"Mau jalan - jalan denganku?",marchel berbicara di belakang elana dengan tiba - tiba saat gadis itu tengah asik mengelap motor kesayangannya membuat sang puan terjingkat kaget
"Kau ini membuatku kaget saja",kesal elana sambil menatap tajam marchel
Pria itu malah terkekeh dan dengan santai berkata,"maaf" yang akhirnya mendapat cebikan dari elana.
"Kamu mau jalan - jalan tidak?",tanya marchel sekali lagi
"Kemana?",elana bertanya balik tanpa menatap marchel,gadis itu asik mengelap body motornya
"Terserah kau saja,mungkin taman atau taman hiburan?"
Elana menghentikan gerakan mengelapnya,dia berkacak pinggang sambil menarik sudut bibirnya ke samping dan berpikir sejenak sebelum menjawab.
"Baiklah... lagi pula aku sedang tidak ada pekerjaan"
Marchel tersenyum bahagia,"baiklah aku akan menunggu di depan"
"Oke",jawab elana yang langsung melemparkan lap ke sembarang arah dan segera berlari pergi ke kamarnya
Marchel melihat punggung gadis itu dengan tertawa ringan dan geleng - geleng kepala,",benar - benar menggemaskan",gumamnya melihat cara lari elana yang sangat lucu menurutnya
Elana turun setelah berganti pakaian yang pasti dengan gaya yang biasanya,dengan menenteng tas bahu kecil,dia langsung pergi ke depan rumah di mana marchel sudah menunggunya,namun saat akan sampai di pintu depan,sebuah suara menghentikan langkahnya.
"Kau mau kemana el?",tanya soraya berjalan dengan julia ke arah elana dengan membawa beberapa tangkai bunga di pelukannya
Dua wanita itu baru saja dari taman belakang untuk memetik bunga dan akan di letakkan pada vas,saat mereka masuk ke dalam rumah dan menuju ke ruang tamu,mereka melihat elana yang sepertinya akan keluar rumah.
"Aku akan pergi keluar dengan marchel ma"
Soraya dan julia saling menatap satu sama lain dengan satu alis terangkat,"apa tante tidak salah dengar?",tanya julia memastikan,hatinya tiba - tiba menghangat dan dia merasa sangat bahagia sekarang
"Tidak tante,aku memang akan pergi keluar dengan marchel"
"Baiklah hati - hati sayang,cepatlah kalau begitu,marchel pasti menunggumu",seru soraya
"Jika anak itu nakal katakan pada tante ya,nanti biar tante menghukumnya",timpal julia dengan bercanda
"Baiklah aku berangkat dulu,bye mama.. bye tante julia",elana langsung berbalik dan bergegas pergi menemui marchel yang sudah menunggunya
"Bye sayang",jawab soraya dan julia bersamaan
"aku berharap mereka bisa saling jatuh cinta dan kita menjadi besan",ucap julia saat elana sudah tidak terlihat lagi
"kita tidak bisa memaksa mereka,biarkan semua berjalan sendiri,kita hanya perlu bersama mereka saja",soraya menepuk pundak teman sejak kecilnya itu
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Elana dan marchel memilih pergi ke pinggiran kota dengan sebuah taman yang biasanya di gunakan para muda - mudi berkumpul,atau keluarga yang dengan anak - anaknya,di sana juga terdapat deretan penjual streetfood di sisi lain taman tersebut.
Elana turun dari mobil setelah marchel membukakan pintu untuknya,gadis itu menggunakan kemeja sedikit oversize yang di padukan dengan jelana jeans pencil.
Dia mengamati sekeliling dan menikmati pemandangan di sekitarnya,cukup ramai karena memang hari ini adalah akhir pekan.
"Mau duduk - duduk saja atau kulineran?",tanya marchel
"Emh... sebenarnya aku ingin kulineran tapi perutku masih kenyang",elana mengusap perutnya sambil mempoutkan bibirnya
Marchel terkekeh gemas,"kalau begitu kita duduk - duduk saja dulu,bagaimana?"
Elana tidak langsung menjawab,dia diam beberapa saat untuk berpikir,matanya tertuju pada deretan penjual streetfood yang cukup menggoda imannya.
Marchel yang tau kemana arah pandang gadis itu,tanpa berkata apa - apa segera dia menyeret elana menuju ke deretan penjual makanan.
"Eh... eh... kemana?",pekik elana yang tangannya sedang di seret oleh marchel
"Membeli makanan sebelum air liurmu kering",jawab marchel santai tapi langsung membuat elana menggerutu sebal
Marchel membawa gadis itu dan berhenti tepat di depan penjual pie susu,"paman tolong berikan aku 2 porsi",ucapnya pada penjual pie susu
Pria bertubuh tambun itu mengangguk dan menjawab,"baik silahkan tunggu dulu sesuai antrian"
Marchel lalu membawa elana sedikit menepi untuk mengantri,"tau dari kevin juga?",tanya elana yang di angguki oleh marchel
"Dia saudara yang tidak tau diri ternyata,apa dia berniat menjualku?",elana menggerutu dan merutuki saudara laki - lakinya yang kurang ajar itu
"Dia tidak ingin menjualmu,dia hanya ingin membantuku"
"Membantu apa?",elana menatap marchel dengan wajah bodohnya
Marchel hanya mengedikkan bahunya,dia berpikir entah gadis di sampingnya itu tengah berpura - pura tidak apa apa yang dia maksud atau memang benar - benar tidak tau.
"Makanlah",marchel memberikan sebungkus pie susu yang sudah dia bayar sebelumnya dan elana menerima dengan antusias
Gadis itu bahkan langsung memakannya tanpa ada rasa malu - malu,tidak seperti saat sedang makan dengan evan,1 pcs pie susu itu bahkan di masukkan pada mulutnya dalam sekali hap yang akhirnya membuat pipinya menggembung karena ukuran pie susu tersebut sebenarnya untuk 2 atau 3 kali gigitan normal.
"Ini enak sekali",ucap elana dengan tidak jelas karena mulutnya penuh
Marchel terkekeh gemas,"telan dulu baru bicara,makan pelan - pelan tidak akan ada yang memintanya"
Elana mengangguk dan kembali memasukan 1 pcs lagi pie susu dalam mulutnya,dia terus mengunyah sampai tidak sadar sudah menghabiskan 5 pcs.
"bukankah kita seperti sepasang kekasih yang tengah berkencan?",ucap marchel tiba - tiba dengan sangat santai tanpa melihat elana
"hah?"
"lupakan,lanjutkan makannya"
Elana bersikap bodoh amat,tidak mau memikirkan ucapan marchel yang tidak jelas dia mendengarnya karena fokus dengan makanan,gadis itu terus melanjutkan mengunyah makanan yang dia pegang.
Gerakan mengunyah elana tiba - tiba berhenti dan tubuhnya menegang kala sebuah tangan besar terulur mengusap sudut bibirnya,itu adalah tangan marchel,pria itu melihat ada sisa remahan pie di sudut bibir elana sehingga reflek mengusapnya.
"Kau makan seperti anak TK,sangat berantakan"
Elana merengut dengan kesal,bisa - bisanya dia di samakan dengan anak TK oleh pria itu,"kau menyebalkan,padahal bilang ingin berteman tapi selalu mengejekku"
Marchel tertawa,"tentu saja aku akan terus mengejekku karena kita berteman,bukankah teman memang saling mengejek seperti itu?beda cerita jika kau mau jadi kekasihku maka aku akan bersikap romantis padamu"
"Jadi teman saja kau selalu mengejek,jika jadi kekasih maka mungkin kau akan membully ku setiap hari"
"Tidak akan... aku jamin itu,apa mau mencobanya?"
"Apa?"
"Menjadi kekasihku",marchel berkata dengan tersenyum jahil seakan itu hanyalah sebuah candaan,padahal apa yang dia katakan adalah benar - benar dari dalam dirinya
"Ah... sudahlah jangan membuat omong kosong,ayo kita cari makanan lain",elana menarik lengan marchel dan membawa pria itu untuk menyusuri pada pedagang lainnya.
Marchel tersenyum masam sambil mengikuti elana,dia tau jika gadis itu sengaja mengalihkan pembicaraan,namun yang tidak marchel ketahui adalah jika tadi jantung elana sempat berdetak kencang saat pria itu menawarinya menjadi kekasih.
Elana sendiri tidak tau ada apa dengan dirinya,kenapa jantungnya tiba - tiba berdetak kencang kala marchel mengatakan hal itu,padahal jelas - jelas dia melihat jika pria itu hanya bercanda.
Elana bukanlah gadis yang tidak pernah berpacaran dan menerima suatu pengungkapan perasaan dari seorang pria,tapi entah kali ini rasanya berbeda.
"Wahhhh ada yang menjual makanan khas korea",seru elana girang
Beberapa kali dia pernah melihat drama korea karena sofia menyukainya,dan di setiap drama yang dia tonton pasti ada scene dimana pemeran tengah menikmati makanan khas korea.
"Ingin mencobanya?",tanya marchel dan di angguki oleh gadis itu
Mereka segera datang ke penjual makanan khas korea itu dan memesan cukup banyak makanan dari bungeoppang,kimbap,tteokbokki kimbap odeng dan masih banyak lagi.
Entah berapa kantong kresek yang di bawa elana dan marchel di kedua tangan mereka,gadis itu bahkan berjalan sambil terus memakan odeng yang entah sudah berapa tusuk dia makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments