2

\#\#**Jadi pacar**\#\#

"Udah puas kamu ngelihatin"

"Kamu udah selesai makannya"

"Ditanya malah balik nanya"

"Suka-suka akukan kenapa kamu yang repot"

"Eeehhh apa tuu di lehermu"jari adit sambil nunjuk leher zul.

"Ooooh ini.ini kalung pemberian ibuku tapi sekarang sudah meninggal hanya kalung ini peninggalan ibuku"

Tergambar jelas wajah zul yang sedih.

"Aku nanya tapi kamu jawabnya panjang lebar"

"Iya maaf"

"Bisa aku lihat kalungnya"

Zul emang gadis lugu yang tidak pernah menaruh curiga kepada sesiapa.

"Iiniiihh"

"Kalungnya bagus"

"Makasih"

"Kalung ini aku sita"

"Ngak boleh sini kembalikan itukan kalungku"

"Ngak mauh suka-suka hati akulah"

"Sini kembalikan"

Zul berusaha keras untuk meraih kalungnya tapi adit tidak membiarkan begitu saja.

Tangan zul hampir saja meraih kalungnya dengan sigab adit menjauhkan dari jangkauan zul.

"Makanya jadi orang jangan pendek-pendek"

"Menyebalkan kaukan anak orang kaya buat apa juga kalungku"

"Selama 1 bulan kamu harus memasak untukku selama aku mendapatkan pembantu baru apa kau ingin menikah saja denganku"

"Aku mau sekolah lagi dan aku juga ngak sudi nikah sama kamu"

"Terserah kamu selama 1 bulan kamu zul buatin aku makanan dan mulai hari ini kamu pacar aku cup"

"Apa-apaan kamu seenaknya main cium aku sembarangan"

"Kenapa kaukan pacarku"

"Iiidiihhh ngarep banget kamu"

"Awas saja kalau kamu berani dekat-dekat dengan laki-laki lain"

"Beri aku alasan kenapa aku harus terima kamu"

"Karna sejak pertama aku ngelihat kamu aku langsung jatuh cinta"

"Serius tapi kamu jangan tiba-tiba main cium aku"

"Kenapa!apa itu ciuman pertama kamu?"

"Iya lagi pula aku jadi salah tingkah"

"Kenapa kamu senyum senyum sendiri"

"Sebenarnya kamu juga suka sama akukan zul"

Zul diam saja tanpa menjawab pertanyaan adit.

"Ayoo aku antar pulang"

"Antar saja aku kesekolahan"

"Kenapa"

"Sepedaku ketinggalan disekolahan"

"Ok"

Di dalam mobil"

"Zul besok kamu ngak usah naik sepeda yaa biar aku jemput kamu"

"Jangan nanti bibi aku marah terus aku disuruh pulang gimana kalau bibi ngadu sama bapak di kampung gimana"

"Benar juga kata kamu nanti kita ngak bisa ketemu terus aku ngak bisa cium bibir kamu yang manis hehehe"

Telinga zul langsung merah dibuat terlena oleh adit.Baru adit yang membuat hati zul berbunga-bunga seakan ribuan kupu-kupu berterbangan di perut zul.

Disetiap perjalanan kesekolahan adit suka goda zul sampai zul tersipu malu.

"Kita sudah sampai niiihh"

"Mana sepeda kamu"

"Tuuuh masih ada di parkiran"

"Ooiya kamu serius ingin naik sepeda"

"Iya"

"Aku antar kamu yaa aku ngak tega terjadi sesuatu sama kamu"

"Iya kamu buntuti aja dari belakang"

"Ok"

Wajah senang menghampiri adit.

Adit mengikuti zul dari belakang.

Rumah bibi zul lumayan jauh mungkin bagi zul sudah biasa mengayuh sepeda.

Zul pun berhenti di salah satu gang mawar.

"Ada apa"sambil adit menurunkan kaca mobil.

"Itu rumah yang bercat hijau itu rumah bibiku disitu aku tinggal"

"Aku antar yaa sampai depan"

"Jangan nanti bibiku marah tapi aku janji lain hari akan aku kenalkan dengan bibi"

"Ok aku pegang kata-katamu"

Zul pun melambaikan tangannya sambil mengayuh sepedanya.

Adit masih menunggu sampai zul menghilang dari penglihatannya baru adit pergi.

Adit sebenarnya merasa tertantang dengan bibinya zul mungkin itu naluri laki-laki yang sering di jumpai.

Terpopuler

Comments

Fawaz Fauzi

Fawaz Fauzi

Tothepoin ceritanya...aku suka

2020-12-18

0

Ayu Ayunda

Ayu Ayunda

terimakasih

2020-07-17

0

Ropi Piah

Ropi Piah

Hai kak,aku mampir udah kasih boom like dan rate 5.

semangat terus.

salam KAKAK IPARKU MANTAN KEKASIHKU.

2020-07-14

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!