\#\#**Apakah harus sesakit ini**\#\#
Lampu hias berwarna-warni dimana-mana dan di hiyasi dengan bunga mawar yang disukai zul.
"Ayoo sayang ikut aku"
Zul menurut saja apa yang dibilang adit.
Adit mengajak zul naik perahu yang sengaja adit sediakan di tengah-tengah danau ada tempat yang sudah disediakan adit.
Di pinggir-pinggirnya ada obor yang mengelilingi di hiyasi dengan indahnya bintang yang bertaburan serta cahaya bulan yang menyinari di malam hari yang cerah.
Adit mengajak zul untuk duduk di meja makan yang sudah di sediakan sebelumnya.
"Sayang apa kamu suka"
"Aku suka banget sayang"senyum mengembang di bibir zul.
"Kamu tau ngak ini yang ke dua kalinya kamu panggil aku sayang dan itu membuat aku bahagia sayang"
Adit memegang jemari zul.
"Kamu harus kenang semua yang baru saja terjadi dan kamu juga harus kenang jika aku adalah kekasihmu"
"Maksud kamu apa dit"
"Tapi kamu harus janji sayang"
"Janji apa?"
"Kamu akan janji setia sama aku dan mau menungguku sampai aku kembali"
"Emang kamu mau kemana"
Air mata zul mulai keluar saat membayangkan akan di tinggal adit.
"Aku harus keluar negeri sayang karna ayah dan mamaku mengharapkan aku sekolah keluar negeri untuk melanjutkan usaha mereka"adit berhenti sejenak untuk melanjutkan ucapannya.
"Aku mau kamu menunggu aku zul aku akan menjadikan kamu istriku aku ingin menikah denganmu zul"
Air mata zul tak terbendung lagi tumpah ruah saat mendengar adit ingin menikahi dirinya.
"Jika suatu saat kamu tidak menemukan aku disaat kamu kembali apa yang akan kamu lakukan"
"Aku akan mencarimu sampai dapat sayang sampai kamu menjadi milikku"
"hiks hiks hiks adit"zul memeluk adit.
Di dalam pelukan adit zul berkata.
"Iya aku akan menunggumu sampai kamu datang"
"Terimakasih sayang"
Adit dan zul membuat kenangan terindah disaat-saat terakhir mereka.
Makan malam yang romantis akhirnya harus berakhir.
Adit mengantarkan zul pulang dengan selamat.
Sebenarnya zul sedih harus berpisah dengan adit.
Di dalam mobil.
"Sayang kamu baik-baik sajakan"
"Heemmm aku baik-baik saja kamu jangan hawatir"
Tidak lama kemudian adit sampai dirumah zul.
"Sayang sebelum kamu keluar aku lupa sesuatu"
Adit mengambil barang di saku depannya.
"Apa dit"
"Ini..."adit memperlihatkan kalung zul yang pernah disita oleh adit.
"Aku ingin mengembalikan kalung ini zul"
Zul memegang tangan adit yang membuat kalung itu berada di genggaman adit.
"Jagalah kalung ini baik-baik disaat kita bertemu kembalikan kalung ini kepadaku"
Di saat zul berkata seperti itu air matanya jatuh membasahi pipi indahnya.
"Aku pakaikan yaaa di leher kamu dit"
"Iya"
Sama halnya adit ia juga meneteskan air mata tanda rasa sayang dan cinta yang dimiliki adit untuk zul.
Adit menghapus air mata zul saat ia mendekat di wajah adit.
"Aku janji akan cepat kembali untukmu zul"
Di dalam mobil itu adalah saksi bisu bagaimana dua insan yang saling mencintai harus di pisahkan jarak dan waktu.
Sangat berat bagi zul untuk turun dari mobil adit.
Zul berpura-pura kuat padahal hatinya sangat lemah dan rapuh.
Zul melihat mobil adit yang pergi menjauh.
Tiba-tiba ponsel zul berbunyi.
Di lihatnya dari layar nama bibinya.
"Halo bi"
"Sayang ayah kamu meninggal"
"Duuukkkk duuukkk duuukkkk"suara ponsel zul jatuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Adiba Shakila Atmarini
ujian zul brkali2..smoga nntix berakhir bhagia..
2025-01-06
0
Fawaz Fauzi
kasian skli kami Zul mau ditggal jauh sm pacar trs skrg dk tmbh lg Bp'mu meninggal Dunia Yg Sbr ea Smuanya akn indah pd waktunya
2020-12-18
0
YuliaBilqis
Kok berbarengan sih 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2020-08-04
2