Rico sampai di Bandara Soekarno Hatta, dia menuju ke terminal kedatangan, di jadwal, pesawat yang ditumpangi Rachel harusnya datang 15 menit lagi. Sambil menunggu, Rico membuka hadphone, disana terlihat ada 1000 chat yang belum terbaca. Rico tidak membuka satupun, justru dia masuk grup kantor, mencari divisi pemasaran, dengan lincah tanganya mencari-cari satu nama di layar ponselnya, Anyelir, ketemu, dia memperhatikan wajah yang ada pada profil, cantik sekaligus manis, walaupun yang terlihat disana adalah pict dari samping. tapi kecantikanya tetap terlihat jelas. hidung mancungnya, pipi tirusnya, dan bibir tipis tapi sangat sexy dan menggoda. Aaah .... fikiran apa lagi yang mampir ke otak Rico. Anya adalah magnet, kecerdasanya yang menarik orang lain untuk mendekat dan ingin tahu siapa dia yang sebenarnya.
Tangan Rico sudah membuka layar chat, setiap kalimat yang sudah tertulis berkali-kali ia hapus. Ia bingung memulai dari mana. Dalam kebingunganya tiba-tiba ada yang menepuk dari belakang. Rachel, Rico terlonjak kaget, dia segera berdiri dan berbalik dengan reflek, Rachel ada dihadapanya. Dengan santai dia mematikan ponselnya, dan bermaksud memasukkan ke dalam saku, tapi dengan secepat kilat Rachel merebut ponsel Rico. Rico tidak berusaha mengambil kembali ponselnya, ia justru mengambil koper Rachel untuk diseretnya menuju luar bandara.
"Apa-apaan ini?!", dengan nada meninggi tertahan.
Rico berhenti dan menoleh,
" Kenapa Rachel ?"
"Siapa wanita ini ?"
" Wanita yang mana"
" Anyelir !!!!"
" Memang kenapa ? Ada yang salah ?"
" Tadi kamu kaget saat aku menepuk badanmu dari belakang, karena kamu chat dengan dia kan?"
"Bagaimana mau chat, nulis aja belum sudah kamu kagetin"
"jadi, siapa wanita ini"
"teman kantor"
"karyawan maksudmu ?!!" sahut Rachel dengan cepat".
"hmmmm" Rico tidak menjawab, dia tetap berjalan sambil tidak menghiraukan omelan Rachel.
Sampai di parkiran mobil, Rachel menginginkan dia yang nyetir.
"Sini aku aja yang nyetir"
" Kamu kalau nyetir di Indonesia, pasti salah posisi kan? berapa kali kamu ditilang, masih ingat ngga?"
" Ya, ya nyetir di Indonesia harus di sebelah kiri".
Rico menyerahkan kunci mobil ke Rachel.
Dengan santai Rachel membawa mobil keluar dari kompleks bandara, menuju ke arah pusat, tiba di depan hotel mewah dan megah, Rachel membelokkan mobilnya. Rico diam saja, dia tidak bermaksud untuk protes, selain capek, jawaban Rachel akan panjang dan tak ada ujungnya. Satpam menunjukkan arah tempat parkir di bassement. Mereka turun dari mobil hanya dengan menenteng tas kecil berisi pakaian dalam dan make up Rachel
Sampai di loby hotel Rachel memesan kamar yang paling bagus. Ia menggandeng Rico yang terlihat kelelahan. Sampai di depan kamar, Rachel membuka pintu kamar hotel dengan menggunakan kartu chip. Rico langsung merebahkan diri di kasur, sedangkan Rachel menuju ke kamar mandi. Selesai membersihkan diri Rachel keluar dengan menggenakan CD dan bra sambil menyunggingkan senyum yang paling manis yang ia miliki. Dia berjalan pelan dan berlenggak lenggok laksana model menuju dimana Rico berada. Tapi alangkah kagetnya Rachel, melihat Rico sudah tertidur pulas, di atas kasur empuk hotel. Rachel berusaha membangunkan Rico, tapi Rico tak bergeming, mungkin dia sudah terlalu lelah. Hal ini membuat Rachel uring-uringan. Dia ngomel-ngomel sendiri tanpa satupun orang yang mendengarkan. Dia menggoyang badan Rico lagi, tapi Rico sama sekali tak bergerak, justru Rico terlihat meringkuk di sudut kasur sebelah kiri karena kedinginan, sebab selimut sudah dibuang oleh Rachel. Dengan kekecewaan yang teramat sangat Rachel mengenakan lingerie yang sudah ia siapkan dari London, yang super tipis dan sexy, dan ternyata ngga ada gunanya. Dengan bersungut-sungut Rachel merebahkan diri dengan membelakangi Rico. Sampai jam dua dini hari baru Rachel bisa memejamkan mata dengan menelan rasa kecewa.
Jam delapan pagi Rico terbangun, dia segera mandi dan harus pulang terlebih dahulu untuk mengganti pakaian. Dia menuliskan pesan singkat untuk Rachel dan segera bergegas pulang ke rumah. Sampa di rumah Rico tidak sempat sarapan, dia segera berangkat ke kantor, karena waktu sudah menunjukkan ke angka sembilan lebih. Walaupun ini adalah perusahaan pribadi tapi Rico berusaha memberikan contoh yang baik pada karyawanya.
Sampai di kantor Rico segera menuju ruang kerjanya, ada beberapa berkas yang harus dia periksa, untuk ditanda tangani. Empat jam dalam kesibukanya, Saat ia asik memeriksa berkas, tiba-tiba ada yang masuk kantornya tanpa mengetuk pintu. Kedatangan Rachel ini juga dilihat oleh beberapa karyawan. Dia langsung menuju meja Rico dan tanpa berfikir panjang segera mencium Rico tanpa sungkan bila dilihat karyawan Rico dari luar. Dia nggak perduli. Tentu saja ini membuat Rico kaget dan segera melihat ke arah luar, benar saja ada beberapa karyawan yang melihat kejadian tersebut, termasuk Anya. Saat Rico melihat ke luar, beberapa dari mereka segera mengalihkan pandangan pura-pura tidak melihat, berbeda dengan Anya yang terpaku melihat kejadian itu. Kekagetanya luar biasa, ada yang tiba-tiba menghujam tajam tepat di jantungnya. Kecewa, sedih, merasa dikhianati, berkumpul jadi satu. Dia merasa sangat bodoh. Selama ini Rico hanya menjadikannya pemuas belaka. Dia bukan siapa-siapa. Makanya Nya jangan besar kepala. Dia konglomerat kamu mimpi terlalu tinggi Nya, sadar... sadar... wanita yang di ruangan itulah sejatinya kekasih Rico. Wanita cantik dan berkelas. Seolah sisi lain dirinya mengingatkan kedudukanya. Anya lantas menundukkan kepala. Ingin rasanya dia lari keluar ruangan. Tapi tentu saja itu bukan tindakan yang elegan. Dia harus tahu dan sadar diri mulai sekarang.
Sementara, Rico segera menutup tirai kantornya, supaya apa yang akan dilakukan tidak dilihat oleh karyawannya.
" Apa - apa an Rachel, jangan bikin malu, ini kantor"
" Biarin aja, kenapa semalam kamu ketiduran, baru datang jauh-jauh malah dianggurin", menggerutu sambil menampilkan mimik cemberut.
" Tapi ngga gitu juga Rachel , aku kan ngga enak sama mereka, ini timur Rachel , bukan barat, pandangan mereka berbeda"
" Ah, masa bodoh, apa salahnya cium pacar sendiri, mereka juga maklum kalau aku kangen sama kamu"
"Becha !!, sudahlah !! jangan bertingkah layaknya anak kecil, dewasalah sedikit, aku harus profesional disini!!"
Rachel memandang Rico dengan kaget, Rico membentaknya ... hah... ada apa ini ??!!, batin Rachel .
" Kok kamu marah sih !!, apa salahku ?!!" dengan suara meninggi. Rico jadi sadar, tak ada gunanya berdebat dengan Rachel . Rico menarik nafas dalam untuk menenangkan diri.
" Ok, kamu maunya gimana?" Dengan suara yang lebih pelan.
"Tapi sekarang aku ada kerjaan padat, aku ngga bisa nemenin kamu jalan-jalan".
"Siapa juga yang minta diantar jalan-jalan, ngga ada yang menarik disini, (sambil bersungut) aku mau keliling aja, ngga dilarang kan?!"
" Kelilinglah, tapi aku ngga bisa nemenin, kerjaanku masih banyak".
Rachel membalikkan badanya menuju ke pintu keluar kantor Rico. Sampai di luar, tanpa diduga Rachel bertepuk tangan sekali, untuk menarik perhatian karyawan yang berada di luar. Setelah semua mata tertuju pada Rachel, dia segera mulai berbicara.
"Perkenalkan namaku Rachel Audrey, aku calon istri Bapak Rico Asmoro, Jadi saya tegaskan disini Bapak Rico sudah memiliki calon istri". Rico mendengar apa yang dikatakan oleh Rachel dan segera berlari keluar. segera menggandeng kekasihnya itu untuk keluar dari ruangan. Bukan apa-apa tindakan Rachel itu, menunjukkan betapa kekanak-kanakan iya. Rico menggandeng Rachel sekaligus untuk menenangkanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Nurwana
tuh kan Anya ... jdi skit HTI kan... jgn hiraukan pak Riko. anggap pak Riko angin lalu. fokus kerja sja.
2021-03-27
0
Dewi Adiva
kasian anya😞
2021-01-29
0
Nunung
mulai seru thor lanjutt....
2020-12-18
0