Seorang gadis berusia 19 tahun,berperawakan tinggi 160cm dengan berat 60kg,pipinya chubby,kulit putih dengan rambut pendek di atas bahu,penampilannya terkesan tomboy, elana yang baru saja memasuki dunia universitas duduk di bangku kelas paling depan,matanya berbinar tak berkedip kala menatap dosen tampan yang ada di depan sedang menerangkan materi.
Dosen tampan itu bernama evan,berusia 27 tahun,dia adalah dosen muda yang juga baru saja bekerja sebagai pengajar di universitas BC tersebut,pria dengan perawakan tinggi 183cm dengan berat 85kg itu,bertubuh kekar dan berbahu lebar seperti dermaga tempat bersandarnya kapal,sangat kharismatik,menjadi dosen incaran para mahasiswi.
Elana terpesona dengan dosennya itu sejak hari pertama dia memasuki kampus tersebut,saat itu dia baru saja turun dari mobilnya dan melihat ketika sang dosen juga turun dari mobil yang terparkir tepat di sebelah mobil milik wanita itu.
Awalnya dia mengira jika pria tampan itu adalah salah satu mahasiswa di kampus itu,mengingat wajahnya yang masih sangat muda,dan juga pria itu memilih memarkir kendaraannya di tempat parkir umum atau bukan tempat khusus untuk para dosen dan staff universitas.
"Elana... nona elana...",panggil evan untuk kesekian kalinya di tambah sikutan dari teman di sebelahnya yang langsung membuyarkan lamunan wanita itu
"Ah iya pak,maaf ada apa?",tanya elana dengan polos dan senyuman bodoh di wajahnya
"Apa kamu tidak dengar dengan apa yang saya tanyakan tadi?,jika kamu tidak berniat untuk belajar,maka silahkan keluar dari kelas saya",ucap evan dengan tegas
"Oh tentu saja saya sangat niat belajar pak,apalagi mata kuliah bapak",ucap elana santai dengan menyengir seperti orang bodoh
"Kalau begitu jawab pertanyaan saya tadi"
"Emh... pertanyaan apa ya pak,apa pertanyaan pernyataan perasaan bapak pada saya",elana dengan percaya diri membuat seisi ruangan menyorakinya riuh
"Diam.... diam",ucap evan dengan nada marah seketika membuat semuanya diam,lalu evan menatap elana tajam dan berkata,"elana sekarang kamu keluar,kamu di larang ikut kelas saya hari ini"
Wajah gadis itu langsung murung,dia berdiri dari duduknya dan menyahut tasnya,berjalan menuju pintu keluar,namun saat sudah dekat dengan pintu,dia berhenti lalu berbalik dan berkata,"lain kali kalau menyatakan perasaan yang romantis dong,masak hanya karena tidak saya terima saya langsung di suruh keluar"
Setelah itu elana langsung berlari keluar kelas dengan tertawa keras yang membuat semua temannya juga ikut tertawa,sedangkan evan mengusap wajahnya frustasi,gadis itu sejak awal sudah gila seperti itu tingkahnya.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Elana memejamkan mata.menarik nafas sesaat lalu menghembuskannya perlahan,dia mencoba menenagkan dirinya,setelah melirik ke kanan bawah sebentar,dia lalu meregangkan seluruh tubuhnya terutama kaki mencoba menginjak poin kecil pada wall climbing yang terlihat di sudut matanya.
Saat ini dia tengah berlatih olahraga memanjat seperti kera dengan menggunakan wall climbing bersama teman - temannya di lapangan yang berada di delakang kampusnya.
"Aargggg susah......"
Elana mencoba meraih poin yang terlihat dekat di matanya namun ternyata jauh dari jangkauan kakinya,ini tidak sama seperti pribahasa jauh di mata tapi dekat di hati,ini adalah dekat di mata jauh di kaki. dengan tubuh menempel pada papan dan tangan yang memegangberat poin serta kaki yang terjulur menggantung seperti cicak yang menempel di dinding, memberikan pemandangan mengenaskan bagi para makhluk hidup yang berada sepuluh meter di bawahnya.
"Ayo el,itu sebelah kanan kakimu",teriak sofia memberikan intruksi sambil menunjuk poin yang memang sudah di incar elana sejak tadi
"Aku tidak bisa menjangkaunya,susaaahhhh...",elana berteriak frustasi,sesaat setelah itu dia mendengar teman - temannya yang ada di bawah sana tertawa terbahak - bahak,apalagi sofia yang suaranya paling cempreng
"Coba dulu aelah payah kamu",sofia mengejek dengan nada bosan
"Susah sialan,apa kamu tidak lihat hah?aarrghhh....",elana berteriak lagi lebih keras kali ini dengan melepaskan satu tangan yang sejak tadi memegang erat poin wall climbing lalu mengibaskannya karena sudah merasa pegal
"Udah turun aja el,tenaga kamu udah habis itu",teriak noel dengan nada mencibir dan tertawa
"Iya udah turun aja udah",sahut rey
Harga diri elana mulai terusik mendengar ejekan teman - temannya,apalagi egonya yang tinggi,dia ingin memepertahankan posisnya atau bahkan bisa lebih baik dari itu,tetapi dari pada mati lemas di atas,elana menekan egonya dan akhirnya memilih untuk turun saja.
sesaat ketika dia hendak turun,saat menoleh ke satu titik jendela di gedung yang berada di kirinya,dia menangkap sosok pria pujaannya,siapa lagi kalau bukan evan si dosen kesayangan.
Matanya langsung berbinar dan dengan bersemangat dia berteriak,"ahkkkk pak evan... pak evan... pujaan hatiku,akhhh",membuat temannya juga hanya bisa menggelengkan kepala,sedangkan evan yang di teriaki tidak merespon karena memang dia beraa di dalam ruangannya dan tengah duduk di kursi sambil berfokus pada kertas - kertas di atas meja.
Saking girangnya elana berteriak sampai lupa berpegangan yang akhirnya membuat gadis itu langsung jatuh meluncur ke bawah,untungnya dia menggunakan tali pengaman.
"Aaaakkkhhhh......"
"El...."semua temannya berteriak karena terkejut
**Bugh**...
Elana mendarat sempurna dengan bokong yang mencium tanah terlebih dahulu,sungguh sangat estetik namun terlihat tragis secara bersamaan.
"Aduh sakit.."keluh elana sambil mengusap bokongnya,gadis itu masih duduk berselonjor di tanah
"El kamu baik - baik saja kan?",tanya sofia dengan wajah panik namun bercampur menahan tawa,begitu pula dua temannya yang lain yang mengikuti
"Kamu tidak lihat aku jatuh secara estetik seperti sebuah video ASMR hah?masih tanya baik - baik saja atau tidak"ucapnya ketus sambil berdiri di bantu rey dan noel,lalu rey melepas sabuk dan tali pengaman pada pinggang elana.
"Ck... itu salahmu sendiri,makanya kurangi kegilaanmu pada dosen itu,kamu jadi tidak waras lama - lama",gerutu sofia
"bukannya membantu malah cerocos saja kau seperti kereta api ekonomi"
"hah.. Kenapa?",sofia bertanya dengan polos dan wajah bingungnya
"sangat berisik",sahut noel yang langsung membuat elana dan rey tertawa,sedangkan sofia merengut
Dengan jalan tertatih elana dan ketiga temannya berjalan ke arah kantin kampus,elana sudah seperti nenek - nenek yang jalannya tidak bisa tegak karena memegangi pinggangnya.
"Kamu bisa jalan tidak?,kalau tidak aku bisa menggendongmu",noel memberi tawaran dengan murah hati
"Tidak perlu,aku masih bisa jalan sendiri"
"Gadis gila ini mungkin lama - lama akan mati karena kelakuannya sendiri",rey mencibir dengan nada datar
"Kenapa kamu yang bermasalah dengan itu?",elana berbicara sinis karena tidak terima
"Kau gadis bodoh,bahkan dosen itu sama sekali tidak tertarik padamu"
"Biarkan saja dia tidak tertarik,yang penting aku tertarik,wleek",jawab elana dengan menjulurkan lidahnya mengejek
"Aduh sudah sudah,kalian selalu saja bertengkar,ayo kita duduk di sini saja",sofia sudah bosan mendengar perdebatan antara elana dan rey setiap hari
Mereka mulai memesan makanan lalu menikmatinya bersama,sejak menjadi mahasiswa baru,mereka mulai berteman hingga sekarang,apalagi hobi mereka bertiga sama yaitu wall climbing kecuali sofia,karena wanita itu hobi bergosip saja sepertinya.
Elana dan sofia berada di jurusan yang sama,sedangkan rey dan noel berbeda jurusan,yang satu kedokteran dan satunya management bisnis
Sedangkan elana dan sofia berada di jurusan arsitektur atau lebih tepatnya mereka berdua berada di fakultas teknik,elana dan sofia sangat berbeda dari segi penampilan dan lainnya,yang satu tomboy dan satunya feminim,tapi bukankah memang seperti itu sebuah pertemanan,akan ada sebuah perbedaan yang menjadikan mereka semakin dekat satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Devi Handayani
Bagus thorr... alur ceritanya menarik aku mulai tertarik😍😍😍😍😍
2024-01-08
0