa tercubit ketika melihat perempuan cantik. Bukan dia tak bersyukur tapi perempuan cantik terkadang identik dengan hal-hal yang kurang baik. Tapi bukan berarti semuanya. Cantik bukanlah kriteria Hafla tapi lagi - lagi Umma-lah alasannya.

" Gus ... Segera Lah berganti baju! Bukankah upacara pedang pora-nya akan segera di mulai?" tanya Haseena. Hafla mengangguk mendengarnya.

" Iya ... Kamu sudah selesai?" tanya Hafla balik. Haseena mengangguk mengiyakan.

Tak ada obrolan yang ke arah romantis keduanya sama - sama canggung karena belum saling mengenal lebih jauh. Seusai menggunakan baju pengantinnya Hafla segera memanggil MUA untuk merapikan yang dia gunakan. Semua MUA masuk untuk kembali mengecek dan merapikan yang di kenakan oleh kedua pengantin mereka.

1 jam kemudian ...

Upacara pedang pora di mulai. Dalam serangkaian acara tersebut Haseena nampak selalu menggandeng tangan suaminya. Baik Hafla maupun Haseena nampak menampilkan senyum terbaik mereka. Banyak yang kagum pada kedua mempelai. Hafla beberapa kali melirik di mana istrinya itu mengusap air matanya yang merembes tanpa permisi pada sang pemilik.

Tatapan Ririn pun nampak tidak suka namun hal itu hanya bisa di lihat oleh Haseena sebagai posisi seorang istri. Dia tidak tahu ada masa lalu apa pada suaminya. Hanya saja dia merasa perempuan yang menatap mereka tidak suka. Saat ririn mendekat untuk memberikan ucapan selamat. Tiba-tiba Hafla menarik pinggang istrinya hingga menempellah hal paling berharga miliknya pada dada suaminya.

Ya Allah! Maafkan aku Haseena, aku tidak berniat melecehkanmu. Apa yang kamu lakukan Haf!? Jangan bertindak bodoh karena kamu ingin memperlihatkan pada Ririn bahwa kamu memang tak memiliki perasaan untuknya.

Ririn yang melihat benar-benar di buat sesak saat melihat tangan kekar Hafla menopang pinggang ramping istrinya. Namun Ririn tetap berjalan mendekat.

Apa yang gus Hafla lakukan???? Malunya aku saat hal sensitifku menyentuh dadanya. Bisa copot di sini jantungku jika terus dekat seperti ini.

" Selamat Komjen Hafla. Semoga bahagia bersama istri tidak ada doa yang lain yang ingin ku sebutkan. Hanya bahagia saja untuk kalian!" seru Ririn tegas namun mengulas sedikit senyum.

" Terima kasih ... Itu sudah lebih dari cukup. Terima kasih sudah menyempatkan hadir," jawabnya dengan senyum pula.

Semua personil yang jauh dari sini. Mereka di sediakan tempat untuk bermalam. Di pesantren banyak ruang yang bisa di gunakan. Serangkaian acara pedang pora, resepsi sudah di laksanakan dengan lancar. Hafla mengajak Haseena untuk pergi istirahat.

" Gus ... Kok ke arah sana! Yang tadi kamar siapa?" tanya Haseena saat Hafla memegang tangan Haseena ke arah lain.

" Itu kamar tamu! Kamarku di sebelah sana!" tunjuk Hafla.

Sesampainya di kamar mereka. Hafla nampak menelan ludah melihat kamarnya yang sudah seperti taman bunga mawar. Suasana kamar ini nampak sangat mencekam bagi dirinya.

" Gus ... Kenapa tidak masuk? Biar Haseena dulu ya! Capek pakai baju ini gus," keluhnya tanpa menunggu jawaban suaminya. Saat dia masuk dan menginjak kelopak -kelopak bunga mawar bertebaran itu membuat Haseena melotot dan membuat langkah kakinya salah. Hafla yang melihat Haseena mau jatuh segera memegang pinggangnya. Posisi yang benar-benar romantis dimana Haseena memegang leher suaminya di posisi yang hampir jatuh sedangkan Hafla memegang pinggang istrinya dengan mesra sekali.

" Maaf gus ... " lirihnya. Hafla nampak salah tingkah. Dan membenarkan posisinya kembali.

" Ehmmm ... Ehhmmmm ... Lain kali hati-hati! Segera ganti baju. Bajumu masih ada di koper Neng," ucap Hafla.

" Iya mas ... Eh, gus ... " jawabnya sambil melipir menjauh dari sana. Benar - benar memalukan sekali.

Hafla nampak menggeleng dan tersenyum melihat tingkah Haseena. Dia segera menutup pintu kamarnya. Namun wajah adiknya tiba-tiba nongol.

" Jika tidak orisinil ceraikan saja!" seru Hagla membuat Hafla melotot ke arah adiknya. Dia segera mengunci pintu kamarnya.

Likeeeeeeee yaaa! Sedikit dulu ya sayangku. Makasihhhh.

Terpopuler

Comments

erinatan

erinatan

dasar adek durhakim hagla

2025-03-15

0

Fatur Rohman

Fatur Rohman

julid aja si hagla

2025-01-06

0

Ma Selly

Ma Selly

hagla masih di liputi kebencian atas masalah orang tuanya dimsmasa lalu

2023-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Sosok Hafla Fathar Ghazalah
2 Ceremonial Serah jabatan
3 Tausiah Gus Hafla
4 Penerimaan Hafla atas Santrinya
5 Kedatangan paman Rahman
6 Sah
7 Sekamar
8 Pertemuan dengan Ririn
9 Kamar Pengantin
10 Jujur
11 Bisikan Ririn
12 Perhatian Hafla
13 Salting Melting
14 Masakan Pertama
15 Cemburu apa tidak?
16 Romantic Scene
17 Euforia
18 Beautiful Night
19 Morning Kiss
20 Perlindungan Hafla
21 Interupsi Hafla
22 Kencan Pertama
23 sisi Lain Hafla
24 Pesona Hafla
25 Di tempat Dinas
26 Tugas Luar Kota
27 Semobil dengan Mayra
28 Rela Pulang
29 Sapu Tangan
30 QUALITY TIME
31 Hafla di Mata Seena
32 Berlibur ke pulau Dewata Bali
33 Bandara Ngurah Rai
34 Dinner
35 Telpon Tengah Malam
36 Berkuda
37 Hagla Help
38 Permintaan Seena
39 Kisah Menarik Hagla - Seena
40 Seperti Suami
41 Kediaman Ibu Mertua
42 Kejutan
43 Zein Family
44 Malam Panjang
45 Berbincang dengan Zein
46 Kecewa
47 Senyum Mengejek
48 Diam
49 Papa Mayra
50 Tembak
51 Malam bertabur Bintang
52 Promo Novel Baru
53 Garis 2
54 Kejadian sesungguhnya
55 Hagla Lagi
56 Rumah Sakit
57 Mayra PoV
58 Terpikat
59 Berbaikan
60 Hagla kembali berulah
61 Kedatangan Ayah Hanum
62 Seena VS Mayra
63 Hari akad
64 Berangkat Tugas
65 Kabar buruk
66 Tanpa keberadaan Hafla
67 Gubuk Tua
68 Melahirkan
69 Sosok Tegap Tampan
70 Tangis Seena
71 Rindu Setengah Mati
72 Bangganya Seena
73 Pinang di Belah Dua
74 Daniah
75 Misteri itu
76 Tak Muda lagi
77 Gadis Desa itu
78 Salahuddin Al Ayyubi
79 Masuk kembali
80 Happy
81 Kisah Al Ayyubi
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Sosok Hafla Fathar Ghazalah
2
Ceremonial Serah jabatan
3
Tausiah Gus Hafla
4
Penerimaan Hafla atas Santrinya
5
Kedatangan paman Rahman
6
Sah
7
Sekamar
8
Pertemuan dengan Ririn
9
Kamar Pengantin
10
Jujur
11
Bisikan Ririn
12
Perhatian Hafla
13
Salting Melting
14
Masakan Pertama
15
Cemburu apa tidak?
16
Romantic Scene
17
Euforia
18
Beautiful Night
19
Morning Kiss
20
Perlindungan Hafla
21
Interupsi Hafla
22
Kencan Pertama
23
sisi Lain Hafla
24
Pesona Hafla
25
Di tempat Dinas
26
Tugas Luar Kota
27
Semobil dengan Mayra
28
Rela Pulang
29
Sapu Tangan
30
QUALITY TIME
31
Hafla di Mata Seena
32
Berlibur ke pulau Dewata Bali
33
Bandara Ngurah Rai
34
Dinner
35
Telpon Tengah Malam
36
Berkuda
37
Hagla Help
38
Permintaan Seena
39
Kisah Menarik Hagla - Seena
40
Seperti Suami
41
Kediaman Ibu Mertua
42
Kejutan
43
Zein Family
44
Malam Panjang
45
Berbincang dengan Zein
46
Kecewa
47
Senyum Mengejek
48
Diam
49
Papa Mayra
50
Tembak
51
Malam bertabur Bintang
52
Promo Novel Baru
53
Garis 2
54
Kejadian sesungguhnya
55
Hagla Lagi
56
Rumah Sakit
57
Mayra PoV
58
Terpikat
59
Berbaikan
60
Hagla kembali berulah
61
Kedatangan Ayah Hanum
62
Seena VS Mayra
63
Hari akad
64
Berangkat Tugas
65
Kabar buruk
66
Tanpa keberadaan Hafla
67
Gubuk Tua
68
Melahirkan
69
Sosok Tegap Tampan
70
Tangis Seena
71
Rindu Setengah Mati
72
Bangganya Seena
73
Pinang di Belah Dua
74
Daniah
75
Misteri itu
76
Tak Muda lagi
77
Gadis Desa itu
78
Salahuddin Al Ayyubi
79
Masuk kembali
80
Happy
81
Kisah Al Ayyubi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!