Cemburu apa tidak?

Akhir - akhir ini Baik Haseena maupun Hafla tak terlalu sering bergurau atau sekedar berbincang. Hafla sering bertugas malam. Kerap kali Hafla mengantarkan istrinya itu ke pesantren. Supaya dia tak merasa kesepian. sudah 2 minggu berlalu hubungan keduanya tak ada berkembangan sama sekali. Terakhir kali Hafla kiss di meja makan saat mereka sedikit berdebat setelahnya tak ada lagi hal - hal romantis.

Malam ini Haseena melihat suaminya di antar pulang oleh seorang polwan cantik. Nampak sangat dewasa dan bersahaja. Hafla tersenyum sambil melambaikan tangan. Atensinya terhadap hal itu membuat Haseena merasa hatinya cuil bahkan menganga. Bahkan padanya saja Hafla kadang tak se - hamble itu. Apalagi ketika lelah.

" Tumben pulang malam?" pertanyaan sarkasme itu menjadikan Hafla menatap tajam istrinya. Haseena tak peduli jika di bilang posesif. Sejatinya dia tak memiliki waktu luang untuk membuat suaminya itu jatuh cinta jika sering di tinggali seperti saat ini.

" Sudah selesai," jawab Hafla dengan merapikan sepatunya di deretan rak.

" Apakah mobilnya mogok sampai tidak bisa pulang sendiri??" tanya Haseena membuat Hafla paham akan alur yang di bicarakannya saat ini. Hafla yang kini pindah di meja dekat dapur mendapati kopi jahe panas buatan istrinya. Haseena nampak pergi ke lantai 2. Dia nampak kesal tak di tanggapi oleh suaminya.

Mungkin dia menyesal telah menikah denganku. Dia sering kali memilih piket malam daripada bersama istrinya. Janji ke makam pun kala itu juga tak se leluasa pra-kiranya. Sebab Hafla hanya menghantar sebentar tak ada kalimat janji. Dia benar-benar terasa asing bagi Haseena. Haruskah sehambar ini pernikahannya? Ini belum di mulai sama sekali.

Haseena meraih gagang pintu dan membukanya. Dia memilih kamar terpisah dari suaminya. Dia merasa jengkel jika terus seperti ini. Namun saat pintu terbuka seseorang di belakangnya mengatakan sesuatu yang membuat Haseena terjingkat.

" Aku tunggu di kamar !" serunya sehingga membuat Atensi Haseena terpengaruh. Alih - alih menolak dia malah mengekor di belakangnya layaknya terhipnotis dengan mudahnya.

Sesampainya di kamar ...

" Tunggulah sebentar! Mas mandi dulu," ucapnya tanpa mendengar jawabannya. Ponsel Hafla nampak bergetar Haseena meliriknya sebentar. Ada nama BRIPDA HANUM AGHNIYAH SAVANA.

Deg.

Bolehlah aku curiga pada suamiku? Bolehlah aku cemburu padanya saat ini. Aku merasa tak di hargai saat ini. Dia bahkan tak pernah mengajakku berbincang dan lainnya. Jika dia tak mencintaiku bolehkah aku menyerah saja?

Saat Haseena melamun sontak saja handuk kecil melayang ke arah kepalanya. Haseena nampak terkejut bagaimana bisa handuk ini tidak sopan bertahta di kepalanya.

" Apa yang kamu pikirkan??" tanya Hafla pada istrinya.

" Apakah kamu selingkuh gus?" panggilannya berubah menjadi membuat alis Hafla naik ke atas.

" Selingkuh? Dengan siapa? Jangan membuat lelucon kamu Hum," jawabnya sambil memakai kaos oblongnya.

" Ada bripda Hanum menelponmu. Pasti dia yang mengantarkanmu pulang tadi," jawabnya ketus.

Yes.

Agaknya Hafla bersorak bahagia. Bagaimana tidak akhirnya istrinya protes akan kepulangannya yang selalu malam. Selama ini gadis itu memutuskan untuk tidak sekamar karena alasan Hafla belum bisa menerimanya. Statement dari mana itu. Karena kesal akhirnya hafla memutuskan mengambil shift malam untuk menarik perhatian istrinya itu. Tak sia - sia Hagla mengirimkan kekasihnya itu untuk menjadi alat peraga agar istrinya cemburu dan itu suskes.

" Oh ... Hanum! Kenapa tidak di angkat?" tanya Hafla dengan santainya.

" Untuk apa? Dia pasti membutuhkanmu gus," jawabnya semakin dingin. Hafla jadi di buat resah akan sikap istrinya yang cuek. Dia memang tak kenal betul siapa Haseena. Perjodohan memang tak semulus dia kira. Kerap kali Haseena bersikap kaku dan kerap kali dia pun perhatian. Hafla kesulitan untuk berkomunikasi dengan sang istri meskipun sudah bersama beberapa hari.

" Bolehkah aku menelponnya balik?" tanyanya terdengar sangat menyebalkan sekali.

" Lakukan saja! Aku mau keluar ..." jawab Haseena ketus.

" Keluar satu langkah dari kamarku. Akan ku buat kamu tidak bisa berjalan besok pagi," ucap Hafla terdengar sangat mengancam dan mengintimidasi. Haseena diam di tempat.

" Kembalilah ke tempat dudukmu semula!" perintah Hafla.

Kak! Jangan kaku - kaku pada istrimu. Dia bukanlah robot atau rekan kerjamu. Dia adalah partner hidupmu. Jadi, melunaklah sedikit. Ta'aruflah dengan benar jangan memperkeruh keadaan dengannya. Apa bedanya aku denganmu? Aku menolak menikah dengannya kau malah mengabaikannya setelah menikah dengannya?

Ucapan Hagla beberapa hari lalu terngiang - ngiang di telinganya. Hafla mengilas balik kecemburuannya pada Haseena beberapa waktu lalu. Dia nampak tersinggung pada istri yang baru beberapa hari dia nikahi.

Kala itu di pemakaman ...

" Seena ... Akhirnya kamu datang juga!" seru seorang pemuda tampan nampak sangat berkharisma.

" Samuel! Sedang apa di sini?" tanyanya.

" Tidakkah kamu merasa sudah jahat menghilang bertahun - tahun lamanya. Aku bahkan tidak bisa hidup tanpamu Seena," jawabnya memohon. Namun Haseena melangkah mundur.

" Kita sudah lama terpisah Samuel. Tidak mungkin bagi kita untuk bersama lagi," jawab Haseena menegaskan.

" Tidak ... Kamu adalah peri kecilku. Mana mungkin aku bisa melupakanmu! Jangan bernegosiasi denganku lagi Seena," pintanya.

" Maaf ... Tapi aku tidak bisa Sam," lirihnya.

" Seena ... Jangan lakukan ini padaku! Please ... " samuel sudah sampai terduduk lemas.

" I'm so sorry sam ... I can't," jawabnya dengan sedih.

" No ... Seen, I Love you from then until now ... Please Seen!" serunya nampak sangat buruk.

" Sorry ... !" Haseena berlari dari makam orang tuanya menuju mobil sang suami.

Percakapan mereka tak lepas dari bidik mata sang suami. Hati Hafla berkecamuk seketika saat mendengar laki-laki lain mengatakan cinta pada istri yang baru 3 hari dia nikahi. Sakit itu yang di rasakan oleh Hafla saat ini. Tak permah terpikirkan olehnya bahwa perempuan itu pernah memiliki kekasih. Nyatanya kiss first tetaplah milik hafla. Dengan pede-nya dia merasa tak akan ada laki-laki lain. Namun nyatanya hatinya saat ini patah. Apalagi Haseena nampak sedih saat tak bisa menerima laki-laki itu kembali.

...----------------...

" Dari mana mas? Kenapa mobilnya kosong?" tanya Haseena pada suaminya.

" Ada keperluan sebentar Hum," jawabnya singkat dan kemudian mengemudikan mobilnya.

Semenjak hari itu Hafla di buat diam membisu seakan terpukul akan kenyataan. Pernikahan yang baru saja akan dia mulai nyatanya sudah ada jeda. Bukan salah Haseena tapi salahnya yang sok paham akan perempuan yang akan menjadi istrinya itu. Nyatanya kekasih Haseena itu terlihat sangat tampan dan spek idaman perempuan.

Flashback on ...

" Terima kasih Hanum untuk hari ini! Sampaikan salamku padanya," ucap Hafla membuat hati Haseena menggeram sangat kesal sekali di buatnya.

Hafla melirik wanitanya itu yang nampak diam dan kesal.

" Katakan padaku? Ada apa tiba-tiba aku datang kamu sudah melayangkan sebuah majas sindiran? Katakan dengan jelas ... Nilai bahasa indonesiaku tak begitu baik saat sekolah. Jadi, aku tak dapat mencerna dengan baik. Katakan sekarang!" perintahnya.

" Apa? Aku menyindir? Lagaknya kamu terlalu perasa gus ... " elaknya dengan memalingkan wajah kesalnya.

" Jangan melakukan hal yang akan benar - benar membuatmu tak bisa berjalan besok," jawabannya terdengar sangat ngeri. Bagaimana bisa seorang putra kyai akan melakukan kekerasan pada istrinya.

" A.. Aku tidak tahu! Mulutku tak bisa di rem," jawabnya gelagapan dan bergerak menjauh dari Hafla. Suaminya itu terlihat menyeramkan sekali saat ini.

" Tidakkah kamu merasa bersalah? Telah membuatku cemburu beberapa waktu lalu?" tatapan tajam menghunus.

Deg.

Apakah suamiku ini melihat Samuel??? Aku belum menceritakan samuel padanya. Karena aku anggap samuel sudah berlalu dari kehidupanku.

Likeeee dong mak pleaseeeee!!!!!!

Terpopuler

Comments

Yuli Purwa

Yuli Purwa

kurang komunikasi aja Gus 😁😁

2023-12-10

4

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

looohhh.... trnyata hafla gak ikutan turun kemakam mertuanya... dia zg ngajak mlah cuma nganter dan nungguin dimobil... pntes aja hasena jdi slah mengartikan sikapnya hafla..

2023-10-30

5

Anna Kusbandiana

Anna Kusbandiana

cemburu memang meresahkan...
karena cemburu hubungan jadi tak berujung, karena tidak ada penjelasan...

2023-09-04

2

lihat semua
Episodes
1 Sosok Hafla Fathar Ghazalah
2 Ceremonial Serah jabatan
3 Tausiah Gus Hafla
4 Penerimaan Hafla atas Santrinya
5 Kedatangan paman Rahman
6 Sah
7 Sekamar
8 Pertemuan dengan Ririn
9 Kamar Pengantin
10 Jujur
11 Bisikan Ririn
12 Perhatian Hafla
13 Salting Melting
14 Masakan Pertama
15 Cemburu apa tidak?
16 Romantic Scene
17 Euforia
18 Beautiful Night
19 Morning Kiss
20 Perlindungan Hafla
21 Interupsi Hafla
22 Kencan Pertama
23 sisi Lain Hafla
24 Pesona Hafla
25 Di tempat Dinas
26 Tugas Luar Kota
27 Semobil dengan Mayra
28 Rela Pulang
29 Sapu Tangan
30 QUALITY TIME
31 Hafla di Mata Seena
32 Berlibur ke pulau Dewata Bali
33 Bandara Ngurah Rai
34 Dinner
35 Telpon Tengah Malam
36 Berkuda
37 Hagla Help
38 Permintaan Seena
39 Kisah Menarik Hagla - Seena
40 Seperti Suami
41 Kediaman Ibu Mertua
42 Kejutan
43 Zein Family
44 Malam Panjang
45 Berbincang dengan Zein
46 Kecewa
47 Senyum Mengejek
48 Diam
49 Papa Mayra
50 Tembak
51 Malam bertabur Bintang
52 Promo Novel Baru
53 Garis 2
54 Kejadian sesungguhnya
55 Hagla Lagi
56 Rumah Sakit
57 Mayra PoV
58 Terpikat
59 Berbaikan
60 Hagla kembali berulah
61 Kedatangan Ayah Hanum
62 Seena VS Mayra
63 Hari akad
64 Berangkat Tugas
65 Kabar buruk
66 Tanpa keberadaan Hafla
67 Gubuk Tua
68 Melahirkan
69 Sosok Tegap Tampan
70 Tangis Seena
71 Rindu Setengah Mati
72 Bangganya Seena
73 Pinang di Belah Dua
74 Daniah
75 Misteri itu
76 Tak Muda lagi
77 Gadis Desa itu
78 Salahuddin Al Ayyubi
79 Masuk kembali
80 Happy
81 Kisah Al Ayyubi
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Sosok Hafla Fathar Ghazalah
2
Ceremonial Serah jabatan
3
Tausiah Gus Hafla
4
Penerimaan Hafla atas Santrinya
5
Kedatangan paman Rahman
6
Sah
7
Sekamar
8
Pertemuan dengan Ririn
9
Kamar Pengantin
10
Jujur
11
Bisikan Ririn
12
Perhatian Hafla
13
Salting Melting
14
Masakan Pertama
15
Cemburu apa tidak?
16
Romantic Scene
17
Euforia
18
Beautiful Night
19
Morning Kiss
20
Perlindungan Hafla
21
Interupsi Hafla
22
Kencan Pertama
23
sisi Lain Hafla
24
Pesona Hafla
25
Di tempat Dinas
26
Tugas Luar Kota
27
Semobil dengan Mayra
28
Rela Pulang
29
Sapu Tangan
30
QUALITY TIME
31
Hafla di Mata Seena
32
Berlibur ke pulau Dewata Bali
33
Bandara Ngurah Rai
34
Dinner
35
Telpon Tengah Malam
36
Berkuda
37
Hagla Help
38
Permintaan Seena
39
Kisah Menarik Hagla - Seena
40
Seperti Suami
41
Kediaman Ibu Mertua
42
Kejutan
43
Zein Family
44
Malam Panjang
45
Berbincang dengan Zein
46
Kecewa
47
Senyum Mengejek
48
Diam
49
Papa Mayra
50
Tembak
51
Malam bertabur Bintang
52
Promo Novel Baru
53
Garis 2
54
Kejadian sesungguhnya
55
Hagla Lagi
56
Rumah Sakit
57
Mayra PoV
58
Terpikat
59
Berbaikan
60
Hagla kembali berulah
61
Kedatangan Ayah Hanum
62
Seena VS Mayra
63
Hari akad
64
Berangkat Tugas
65
Kabar buruk
66
Tanpa keberadaan Hafla
67
Gubuk Tua
68
Melahirkan
69
Sosok Tegap Tampan
70
Tangis Seena
71
Rindu Setengah Mati
72
Bangganya Seena
73
Pinang di Belah Dua
74
Daniah
75
Misteri itu
76
Tak Muda lagi
77
Gadis Desa itu
78
Salahuddin Al Ayyubi
79
Masuk kembali
80
Happy
81
Kisah Al Ayyubi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!