Akhir semester adalah hal yang paling di tunggu oleh semua mahasiswa di manapun di seluruh penjuru dunia ini,karena saat itulah mereka bisa bermalas - malasan dan menghabiskan waktu sesuai apa yang mereka mau tanpa berpikir tentang tugas kuliah dan semacamnya.
Elana keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga dengan sesekali menguap serta menggeliat,gadis itu bahkan belum mandi karena baru saja bangun tidur,matanya masih sedikit merem karena sebenarnya dia masih mengantuk namun karena perutnya lapar,mau tidak mau dia harus turun dan mencari makanan.
Hal yang paling terlihat aneh adalah gadis itu yang memakai piyama tidur berwarna merah muda dengan gambar kelinci kecil di seluruh bagiannya,tentu saja piyama itu adalah salah satu yang ayahnya belinya,sangat kontras dengan gaya elana biasanya.
"Wahhh... selamat pagi putri tidur",sebuah suara seorang pria membuat elana tersentak dan langsung melihat ke arah sumber suara.
Di sana tepatnya di sofa ruang keluarga tengah duduk seorang pria yang tak lain adalah marchel,pria itu duduk sambil memegang cangkir entah berisi kopi atau teh elana tidak tau.
Mata elana menyipit dengan alis tertaut,"kenapa kau ada di sini?bukankah terlalu pagi untuk bertamu?kevin juga tidak ada di sinu",ucap elana sambil melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga
"Aku ingin menumpang sarapan di sini,apa salah?"
"Siapa kau menumpang makan di sini?pergi sana dan makan sendiri di rumahmu",gadis itu bersedekap berdiri sedikit jauh di depan marchel
Marchel mengedikkan bahunya acuh dan menjawab,"ibuku tidak masak hari ini,jadi aku terpaksa menumpang makan di sini"
Elana menatap marchel dengan sinis dengan sudut bibir yang berkedut,"apa keluargamu semiskin itu sampai tidak bisa membayar pembantu?"
Marchel sudah akan membuka mulutnya,namun sebuah suara lain yang datang dari arah belakang elana membuat kedua orang itu langsung menoleh secara bersamaan.
"Tante memasak di sini el,jadi kami akan menumpang sarapan bersama"
"Oh... tante julia",elana sempat tertegun sesaat lalu segera tersenyum canggung,sebenarnya lebih ke malu
Julia tersenyum dengan hangat mendekat ke arah dua anak yang sempat beradu mulut itu,lalu memeluk singkat dan mencium pipi elana.
"Tante maaf tapi aku masih bau iler",ucap elana malu - malu setelah julia mencium pipinya
Julia tertawa ringan dan menepuk pundak elana pelan,"kau tetap cantik meskipun bau iler sayang"
Elana tersenyum malu - malu,sedangkan marchel melihat pemandangan itu dengan rahat menganga lebar,dia menyaksikan bagaimana sang ibu memuji gadis di depannya itu dengan sangat manis,ah sepertinya keluarga mereka memang di takdirkan bermulut manis.
"El.. kau belum mandi?",seru soraya yang baru keluar dari dapur dan menghampiri mereka
Tiga orang di sana menoleh bersamaan,"baru bangun ma",jawab elana
"Ish... cepat mandi sana,apa kamu tidak malu di lihat marchel"
Wajah elana mendadak masam,dia sempat lupa jika ada pria itu di sana,"aku mandi dulu ma,permisi tante",pamitnya dengan sopan dan manis
"Yang bersih jangan sampai masih bau iler",teriak marchel kala elana sudah berada di tengah - tengah tangga
Elana sontak menghentikan langkahnya lalu menoleh dan menatap marchel dengan tajam,hanya sekilas lalu melanjutkan langkahnya kali ini dengan sedikit berlari.
Tiga orang tadi menatap punggung elana dengan tertawa ringan,"berhentilah mengganggunya,ambil hatinya dan jadikan dia menantuku",ujar julia pada sang putra yang langsung mendapat respon anggukan oleh soraya
Mereka makan bersama setelah elana mandi dan turun ke bawah dalam keadaan segar,dua tamu yang datang hari ini menambah suasana hangat dan ceria pada sesi sarapan kali ini.
"Sayang cobalah ini,tante sendiri yang membuatnya",julia mengisi piring elana dengan masakannya daging lada hitam
"Terima kasih tante"
"Apa enak?",tanya julia saat elana baru saja selesai menyuapkan sesendok daging lada hitam itu ke dalam mulut
Elana mengangguk dengan mulut mengunyah,membuat julia langsung tersenyum bahagia.
"Ini juga cobalah,soraya bilang ini kesukaanmu,akan mempelajari resep makanan ini darinya" julia mengisi piring elana lagi dan kali ini dengan ayam lemon buatannya
"Ck... mama,sebenarnya yang anak mama aku tau elana",protes marchel membuat soraya langsung tertawa dan menimpali,"kau benar marchel... mamamu bahkan tidak membiarkan aku mengisi piring putriku"
"Kalian berdua diamlah,aku sedang mengambil hati calon menantuku"ketus julia main - main
Marchel sedikit tercengang dengan pernyataan dari ibunya,ibunya itu sangat terlewat jujur tapi marchel suka,sedangkan elana hanya bisa tersenyum canggung sambil menggaruk kepalanya yang tiba - tiba gatal.
"Julia kau terlalu jujur,putriku sampai malu hingga pipinya bersemu",soraya ikut menggoda elana membuat gadis itu semakin meringsut bahkan tanpa menyentuh pipinya sendiri
Tiga orang di sana tertawa ringan bersamaan melihat bagaimana elana nampak menggemaskan seperti itu.
'***Ternyata ibuku lebih kejam dari ibu tiri untuk urusan membuatku malu***',batin elana merutuki sang ibu
"El.. aku dan mama tadi membawakan kamu kue tiramisu",marchel langsung berdiri dan berjalan menuju meja kecil di sudut ruangan makan di mana tadi dia meletakkan kue tiramisu yang dia bawa.
"Oh iya tante lupa,marchel bilang kau sangat suka kue itu jadi tadi tante mampir ke toko kue untuk membelinya",sahut julia
"Terima kasih banyak tante",jawab elana dengan sopan
"Sama - sama sayang",julia mengulurkan tangan saat sang putra sudah kembali membawa kantkng kresek bening dengan sebuah box berisi kue di dalamnya
"ini ayo cobalah,ini adalah toko langganan kami,semoga kau suka",julia mengeluarkan kotak kue itu dan membukanya di depan elana
Mata elana langsung berbinar kala melihat makanan kesukaannya,dia bahkan langsung melipat bibirnya seperti air liurnya akan menetes karena melihat kue itu.
"Habiskan dulu makananmu sayang",seru soraya yang tau jika anaknya akan meninggalkan makanannya demi memakan kue itu,karena hal itu adalah kebiasaan elana
"Iya ma"
Mereka melanjutkan makan dengan sesekali bercanda,setelah selesai elana dengan gerak cepat langsung mengambil sepotong kue tiramisu dan memakannya tanpa malu atau jaim bahkan sampai membuat pipinya mengembung karena terlalu banyak memasukkan ke dalam mulut membuat yang lain langsung tertawa ringan.
Gadis itu bahkan sudah hampir habis tiga potong saat akhirnya tersedak karena makan dengan terburu - buru,"uhuk... uhuk... uhuk"
"Hati - hati sayang",soraya langsung menepuk pelan punggung elana,sedangkan marchel langsung memberikan segelas air pada gadis itu
"Jangan buru- buru pelan - pelan saja,lagipula tidak ada yang akan memakan kuemu",ucap marchel yang langsung mendapat tatapan tajam dari elana setelah gadis itu berhasil meneguk segelas air
"Marchel benar el,nanti tante akan sering - sering membelikan kue itu untukmu"
"Terima kasih tante",jawab elana ramah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments