\#\#**Aku takut dan akhirnya aku berlari**\#\#
Zul dengan telaten memotong-motong sayur dan mengiris bumbu serta tidak lupa membumbui ayam untuk di goreng.
"Baunya harum"menggugah selera adit yang sejak tadi duduk di meja makan sambil mengawasi zul.
Adit mendekat ke arah zul dan memeluk zul dari belakang.
"Apaan sich kamu dit lepasin ngak"
"Aku udah laper"
"Iya bentar lagi juga matang"
Adit mematikan kompor yang di pegang zul.
"Adit kenapa di matikan"
"Aku udah laper ngak tahan lagi"
Adit menarik zul ke meja makan.
"Tapikan makanannya ada di dapur dit"
Maya dengan polosnya menuruti adit.
"Kita ke meja makan mau apa dit"
"Ssssttttt"
Adit meletakkan jarinya di bibir zul.
Adit meletakkan tangannya di pinggang zul.Adit mengangkat zul dan mendudukannya di meja makan.
"Aku sangat lapar sayang"
"Sayang"
"Iya sayang"
"Dit tapi makanannya ada di dapur biar aku sediakan yaaa"
"Ngak usah makananku sudah ada di depan mata"
"Maksud kamu dit"
"Aku boleh yaa menciummu"
Tanpa menunggu jawaban dari zul adit sudah mencium zul pada awalnya zul memberontak tapi lama kelamaan zul menikmati juga.
"Aku ingin lebih sayang kamu buka yaaa mulut kamu"
"Enggak udahan yaaa aku takut nanti kita ke blablasan"
Tolak zul dengan sekuat tenaga.
"Aku mohon"
"Enggak dit"
"Kamu antarkan saja aku kesekolahan"
"Untuk apa aku sudah meminta izin kalau kamu sakit dan harus pulang cepat dan sepeda kamu juga sudah ada di depan"
"Enggak dit aku mau pulang"zul berusaha turun tapi dicegah adit.
"Kamu bilang kamu ingin membuat tanda merah itu"
"Enggak dit abang...."
"eemmmmhhhh"adit melupat bibir zul.
Zul mencoba mendorong adit tapi malah adit menggigit bibir bawah zul.
"aawwwwhhh"zul membuka bibirnya dengan lebar.
"Aaaahhh enggak dit"zul berusaha.
Zul mendorong sekuat tenaga dan akhirnya adit sedikit menjauh dari zul.
Kesempatan itu tidak di sia-sia kan zul.Zul lari ke pintu tapi pintu di kunci adit.
Zul melihat adit mendekat dan zul berlari ke atas menuju kamar yang tadi.
"Jangan dit"
Hati zul menjerit zul tidak mau seperti ini meskipun zul ngak faham tapi firasat zul mengatakan ini berbahaya.
Zul terus saja berlari dan naik anak tangga dan masuk kamar dan menguncinya.
Sebelum adit meraihnya zul sudah masuk ke kamar.
Zul menyadarkan tubuhnya di balik pintu dan menangis disana sejadinya.
Adit yang mendengar zul menangis akhirnya tersadar.
"Tok tok tok"
"Zul buka pintunya sayang maafkan aku.Aku terlalu mencintaimu maafkan aku zul seharusnya aku tidak membuatmu takut"
Zul berfikir keras apa yang harus ia lakukan zul ingin lari dari adit tapi bagaimana.
"Aku takut sama kamu dit aku mau pulang"
"Iya aku akan mengantarmu pulang"
"Enggak aku mau pulang sendiri"
Zul yang terlalu ketakutan dengan situasi seperti ini zul takut dengan adit.
Memang zul menikmati ciuman itu tapi zul masih sadar.
Badan zul lemas dan kepalanya pusin mata zul menjadi gelap akhirnya zul pinsan.
Adit yang tidak mendengar suara zul ia takut zul kenapa-napa.
Di bukanya pintu itu dengan kunci duplikat yang adit simpan.
Adit terkejut mendapati zul pinsan di lantai.
"Zul zul kamu ngak papakan"
Adit panik dan menggendong zul di ranjang.
Adit menghubungi dokter pribadinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
langit azura
wah adit kebelet nikah,🤣🤣🤣 yaudah thor nikahin aja aq restui koq
2021-03-10
0
Fawaz Fauzi
Dasar Cinta Monyet masak nyosor trs
2020-12-18
0
✪ Kayla ✪
anak kecil kk main sosor aja 🤦🤦🤦🤦
2020-08-01
0