Beautiful Night

Sunyi.

Senyap.

Krik. Krik. Krik.

Berasa ada suara jangkrik dimana - mana. Kedua pasangan itu nampak saling menatap satu sama lain. Hawa kamar tiba - tiba menjadi panas seketika. Hafla pun nampak menelan ludah sendiri dengan kasar. Haseena nampak memegang erat selimut yang membungkus tubuhnya yang polos.

Koe seng paling ngerti marang kahanane ati

Aku mok semangati ngusap iluhku seng mbrebes mili

Pepujane ati kinaryo kembange wangi

Sabar sabarno momong aku

Mugo selawase dadi siji

Matursuwun gusti mpun maringi seng gemati nemu slirane ngobati ati kang sepi

Matur suwun gusti mpun maringi seng gemati yang pergi biarlah pergi ono koe seng ngancani.

" Astaga!!!" kaget Haseena langsung meraih ponselnya yang berdering dengan tangan gemetar. Hafla pun nampak kaget dan gugup saat istrinya itu bingung. Namun detik berikutnya Haseena mengangkat telpon.

" Assalamualaikum Umma," lirihnya sambil menatap Hafla yang tiba - tiba menatap objek lain.

" Waalaikumsalam .. Sayangnya Umma. Bagaimana kabarnya ? Umma kangen Hafla tak sekali menemui Umma. Apakah dia sudah melupakan Umma? Semenjak menikah denganmu dia tak lagi sempat?" umma-nya itu terdengar terkekeh setelahnya. Haseena melirik suaminya dengan sinis.

" Umma cantiknya Seena ... Ini mas Hafla-nya belum tidar. Silahkan melepas rindu!" ujarnya sambil manja. Hafla melotot pada istrinya.

" Apa? Tidak ... Aku sedang tidak ingin bicara," jawabnya gugup. Namun Seena melempar ponselnya di pangkuan Hafla.

" Iya ... Umma," lirihnya. Terpaksa dia mengangkat telpon Ummanya. Istrinya itu benar - benar nakal.

" Sedang apa? Sudah malam kalian kok tidak tidur??" goda Umma-nya. " Sedang berusaha membuatkan generasi penerus untuk Umma?" tanyanya membuat Hafla membola.

" Ehmmm ... Umma. Ada apa Umma menelpon?" tanyanya gugup lagi karena Haseena menatapnya. Nampaknya dia ingin bergerak namun gerakannya melambat.

" Apakah sudah Gol???" tanya Umma membuat Hafla tersedak ludahnya sendiri.

" Uhuuuk ... Uhuuuk ... Umma!" serunya malu sebenarnya. Mata Hafla tak hentinya mengamati istrinya yang hendak turun.

" Aaauuuhhhh .... " teriakan kecil dari istrinya itu mengagetkan Hafla dan Umma.

" Kenapa Seena???" tanya Umma panik tapi bohong.

" Umma sudah dulu ya bercandanya! Hafla mau mengantar Seena ke kamar mandi. Klik," Hafla pun mematikannya. Dia berlari memutari ranjang dan memggendong.

" Biar mas bantu!" serunya dan Haseena mengangguk. Hafla menggendongnya tanpa menunggu lama.

" Jika sudah selesai panggil mas!" pinta Hafla yang dapat anggukan kecil. Hafla segera keluar dari kamar mandi.

Hafla duduk di kursi sambil menatap ranjang di depannya yang berantakan. Terdapat noda merah di sana. Senyum itu tersungging dari wajah tampannya.

Flashback on

" Terlanjur basah milik kita! Aku bayar kontan loh kemarin maharnya sayang," ujar Hafla dengan sengaja mengajak ngobrol. Sesekali dia menggesekkan sesuatu agar tak ada jeritan lagi.

" Apa hubungannya dengan ini mas??? Jangan ngada - ngada deh. Udah sanaan mas besok lagi," jawabnya.

Namun Hafla tak menyerah begitu saja. Dia tak mau bersolo karir selain tidak terbiasa dia juga enggan melakukannya. Bukannya dia tidak kasihan pada Haseena. Di lakukan kapan pun tetap saja Seena akan merasa sakit karena ini memang yang pertama.

Hafla tetap menikmati tubuh itu dengan sangat sopan. Dia tak memperlihatkan bahwa sesungguhnya dia buru-buru. Bagaimana tidak laki-laki dewasa di suguhi pemandangan indah seperti ini pasti langsung wow.

" Maaf sayang ... "

Setelah mengatakannya Hafla menerobos dinding pertahanan Haseena yang lengah saat itu. Haseena langsung membola saat mendapati serangan itu rasanya sudut kakinya melemas. Rasanya tidak karuan. Sakit ya jelas sakit tapi dia tidak bisa berteriak. Malu. Itu yang dia rasakan saat ini. Tapi air matanya merembes seperti kran bocor. Sungguh menyedihkan.

" Maaf sayang ... Sebentar lagi selesai," ucap Hafla sambil menikmati panorama Malam yang indah ini. Seena masih mematung merasakan sesuatu bergerak di sana dengan sangat posesif. Ada kalanya dia mendesah tidak jelas. Tak berselang lama rupa-rupanya Hafla menyelesaikannya dengan baik.

Lava -lava hangat itu memasuki area sensitif Haseena. tak ada penolakan dari Haseena. Dia pasif karena ini yang kali pertama baginya. Rasanya masih sangat tidak nyaman karena mengganjal. Sampai sentuhan itu berakhir Haseena tak berterial sekencang tadi. Gadis itu hanya tertegun dan diam menikmati rasa sakit dan perih yang menjalar.

Flash back off.

" Mas ... Bantuin Seena sudah selesai!" serunya dari dalam kamar mandi. Hafla langsung membuyarkan lamunannya dan segera menghampiri istrinya.

" Ayo mas gendong!" serunya.

" Jahat kamu mas ... Sakit," rengeknya tiba-tiba.

" Loh ... Tapi tadi diem aja! Kok malah sekarang merengeknya," heran Hafla.

" Speachless tahu gak sih! Ngeselin putranya Umma satu ini," jawaban Haseena membuat Hafla terkekeh.

" Ya maaf ... Daripada solo karir! Mending manfaatin istri yang udah di bayar kontan," ledeknya dengan menatap wajah istrinya yang cemberut.

" Nyebelin!" kesalnya. Hafla terkekeh lagi di buatnya. Malam pertama yang di bayangkan olehnya malah tidak sesuai dengan prediksinya yang bakalan romantis seperti pengantin baru pada umumnya.

" Apa? Mikirin apa coba?" tanya Haseena dengan melotot ke arah suaminya.

" Malam pertama kita aneh!" seru Hafla sambil menggeleng.

" Mas yang aneh ... ! Nerobos sesuka jiwa," cebiknya sambil membenahi dress yang sudah di pakai.

" Lah ... Kalau gak suka bahaya dong Seen. Kamu kan istrinya mas," belanya sambil menaik turunkan alisnya. Kemudian dia gendong Haseena menuju ranjang.

" Istirahatlah sayang ... ! Thank you untuk malam ini," bisiknya. Haseena menatap ranjang sudah bersih itu artinya hafla sudah merapikannya. Haseena tersenyum menghangat.

Di kamar mandi ...

Bisa berdenyut tiap saat ini sih! Bahaya ... Dekat Lama - lama dengannya. Huft ... Indahnya malam ini. Terima kasih Seena sudah membuatku jatuh cinta.

Likeeeeeeeeee.

Terpopuler

Comments

Ma Selly

Ma Selly

sebentar lg bakalan ada hafla junior nih

2023-12-31

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ternyata udah jebol,aku pikir masih belum saat umma nya menganggu dgn menelpon nya..😂

2023-12-21

2

Yuli Purwa

Yuli Purwa

akhirnya Gus,, gooollllll 💪💪🤣🤣

2023-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Sosok Hafla Fathar Ghazalah
2 Ceremonial Serah jabatan
3 Tausiah Gus Hafla
4 Penerimaan Hafla atas Santrinya
5 Kedatangan paman Rahman
6 Sah
7 Sekamar
8 Pertemuan dengan Ririn
9 Kamar Pengantin
10 Jujur
11 Bisikan Ririn
12 Perhatian Hafla
13 Salting Melting
14 Masakan Pertama
15 Cemburu apa tidak?
16 Romantic Scene
17 Euforia
18 Beautiful Night
19 Morning Kiss
20 Perlindungan Hafla
21 Interupsi Hafla
22 Kencan Pertama
23 sisi Lain Hafla
24 Pesona Hafla
25 Di tempat Dinas
26 Tugas Luar Kota
27 Semobil dengan Mayra
28 Rela Pulang
29 Sapu Tangan
30 QUALITY TIME
31 Hafla di Mata Seena
32 Berlibur ke pulau Dewata Bali
33 Bandara Ngurah Rai
34 Dinner
35 Telpon Tengah Malam
36 Berkuda
37 Hagla Help
38 Permintaan Seena
39 Kisah Menarik Hagla - Seena
40 Seperti Suami
41 Kediaman Ibu Mertua
42 Kejutan
43 Zein Family
44 Malam Panjang
45 Berbincang dengan Zein
46 Kecewa
47 Senyum Mengejek
48 Diam
49 Papa Mayra
50 Tembak
51 Malam bertabur Bintang
52 Promo Novel Baru
53 Garis 2
54 Kejadian sesungguhnya
55 Hagla Lagi
56 Rumah Sakit
57 Mayra PoV
58 Terpikat
59 Berbaikan
60 Hagla kembali berulah
61 Kedatangan Ayah Hanum
62 Seena VS Mayra
63 Hari akad
64 Berangkat Tugas
65 Kabar buruk
66 Tanpa keberadaan Hafla
67 Gubuk Tua
68 Melahirkan
69 Sosok Tegap Tampan
70 Tangis Seena
71 Rindu Setengah Mati
72 Bangganya Seena
73 Pinang di Belah Dua
74 Daniah
75 Misteri itu
76 Tak Muda lagi
77 Gadis Desa itu
78 Salahuddin Al Ayyubi
79 Masuk kembali
80 Happy
81 Kisah Al Ayyubi
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Sosok Hafla Fathar Ghazalah
2
Ceremonial Serah jabatan
3
Tausiah Gus Hafla
4
Penerimaan Hafla atas Santrinya
5
Kedatangan paman Rahman
6
Sah
7
Sekamar
8
Pertemuan dengan Ririn
9
Kamar Pengantin
10
Jujur
11
Bisikan Ririn
12
Perhatian Hafla
13
Salting Melting
14
Masakan Pertama
15
Cemburu apa tidak?
16
Romantic Scene
17
Euforia
18
Beautiful Night
19
Morning Kiss
20
Perlindungan Hafla
21
Interupsi Hafla
22
Kencan Pertama
23
sisi Lain Hafla
24
Pesona Hafla
25
Di tempat Dinas
26
Tugas Luar Kota
27
Semobil dengan Mayra
28
Rela Pulang
29
Sapu Tangan
30
QUALITY TIME
31
Hafla di Mata Seena
32
Berlibur ke pulau Dewata Bali
33
Bandara Ngurah Rai
34
Dinner
35
Telpon Tengah Malam
36
Berkuda
37
Hagla Help
38
Permintaan Seena
39
Kisah Menarik Hagla - Seena
40
Seperti Suami
41
Kediaman Ibu Mertua
42
Kejutan
43
Zein Family
44
Malam Panjang
45
Berbincang dengan Zein
46
Kecewa
47
Senyum Mengejek
48
Diam
49
Papa Mayra
50
Tembak
51
Malam bertabur Bintang
52
Promo Novel Baru
53
Garis 2
54
Kejadian sesungguhnya
55
Hagla Lagi
56
Rumah Sakit
57
Mayra PoV
58
Terpikat
59
Berbaikan
60
Hagla kembali berulah
61
Kedatangan Ayah Hanum
62
Seena VS Mayra
63
Hari akad
64
Berangkat Tugas
65
Kabar buruk
66
Tanpa keberadaan Hafla
67
Gubuk Tua
68
Melahirkan
69
Sosok Tegap Tampan
70
Tangis Seena
71
Rindu Setengah Mati
72
Bangganya Seena
73
Pinang di Belah Dua
74
Daniah
75
Misteri itu
76
Tak Muda lagi
77
Gadis Desa itu
78
Salahuddin Al Ayyubi
79
Masuk kembali
80
Happy
81
Kisah Al Ayyubi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!