6

\#\#**Zul marah dengan adit**\#\#

Boy sangat senang zul tidak jadi dan boy tidak akan melakukan asusila kepada zul adik kesayangannya.

Dulu zul sering menginap dirumahnya semenjak zul kehilangan ibunya zul menjadi pendiam.

Tapi boy tidak menyangka bahwa zul adalah gadis polos dan lugu.

Zul pun mengayuh sepedanya di pertigaan jalan zul melihat mobil adit.

"Adit ada apa"

"Sepedamu biar sopir aku yang membawa ke rumahku"

"Ngak mau udah biarin aku naik sepeda"

"Katamu kamu mau tau tanda merah dileher itu"

Zul pun berhenti.

"Ngak usah kata abang besok kalau aku udah nikah aku disuruh tanya sama suamiku"

"Akukan calon suamimu"

"Kata abangku dia ingin bertemu denganmu"

"Benarkah"

"Iya.Daaa adit aku duluan"

"Tuuu anak malah pergi begitu saja"

20 menit kemudian.

"Kenapa sich kamu itu ngeyel coba saja kamu naik mobilku pasti kamu ngak keringetan dan kepanasan"

"Biarin"

"Cup"

"Adit kamu apa-apaan nanti dilihat orang lain malu tau"

"Biarin bodok amat"

Zul pun mengeluarkan bekal di tasnya.

"Ini buat kamu"

"Bekal aku ngak butuh bekal"

"Ya udah kalau ngak mau lagi pula ini masakanku sendiri"

"Sini aku belum sarapan"

Zul pun memberikan bekal yang sengaja zul bawa untuk adit.

"Ayoo ikut aku ke klas"

"Ngapain aku ngak mauh"

"Temenin aku makan"

"Kenapa harus di kelasmu"

"Yaa udah di kelasmu saja"

"Jangan lebih baik kita ke kantin"

"ok"

Di setiap jalan sekolah adit dilirik para adik kelas ada juga kakak kelas.

"Ini cewek gue digodaan banyak cewek dia sama sekali ngak ngaruh cemburu atau apa gitu"kata hati adit.

Adit tarik tangan maya ke gedung olahraga.

"Ngapain kita disini katanya mau makan ke kantin"

"Cup"

Lagi-lagi adit seperti ini membuatku malu.

"Apa-apaan sich kamu dit"zul mendorong adit mundur.

"Aku ngak mau kalau kaya gini bibir ini bukan permen yang kamu mau dengan seenaknya kamu ambil"

Zul pun lari keluar sambil menangis.

"Apa tadi zul nangis"

Ada rasa bersalah di dalam diri adit baru pertama kali aku merasa begini.

Zul sangat kecewa meskipun dia dari kampung tapi zul pergi ke ibu kota hanya untuk belajar bukan untuk dihina oleh adit.

Zul di dalam kelas sama sekali tidak bersemangat sampai guru pembimbing menegur zul yang tidak memperhatikan pelajaran dan akhirnya zul di keluarkan dari klas karna mendapat hukuman.

"Zullaikah silakan kamu keluar dari kelas saya"

"Bu guru saya minta maaf"

"Keluar dari kelas saya ceepat"

"Baik bu guru"

Memang bu lesi mata pelajaran bahasa inggris memang terkenal dengan galak dan sadisnya.

Waktu itu pernah tono ketua kelas di marahi habis-habisan sama bu lesi gara-gara tidak mengerjakan PR.

Zul berada di taman sekolah duduk-duduk di bangku taman.

"Semua gara-gara adit gara-gara dia aku dikeluarin dalam kelas"

"Dasar gadis bodoh kau dikeluarkan dalam kelas kenapa kau menyalahkan aku"

Zul terkejut dengan suara adit yang tiba-tiba.

Zul pun berdiri dan dia hendak pergi menjauh dari adit.

"Kamu mau kemana zul"

Di kejarnya zul dan diraihnya tangan zul.

"Kamu masih marah"

Zul tidak menjawab pertanyaan adit.

"Dan sekarang kamu diamkan aku begini"

Zul sama sekali tidak merespon pertanyaan adit.

Adit pun menarik zul keluar taman.

"Lepasin tangan kamu adit"

Kali ini giliran adit tidak bersuara.

"Adit lepasin tangan aku sakit"

Adit masih diam dan tetap menarik zul menuju mobil adit.

"Lepasin dit"

Adit tetap tidak memperdulikan apa kata zul.Adit pun memaksa zul masuk ke dalam mobil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!